Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Al-Quranul karim adalah mukjizat Islam yang kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh
kemajuan ilmu pengetahuan. Ia diturunkan Allah kepadaRasulallah, Muhammad SAW untuk
mengeluarkan manusia dari suasana yang gelap menuju yang terang, serta membimbing mereka ke
jalan yang lurus.
Pengertian al-Quran secara lebih lengkap dan luas adalah seperti yang dikemukakan oleh Abd
Wahab Khallaf. Menurut beliau:Al-Quran adalah kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat Jibril
kekalbu Rasulallah SAW dengan menggunakan bahasa arab dan disertai dengankebenaran agar
dijadikan hujjah (penguat) dalam pengakuannya sebagai Rasulallah dan agar dijadikan sebagai undangundang bagi seluruh umatmanusia, di samping merupakan amal ibadah jika membacanya. Al-Quran
itu dikompilasikan di antara dua ujung yang dimulai dari surat al-fatihah danditutup dengan surat annas yang sampai kepada kita secara tertib dalambentuk tulisan maupun lisan dalam keadaan utuh atau
terpelihara dariperubahan dan pergantian.
Islam adalah agama samawi terakhir yang dirisalahkan melalui Rasulullah SAW. Karena Islam
sebagai agama terakhir dan juga sebagai penyempurna ajaran-ajaran terdahulu, maka sangat bisa
dipahami, jika Islam merupakan ajaran yang paling komprohensif, Islam sangat rinci mengatur
kehidupan umatnya, melalui kitab suci al-Quran. Allah SWT memberikan petunjuk kepada umat
manusia bagaimana menjadi insan kamil atau pemeluk agama Islam yang kafah atau sempurna.
Secara garis besar ajaran Islam bisa dikelompokkan dalam dua kategori yaitu Hablum
Minallah (hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan) dan Hablum Minannas (hubungan manusia
dengan
manusia).
Allah
menghendaki
kedua
hubungan
tersebut
seimbang
walaupunhablumminannas lebih banyak di tekankan. Namun itu semua bukan berarti lebih
mementingkan urusan kemasyarakatan, namun hal itu tidak lain karena hablumminannas lebih komplek
dan lebih komprehensif.Dan karena tataran hubungan kemasyarakatan ini telah di atur sedemikian rupa
di dalam al quran hingga dalam unsur terkecil ,seperti dalam surah al hujurat yang banyak bercerita
tentang konsep bagaimana hubungan sesame manusia,untuk itulah penulis tertarik membahas secara
umum mengenai surah al hujurat khususnya pada ayat 11 yang member perintah untuk tidak menindas
individu lain dan mendzaliminhya.

B.TUJUAN PENULISAN MAKALAH


Adapun tujuan penulisan makalah ini,antara lain:
1. Memenuhi tugas perkuliahan
2. Memberi pengetahuan tentang makna tafsir al hujurat ayat 11
3. Mengetahui ayat di dalam al quran tentang anti penindasan dan kedzaliman

C.PEMBATASAN PEMBAHASAN MAKALAH


Agar makalah ini lebih sisitematis dan bahasannya terkonsep penulis membatasi pembahasan
makalah sampai ruang lingkup ayat alquran tentang anti penindasan dan kedzaliman/al
hujurat:11

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENINDASAN DAN KEDZALIMAN


Jika mendengar kata penindasan maka sinonim dari kata ini yang sering kita sebut
adalah,aniaya,kezaliman,bullying.Kata kata ini mempunyai esensi yang sama tetapi bermakna berbeda
dimana esensinya itu adalah perbuatan ketidak adilan terhadap sesuatu sehingga menimbulkan rasa
tersiksa.Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia penindasan di artikan sebagai suatu sikap
memperlakukan dengan sewenang-wenang (spt menyiksa, menyakiti ).1
Menurut Ensiklopedi Wikepedia Dzalim (Arab: , Dholim) adalah meletakkan sesuatu/
perkara bukan pada tempatnya. Orang yang berbuat zalim disebut zalimin. Lawan kata Dzalim
adalahadil.Kata zalim berasal dari bahasa Arab, dengan huruf dho la ma ( ) yang bermaksud
gelap. Di dalam al-Quran menggunakan kata zhulm selain itu juga digunakan kata baghy, yang artinya
juga sama dengan zalim yaitu melanggar haq orang lain. Namun demikian pengertian zalim lebih luas
maknanya ketimbang baghyu, tergantung kalimat yang disandarkannya. 2
Kezaliman itu memiliki berbagai bentuk di antaranya adalah syirik.Kalimat zalim bisa juga
digunakan untuk melambangkan sifat kejam, bengis, tidak berperikemanusiaan, suka melihat orang
dalam penderitaan dan kesengsaraan, melakukan kemungkaran, penganiayaan, kemusnahan harta
benda, ketidak adilan dan banyak lagi pengertian yang dapat diambil dari sifat zalim tersebut, yang
mana pada dasarnya sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina, dan sangat bertentangan dengan
akhlak dan fitrah manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.
Para ulama mendefinisikan dzalim sebagai: Menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya3
Didalam Al-Qur'an zalim memiliki beberapa makna, di antaranya dalam beberapa surah sebagai
berikut:

Al Baqarah 165 dan Huud 101, orang-orang yang menyembah selain Allah.

Al Maa-idah 47, karena menuruti hawa nafsu dan merugikan orang lain.

Al Kahfi 35, zalim pada ayat ini sebuah sifat keangkuhan dan perbuatan kekafirannya.

1 Kkbi.web.id/ defenisi aniaya


2 Http:/WIKIPEDIA.ORG Zalim,diunduh 22 juni 2014
3Skiripsi siti mansiah,Fsh,UIR.zhalim dalam prespektif islam
3

Al-Anbiyaa' 13, Orang yang zalim itu di waktu merasakan azab Allah melarikan diri, lalu orangorang yang beriman mengatakan kepada mereka dengan secara cemooh agar mereka tetap ditempat
semula dengan menikmati kelezatan-kelezatan hidup sebagaimana biasa untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang akan dihadapkan kepada mereka.

Al 'Ankabuut 46, Yang dimaksud dengan orang-orang yang zalim pada ayat ini adalah orangorang yang setelah diberikan kepadanya keterangan-keterangan dan penjelasan-penjelasan dengan
cara yang paling baik, mereka tetap membantah dan membangkang dan tetap menyatakan
permusuhan.4
Namun quran juga menyebut beberapa kata yang semakna dengan kata zhalim, yaitu hadhama
dan janafa. Kata hadhama hanya disebut satu kali dalam quran yang ternyata juga dirangkai
dengan kata zhalim, yaitu dalam Q.S. Thaha(20):112

Dan Barangsiapa mengerjakan amal-amal yang saleh dan ia dalam Keadaan beriman, Maka ia
tidak khawatir akan perlakuan yang tidak adil (terhadapnya) dan tidak (pula) akan pengurangan
haknya. Terlihat dalam terjemahan di atas bahwa antara kata zhalim yang diterjemahkan dengan
tidak adil hampir sama dengan kata hadhama yang diartikan dengan pengurangan hak. Dengan
demikian, keadilan adalah menyangkut masalah hak seseorang apakah terpenuhi haknya atau tidak.
Ketidakadilan juga disebut dengan menggunakan kata jenafa, ayat yang menjelaskan hal ini yaitu
Q.S al-Baqarah(2):182



(akan tetapi) Barangsiapa khawatir terhadap orang yang Berwasiat itu, Berlaku berat sebelah atau
berbuat dosa, lalu ia mendamaikan antara mereka, Maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Ayat tersebut berkaitan dengan masalah wasiat. Dalam ayat tersebut kata janafa diterjemahkan
dengan berat sebelah. Itu artinya bahwa keadilan yang dituntut dalam ayat ini khususnya soal berwasiat
adalah tidak berat sebelah. 5
4 IBID WIKIPEDIA
5 Departemen Agama R.I, Al-Hikmah, al-Quran dan Terjemah, Diponegoro, Bandung, 2010, hlm: 412

Pada era modern seperti masa ini larangan untuk berbuat penindasan kepada orang lain dan
kedzaliman di atur dalam konstitusi Negara masing masing,namun pada implementasinya hal tersebut
berbanding terbalik,dikarenakan dekadensi moral dan tidak di pegang teguhnya lagi prinsip agama
dalam kehidupan sehari hari.Jauh sebelum Negara maju di dunia menerapkan prinsip ini dalam
konstitusinya islam telah mengatur larangan ini dalam al quran yaitu salah satunya dalam surah al
hujurat ayat 11.

B. AYAT -- AYAT MENGENAI PENINDASAN DAN KEDZALIMAN DALAM AL QURAN

Didalam al quran terdapat 315 kata yang menyinggung masalah zalim,,adapun


rinciannya ,yaitu:
Dianiaya
Kezaliman
Kezaliman
Kezaliman
Kezaliman
Menzalimi
Menzalimi
Menzalimi
Menzalimi
Menzalimi
Lebih aniaya
Kezaliman
Kezaliman
Menganiaya
Secara zalim
Gelap
Gelap gulita
Kegelapan
Kegelapankegelapan
Jumlah

15
7
8
2
3
5
4
33
2
91
16
1
1
5
1
1
1
1
23
315

Dan mengenai ayat ayat tentang penindasan dan kedzaliman di al quran juga sangat banyak di antaranya dalam
surah Q.S Al. Baqarah : 165, Q.S Huud : 101, Q.S. Nuh: 27, Q.S. Al. Maa-idah: 72, Q.S. Al-Kahfi : 35,

Q.S. Al-Anbiyaa : 13, Q.S. Lukman : 13, Q.S. Al An'am: 82, Q.S. At Tahriim : 6,dll.6

6 Ali Nurdin, Quranic Society: Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal Dalam Al-Quran, Erlangga, Bandung, 2006, hlm:
259

C. AYAT TENTANG ANTI PENINDASAN DAN KEZALIMAN DALAM AL QURAN


Q.S AL HUJURAT:11




1. TERJEMAHAN AYAT
Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang
lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan
merendahkan kumpulan lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka
mencela dirimu sendiri,dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. seburukburuk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah imandan Barangsiapa yang tidak bertobat,
Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim7
2.
3. ARTI MUFRODHAT AYAT
/as sukhriyah = jangan memperolok-olokkan,menyebut-nyebut aib dan kekurangan orang lain
dengan cara yang menimbulkan tawa.atau bias juga di artikan dengan meniru
perkataan atau perbuatan atau dengan menggunakan isyarat atau menertawakan
perkataan orang yang diolokkan apabila ia keliru perkataannyaterhadap
perbuaatannnya atau rupanya yang buruk.8
7 HTTP:/kajian.net:Q.S al hujurat :11,rabu 11 januari 2012
8 .Ahmad Mustafa al Maraghitafsir maraghi hal 4785
6

=Telah umum diartikan orang-orang lelaki,bukan orang-orang perempuan .kata qaum berasal dari
kata qama ,yaqumu ,qiyam,yang berarti bangkit.kata qaum ditujukan untuk
sekumpulan manusia yang bangkit untuk berperang membela sesuatu.9

= boleh jadi

= bentuk jamak dari


artinya ejekan yang langsung dihadapkan kepada
yang diejek, baik dengan isyarat bibir, atau kata-kata.dan juga dimaksudkan
untuk tidak mencela dirinya sendiri.10
= bentuk jamak dari artinya gelar buruk.saling mengejek dan panggil gelar yang tidak di
sukai seseorang atau tidak enak di dengar11

= arti asalnya adalah nama atau kemasyuran, namun disini bermakna sebutan12

4. MAKNA IJMALI AYAT


Ayat ini adalah ayat yang melarang manusia berbuat zhalim dan penindasan,Allah menyebutkan bahwa
tidak sepatutnya seorang mukmin melakukan perbuatan zhalim kepada mukmin lainnya atau
mengejeknya dengan celaan ataupun hinaan,dan tidak patut pula memberinya gelar yang menyakiti
hati.Allah sangat membenci orang yang menghina orang lain sebagimana ditegaskan Hadish shahih
Rasulullah bersabda :kesombongan itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia.
Ayat ini turub mengenai delegasi dari Tamim.Mereka mengejek dari orang fakir dari para
sahabat Rasulullah SAW seperti Ammar,suhaib,Bilal,Khabbah,Ibnu Fuhairah,Salman Al farisi dan
salim,berkas budak Abu Hudzaifah di hadapan orang orang lain,sebab,mereka melihat keadaanya
compang camping.13
Dan ada pula ayat yang meriwayatkan bahwa ayat ini turun mengenai Shafiyah binti Huyai bin Akhtab
ra,dia dating kepada Rasulullah Saw,lalu berkata:sesungguhnya kaum wanita itu berkata padaku: Hai
wanita Yahudi ,anak perempuan orangorang Yahudi .Maka Rasulullah berkata padanya: Tidakkah kamu
katakana ayahku,Harun,dan pamanku,Musa dan suamiku Muhammad.14
9 Shihab,M.Quraish:Tafsir Al misbah pesan kesan dan keserasian alquran
ter.Jakarta:2002 .hal.251
10 Hamka:TAFSIR AL AZHAR JUZ XXV Jakarta:pustaka panji mas 1982,hal 201
11 Al imam abial fadhoi al hajiz ibnu kasir ad damsiqitafsir alquranul adzim hal.218219
12 Ibid :tafsir al maraghi
13 HTTP;STAI@MY.UNIVERSITY:tafsir surah al hujurat 1112,23 maret 2014
14 Ibid.ibnu katsir
7

Ayat ini melanjutkan penjelasan ayat sebelumnya yang memerintahkan untuk melakukan ishlah
( perdamaian) bila ada dua kelompok mumin yang sedang bertikai, yaitu memberi petunjuk tentang
bberapa hal yang harus dihindari untuk mencegah timbulnya pertikaian, Allah berfirman memanggil
kaum beriman dengan panggilan mesra :
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum yakni kelompok pria mengolok-olok kaum
kelompok pria yang lain, karena hal itu akan menimbulkan pertikaian, walau yang di olok-olok kaum
yang lemah, apalagi boleh jadi mereka yang diolok-olok itu lebih baik dari mereka yang mengolokolok, sehingga yang berolok-olok melakukan kesalahan ganda. Dan jangan pula wanita-wanita
mengolok-olok terhadap wanita-wanita lain karena ini menimbulkan keretakan hubungan antar
mereka, apalagi boleh jadi mereka yakni wanita yang diperolok-olokkan itu lebih baik dari mereka
yakni wanita yang mengolok-olok itu dan janganlah kamu mengejek siapapun secara sembunyiembunyi dengan ucapan, perbuatan atau isyarat karena ejekan itu akan menimpa diri kamu sendiri dan
janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang dinilai buruk oleh yang kamu panggil
walau kamu menilainya benar dan indah baik kamu menciptakan gelarnya maupun orang lain. Seburukburuk panggilan adalah panggilan kefasikan yakni panggilan buruk sesudah iman

:
.
Artinya : Dari Abdullah Ibnu Umar RA. Dari Nabi Saw. beliau bersabda : Orang islam itu adalah orang yang
membuat orang lain selamat dari bahaya lisan dan tangannya, dan seorang muhajir (berpindah)
adalah orang yang meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. ( HR. Bukhari).15
Ada beberapa riwayat tentang turunnya ayat ini di antaranya adalah Ejekan yang dilakukan oleh
kelompok Bani Tamim terhadap Bilal, shuhaib dan ammar yang merupakan orang-orang tidak punya.
Ada juga yang meriwayatkan turunnya ayat ini berkenaan dengan ejekan yang dilontarkan oleh Tsabit
Ibn Qois, seorang sahabat Nabi Saw. yang tuli. Tsabit melangkahi sekian banyak orang untuk dapat
duduk di dekat Rasulullah agar dapat mendengar wejangan beliau. Salah seorang menegurnya tetapi
Tsabit marah sambil memakinya dengan menyatakan bahwa dia yakni si penegur adalah anak si Anu
(seorang wanita yang pada masa jahiliyyah dikenal memiliki aib). Orang yang diejek ini merasa
dipermalukan, maka turunlah ayat ini.
Ada lagi yang menyatakan ayat ini turun ketika Isteri Nabi ummu salamah yang merupakan
madu Nabi Saw. diejek oleh isterinya yang lain kalau di (Ummu Salamah) sebaga wanita pendek. B
Sebab turunnya ayat ini adalah berkata Ibnu Abbas, dalam diri Tsabit Bin Qoys bin Syamas ( dari
kelompok laki-laki) ketika menyebutkan laki-laki kelompok Anshor dengan kejelekan.16

15 HTTP://tafsir al quranul adzim;Q.S AL HUJURAT 11,Jumat 05 April 2013


16HTTP;//NOVIASBLOG:belajar dari surah al hujurat :11,Sabtu 10 Maret 2012
8

D. BENTUK-BENTUK PERILAKU ZALIM


Rasulullah SAW bersabda : Zalim ada tiga jenis : Zalim yang Allah tidak akan ampunkan ; Zalim
yang Allah akan ampunkan ; Zalim yang Allah tidak akan tinggalkan. Adapun zalim yang Allah tidak
akan ampunkan adalah syirik. Allah berfirman : Sesungguhnya syirik adalah zalim yang amat besar
(Luqman : 13) ; Adapun zalim yang Allah akan ampunkan ialah kezaliman manusia terhadap dirinya
sendiri dengan melakukan dosa-dosa antara dia dengan Tuhannya ; Adapun zalim yang Allah tidak akan
meninggalkannya adalah zalim insan kepada sesama insan sehingga mereka diadili kelak (di akhirat)
( HR Al-Taualisiy dan Abu Naim dari Anas Bin Malik Menurut Syeikh Nasiruddin Albaniy Hadis
Hasan - Sahih Al-Jaami No 3961)
Berdasarkan hadis sahih di atas bahawa zalim yang dilakukan oleh manusia ada tiga jenis. Ada
zalim yang Allah SWT enggan mengampuninya iaitu dosa syirik. Adapun zalim yang Allah bersedia
mengampuninya ialah perbuatan dosa-dosa besar kepada Allah selain syirik. Kedua-dua jenis zalim ini
termaktub di dalam firman Allah : Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia
mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. An-Nisa/ 4 :
48:
Dengan melaksanakan maksiat, kita telah menjerumuskan diri kepada jurang kezaliman. Kita
sendiri sedang menempah kesusahan di dunia dan akhirat. Zalim membawa keburukan bukan saja
kepada orang yang melakukannya, tetapi orang yang merelekan. Menurut Islam, orang yang tidak
berbuat zalim juga turut mendapat seksaan jika mereka reda dan membiarkan kezaliman itu berleluasa,
wajib bagi orang yang melihat kezaliman dan mempunyai keupayaan untuk mencegahnya agar
menghentikan kezaliman tersebut. Islam juga melarang kita mempunyai kecenderungan hati dan
kebergantungan kepada orang zalim.
Walaupun seseorang melakukan kezaliman terhadap orang lain, dia sebenarnya telah melakukan
kezaliman terhadap dirinya sendiri. Kemungkinan orang yang dizalimi lemah, miskin, jahil dan tidak
berdaya untuk membalas, tetapi Allah pasti membalas kezaliman yang dilakukan. Sekalipun orang
Islam menzalimi orang bukan Islam, Allah tetap membela orang yang dizalimi itu. Perbuatan zalim
tidak selalu identik dengan menyakiti orang lain. Bisa saja seseorang dikatakan telah berbuat zalim,
karena menzalimi diri sendiri. Melakukan berbagai tindak kejahatan, perbuatan haram, dan jauh dari
ketaatan kepada Allah, semua perbuatan ini termasuk perbuatan zalim terhadap diri sendiri. Dan
diantara perbuatan zalim terhadap diri sendiri adalah:
1. Syirik terhadap Allah
2. Tidak mensyukuri nikmat allah
3. Tidak menafkahkan sebagian harta ke jalan Allah
4. Meninggalkan zikrullah.
Kezaliman termasuk penyakit hati. Adapun keadilan merupakan tanda kesehatannya. Imam
Ahmad Ibn Hanbal berkata jika hati sehat, engkau tidak perlu takut pada siapapun.

Maksudnya, rasa takut pada ciptaan Allah menandakan adanya penyakit dalam hati. Misal,
syirik dan dosa.17
Antara
bentuk
kezaliman
ialah
memukul
dan
menyiksa
manusia
Al-Imam
Ahmad,
al-Bukhari
dalam
al-Tarikh
al-Kabir
dan
Ibn
Abi
Asim
meriwayatkan dari Khalid ibn al-Walid berkata saya mendengar Rasullullah saw bersabda

"Manusia yang paling berat diazab pada Hari Qiyamat ialah manusia yang
menyiksa manusia ketika di dunia"
Zalimnya seseorang terhadap orang lain tidak terbatas pada beberapa perilaku saja. Setiap perilaku
yang mengganggu kepentingan orang lain atau lalai dalam memberikan hak-hak mereka, maka perilaku
itu disebut zalim, baik melalui ucapan maupun perbuatan. Berikut beberapa di antaranya.Islam sangat
mencegah terjadinya kezaliman itu dengan memberikan balasan yang sangat berat kepada para
pelakunya.
Rasulullah bersabda,
Barangsiapa melihat ke dalam rumah satu kaum tanpa izin mereka, maka dihalalkan bagi mereka
untuk mencongkel matanya. (HR: Bukhari).
Kemudian Nabi bersabda,
Barangsiapa yang mendengarkan pembicaraan suatu kaum, padahal mereka tidak menyukainya, maka
Allah akan menusuk telinganya dengan peluru yang meleleh pada hari kiamat. (HR: Bukhari).
Riwayat yang lain juga menyebutkan bahwa, Rasulullah bersabda,
Barangsiapa yang menzalimi sejengkal tanah, maka akan dikalungkan kepadanya tujuh bumi. (HR.
Bukhari).
Jadi, kezaliman bukan perkara ringan. Perbuatan itu akan sangat memberatkan pelakunya baik dan di
akhirat. Jika pelaku zalim adalah seorang ahli ibadah, maka ia akan bangkrut di hari kiamat karena
harus merelakan seluruh pahalanya untuk orang yang dizalimi. Kemudian dosa orang yang dizalimi
dibebankan kepada sang pelaku kezaliman.18

17 http://islam2u.mywapblog.com/bentuk-penzaliman-terhadap-diri-sendiri.xhtml di unduh tgl 27 Juni 2014

18 http://www.facebook.com/notes/abdullah-yasin/zalim-ada-tiga-jenis-016/162669400456152
10

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari maklah ini:
Dari sedikit uraian tentang ayat anti zhalim dan penindasan tersebut yaitu Q.s al hujurat ayat11
, kita sedikit tahu. Diantaranya perbuatan zhalim adalah perbuatan yang dilarang oleh Allah swt yang
ditegaskan dalam ayat-ayat Al-Quran. Dalam berbagai penafsiran yang ada pada ayat-ayat tersebut
Zhalimpun dalam perkembangannya mempunyai peringkat-peringkat. Dimulai dengan
peringkat yang paling tinggi adalah zhalim terhadap Allah swt sampai zhalim yang kecil adalah zhalim
terhadap perasaan diri sendiri. Di dalam Al-quran sendiri terdapat berbagai macam ayat yang
membahas tentang zhalim. Dari penafsiran ayat-ayat tersebut juga dijelaskan bahwa berbagai macam
keterangan dari perbuatan zhalim baik terhadap kehidupan dia di dunia maupun di akhirat kelak.
B.SARAN
Kepada pembaca penulis mengharapkan saran agar penulisan makalah kedepannya lebih
sistematis dn terkonsep sesuai kaidah penulisan ilmiah.

11

DAFTAR PUSTAKA

Kkbi.web.id/ defenisi aniaya


Http:/WIKIPEDIA.ORG Zalim,diunduh 22 juni 2014
Skiripsi siti mansiah,Fsh,UIR.zhalim dalam prespektif islam

Departemen Agama R.I, Al-Hikmah, al-Quran dan Terjemah, Diponegoro, Bandung, 2010, hlm: 412
Ali Nurdin, Quranic Society: Menelusuri Konsep Masyarakat Ideal Dalam Al-Quran,
Bandung, 2006, hlm: 259

Erlangga,

HTTP:/kajian.net:Q.S al hujurat :11,rabu 11 januari 2012


Ahmad Mustafa al Maraghitafsir maraghi hal 4785
Shihab,M.Quraish:Tafsir Al misbah pesan kesan dan keserasian alquran ter.Jakarta:2002 .hal.251
Hamka:TAFSIR AL AZHAR JUZ XXV Jakarta:pustaka panji mas 1982,hal 201
Al imam abial fadhoi al hajiz ibnu kasir ad damsiqitafsir alquranul adzim hal.218-219
HTTP;STAI@MY.UNIVERSITY:tafsir surah al hujurat 1112,23 maret 2014

12

HTTP://tafsir al quranul adzim;Q.S AL HUJURAT 11,Jumat 05 April 2013


http://www.facebook.com/notes/abdullah-yasin/zalim-ada-tiga-jenis-016/162669400456152

HTTP;//NOVIASBLOG:belajar dari surah al hujurat :11,Sabtu 10 Maret 2012


Http:/WIKIPEDIA.ORG Zalim,diunduh 22 juni 2014

https://www.academia.edu/9114960/BAB_I_PENDAHULUAN

13

Anda mungkin juga menyukai