Anda di halaman 1dari 62

OLEH:

YANTO AZIE SETYA


Email: andikahf@gmail.com

MATERI/BACAAN
PERKULIAHAN
Render, Barry and Jay Heizer.Operations
Management. Prentice Hall, 9th edition.
2005.
Sofjan Assauri. Manajemen Produksi dan

Operasi. Edisi revisi 2004. Penerbit Fakultas


Ekonomi Universitas Indonesia.
Zulian Yamit. Manajemen Produksi dan

Operasi. Edisi kedua.2003. Yogyakarta:


Ekonisia.

ATURAN PERKULIAHAN
Mahasiswa harus memakai pakaian yang sopan

(berkerah) dan tidak diperkenankan memakai


sandal selama mengikuti perkuliahan.
Mahasiswa harus hadir tepat pada waktunya
dengan toleransi keterlambatan 15 menit dari
kehadiran dosen.
Mahasiswa harus proaktif berkaitan dengan segala
hal yang berhubungan dengan kegiatan
perkuliahan.
Pelanggaran terhadap aturan ini akan
mengakibatkan mahasiswa bersangkutan tidak
dapat mengikuti perkuliahan atau sanksi
pengurangan nilai atau nilai 0 (nol).

T U G A S
Mahasiswa harus membaca materi yang akan

dibahas pada pertemuan berikutnya.


Mahasiswa wajib mengerjakan latihan di dalam kelas
dan tugas yang dibawa ke rumah serta
mengumpulkan sesuai dengan kriteria dan waktu
yang telah ditentukan oleh pengajar (waktu
pengumpulan tugas 1 minggu setelah tugas
diberikan).
Pelaksanaan kuis atau tes formatif bisa diadakan
sewaktu-waktu dan tidak ada susulan kecuali dengan
alasan tertentu sesuai dengan pertimbangan
pengajar.
Mahasiswa wajib membawa 1 (satu) lembar kertas
folio bergaris dalam setiap pertemuan.
Tugas tambahan lainnya.

KRITERIA PENILAIAN
Nilai Mutu

Range Skor

Keterangan

80 - 100

Sangat baik

70 - < 80

Baik

56 - < 70

Cukup

31 - < 56

Kurang

Gagal

A
B
C
D
< 31

E
BL

Mahasiswa belum melengkapi


tugas, kuis dan ujian
Tidak ada nilai

PEMBOBOTAN NILAI
AKHIR
NO

KOMPONEN

PEMBOBOTAN (%)

1.

Tugas+keaktifan

10

2.

Kuis

10

3.

Ujian Tengah Semester (UTS)

30

4.

Ujian Akhir Semester (UAS)

50

Jumlah

100

MATERI YANG AKAN


DIBAHAS:
1. Produktivitas
2. Perencanaan fasilitas
3. Manajemen Persediaan
4. Teori Antrian

PERKEMBANGAN MANAJEMEN
PRODUKSI DAN OPERASI
Didorong oleh beberapa faktor:
1.Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
2.Revolusi Industri
3.Perkembangan alat dan teknologi yang

mencakup standardisasi parts dan komponen


serta penggunaan komputer.
4.Perkembangan ilmu dan metode kerja, yang
mencakup metode ilmiah, hubungan antar
manusia dan model keputusan.

SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN


PRODUKSI DAN OPERASI

1.Eli Whitney (1800): mempopulerkan bagian yang


dapat dibongkar pasang, yang dicapai melalui
standarisasi dan pengendalian mutu pembuatan
produk.
2. Frederick W. Taylor (1881): seleksi personel,
perencanaan dan penjadwalan, studi gerakan, dan
bidang faktor-faktor manusia yang sekarang populer.
Manajemen seharusnya bertanggung jawab pada hal
berikut:
a.Menempatkan pegawai pada pekerjaan yang cocok
b.Menyediakan latihan yang dibutuhkan
c.Menyediakan metode komisi/insentif
d.Menetapkan sistem komisi/insentif

3. Henry Ford dan Charles Sorensen (1913):


standarisasi suku cadang dengan lini perakitan
dan pengepakan makanan industri (mail-order),
ditambah konsep lini perakitan (assembly line) di
mana para pekerja hanya berdiri di satu tempat
dan bahan yang bergerak.
4. Walter Shewhart (1924): pengendalian mutu
dan membuat peta kendali mutu dari produk
yang diambil sebagai sampel. Menemukan dasar
bagi statistik sampel dalam pengendalian
kualitas.
5. W. Edwards Deming (1950): manajemen harus
berbuat lebih banyak untuk meningkatkan
proses dan lingkungan kerja agar mutu dapat
lebih ditingkatkan.

PENGERTIAN MANAJEMEN
PRODUKSI DAN OPERASI

Merupakan kegiatan untuk mengatur


dan mengoordinasikan penggunaan
sumber-sumber daya yang berupa
sumber daya manusia, sumber daya
alat dan sumber daya dana serta
bahan, secara efektif dan efisien, untuk
menciptakan dan menambah kegunaan
(utility) sesuatu barang atau jasa.

ISTILAH DALAM MO
1. Industri: kelompok perusahaan yang

menghasilkan dan menjual barang sejenis


atau jasa sejenis. Contoh: PT Sandang, PT
Toray, PT Unitex
2. Manufaktur: berasal dari kata manufacture
yang berarti membuat dengan tangan
(manual) atau dengan mesin sehingga
menghasilkan sesuatu barang.
3. Industri manufaktur: sekelompok perusahaan
sejenis yang mengolah bahan-bahan menjadi
barang setengah jadi ata barang jadi yang
bernilai tambah lebih besar. Contoh : industri
semen, obat dll.

TAHAP KEGIATAN OPERASI


Pelaksanaan
produksi
Pembelian faktorfaktor produksi

Perencanaan produksi

Proses
pengolaha
n

Pengendalian produksi

SISTEM OPERASI PENDIDIKAN


TINGGI
Lingkungan
ekonomi

p
o
l
i
t
i
k

Penyesuaian
kebutuhan

Pengawasa
n ouput

Feedback information:
1.Kualitas
2. Produktivitas dll

Teknologi dll

s
o
s
i
a
l

SISTEM OPERASI DEPARTMENT


STORE
Lingkungan
ekonomi

p
o
l
i
t
i
k

Penyesuaian
kebutuhan

Pengawasa
n ouput

Feedback information:
1. Persediaan &
penjualan
2. Efisiensi tenaga kerja
dll

Teknologi dll

s
o
s
i
a
l

SISTEM OPERASI RUMAH SAKIT


Lingkungan
ekonomi

p
o
l
i
t
i
k

Penyesuaian
kebutuhan

Pengawasa
n ouput

Feedback information:
1. Tingkat pelayanan
2. Persediaan obatobatan
3. Kesediaan peralatan
Teknologi
dll
dll

s
o
s
i
a
l

SISTEM OPERASI PERTANIAN


Lingkungan
ekonomi

p
o
l
i
t
i
k

Penyesuaian
kebutuhan

Feedback information:
1.Kualitas hasil panen
dan kesuburan tanah
2.Harga jual

Teknologi dll

Pengawasa
n ouput

s
o
s
i
a
l

HUBUNGAN EFISIENSI, EFEKTIFITAS,


KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS

INPUT

EFISIENSI

PROSES
PRODUKSI

KUALITAS

PRODUKTIVITA
S

OUTPUT

EFEKTIVITAS

PENGERTIAN ISTILAH
1. Efisiensi adalah ukuran dalam

membandingkan penggunaan input yang


direncanakan dengan realisasi penggunaan
masukkan.
2. Efektivitas adalah ukuran yang memberikan
gambaran seberapa jauh target dapat dicapai
baik secara kualitas maupun waktu.
3. Kualitas adalah suatu ukuran yang
menyatakan seberapa jauh spesifikasi,
persyaratan, dan harapan telah dipenuhi.
4. Produktivitas= efektivitas menghasilkan
output: efisiensi penggunaan input

Kerangka Keputusan-keputusan
1. Operasi
Keputusan Proses: untuk merancang proses produksi

secara fisik yang mencakup seleksi tipe proses,


pemilihan teknologi, analisa aliran proses, penentuan
lokasi fasilitas dan layout fasilitas, penanganan
bahan.
2. Keputusan kapasitas: pengembangan rencana
kapasitas jangka panjang, menengah, pendek;
forecasting; perencanaan fasilitas, perencanaan
agregat, dan scheduling; perencanaan dan
pengawasan kapasitas lainnya.
3. Keputusan persediaan: berkaitan dengan kapan dan
berapa banyak harus memesan, pengelolaan sistem
logistik dari pembelian dan penyimpanan persediaan
bahan mentah, barang dalam proses dan produk akhir

4. Keputusan Tenaga kerja:desain pekerjaan,


alokasi tenaga kerja, pengukuran kerja,
peningkatan produktivitas, pemberian
kompensasi, dan penciptaa lingkungan kerja
yang aman dan sehat.
5. Keputusan Kualitas: dimensi kualitas dalam
disain produk maupun pengawasan kualitas.

Kriteria Keputusan Operasi


1. Biaya: berkaitan dengan efisiensi biaya yang

berkaitan dengan keputusan operasi


2. Kualitas: dipengaruhi oleh keputusan tentang produk,
proses, tenaga kerja, dan pengawasan kualitas
3. Dependability: menyangkut keterandalan suplai
barang dan jasa. Diukur dengan persentase
kekurangan bahan, persentase pemenuhan janji
pengiriman. Dipengaruhi keputusan disain proses,
scheduling, sampai persediaan.
4. Fleksibilitas: kemampuan operasi untuk membuat
perubahan dalam disain produk atau dalam kapasitas
produksi. Diukur dengan jumlah waktu yang
dibutuhkan untuk merubah desain produk atau
merubah tingkat kapasitas produksi.

RUANG LINGKUP
MANAJEMEN PRODUKSI DAN
OPERASI
1. Perancangan/desain dari sistem produksi dan operasi:
a. Seleksi dan rancangan atau desain hasil produksi
b.
c.
d.
e.
f.

(produk)
Seleksi dan perancangan proses dan peralatan
Pemilihan lokasi dan site perusahaan dan unit
produksi
Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau
proses
Rancangan tugas pekerjaan
Strategi produksi dan operasi serta pemilihan
kapasitas

2. Pengoperasian Sistem Produksi dan Operasi


a.Penyusunan rencana produksi dan operasi
b.Perencanaan dan pengendalian persediaan
dan pengadaan bahan
c.Pemeliharaan atau perawatan (maintenance)
mesin dan peralatan
d.Pengendalian mutu
e.Manajemen tenaga kerja (sumber daya
manusia)

FUNGSI PRODUKSI DAN


OPERASI
1.Proses pengolahan
2.Jasa-jasa penunjang
3.Perencanaan
4.Pengendalian atau
pengawasan

PROSES PENGOLAHAN
(PRODUKSI/OPERASI)
1. Produksi secara kelompok besar

atau batch production


2. The Continuous Flow Process
3. The Line Flow Process/Produksi
massa satu produk
4. The Job Shop
5. Proses konstruksi

Batch production
Produk secara kelompok besar, dimana pengolahan
dilakukan untuk suatu kelompok produk yang
bervariasi dengan kelompok produk yang
dihasilkan yang lain, terutama variasi terlihat dari
bahan-bahan yang terbatas. Lebih terstandarisasi
dari segi urutan pembuatan produk dan biaya.
Biasanya memproduksi dalam jumlah ukuran lot
yang ditetapkan untuk kemudian menjadi
persediaan guna memenuhi permintaan konsumen.
Contoh: industri pakaian, industri kimia, industri
baja

THE CONTINUOUS FLOW


PROCESS
*Produk dihasilkan secara terus-menerus dalam
suatu pola atau rancangan tertentu.
*Banyak digunakan untuk pengolahan bahan baku
menjadi barang setengah jadi bagi industri lainnya
*Kurang fleksibel, menggunakan mesin serba
otomatis sehingga lebih capital intensive
*Diproduksi dalam jumlah besar (bulk) dan bahan
baku dicampur dan di proses dalam jumlah besar.
*Memanfaatkan proses kimia dan fisika
Contoh: penyulingan minyak (oil refinery), industri
pengolahan makanan,produksi pupuk, industri
kertas, penyulingan

PRODUKSI MASA SATU


PRODUK /THE LINE FLOW
PROCESS

Produksi dilakukan dalam jumlah banyak


Pengadaan persediaan barang jadi bagi pasar

Terdapat dalam industri pengolahan dan rekayasa

(assembling)
Pada tipe operasi ini peralatan, mesin dan stasiun kerja
dikelompokkan dengan orientasi pada produk dan
diatur dalam pola yang berurutan sesuai dengan
tahap-tahap yang diperlukan untuk membuat suatu
produk.
Contoh: -assembling mobil,barang2 elektronik, komputer

The Job Shop


Operasi jenis ini membuat produk pesanan sesuai
dengan disain yang diberikan pelanggan.
Umumnya volume setiap produk yang dibuat
sangat sedikit, sehingga untuk memperluas
penjualan dan kelangsungan usaha, alat-alat
produksi yang digunakan adalah general-purpose
equipment dan karyawan yang dipekerjakan
adalah yang memiliki tingkat ketrampilan yang
beragam.
Contoh job shop : pabrik furniture kayu yang
membuat rak-rak dapur, toko gordyn yang
membuat gordyn sesuai permintaan konsumen.

PROSES
KONSTRUKSI/PROJECT
MANUFACTURING
Pengerjaan produk dilakukan dengan

menggunakan bahan-bahan atau barang2 serta


komponen yang dikumpulkan pada suatu tempat.
Jenis operasi ini yang paling fleksible dan
biasanya menyangkut pekerjaan yang besar,
mahal dan menghasilkan produk yang sangat unik
(customized).
Contoh: pembuatan gedung pencakar langit,
pembuatan film, pembangunan jembatan ,
pembangunan rumah

JASA-JASA PENUNJANG
PELAYANAN PRODUKSI
1. Desain produk: penelitian, spesifikasi mutu produk,

fasilitas dan pelaksanaan inspeksi, perancangan,


tampilan produk.
2. Teknologi: peralatan yang digunakan, bahan yang
diolah, cara pengolahan, kualitas produk yang lebih
baik.
3. Cara-cara penggunaan sumber-sumber daya (use of
resources)
a. Studi kerja (work study): mengkaji dan menganalisis
pengukuran yang hati2 atas seluruh pekerjaan dan
kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Mencakup
tiga hal: metode kerja, pengukuran kerja (work
measurement) dan motivasi kerja

JASA-JASA PENUNJANG
PELAYANAN PRODUKSI
b. Manajemen bahan (material management):
berkaitan dengan proses penentuan
pengadaan bahan, prosedur permintaan
bahan, perencanaan persediaan, pengaturan
penyimpanan bahan dan pengendalian atau
pengawasan persediaan.
c. Riset operasional (operation research):
menggunakan pendekatan model matematis
dalam pengoptimalisasian penggunaan untuk
memaksimalkan hasil yang dicapai atau
meminimalkan biaya operasi/produksi

PERENCANAAN
1. Perencanaan operasi atau proses produksi,
meliputi perencanaan jalur pengerjaan (routing),
jadwal kegiatan (scheduling), perencanaan beban
pekerjaan (loading), pengiriman perintah
(dispatching), dan folow up serta finishing
2. Perencanaan persediaan dan pengadaan:
besarnya persediaan (stock), penetapan jadwal
pengadaan dan jumlah pemesanan.
3. Perencanaan mutu: standar mutu
4. Perencanaan penggunaan kapasitas mesin:beban
kerja mesin, jadwal waktu penggunaan mesin
5. Perencanaan pemanfaatan sumber daya
manusia: banyak sdm, kapan, berapa lama
dibutuhkan.

PENGENDALIAN DAN
PENGAWASAN
1. Pengendalian produksi dan operasi: menjamin

terlaksananya rencana produksi dan operasi.


2. Pengendalian pengawasan kegiatan:biaya
persediaan minimal dengan menjaga tingkat
persediaan yang ada.
3. Pengendalian dan pengawasan
mutu:kesesuaian dengan standar mutu yang
telah ditetapkan
4. Pengendalian dan pengawasan
biaya:dilakukan atas beban penggunaan
bahan dan waktu dari utilitas mesin dan
tenaga kerja (sumber daya manusia), serta
tingkat keefektifan pemanfaatannya.

CONTOH-CONTOH SISTEM PRODUKSI DAN


OPERASI
Operasi

Bank
Restoran

Rumah Sakit

Input

Output

Kasir, staf, komputer, fasilitas dan

Layanan keuangan (deposito, kredit,

energi

transfer dll)

Koki, pelayan, makanan, peralatan,

Hidangan, hiburan, langganan yang

fasilitas dan energi

terpuaskan

Dokter, Perawat, Staf, Peralatan,

Pelayanan kesehatan, pasien sehat

Fasilitas dan Energi


Universitas

Manufactur

Dosen, staf, peralatan, fasilitas,

Mahasiswa terdidik, riset, pengabdian

energi, buku-buku dan pengetahuan

masyarakat

Mesin, peralatan, tenaga kerja, energi

Barang-barang jadi

dan bahan baku


Penerbangan

Pesawat terbang, pilot, pramugari,

Transportasi dari satu tempat ke

teknisi pemeliharaan, tenaga kerja,

tempat lain

energi.

PRODUKTIVITAS
Ukuran utama yang digunakan untuk mengukur

kinerja dari manajemen operasi adalah produktivitas.


Produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya
suatu sumber daya diatur dan dimanfaatkan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
J. Ravianto, bahwa: Produktivitas adalah suatu
konsep yang menunjang adanya keterkaitan hasil
kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan produk dari tenaga kerja.
Payaman J. Simanjuntak, menjelaskan Produktivitas
merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai
(keluaran) dengan keseluruhan sumber daya
(masukan) yang terdiri dari beberapa faktor seperti
tanah, gedung, mesin, peralatan, dan sumber daya
manusia yang merupakan sasaran strategis karena
peningkatan produktivitas tergantung pada
kemampuan tenaga manusia.

Faktor-faktor yang mempengaruhi


Produktivitas

a. Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki


berdasarkan pengetahuan lingkungan kerja yang
menyenangkan akan menambah kemampuan
tenaga kerja.
b. Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai
tenaga kerja yang banyak dihubungkan dengan
moral dan semangat kerja .
c. Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini
menyangkut fasilitas dan keadaan dimana semua
karyawan dapat bekerja dengan tenang serta
sistim kompensasi yang ada.
d. Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan
motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas.

e. Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai


dengan peraturan pemerintah dapat menyebabkan
penurunan produktivitas kerja.
f. Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan
dan latihan dari tenaga kerja akan mempengaruhi
produktivitas, karenanya perlu diadakan
peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga
kerja.
g. Perjanjian kerja, merupakan alat yang
menjamin hak dan kewajiban karyawan. Sebaiknya
ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja.
h. Penerapan teknologi, kemajuan teknologi
sangat mempengaruhi produktivitas, karena itu
penerapan teknologi harus berorientasi
mempertahankan produktivitas

CARA MENGHITUNG
PRODUKTIVITAS
Keluaran
Produktivitas total =
(tenaga
kerja+mesin+material+ dll
Keluaran
Produktivitas parsial =
(tenaga
kerja/mesin/material/ dll

Contoh 1
Pada tahun 2007 dan 2008, PT XYZ
menghasilkam produksi masing-masing sebesar
300000 kg dan 370000 kg roti kering. Sumber
daya yang digunakan perusahaan dala dua tahun
itu sebagai berikut.
masukkan

2007 (ribuan)

2008

Tepung terigu (kg)

40

50

Tenaga kerja (jamorang)

10

12

Listrik (kVA)

Pada tahun 2007 harga tepung terigu Rp


9000/kg, biaya tenaga kerja= Rp 15.000/jam,
dan biaya listrik=Rp 50.000/kVA. Berapa
produktivitas total tahun 2007 dan 2008?

JAWABAN
300000
Produktivitas total 2007=
329,67

=
40(9)+10(15)+8(50)
370000

Produktivitas total 2008=


342,59

=
50(9)+12(15)+9(50)

INDEKS PRODUKTIVITAS
Produktivitas periode
tertentu
Indeks produktivitas =
x 100
Tahun Rata2
Tenaga

Produktivitas
Indeks
(unit/orang/hari)
produktivit
Produktivitas
periode
as

produksi
(unit/hari)

kerja
(orang)

2003

650

82

7,93

100

2004

731

87

8,40

105,93

2005

750

95

7,89

99,49

2006

795

100

7,95

100,25

2007

810

120

6,75

85,12

dasar

PERENCANAAN FASILITAS
Tujuan :
1.Menunjang tujuan organisasi melalui
peningkatan material handling dan
penyimpanan
2.Menggunakan tenaga kerja, peralatan, ruang,
dan energi secara efektif.
3.Meminimalkan investasi modal
4.Mempermudah pemeliharaan
5.Meningkatkan keselamatan dan kepuasan kerja

PERENCANAAN FASILITAS
Dibagi menjadi tiga jenis:
1.Perencanaan lokasi
2.Perencanaan tata letak
3.Perencanaan sistem material handling
Perencanaan lokasi bertujuan untuk menentukan
lokasi suatu perusahaan atau pabrik sebaik
mungkin agar beroperasi atau berproduksi
dengan lancar, dengan biaya operasi rendah,
dan memungkinkan perluasan di masa datang.

PERENCANAAN LOKASI
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan:
1.Letak pasar
2.Letak sumber bahan baku
a.Tingkat kebutuhan (necesity): pertambangan,
perkebunan, pertanian, perikanan
b.Tingkat ketahanan rusak (perishability):
perusahaan pengalengan atau pembekuan ikan
(cold storage), pengalengan buah-buahan (fruit
canning), atau perusahaan pengolahan susu sapi
(dairy product).
3. Ketersediaan tenaga kerja
4. Ketersediaan tenaga listrik
5. Ketersediaan air
6. Fasilitas pengangkutan

METODE PENILAIAN LOKASI


1. Factor rating
2. Analisis nilai ideal
3. Analisis ekonomi
4. Analisis volume-biaya
5. Pendekatan pusat graviti
6. Metode transportasi

FACTOR RATING

Memberikan landasan rasional

dalam menganalisis dengan cara


memberikan bobot terhadap faktorfaktor yang perlu dipertimbangkan
dalam pemilihan lokasi
Faktor kualitatif: tersedianya
fasilitas jasa umum, sikap
masyarakat, sarana sosial
Faktor kuantitatif: kapasitas, biaya,
jarak

Factor rating
faktor

Bobot

Lokasi 1

Lokasi 2

nilai

Bxn

nilai

Bxn

Pasar

25

100

25

80

20

Bahan
baku

20

90

18

100

20

Tenaga
kerja

20

100

20

90

18

Tenaga
listrik

15

100

15

80

12

Air

10

60

100

10

Prasaran 5
a umum

80

100

Perluasa
n

100

100

jumlah

100

Lokasi 1 dipilih

93

90

METODE ANALISIS NILAI


IDEAL

Faktor

Nilai ideal

Lokasi 1

Lokasi 2

Pasar

25

25

20

Bahan baku

20

18

20

Tenaga kerja

20

20

18

Tenaga listrik

15

15

12

Air

10

10

Prasarana umum

Perluasan

100

93

90

jumlah

ANALISIS EKONOMI
Kuantitatif

Biaya Sewa

Biaya Tenaga Kerja

Biaya Pengangkutan

Biaya Pajak

Biaya Listrik

Lokasi A

Total Biaya Operasi

Kualitatif

Lokasi B

Lokasi C

Lokasi A

Lokasi B

Tidak Mendukung

Mendukung

Mendukung

Acuh

Mendukung

Mendukung

Rencana Masa depan

Tidak mendukung

Mendukung

Tidak Mendukung

Fasiltas Pembelanjaaan

Tidak mendukung

Mendukung

Tidak Mendukung

Rencana masa depan

Sikap masyarakat

Lokasi C

ANALISIS VOLUME -BIAYA


Metode analisis volume-biaya (cost-volume
analysis) menekankan pada faktor biaya dalam
memilih suatu lokasi, yaitu dengan
membandingkan total biaya produksi dari berbagai
alternatif lokasi. Dilakukan dengan menggunakan
numerikal atau grafik.
Asumsi:
1.Biaya tetap dianggap konstan untuk suatu jarak
tingkat volume tertentu.
2.Biaya variabel dianggap linier
3.Tingkat produksi diketahui
4.Berlaku untuk satu jenis produk saja.

Lokasi

Biaya Tetap

Biaya Variabel

Total Biaya

320.000

15 (10.000)

470.000

250.000

20 (10.000)

450.000

200.000

30 (10.000)

500.000

Biaya (juta
rupiah

3
2
1

320
250
200

Lokasi 1 unggul
Lokasi 3
unggul

Lokasi 2
unggul
5

14

Produksi (ribu
unit

PENDEKATAN PUSAT
Digunakan untuk memilih sebuah lokasi yang
GRAVITI
dapat meminimalkan jarak atau biaya menuju
fasilitas-fasilitas yang sudah ada.
Asumsi:
1.Jarak dari suatu tempat ke tempat lain
diasumsikan berupa garis lurus
2.Biaya distribusi per kilometer dianggap sama.
Rumus:
Xi.Vi
X=
Vi

dan

Yi.Vi
Y=
Vi

Dimana :
Vi = volume barang yang didistribusikan ke lokasi
I
Xi = jarak horizontal dari titik pusat ke lokasi I
Yi = jarak vertikal dari titik pusat menuju lokasi
X,Y= koordinat dari lokasi yang terpilih
Contoh soal:
Permintaan agen A, B, C, D berturut-turut sebesar
20, 30, 15, 10 unit.

LUAS PRODUKSI
Berkaitan dengan berapa
jumlah produksi yang
dihasilkan dalam waktu
tertentu dengan
mempertimbangkan kapasitas
teknis dan peralatan yang
dimiliki serta biaya yang paling
efisien.

Luas Produksi ditentukan


1. Kecenderungan permintaan yang akan datang
oleh
2. Kemungkinan pengadaan bahan baku, bahan
pembantu, tenaga kerja dll
3. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan di
pasar
4. Daur hidup produk dan produk substitusi dari
produk tersebut.

TATA LETAK (LAYOUT)


Suatu proses dalam penentuan bentuk dan
penempatan fasilitas yang dapat menentukan
efisiensi produk/operasi.
Keuntungan:
1.Memberikan ruang gerak yang memadai untuk
beraktifitas dan pemeliharaan
2.Pemakaian ruang yang efisien
3.Mengurangi biaya produksi maupun investasi
4.Aliran material menjadi lancar
5.Pengangkutan material dan barang jadi yang rendah
6.Kebutuhan persediaan yang rendah
7.Memberikan kenyamanan, kesehatan dan
keselamatan kerja yang lebih baik.

JENIS TATA LETAK

Posisi tetap (fixed position): Produk tetap di

tempat, sedangkan peralatan dan tenaga kerja


yang mendatangi produk. Contoh: gedung,
pembuatan kapal
Orientasi proses (process oriented):
menempatkan mesin-mesin atau peralatan
sejenis atau memiliki fungsi sama dalam suatu
kelompok atau ruangan. Contoh: rumah sakit,
industri tekstil.
Tata letak kantor (office layout): berkaitan
dengan layout posisi pekerja, peralatan kerja,
tempat yang diperuntukan untuk perpindahan
informasi

Tata letak pedagang eceran/pelayanan (Retail

and Service Layout): berkenaan dengan


pengaturab dan alokasi tempat serta arus
bermacam produk atau barang agar lebih
banyak barang yang dapat dipajang sehingga
lebih besar penjualannya.
Tata letak gudang (warehouse layout):
ditujukan pada efisiensi biaya penanganan
gudang dan memaksimalkan pemanfaatan
ruangan gudang.
Tata letak produk (product layout):mencari
pemanfaatan personal dan mesin yang
terbaik

Anda mungkin juga menyukai