Maksud
Evodia Iswandi, POLISI PROFESIONAL DAN BERSAHABAT, Yayasan ILYD, Tangerang, Mei
2006,
Halaman 5.
2
2
Maksud dari disusunnya makalah ini adalah selain melaksanakan tugas yang diberikan
oleh dosen juga memberikan gambaran / deskripsi kepada pembaca mengenai cara
pimpinan Polres Tanggamus dalam memberikan motivasi anggotanya untuk melaksanakan
tugas pokoknya sebagai sebagai pelayan, pelindung, pengayom masyarakat dan penegak
hukum, dengan mendasari Renja Polres Tanggamus TA.2008 dan beberapa referensi
keilmuan yang relevan dengan pelaksanaan tugas pokok Polri. b. Tujuan Dengan
penulisan makalah ini, kami mengharapkan agar makalah ini dapat dijadikan sebagai
referensi dan tambahan wawasan / pengetahuan bagi pembaca mengenai hal-hal yang
berkenaan denganpelaksanaan pemberian Motivasi kerja dalam rangka meningkatkan
kinerja personil Polres Tanggamus .
BAB III PEMBAHASAN Salah satu program ataupun rencana yang tercantum dalam rencana
kerja Polres Tanggamus adalah meningkatkan kemampuan serta pemeliharaan sumber
daya manusia yang dalam hal ini adalah personil Polres Tanggamus. Esensi dasar
pengembangan sumber daya manusia adalah menyentuh kebutuhan dasar dari sumber daya
manusia yang bersangkutan. Salah satu dimensi kebutuhan dasar dari sumber daya
manusia atas karakteristik yang mereka miliki adalah
3
pengembangan jati diri untuk maju, yaitu meningkatkan peran hari esok berkualitas
daripada peran hari ini3. Polres Tanggamus sebagai organisasi mempunyai produk
yang langsung berkaitan dengan masyarakat, berupa pelayanan yang maksimal dalam
berbagai hal kepada masyarakat. Agar produktivitas tersebut dapat memperoleh
tanggapan yang positif dari masyarakat, maka sumber daya manusianya harus
ditingkatkan, salah satunya adalah dengan motivasi. Hubungan motivasi dan
produktivitas sangat bergantung pada unsur pimpinan dalam tingkatan-tingkatan
tertentu. Maksudnya adalah yang dapat memotivasi anggota agar lebih meningkatkan
kinerja adalah pimpinannya baik secara langsung maupun oleh pimpinan tertinggi
dalam organisasi, dalam hal ini adalah Kapolres Tanggamus. Sebagai pimpinan dalam
organisasi, Kapolres dapat memberikan motivasi kepada anggotanya, sehingga kinerja
dalam pelayanan kepada masyarakat dapat optimal dan memberikan hasil yang
maksimal. Motivasi kerja seseorang sangat berpengaruh terhadap prestasi kerja yang
dapat di capai dalam pekerjaannya. Berelson dan Steiner mendefinisikan motivasi
sebagai all those inner striving conditions variously described as wishes,
desires, needs, drives, and the like (Machrany, 1985). Motivasi adalah keadaan
kejiwaan dan sikap mental manusia yang memberikan energi, mendorong kegiatan atau
moves dan mengarah atau menyalurkan perilaku ke arah mencapai kebutuhan yang
memberi kepuasan atau mengurangi keidak seimbangan4. Motivasi erat kaitannya
dengan pemenuhan kebutuhan hidup manusia, bisa berupa pengakuan jati diri,
kebutuhan sosial ataupun yang terkait dengan materi. Upaya untuk meningkatkan
motivasi, tidak bisa terlepas dari adanya kebutuhan. Di dalam ilmu manajemen, kita
kenal adanya salah satu teori motivasi yang dikemukakan oleh A. Maslow, bahwa
manusia sebagai hirarkhi mencakup adanya 5 (lima) kebutuhan, yaitu5 : 1.
Fisiologis, yang meliputi kebutuhan akan udara, air, makan, seks. 2. Rasa aman,
yang mencakup kebutuhan akan keselamatan, ketertiban, dan bebas dari rasa takut
dan ancaman. 3. Rasa memiliki dan cinta / kebutuhan sosial, mencakup hubungan
manusiawi. 4. Penghargaan, mencakup kebutuhan akan harga diri, rasa hormat dari
orang lain.
3
Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M. PA. dkk, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1, Penerbit
Sanyata
Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M. PA. dkk, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1, Penerbit
Sanyata
4
5. Aktualisasi diri, meliputi kebutuhan untuk berkembang, untuk merasa terpenuhi
dan menyadari potensi seseorang. Disesuaikan dengan keadaan dan kondisi di
lapangan, dengan memahami akan adanya kebutuhan seseorang, sangat membantu dalam
memotivasi personil atau anggota khususnya anggota Polres Tanggamus, ke arah
peningkatan kinerja agar dapat mencapai tujuan dalam melaksanakan tugas pokoknya
sebagai anggota Polri. Sehingga sangat penting kiranya setiap pimpinan Polri di
tingkat manapun baik pimpinan tingkat atas, menengah maupun pimpinan di bawah,
memahami pentingnya menumbuhkan motivasi anggota / personil untuk lebih giat
bekerja, dan mencapai hasil yang maksimal. Di Polres Tanggamus, ada beberapa upaya
yang telah dilakukan oleh pimpinan, baik pimpinan tertinggi (Kapolres) ataupun
staf di bawahnya, agar dapat menumbuhkan motivasi kerja bagi personilnya, antara
lain : 1. Menempatkan personil Polri sesuai dengan kemampuannya. Upaya yang
dilakukan adalah dengan menempatkan personil sesuai dengan kemampuannya (the right
man in the right place) . Misalnya yang sudah melaksanakan pendidikan Reserse,
maka anggota tersebut di tempatkan di Sat Reskrim, begitu juga dengan fungsi-
fungsi yang lain disesuaikan dengan kualifikasinya. Sehingga anggota tersebut
merasa nyaman dan enak serta memiliki motivasi dalam bekerja.
2. Melaksanakan pendidikan dan latihan bagi personil
Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M. PA. dkk, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1, Penerbit
Sanyata
5
personil itu sendiri, maupun adanya kebijakan pimpinan, namun keputusan tetap
berada di tangan pimpinan. Mutasi yang bersifat demosi ataupun promosi adalah
terkait dengan pemberian penghargaan dan hukuman (reward and punishment). Sehingga
dengan adanya hal yang demikian, akan memotivasi anggota untuk giat bekerja,
karena adanya mutasi ke jabatan yang lebih baik (promosi). 4. Pembinaan moral dan
disiplin kerja Salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi anggotanya dalam
bekerja yang dilakukan oleh pimpinan pada Polres Tanggamus adalah dengan
mengadakan program pembinaan moral dan disiplin kerja. Dengan diadakannya kegiatan
pembinaan tersbut akan menumbuhkan kesadaran dan kecintaan terhadap pekerjaanya.
Sehingga perilaku anggota Polri dan tugas pokok yang dibebankan kepadanya,
dilaksanakan dengan keikhlasan, dan dengan kesadaran yang tinggi. Sehingga
motivasi kerja tersebut akan muncul dengan sendirinya seiring dengan terbentuknya
jiwa, sikap maupun mental anggota Polri dalam melaksanakan tugasnya. Sehingga
tugas yang dibebankan kepada setiap personil Polres Tanggamus, dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya.
6
Dengan adanya beberapa upaya yang telah dilakukan oleh pimpinan pada Polres
Tanggamus, untuk meningkatkan motivasi dalam bekerja bagi anggotanya, maka dampak
yang dirasakan sangatlah besar. Dengan adanya beberapa upaya tersebut, kegiatan
pelayanan di Polres Tanggamus semakin meningkat, dan anggota semakin aktif
bekerja, sehingga semakin mendapat respon yang positif dari masyarakat. Secara
tidak langsung, peningkatan motivasi kerja personil Polres Tanggamus tersebut akan
semakin memperbaiki citra Polri di masyarakat yang sempat terpuruk. Dan kini
sejalan dengan digulirkannya Program Polmas (community policing), secara tidak
langsung peningkatan pelayanan akan mendukung pelaksanaan program tersebut.
Meskipun telah dilaksanakan beberapa upaya tersebut di atas, masih ada beberapa
kendala dan hambatan, dalam menumbuhkan motivasi anggota untuk giat bekerja atau
meningkatkan kinerja, antara lain adalah :
1. Penempatan personil Polri di Polres Tanggamus, banyak yang belum mempunyai
kualifikasi dalam fungsi tertentu, seperti reserse, intel ataupun lalu lintas. 2.
Kecenderungan bagi anggota Polri untuk memilih jabatan atau fungsi tertentu yang
di kenal “basah”, seperti reserse dan lalu lintas, sehingga membuat kecemburuan
dan pada fungsi lain. 3. Kebutuhan hidup yang terus meningkat, yang mengakibatkan
gaji yang diterima tidak cukup untuk memnuhi kebutuhan hidup. Hal tersebut
terkendala karena masalah gaji adalah merupakan kebijakan pemerintah. 4. Anggaran
yang kadang-kadang turun tidak sesuai dengan kebutuhan yang ada sehingga juga
dapat menghambat motivasi bekerja personil Polri. 5. Resiko tugas yang tinggi bagi
personil Polri, kurang di dukung dengan adanya peralatan ataupun piranti yang
memadai, seperti HT yang kondisinya bagus, senjata api, maupun peralatan lain yang
dibutuhkan. Namun demikian, mengingat pentingnya motivasi dalam melaksanakan
kerja, pimpinan Polres Tanggamus berusaha untuk tetap melakukan upaya meningkatkan
motivasi kerja bagi anggotanya. Karena tanpa motivasi kerja yang tinggi, akan
sulit untuk mendapatkan kinerja yang maksimal dari anggota. Sehingga hambatan yang
ada, berusaha untuk tidak dijadikan alasan bagi
7
Polres Tanggamus untuk tidak memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Tentunya
di samping itu juga masih dilakukan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut,
sambil menunggu kebijakan yang kongkrit yang mendukung peningkatan motivasi kerja
bagi anggota Polri.
BAB IV PENUTUP Kesimpulan Motivasi adalah hal yang sangat penting dalam
meningkatkan kinerja, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ini merupakan
kesimpulan yang dapat penulis ambil dari uraian di bab sebelumnya. Namun tentu
saja bukan hanya penulis saja yang setuju akan hal tersebut, siapapun akan
mengatakan bahwa motivasi adalah hal yang terpenting dalam memacu anggota untuk
meningkatkan kinerjanya. Dari uraian di atas kita berharap, bukan hanya di Polres
Tanggamus saja dilakukan upayaupaya peningkatan kinerja melalui pemberian
motivasi, namun juga dapat diselenggarakan di seluruh organisasi Polri. Hal ini
memang sudah dapat dibuktikan bahwa kinerja anggota Polri dapat meningkat apabila
motivasi juga ditingkatkan. Adalah tugas kita sebagai calon-calon pemimpin Polri
untuk memahami hal tersebut, sehingga dapat melaksanakan kepemimpinan dengan
sebaik-baiknya dan melaksanakan tugas pokok Polri sesuai amanat rakyat melalui
Undang-undang. Saran Dalam makalah ini, penulis memberikan saran kepada pimpinan
Polri dalam rangka meningkatkan kinerja personil melalui pemberian motivasi,
antara lain :
1. Upaya-upaya peningkatan motivasi kerja bagi anggota Polri, dilaksanakan di
sepanjang
waktu dan tidak mengenal tempat baik itu sesudah maupun sebelum melaksanakan
tugas.
2. Pimpinan Polri di tingkat Mabes agar kiranya mengusulkan kepada pemerintah dan
DPR
untuk menaikkan gaji bagi anggota Polri dan menaikkan anggaran operasional
setingkat Polres. Diharapkan hal ini akan menggairahkan kondisi kerja dan
terjaminnya pelaksanaan tugas di lapangan
8
3. Dalam pemberian punish dan reward diharapkan seimbang dan selaras, pimpinan
jangan
hanya memberikan punishment saja kepada anggota tetapi juga jangan ragu untuk
memberikan reward kepada personil yang berhasil menjalankan tugas di depan para
anggota lainnya. Diharapkan dengan pemberian motivasi seperti itu akan memacu
anggota untuk menjadi yang terbaik. 4. Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya
kepada personel Polri untuk memperoleh pendidikan baik di jenjang karier maupun di
jenjang umum serta menempatkan mereka pada lingkungan kerja yang tepat.
5. Setiap pimpinan disetiap levelnya diharapkan memiliki terobosan-terobosan yang
menarik
9
DAFTAR PUSTAKA
1. Evodia Iswandi, POLISI PROFESIONAL DAN BERSAHABAT, Yayasan ILYD, Tangerang, Mei
2006. 2. Undang-undang No 2 tahun 2002 tentang KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, Babinkum Polri, Agustus 2002.
3. Prof. Dr. Awaloedin Djamin, M. PA. dkk, MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA 1,
10