Anda di halaman 1dari 12

KULTUR KEROKAN KEPALA

DENGAN PENGECETAN
KOH 10 %
KELOMPOK III
NURUL QALBI (E.20.05.081)
RAHMA NINGSIH (E.20.05.061)
RESKY AMELIA MUSDAR (E.20.05.064)
NURUL HIDAYAH (E.20.05.057)
MUTIA HERAWATI (E.20.05.050)
NOOR WAHYU MIRANSYAH (E.20.05.053)

.
DEFINISI JAMUR
Fungi (jamur) adalah organisme eukariotik yang bersel tunggal atau
banyak dengan tidak memiliki klorofil. Jamur dapat menimbulkan berbagai
macam penyakit, baik penyakit dalam maupun penyakit luar. Penyakit-
penyakit tersebut dapat diketahui jenisnya dengan cara melakukan
diagnosis laboratorium. Cara untuk menegakkan diagnosis dari infeksi
jamur dapat dilakukan dengan cara pembuatan sediaan langsung.
Pembuatan sediaan langsung dapat dilakukan dengan menggunakan
sampel kulit, kuku dan rambut.Tinea Kapitis Merupakan salah satu contoh
infeksi jamur pada kulit,kuku dan rambut.
DEFINISI TINEA KAPITIS

Tinea kapitis atau Ringworm adalah infeksi jamur superfisial pada


rambut dan kulit kepala yang disebabkan oleh dermatofia.
Dermatofia merupakan jamur yang mampu menginvasi jaringan
berkeratin (rambut,kulit dan kuku) meskipun umumnya hanya
berada di epidermis terkonfinikasi yang sudah mati. Pada tinea
kapitis, jamur dapat menginfeksi saluran akar rambut bagian luar
hingga bagian dalam batang rambut.
PENYAKIT KULIT YANG DISEBABKAN
OLEH JAMUR
01 MIKOSIS SUPERFISAL 02 MIKOSIS SUBKUTAN 03 | MIKOSIS CUTANEOUS
penyakit yang disebabkan oleh adalah infeksi yang mempengaruhi adalah infeksi yang
jamur yang tumbuh hanya pada dermis dan jaringan bawah kulit memperpanjang lebih dalam
permukaan kulit dan rambut, yaitu lainnya dari penderita. Infeksi ini lapisan epidermis serta rambut
infeksi hanya terbatas pada lapisan umumnya terjadi ketika patogen invasif dan penyakit kuku. Jamur
terluar kulit, kuku dan rambut. menembus dermis selama atau yang bertanggung jawab untuk
setelah trauma kulit. Lalu kemudian menyebabkan infeksi ini dikenal
04 MIKOSIS SISTEMIK menyebar secara lokal tanpa sebagai dermatofit. Infeksi ini dapat
penetrasi lebih dalam menyebabkan banyak rasa sakit
diyakini yang paling berbahaya dari
dan ketidaknyamanan .
semua infeksi jamur. Hal ini
terutama karena mereka menyerang
organ internal dengan langsung
masuk melalui paru-paru, saluran
pencernaan atau infus.
KULTUR FUNGI
Kultur fungi dapat mengisolasi patogen dan menentukan
spesiesnya secara akurat menggunakan media.Media biakan
merupakan suatu zat yang digunakan untuk menumbuhkan
mikroorganisme di laboratorium, Pembuatan kultur murni jamur
menggunakan media PDA (Potato Dextrosa Agar). PDA (Potato
Dextrosa Agar) merupakan salah satu media yang banyak
digunakan untuk membiakkan suatu mikroorganisme, baik
berupa fungi, bakteri maupun sel makhluk hidup. PDA terbuat
dari kentang, dextrosa dan agar., dimana setiap komponen
mengandung suatu zat tertentu yang mampu menunjang
pertumbuhan jamur.
PRA ANALITIK
● ALAT ● BAHAN
1. Cawan petri
1. Alkohol 70%
2. Scalpel
2. Kapas
3. Objek glass
3. KOH 10 %
4. Kover glass
4. Sampel kerokan kulit
5. Ose
6. Api Bunsen
7. Mikroskop
8. pinset
ANALITIK Pembuatan sediaan KOH

Teknik Membuat Kerokan Kulit 1. Siapkan objek glass dan glass tutup
2. Ambil sengkelit,sterilkan dengan
1. Bagian kulit yang akan dikerok dihapus
membakar pada api bunsen
beberapa kali dengan alkohol
3. Teteskan 1 tetes KOH 10-20% Keatas
2. Bagian kulit yang dikerok sebaiknya di
objek glass.
pinggiran lesi yang aktif dan tertutup dengan
4. Sentuhkan sengkelit steril ke KOH di atas
sisik
objek glass
3. Perlahan-lahan dikerok dengan scalpel
5. Gunakan sengkelit untuk mengambil
4. Kerokan kulit ditampung dalam cawan petri,
kerokan kulit
siap dipakai untuk bahan pemeriksaan.
6. Letakkan kerokan kulit pada setetes KOH
diatas objek glass,tutup dengan glass
tutup,lewatkan di atas api, periksa dibawah
mikroskop pembesaran 10 kemudian 40x
7. Cari elemen jamur : hifa atau spora
ANALITIK
Teknik membuat sediaan langsung kerokan kulit

1. KOH 10 % diteteskan pada objek glass


2. Ujung ose dibasahi dengan larutan KOH 10 % kemudian ditempelkan pada
kerokan kulit, sehingga kerokan tersebut menempel pada ujung ose
3. Kerokan kulit diletakkan pada tetesan larutan KOH 10 % kemudian ditutup
dengan kaca penutup.
4. Dilewatkan beberapa kali di atas nyala api, dan dibiarkan selama ±10 menit
5. Diperiksa di bawah mikroskop dengan kondensor rendah, mula-mula
objektif pembesaran objektif 10X untuk mencari lapang pandang bagian
kulit yang akan diperiksa, kemudian pembesaran objektif 40X untuk mencari
adanya hifa dan spora.
PASCA ANALITIK

Pada pengamatan kali ini sampel kulit


kepala/ketombe didapatkan hasil
positif dimana terlihat adanya sel-sel
lemak dan beberapa sel seperti spora
jamur namun tidak terlihat adanya
mikosis
PASCA ANALITIK
Pada sampel kulit kepala/ketombe didapatkan hasil positif dimana terlihat adanya sel-sel
lemak dan beberapa sel seperti spora jamur namun tidak terlihat adanya mikosis
Adapun hal-hal yang dapat mempengaruhi pemeriksaan kali ini adalah:
1. Bagian kulit yang dijadikan sampel harus memiliki ciri-ciri terinfeksi jamur agar hasil
yang didapatkan valid.
2. Larutan KOH 10% yang digunakan dipastikan tanggal kadaluarsanya.
3. Alat yang digunakan baik itu objek dan cover glass yang digunakan sebaiknya yang
baru dan bersih agar hasil yang diperoleh lebih maksimal.
4. Pada proses fiksasi sampel di atas api, diperhatikan jangan sampai menguap karena
dapat merusak struktur hifa atau spora jamur yang ada pada sampel.
THANK YOU!
DO YOU HAVE ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai