DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN .........................................................
BAB II
BAB III
i PENGEMBANGAN ..............
DESKRIPSI WILAYAH
BAB IV
BAB V
10
BAB VI
BIAYA INVESTASI.......................................................
.......................................................................................
Budidaya tanaman jabon
Budidaya tanaman sengon
27
BAB VII
29
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia makin terbatas, menyebabkan defisit kayu per tahun makin bertambah.
Sedangkan eksploitasi hutan diawasi oleh masyarakat Indonesia dan juga oleh
dunia, akibatnya kayu diperoleh dengan cara merusak hutan, yang menyebabkan
protes dari masyarakat pecinta lingkungan. Oleh karena itu PT.Hasta Timur
Sentosa. sebagai perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pertanian
dan
perkebunan
merencanakan
akan
mengembangkan
budidaya
Jabon
contohnya NPK, SP36, Urea dan lain sebagainya. Sedangkan pupuk organic
seperti kotoran hewan, guano, rumput rumput dan lain sebagainya memiliki
kandungan aktif rendah, tetapi memiliki sifat memperbaiki struktur tanah,
mengikat air dan mempengaruhi terhadap mikroba tanah.
Kondisi lahan bekas hutan pada umumnya perlu dilakukan rehabilitasi agar
kedua jenis pohon hutan tersebut dapat beradaftasi dan saling bersimbiosis karna
tanaman Jabon dan Sengon adalah tanaman yang mudah hidup dan mampu
beradaptasi dengan kondisi lingkungan setempat. Oleh karena itu kedua jenis
tanaman local akan menjadi jenis andalan dan sebagai jenis pohon yang
mempunyai toleransi terhadap lingkungan di samping memerlukan cahaya untuk
pertumbuhannya.
Pupuk dan kompos sangat diperlukan untuk memperbaiki kualiatas media
tumbuh tanaman agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat, kadang kadang
penambahan dosis pupuk diberikan pada lahan marjinal/terbuka, sedangkan
kompos biasanya di sebar merata dalam jalur yang di aduk dengan tanah.
Ketersediaan kompos merupakan unsur keberhasilan rehabilitasi lahan
marjinal dimana semakin ekstrim kondisi tanah maka semakin tinggi jumlah
kompos yang harus di tambahkan, oleh karena itu masyarakat perlu diberikan
pelatihan untuk memperoduksi kompos bagi kepentingan perusahaan.
Perusahaan perlu melakukan perencanaan mengenai pengadaaan kompos
dan pengawasan terhadap proses produksinya karena kualitas kompos sangat
dipengaruhi oleh bahan bahan dasar yang dipergunakan, termasuk tingkat
kematangan dari kompos.
Kompos yang belum matang dapat mematikan tanaman, hal ini dapat dilihat
dari daun menguning diikuti dengan pertumbuhan tanaman yang lambat atau
tanaman mati.
Sedangkan pupuk kotoran sapi baik digunakan dalam rehabilitasi lahan
marjinal, di samping penyediaan unsur hara, bahan organic dan mikroba, pupuk
kandang diberikan di lubang lubang tanah tanaman Jabon dan Sengon akan
merangsang tumbuhnya rumput rumput local sehingga mempercepat penutupan
tanah.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan project proposal ini adalah memberikan gambaran
bahwa Propinsi Jawa Barat diharapkan akan menjadi Propinsi pencontohan dalam
memilih sumber daya alam yang potensial dapat dimanfaatkan secara optimal dan
substainable (berkelanjutan) sesuai dengan dasar-dasar ekonomi yang berkeadilan.
Tujuan pengembangan usaha tanaman Kehutanan di wilayah Kecamatan
Leuwiliang Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat, dalam rangka :
1. Pengembangan usaha
2. Mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan peluang / kesempatan
kerja.
3. Mendukung upaya pemerintah dalam rangka penghijauan kembali kawasan
hutan gundul pada lahan kritis, akibat perambahan hutan, penebangan liar
(illegal logging) dan kebakaran hutan.
4. Mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan devisa negara dan
pendapatan daerah (PAD).
5. Mendukung upaya pemeirntah dalam percepatan pengembangan ekonomi baru
di pedesaan.
Proyeksi kebutuhan industri kayu setiap tahun bertambah tidak seimbang
dengan pasokan bahan baku kayu yang sangat terbatas, sehingga perusahaan
merencanakan investasi sebagai upaya untuk memenuhi substitusi kayu dari hutan
masyarakat.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang perkayuan akan menerapkan
teknologi pengolahan kayu yang berbasis pada konsep ramah lingkungan seiring
dengan menghangatnya isu lingkungan sehingga memilih jenis kayu jabon dan
sengon sebagai bahan utama industry.
Selain hal tersebut, hanya membutuhan waktu lebih kurang lima tahun
pohon jabon sudah siap diolah, sedangkan pohon jati memerlukan waktu sekitar
30 tahun baru bisa diolah. Melihat sifat dari pohon jabon bisa dibudidayakan
dengan daur pertumbuhannya relative cepat dan lebih ramah lingkungan dan
ekonomis selain harga produk kayunya tidak kalah mahalnya bila dibanding
dengan produk kayu jati.
BAB III
DESKRIPSI WILAYAH PENGEMBANGAN
Rencana pengembangan budidaya jabon (anthocephalus cadamba) dan
sengon (albazia falcataria) dilakukan di Provinsi Jawa Barat Kabupaten Bogor,
terletak di koordinat antara 6.19o 6.47o LS dan 103o BT, memiliki 40
Kecamatan, 16 Kelurahan dan 410 desa dengan luas wilayah 2.071,21 km2.
Sedangkan wilayah pengembangan untuk budidaya tanaman kehutanan akan
mencapai luasan lebih kurang 1000 hektar yang terdiri dari 500 hektar tanaman
jabon dan 500 hektar tanaman sengon, terletak di lahan berstatus HGU (Hak Guna
Usaha) berlokasi di Kecamatan Leuwiliang wilayah Bogor sebelah Barat dan
dikelola oleh PT. Hasta Timur Sentosa, sebuah perusahaan swasta nasional yang
bergerak di bidang usaha pertanian dan perkebunan.
Di lahan Hak Guna Usaha PT. Hasta Timur Sentosa adalah suatu luasan
berskala sedang diperkirakan sesuai untuk usaha agribisnis terpadu berbasis jabon
dan sengon. Dengan luasan tersebut diatas pengelolaan dapat dilakukan secara
efisien sehingga tidak terlalu peka terhadap kondisi ekonomi yang mungkin
timbul.
Untuk mengoptimalkan potensi lahan Hak Guna Usaha tersebut, perusahaan
akan mengembangkan tanaman jabon dan sengon dengan sistem kerjasama
pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat dengan memberdayakan
sumber daya manusia agar tercapai
dimaksud.
Proyek dimaksud tersebut direncanakan berlokasi di Kabupaten Bogor
dengan memperhatikan tata ruang wilayah kota Bogor dan RPJM Daerah yang
relative jarak lokasi proyek dengan Jakarta diharapkan tidak terlalu jauh yang
dapat ditempuh melalui jalur darat sekitar 2-3 jam dengan kendaraan mobil.
Pemilihan Propinsi Jawa Barat sebagai lokasi pengembangan tanaman
Jabon dan sengon karena daerah ini masyarakatnya telah mengenal terhadap
tanaman tersebut, terbukti baik secara perorangan maupun instansi pemerintah
telah melakukan kegiatan penanaman komiditi ini, karena pohon jabon dan
sengon pertumbuhannya sangat cepat dan secara ekologis sangat bersahabat
dengan lingkungan dan dapat mensuply unsur hara pada tanah sehingga kondisi
tanah akan semakin subur.
Tanaman jabon dapat ditanam ditepi kawasan yang mudah erosi dan
disekitar aliran sungai (DAS) dan kondisi lingkungan tanah lempung, podsolik
dan lembab daerah bekas tanah rawa kadangkala tergenangi air, juga dapat
ditanam pada tanah-tanah marjinal dan daerah terbuka sekitar lahan bekas
tambang yang berfungsi sebagai tanaman yang menyuburkan kembali pada lahanlahan kritis.
Saat
ini
perusahaan
kayu
melakukan
program
Corporate
Social
BAB IV
ASPEK PASAR
Jabon ( Anthochepalus Cadamba )
Pemasaran kayu jabon relatif lebih mudah, karena kayu jabon merupakan
jenis kayu yang tingkat konsumsinya tinggi. Kebutuhan kayu jabon disamping
untuk dijual sebagai kayu papan dapat pula digunakan sebagai kayu kaso, palet,
bahan pembuat peti dan lain sebagainya. Ranting kayu jabon dapat pula dijual
sebagai kayu bakar dan bahan baku pembuatan kertas (pulp). Pemasaran jabon di
daerah biasanya dilakukan oleh tengkulak atau langsung dijual ke pabrik
pemotongan kayu (sawmill). Harga pasar kayu beragam, saat ini harga satu batang
pohon jabon usia tanam 5 tahun dapat dijual seharga Rp. 300.000,- Rp. 500.000,-.
Sedangkan jika sudah dibuat papan atau balok dapat dijual seharga Rp. 1.000.000
Rp. 1.200.000 per m3.
Pemasaran seluruh produksi Jabon ( Anthocephalus Cadamba ) dilakukan
oleh perusahaan sendiri.
Pemasaran Produksi Kayu dan Hasil Olahan Kayu Indonesia
Tahun
Kayu Bulat
Kayu Lapis
Kayu Sengon
Papan Partikel
Moulding
1992/199
(m3)
28.267.000
(m3)
9.874.000
(m3)
3.534.356
(m3)
35.627
(m3)
33.599
3
2001
2008
10.051.481
4.610.000
2.101.485
3.353.479
074.868
530.688
296.877
139.134
langkah untuk melindungi hutan tropis yang dilaksanakan mulai tahun 2002
dengan mengunahan syarat syarat bahwa kayu tropis tidak boleh diekspor
kecuali kayu dari hasil pengolahan.
Volume (Kg)
50.910.120
1.668.337.181
2.615.776.379
11.532.700
4.243.936
180.029.160
Nilai (USD)
55.202.968
1.533.456.775
1.422.446.811
30.112.943
1.140.930
56.144.786
Volume (Kg)
55.882.756
192.882.447
53.039.416
892.958.546
21.185.651
230.718.805
107.228.370
Nilai (USD)
18.120.503
127.369.826
28.032.870
1.156.307.565
31.991.961
63.972.943
43.553.955
Sumber : http/www.dephut.go.id
Sifat kayu jabon berwarna putih agak kekuning kuningan tanpa terlihat
seratnya, sangat diperlukan pada industri kayu lapis (playwood), mebelair dan
bahan bangunan non konstruksi, sehingan dalam pemasaran kayu jabon tidak
mengalami kesulitan. Industri kayu lapis juga telah melakukan kerjasama dengan
perusahaan perkebunan untuk membeli dalam jumlah yang tidak terbatas. Apabila
budidaya tanaman jabon dikerjakan secara serius dan benar maka sangat
mengiurkan apabila dipanen pada usia 8 10 tahun.
Harga diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan tingkat
kebutukan/permintaan tinggi sedangkan persediaan kayunya volumenya semakin
terbatas.
.
meningkat
sebagai
bentuk
apresiasi
terhadap
kayu
kayu
sengon
Sehingga
otomatis
hasil
permintaan
budidaya
kayu
sebagai
olahan
alternatif.
sengon
terus
segon yang anda beli,tetapi hanya perlu menginvestasikan sejumlah uang dan
anda akan menerima hasilnya
BAB V
ASPEK TEKNIS
BUDIDAYA JABON ( ANTHOCHEPALUS CADAMBA )
Penyiapan Lahan
Persiapan lahan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
menentukan produktifitas tanaman jabon dalam jangka panjang. Untuk itu
diperlukan persiapan seoptimal mungkin berupa perbaikan lahan khususnya bagi
lahan yang akan ditanami tanaman kehutanan dengan memperhatikan cahaya
matahari sangat diperlukan, sehingga tanaman lain seperti pisang, papaya dan
pohon buah-buahan perlu dilakukan pemangkasan terhadap daun atau cabang dari
pohon-pohon tersebut agar matahari dapat leluasa sampai ke tanaman jabon muda.
Bagi tanaman muda, gulma menjadi kompetitor dalam mendapatkan unsur hara,
air, cahaya serta ruangan.
Tiga pola pembersihan lahan untuk penyiapan tanaman yaitu sebagai
berikut:
a. Pembersihan seluruh areal yang akan ditanami dibersihkan dari gulma.
b. Pembersihan jalur tanam, hanya gulma yang berada pada jalur tanam
dibersikan 0,5 m 1m kanan-kiri jalur tanam.
c. Pola piringan, hanya gulma di sekitar lubang tanam saja yang dibersihkan
dengan jari-jari 0,5 m 1m.
Selain pembersihan gulma dan bahan pengganggu, termasuk bongkahan
batu dalam persiapan lahan diperlukan pembuatan saluran-saluran drainase untuk
menghindari genangan di areal penanaman pada saat musim hujan. Genangan air
memang tidak sampai mematikan pohon jabon, tetapi dapat mengurangi
pertumbuhan tinggi dan diameter batang hingga 50%. Alternatif 1 dengan
membuat parit-parit untuk mengeluarkan air jika terjadi genangan. Alternatif 2
membuat guludan-guludan setinggi 30-40 cm lebar 50-100 cm dengan mengikuti
panjang jalan.
Pada tanah subur jarak tanam sebaiknya dibuat agak lebar karena bibit
jabot akan tumbuh cepat sehingga penanaman harus dilakukan dengan ekstra yaitu
penjarangan pohon. Apabila tidak dilakukan penjarangan akan terjadi persaingan
cahaya antar tanaman yang menyebabkan pertumbuhan terhambat dan pohonpohon yang kalah tersaingi dengan tanaman lain kemungkinan akan mati.
Sebaliknya pada tanah yang kurus penanaman sebaiknya dilakukan dengan jarak
tanam rapat. Tujuannya agar tanah tertutup dan erosi dapat dikurangi sehingga
kesuburan tanah terjamin.
dilakukan di awal penanaman hingga tahun kedua. Ketika memasuki tahun ketiga
kanopi atau tajuk tanaman jabon sudah lebar sehingga gulma tidak tumbuh karena
ternaungi oleh tanaman jabon. Tanamn ini cenderung tahan terhadap serangan
penyakit, secara alami mempunyai keunggulan banyaknya lurus dan silindris
dengan cabang-cabang kecil mendatar dan memiliki kemampun pemangkasan
alami yang tinggi sehingga batangnya bisa tumbuh dengan bebas dan tinggi.
Penentuan jarak tanam :
Jarak tanam harus ditentukan berdasarkan tujuan penanaman dan kondisi
kesuburan lahan. Jika tujuan penanaman adalah untuk produksi pulp (bubut kayu)
dan kertas maka dapat menggunakan jarak tanama misalnya 2 m x 2m atau 3 m x
2 m. Sedangkan untuk menghasilkan kayu pertukangan dan veneer maka
diperlukan jarak tanam yang lebih lebar, yakni minimum 3m x 3m.
Pada tanah yang subur, jarak tanam sebaiknya dibuat agak lebar karena bibit
jabon akan tumbuh cepat sehingga penanam harus melakukan penjarangan yang
tidak komersial. Pada tanah-tanah yang kurus, penanaman sebaiknya dilakukan
dengan jarak tanam rapat agar tanah cepat tertutup dan erosi dapat dikurangi
dengan cepat sehingga kesuburan tanah tidak terus berkurang.
Pembuatan Lubang Tanam
Dalam membuat lubang tanam adalah semakin besar maka akan semakin
baik karena volume tanah semakin besar dan volume kompos yang dapat
dimasukkan ke lubang tanam juga bertambah banyak. Lubang tanam minimum
adalah 30 cm x 30 cm x 30 cm untuk lahan-lahan yang subur dan gembur.
Lubang tanam idealnya dibuat 2 minggu sebelum penanaman, tanah galian
dicampur dengan kompos atau pupuk kandang 2-5 kg. Tanah selanjutnya
dicampur dengan pupuk NPK sebanyak 50-100 g per lubang tanam.
Lubang tanam dan pencampuran pupuk kandang (khususnya pupuk kandang
sapi atau kambing/domba) harus dilakukan secara sempurna sehingga di
kemudian hari tidak terserang hama uret / kuuk. Tanaman yang terserang uret tibatiba akan layu dan tidak segar. Pengendalian hama dapat dilakukan dengan
pemberian kapur
TAHAPAN PENANAMAN
Penanaman sebaiknya dilakukan diawal musim hujan pada pagi hari pukul
07.00-11.00 dan bisa dilanjutkan pada sore hari pada pukul 14.00-17.00.
Frekuensi hujan harus cukup tinggi dan tanah menjadi basah dengan maksud agar
tanah tidak jadi kering memudahkan pekerjaan penanaman. Persiapan pemberian
pupuk di lubang-lubang tanaman dicampur Pupuk NPK dan Kompos. Menanam
bibit pohon jabon merupakan kegiatan yang mudah dan sederhana dengan maksud
untuk mendapatkan hasil yang baik, diperlukan diperhatikan teknik penanaman
bibit yang benar.
Teknik menanam bibit jabon yang benar, yakni sebagai berikut :
1. Memasukkan tanah yang telah dicampur dengan kompos dan pupuk NPK ke
2.
3.
4.
5.
lubang tanam.
Memadatkan media dalam polibag secara hati-hati.
Melepas polibag secara hati-hati
Menanam bibit di lubang tanam
Memang penyangga
PEMANENAN
Tanaman ini bisa dipanen pada umur 4-7 tahun, tergantung daerah
penanaman, terkait dengan kualitas tanah, tinggi tempat, dan perawatan. Apabila
tanaman sudah mencapai diameter 30 cm, tanaman sudah bisa dipanen.
Pemanenan hasil dari tanaman jabon dapat dilakukan sesuai dengan
kebutuhan, misalnya untuk produksi bahan baku pulp dan bahan baku korek api
dipanen saat berumur 5 tahun. Pemanenan dilakukan pada musim kemarau agar
kandungan air kayu rendah.
Manfaat kayu jabon
Indonesia memanfaatkan jabon pada kayunya, kerap dipergunakan untuk
pembuatan kayu lapis (plywood), papan blok, papan serat, dan papan partikel.
Selain pemanfaatan kayu, bunga, buah dan kulit kayu dapat dimanfaatkan secara
komersial.
Kayu jabon mudah dibuat venir. Untuk pembuatan kayu lapis, perekatan
venir kayu jabon dapat menghasilkan kayu lapis. Bila dibandingkan dengan jenis
kayu sengon, saat ini kayu jabon memiliki berat jenis yang lebih tinggi, yaitu 0,42
dibandingkan dengan sengon yang hanya 0,30.
pada
tanah
regosol,
latosol
dan
aluvial
dengan
tajuk
seperti
payung
dengan
daun
tersusun
selanjutnya
dari
pembibitan
secara
operasional
akan
tanaman
sengon
berbentuk
menyerupai
payung
tidak
menonjol
kepermukaan
tanah.
Akar
rambutnya
termasuk
jenis
tanaman
tropis,
sehingga
untuk
Sengon,
sebagaimana
famili
Mimosaceae
lainnya
tinggi.
Jenis
ternak
seperti
sapi,
kerbau,
dfan
Perakaran
Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar
sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini
menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul
akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur
nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat
membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya
tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga
mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.
Kayu
Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon
sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup
menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai
keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan
dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti,
papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri
korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas
dll.
Kebutuhan Benih
Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang
hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus
perhitungan sederhana berikut :
Daya tumbuh 60 %
Perlakuan benih
Sehubungan dengan biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal
serta segera berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka
sebelum benih disemaikan , sebaiknya dilakukan treatment guna
membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih
direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 30 menit.
Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin sekitar 24
jam,
lalu
ditiriskan.
untuk
selanjutnya
benih
siap
untuk
disemaikan.
persemaian
benih
sengon
ditentukan
oleh
menghindari
pengangkutan.
kerusakan
bibit
pada
waktu
persemaian
yang
didukung
dengan
sarana
dan
penaburan
memperoleh
dilakukan
prosentase
dengan
kecambah
maksud
yang
untuk
maksimal
dan
dan
alat
yang
perlu
diperhatikan
dalam
Benih
Peralatan penyiraman
kegiatan
b) Penyapihan Bibit
Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah :
Setelah
media
tanam
tercampur
merata,
kemudian
c) Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah
sebagai berikut :
Penyiraman
Penyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang
optimum pada semai / bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan
sore hari maupun siang hari dengan menggunakan nozle.
Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan
lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru
dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan
dengan
menggunakan
larutan
gir.
Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu
dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh
dengan bibit lainnya.
Penyiangan
Penyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu
per satu dan bila perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun
dilakukan hati hati agar jangan sampai akar bibit terganggu.
hama
&
penyakit
tanaman
dari
PT.
Natural
penyakit
tanaman,
mencegah
sumber
infeksi
dan
Natural
GLIO
ini
akan
berkembang
terus
Seleksi bibit
Kegiatan seleksi bibit merupakan kegiatan yang dilakukan
sebelum
bibit
dimutasikan
kelapangan,
maksudnya
yaitu
tanah,
dimaksudkan
untuk
memperbaiki
Penanaman Sengon
Jenis kegiatan yang dilakukan berupa :
bibit
dan
sementara
pengangkutan
di
lapangan
bibit
dari
(lokasi
tempat
bibit
pada
lobang
tanam
harus
tepat
Penyiangan.
dilakukan
Pada
untuk
dasarnya
membebaskan
kegiatan
penyiangan
tanaman
pokok
dari
membersihkan gulma
untuk
mencegah
datangnya
hama
dan
permulaan
sejak
penanaman
agar
disekitar
memperbaiki
tanaman
struktur
dengan
tanah
maksud
yang
berguna
untuk
bagi
pertumbuhan tanman.
per
hektar,
sehingga
tanaman
yang
tersisa
dengan
kondisi
dan
kebutuhan
tanaman.
yang
dilaksanakan
penyulaman,
penyiangan,
dapat
pendangiran,
berupa
kegiatan
pemupukan
dan
BAB VI
BIAYA INVESTASI
JABON
Pembangunan kebun tanaman jabon akan dilakukan secara bertahap dengan
perincian sebagai berikut :
Tahun I
: Sekitar 500 Ha
Tahun II
: Sekitar 500 Ha
Rp. 16.765.700.000,-
Rp.
1.000.000.000,-
Rp.
2.000.000.000,-
Rp. 19.765.700.000,-
SENGON
Pembangunan kebun tanaman sengon akan dilakukan secara bertahap dengan
perincian sebagai berikut :
Tahun I
: Sekitar 500 Ha
Tahun II
: Sekitar 500 Ha
Rp. 21.290.500.000,-
Rp.
1.000.000.000,-
Rp.
2.000.000.000,-
Rp. 24.290.500.000,-