TONSILITIS
RUANG 21 RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Oleh:
TIM PKRS IRNA I
PAKET PENYULUHAN
TONSILITIS
Oleh:
Umi Harikah Novianti
(1201100029)
Wahyu Agung P
(1201100030)
Aprilia Puspita N
(1201100031)
(1201100032)
LEMBAR PENGESAHAN
Paket Penyuluhan Tonsilitis
telah disetujui dan disahkan pada:
Hari
Tanggal
:
Mengetahui,
Pembimbing Klinik
Kepala Ruang 21
Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar
Pukul
: 10.00-11.00 WIB
Tempat
Pokok bahasan
: Tonsilitis
Sasaran
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Departemen THT Dunia oleh WHO
selama 10 tahun (JanuariDesember), dari 68.488 kunjungan pasien didapati
penyakit tonsilitis kronis merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai yaitu
sebesar 15.067 penderita (22%). Sementara penelitian yang dilakukan di Malaysia
pada Poli THT Rumah Sakit Sarawak, selama 1 tahun dijumpai 8.118 kunjungan
pasien dan jumlah penderita penyakit tonsilitis kronis menempati urutan keempat,
yaitu sebanyak 657 (8,1%) (Shah, 2013). Dalam analisa tentang kekambuhan
penyakit-penyakit kronis pada saluran napas atas, dilakukan penelitian terhadap
total populasi lebih dari 3,5 juta jiwa populasi di Amerika Serikat, mendapatkan
prevalensi penderita tonsilitis kronis sebesar 15,9 per 1000 penduduk. Sedangkan
berdasarkan data epidemiologi penyakit THT di tujuh provinsi di Indonesia,
prevalensi tonsilitis kronis sebesar 4,6%, tertinggi setelah nasofaringitis akut (Awan
Z., et al, 2009).
Tonsil terdiri atas jaringan limfatik dan terletak di kedua sisi orofaring.
Keduanya sering menjadi tempat terjangkitnya infeksi akut. Streptokokis group A
adalah organisme paling umum yang berkaitan dengan tonsilitis (Smeltzer, 2001)
Gejala tonsilitis termasuk sakit tenggorok, demam, ngorok, dan kesulitan
menelan. Pembesaran adenoid dapat menyebabkan pernapasan mulut, sakit telinga,
telinga mengeluarkan cairan, kepala sering panas, bronkitis, napas bau, kerusakan
suara, dan pernapasan bising. Infeksi dapat menyebar ke telinga tengah melalui
saluran eustachius dan dapat menyebabkan otitis media dan lebih jauh
Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien
mengetahui dan memahami tentang tonsilitis (amandel).
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dan keluarga pasien diharapkan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
C. MATERI
Terlampir.
D. MEDIA
Lembar balik.
E. METODE PENYULUHAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab.
F. MEDIA
Lembar balik
G. RENCANA KEGIATAN
TAHAP
WAKTU
Pendahuluan 5 menit
KEGIATAN
PENGAJAR
1. Salam pembuka.
2. Memperkenalkan
diri.
KEGIATAN
PESERTA
1.Menjawab
METODE
MEDIA
Ceramah
salam.
2.Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan.
keterangan
dari penyaji.
4. Menggali
pengetahuan
keluarga
mengenai
Penyajian
15 menit
pasien
tonsilitis
(amandel).
1. Pengertian tonsilitis
2. Penyebab tonsillitis
3. Tanda gejala
tonsillitis
4. Komplikasi
tonsillitis
5. Penatalaksanaan
tonsilitis
Mendengarkan
penjelasan
penyaji.
Ceramah
Lembar
balik.
6. Pencegahan
Penutup
10 menit
tonsilitis
1. Menjawab
1. Mendengarkan, Ceramah
pertanyaan peserta.
2. Memberikan
bertanya,
menjawab
pertanyaan
kepada
pertanyaan
peserta
tentang
penyaji.
Lembar
jawab.
salam.
3. Menyimpulkan hasil
penyuluhan.
4. Menutup
acara
penyuluhan dengan
mengucapkan salam
II. EVALUASI
1.
Kriteria Struktur
-
2.
Kriteria Proses
-
Keluarga/pasien
kooperatif
dan
aktif
berpartisipasi
selama
proses
penyuluhan.
3.
Kriteria Hasil
-
Lampiran
TONSILITIS
1. Pengertian Tonsilitis
Tonsilitis merupakan peradangan pada tonsil (amandel) yang disebabkan oleh
infeksi bakteri Streptococcus beta-hemolitikus grup A. Mula-mula timbulnya secara
mendadak, kemudian dalam waktu 48 jam penyakit berkembang hingga nyeri
tenggorokan konstan dan berat. Nyeri yang timbul sering menjalar ke telinga.
2. Penyebab Tonsilitis
3. Tanda Gejala Tonsilitis
a. Tenggorokan terasa kering atau rasa mengganjal di tenggorokan
b. Nyeri saat menelan dan nyeri dapat menjalar ke sekitar leher dan telinga
c. Demam, sakit kepala, kadang menggigil, lemas
d. Dapat disertai batuk, pilek, suara serak, mulut berbau
e. Nyeri perut
f. Adakalanya penderita tonsillitis mendengkur saat tidur
g. Pada pemeriksaan dijumpai pembesaran pada tonsil, berwarna merah,
kadang dijumpai bercak putih pada permukaan tonsil
4. Komplikasi
a. Abses pertonsil
b. Otitis media akut
c. Mastoiditis akut
d. Ruptur spontan gendang telinga
e. Laringitis
f. Sinusitis
g. Rhinitis
5. Penatalaksanaan
a. Jika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotic peroral selama 10 hari
b. Dilakukan pembedahan (tonsilektomi) jika tonsillitis terjadi sebanyak 7x atau
lebih dalam 1 tahun, terjadi 5x atau lebih dalam 2 tahun, terjadi 3x atau lebih
dalam waku 3 tahun, dan atau jika tonsillitis tidak memberikan respon
terhadap pemberian antibiotik.
6. Cara Mencegah Tonsilitis
DAFTAR PUSTAKA
Andriyanto, P. 1991. Penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorokan. Jakarta: EGC
Lucente, F.E & Gady, H. 2011. Ilmu THT Esensial. Jakarta: EGC
Sjamsuhidajat, R, dkk. 2012. Buku Ajar Ilmu Bedah Ed.3. Jakarta: EGC
Wong, Donna L (2008).Buku Ajar Keperawatan Pedeatrik Wong.Edisi 6.Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Brunner&Suddarth Volume I Edisi 8.
Jakarta: EGC.