Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN JAMUR

2.1. Pengertian Jamur


Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Jamur
memang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Sedemikian eratya sehingga
manusia tak terlepas dari jamur. Jenis fungi-fingian ini bisa hidup dan tumbuh di mana saja,
baik di udara, tanah, air, pakaian, bahkan di tubuh manusia sendiri.
Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan
mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan
rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trickophyton, Microsperum, dan
Epidermephyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat
dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.
2.2. Tujuan Pemerilcsaan Jamur
Untuk Mengetahui Penyebab terjadinya infeksi jamur
Untuk mengetahui jenis jamur
Untuk Mengetahui cara pengobatan dan cara pencegahannya
2.3. Faktor-faktor Penyebab Infeksi Jamur
Lembab dan panas dari linkungan, dari pakaian ketat, dan pakaian tak menyerap kerirngat.
Keringat berlebihan, karena berolahraga atau karena kegemukan.
Friksi atau trauma minor, misalnya gesekan pada paha orang gemuk.
Keseimbangan flora tubuh normal terganggu, antara lain harena pemakaian antibiotik,
atau hormonal dalam jangka panjang.
Penyakit tertentu, misaInya H1V/AIDS, dan diabetes.
Kehamilan dan menstruasi. Kedua kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon
dalam tubuh sehingga rentan terhadap jamur. Keputihan sebenarnya adalah sebuah hal yang
wajar bila terjadi pada saatu tertentu. Karena Vagina wanita dewasa mengandung flora
normal yang disebut Basil Dodederierin. Basil Doderierin ini adalah bakteri baik, maksudnya
adalah bakteri yang membuat linkungan vagina menjadi asam dan berfungsi sebagai
perlirdungan, terhadap infeksi yang dimungkinkan terjadi karena berbagai faktor, seperti
infeksi jamur, bakteri, virus dll. Selain itu, keputihan yang juga berfungsi sebagai
perlindungan terhadap berbagai infeksi. Penyebab keputihan dapat digolongkan pada dua
golongan besar, yaitu fisiolois dan patologis. Pada keadaan fisiologis, keputihan dapat terjadi
pada saat hamil, sebelum dan sesudah haid, saat mendapat rangsang seksual, saat banyak
melakukan aktivitas fisik yang kesemuanya tidak menimbulkan keluhan tambahan seperti
bau, gatal, dan perubahan warna. Namun pada keputihan karena infeksi jamur, akan lebih
berat terjadi pada bulan-bulan terakhir kehamilan dan saat menstruasi karena pada saat
tersebut kelembaban vagina paling tinggi dan jika kita tidak ikut serta menjaga kebersihan
vagina.
2.4.

Cara Memastikan Fenyakit Jamur

Pemeriksaan tampilan secara klinis.


Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV) yaitu menghasilkan sinar
ultraviolet 360nm (atau, sinar hitam yang dapat gunakan untuk memibantu evaluasi
penyakit-penyakit kulit tertentu
Kerokan kulit
Mukosa
Kuku untuk pemeriksaan mikroskopik
Pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya yaitu dilakukan dengan
menanamkan sampel pada media buatan yaitu mnggunakan media agar dextrose sabouraud.
Tujuan: dilakukan pemeriksaan ini yaitu sebagai penyokong pemeriksaan langsung (KOH)
sehingga dapat diketahui secara posisi wujud species jamur yang menyebabkan kelainan kulit
pada pasien. Dengan mengetahui species jamur yang menginfeksi kulit hal ini dapat
membantu menentukan terapi spesifik pada pasien, sehingga efek dari terapi yang dapat
bekerja maksimal.
2.5. Pemeriksaan Jamur Secara Mikroskopik
a. Prinsp
Larutan KOH 10% atau 20% akan melisiskan kulit, kuku dan rambut sehingga bila
mengandung jamur, dibawah mikroskop akan terlihat hypa dan atau spora. Pemeriksaan KOH
(kalium hidreksida) merupakan pemeriksaan yang dianjurkan untuk menegakkan diagnosis
pada setiap kasus kelainan kulit pada infeksi jamur. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara
mlakukan pengerokkan kulit pada bagian kulit yang mengalami infeksi jamur. Hasil yang
diterapkan pada pemeriksaan ini ditemukannya elemen jamur beruna hifa panjang dan
artrospara (hifa bercabang) yang berarti bahwa penyebab kelainan kulit pada pasien
disebabkan oleh jamur nakal (dermatofita)
b. Tujuan
Menemukan adanya hypa darn atau spora pada kulit, kuku dan rambut
c. Persiapan Pasien
Tidak diperlukan
A. Pengambilan Specimen
1) Alat
a. Scalpel
b. Pinset
c. Alcohol 70%
d. Kapas
e. Kertas/wadah bersih
2) Lokasi
a. Kulit : Bagian tepi kelainan kulit
b. Kuku : Kuku yang mengarami penebalan
c. Rambut
Rambut rapuh dan berwarna agak pucat
Pada rambut terdapat benjolan
Daerah sekitar rambut menunjukan kelainan kulit, misalnya bersisik, botak dan lain-lain.
3) Cara Fengambilan

a. Kerokan Kulit
Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan kapas alcohol 70% untuk menghilangkan
lemak, debu dan kotoran lainnya,
Keroklah bagian yang aktif dengan scalpel dengan arah dari atas ke bawah (cara
memegang scalpel harus miring membentuk sudut 450 ke atas)
b. Kerokan/guntingan kuku
Letakkan hasil kerokan kulit dalam kertas atau wadah.
Bersihkan, kuku yang sakit dengan kapas alcohol 70% dengan maksud seperti diatas
Kerokanlah bagian kuku yang sakit pada bagian permukaan dan bagian bawah kuku yang
sakit, bila perlu kuku tersebut digunting Rambut
Rambut yang sakit dicabut dengan pinset
Letakkan rambut tersebut pada kertas{wadah yang bersih
B. Pembuatan sediaan
1. Alat
a. Kaca objek
b. Kaca penutup
c. Lampu spirtus
d. Pinset
2. Reagen
Larutari KOH 10% untuk kulit dan kuku
Larutari KOH 20% untuk rambut
3. Cara pembuatan sadiaan
a. Teteskan 1-2 gelas larutari KOH 10% pada kaca objek
b. Letakkan hahan yang akan diperiksa pada tetesan tersebut dengan menggunakan pinset
yang sebelumnya dibasahi dahulu dengan larutan KOH tersebut. Kemudian tutup dengan
kaca penutup.
c. Biarkan 15 menit atau dihangatkan diatas nyala api selama beberapa detik untuk
mempercepat proses lisis

C. Pengiriman Spesimen
1) Wadah
Amplop yang bersih
2) Cara Pengiriman
a. Bungkus specimen yang telah diletakkan pada kertas/wadah yang bersih dan kering
b. Kemudian masukkan kedalam amplop
c. Tulis identitas pasien diatasnya : nama dan umur pasien, tanggal pengambilan
d. Kemudian mesukkan lagi kedalam amplop yang lebih besar dan tebal. Lalu rekatkan
e. Spesimen siap dikirim
2.6. Cara Pemeriksaan Jamur
i. Alat

Mikroskop
ii. Cara
Periksa sediaan dibawah mikroskop.
Mula-mula dengan pembesaran objektif 10x kemudian dengan pembesaran 40 x untuk
mencari adanya hypa dan atau spora
2.7. Hasil Pemeriksaan
Positif : bila ditemukan adanya hypa dan atau spora
Negatif : bila tidak ditemkan adanya hypa dan atau spora

Anda mungkin juga menyukai