Percobaan IV Fix
Percobaan IV Fix
Berdasarkan
: ASTM C-109
1. Persiapan pasta
a)
sebanyak 3 Liter
b) Masukkan 1 Liter semen yang telah ditimbang beratnya ke wadah adonan.
c) Aduk semen dan pasir sampai rata.
d) Siapkan air sebanyak 50% dari berat semen (FAS: 0,5)
e) Tuangkan air secara perlahan sambil terus diaduk.
f) Aduk adonan secara manual sampai homogen palstis.
2. Pencetakan benda uji
a) pencetakan benja uji dimulai paling lambat 2.5 menit setelah selesai pengadukan
b) 30 detik setelah selesai pengadukan, masukkan mortar kedalam cetakan kubus 5 x 5 x 5
cm. Cetakan diisi dalam dua lapis, dimana setiap lapisan dipadatkan dengan alat
penumbuk sebanyak 32 kali dalam kurang waktu lebih 10 detik.
Keseluruhan waktu pencetakan tidak boleh lebih dari dua menit
c) Ratakan permukaan mortar kemudian simpan cetakan ditempat yang lembab selama 24
jam
d) Buka cetakan dan rendam mortar sampai mencapai usia tiga atau tujuh hari
Luas bidang tekan A = 5 x 5 = 25 cm2
Apabila gaya tekan mortar benda uji pertama adalah 1, benda uji kedua 2 dan benda uji
ke tiga 3 maka kuat tekan mortar dapat dihitung sebagai :
i=
Ti
2
A kg/cm
1+ 2 + 3
kg/ cm2
3
D.
HASIL PERCOBAAN
No
Campuran
Spesi
Luas
Penampang
(cm2)
Berat
Tanggal
Tanggal
(Gram)
Pembuatan
Pengujian
Kuat
Tekan
(ton)
Kokoh
tekan
(kg/cm2)
1.
2.
1:3
3.
5 x 5 = 25
cm2
260
11
14
120
270
November
November
120
270
2013
2013
160
Pasir
: 3 Liter
FAS
: 0,5
Air
E. PEMBAHASAN
Perhitungan kuat tekan mortar:
1. Kuat tekan mortar = gaya tekan / luas penampang
a. 3000/25 = 120 kg/cm2
b. 3000/25 = 120 kg/cm2
c. 4000/25 = 160 kg/cm2
Rata-rata kuat tekan =
120+120+ 160
=133,33 kg/cm2
3
2,08+ 2,16+2,16
=2,13
3
gr/cm3
tekan mortar
adalah 133,33 kg/cm2. Hasil tersebut dapat dicapai karena umur mortar tersebut telah
mencapai 3 hari.
H. SARAN
1. Agar mutu semen dapat terjaga supaya diperhatikan penyimpanannya.
2. Dalam mencampur air dalam semen supaya memperhatikan perbandingannya.
3. Usahakan mortar yang dibuat sepadat mungkin sehingga memiliki kekuatan yang baik.
I. LAMPIRAN
1. Data analisa percobaan kuat tekan mortar.
2. Gambar Mortar & Beton
3. Gambar cetakan mortar
4. Compression Apparatus.
Compression Apparatus
PERCOBAAN IV-B
FAKTOR AIR SEMEN DAN NILAI SLUMP
A. MAKSUD DAN TUJUAN
1. Menentukan Besarnya Faktor Air Semen
2. Mengukur dan menentukan besarnya nilai Slump
3. Menentukan hubungan FAS dengan nilai Slump
B. ALAT DAN BAHAN
1. Kerucut Abrahms dan perlengkapannya
2. Timbangan
3. Stopwatch
4. Bak pencampur / loyang.
5. Cetok, cangkul / sekop
6. Penggaris
7. Semen
8. Pasir, kerikil dan air
C. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN
Berdasarkan : SKSNI M-12-1989-F
a. Menyiapkan semen, pasir dan kerikil dengan perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 KR.
b. Menentukan faktor air semen dan kita ambil nilai 0,5. Selanjutnya menghitung air untuk
campuran beton dengan perhitungan x berat PC (gram) dikali FAS dengan hasil volume
air (ml).
c. Bahan-bahan campuran tersebut dimasukkan ke dalam bak pencampur. Lalu aduk secara
manual dengan menuangkan Air dan semen terlebih dahulu barulah pasir dan kerikil
dimasukkan sedikit demi sedikit secara berselang-seling sampai homogen.
d. Kemudian bagian dalam kerucut abrams diolesi oli barulah campuran tersebut
dimasukkan ke dalam kerucut abrams secara bertahap sebanyak 3 lapisan. Setiap lapisan
ditusuk dengan batang baja 16mm setinggi 50 cm sebanyak 25 kali setiap lapisan.
e. Setelah bidang atas dari kerucut abrams diratakan, adukan dibiarkan selama 30 detik lalu
kerucut diangkat perlahan-lahan secara vertikal. segera dihitung penurunan tinggi
puncak, pengukuran dilakukan di 3 tempat lalu diukur nilai rata-ratanya.
f. Dari hasil percobaan itu dapat dihitung nilai slumpnya yang menunjukkan kekentalan
campuran beton tersebut.
D. HASIL PERCOBAAN
Data percobaan :
a. Perbandingan campuran pada benda uji
PC : Pasir : Kerikil = 1 : 2 : 3
FAS = 0,5 dan Berat Semen = 4.880 gram
Maka jumlah air yang dipakai untuk campuran beton adalah
= FAS berat semen = 0,54.880
= 2440 gr
b. Pengukuran nilai penurunan slump dari yang diketahui di 3 tempat
Nilai pengukuran = 13 cm ; 13,5 cm ; 13 cm untuk 30 detik pertama.
Maka nilai rata-rata penurunan slump-nya
13 13,5 13
3
= 13,17 cm
Berikut ini tabel yang ditunjukkan dalam PBI 1971 N.I-2 mengenai jumlah semen
minimum dari nilai FAS maksimum
Jumlah semen
Jumlah nilai
min / m3 beton
FAS maksimal
0,6
0,52
325 kg
0,60
275 kg
0,60
302 kg
0,55
375 kg
0,52
dengan air
a. Air tawar
275 kg
b. Air laut
375 kg
Tabel IV-B. 2. Jumlah semen dan nilai FAS.
0,57
0,52
suffat
Agar adukan tidak terlalu kental ataupun encer, dianjurkan untuk menggunakan slump
beton, yang dijelaskan di bawah ini sesuai PBI 1971.
Posisi penempatan beton dalam
Slump
Slump
konstruksi
a. Dinding, plat pondasi, pondasi
maksimum (cm)
12,5
minimum (cm)
5,0
telapak bertulang
b. Pondasi telapak tidak bertulang
kaison, konstruksi bawah tanah
c. Plat, balok kolom, dinding
d. Pengerasan jalan
e. Pembetonan massal
Tabel IV-B. 3. Slump beton.
9,0
2,5
15,0
7,5
7,5
7,5
5,0
2,5
Untuk maksud tertentu dengan persetujuan pengawas ahli dapat dipakai nilai slump
yang menyimpang tetapi harus terpenuhi syarat yaitu beton dapat dikerjakan dengan baik,
tidak terjadi pemisahan adukan dan mutu beton yang disyaratkan tetap terpenuhi.
F. PEMBAHASAN
Menurut hasil percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:
Semen
= 4,88 Kg
= 3 x (15 x 15 x 15) cm
= 10125 cm
= 0,010125 m
= 4,88 kg / 0,010125 m
= 481,98 kg/m3 beton
Dari data pada percobaan diketahui penurunannya sebesar 13,17 cm, sehingga memenuhi
syarat slump maksimum untuk pembuatan plat, balok kolom, dinding menurut PBI 1971 .
G. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan maka diperoleh bahwa nilai dari FAS dan Slump test dari campuran
beton dapat mempengaruhi seberapa besar kekentalan dari campuran beton. Dengan ratarata penurunan slump 9,63 cm, dengan nilai tersebut beton dapat digunakan untuk :
PERCOBAAN IV-C
KUAT TEKAN BETON
A. MAKSUD DAN TUJUAN
Setelah melakukan percobaan mahasiswa diharapkan dapat menentukan:
a). Menerangkan prosedur penentuan kuat tekan beton
b). Membuat dan menguji benda uji beton
c). Menghitung kuat tekan beton
B. ALAT DAN BAHAN
1. Timbangan
2. Bak pecampur/loyang
3. Cetok, cangkul/sekop
4. Penggaris
5. Compression apparatus
6. Mixer beton/ molen
7. Cetakan kubus 3 buah (15 cm x 15 cm x 15 cm)
8. Semen
9. Pasir, split, dan air
10. Vaselin/oli
C. PROSEDUR PELAKSANAAN PERCOBAAN
Berdasarkan : SKSNI M-12-1989-F
a) Siapkan cetakan beton kubus yang bagian dalamnya telah diolesi vaselin / oli
b) Masukkan adukan beton ke dalam cetakan dengan pengisian dlakukan dalam tiga
lapis, tiap lapis kurang lebih 1/3 volume
c) Tusuk setiap lapisan sebanyak 25 kali (menurut ASTM), cara penusukan seperti pada
percobaan slump test hingga lapisan terakhir
d) Ratakan bagian atas cetakan dengan adukan beton tadi dan beri kode kelompok dan
tanggal pembuatan
e) Biarkan selama 24 jam setelah itu buka cetakan lalu rendam sampel beton tersebut
kedalam air sampai dengan umur beton yang dikehendaki atau sampai saat akan
dilakukan pengujian kuat tekannya
f) Pengujian kuat tekan pada beton bisa dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21 atau 28 hari,
atau sesuai petunjuk dari pihak laboratorium..
D. HASIL PERCOBAAN
Ukuran
Luas
(gram)
Contoh
Penampan
(cm)
g (cm2 )
15 x 15 x
80200
Tanggal
Cor
225
15
Uji
11-11-
14-11-
2013
2013
Gaya
Kokoh
Kokoh
tekan
tekan
tekan 28
(ton)
(kg/cm2)
hari
19
84,4
(kg/cm2)
211,1
20
88,9
222,225
20,5
91,11
227,775
8130
8150
14
21
28
90
365
PC biasa
0,4
0,525
0,65
0,88
0,95
1,2
1,33
0,55
0,6
0,75
0,9
0,95
1,15
1,2
PC kekuatan awal
tinggi
Tabel di atas dapat menunjukkan perbandiangan kuat tekan sesuai variabel umur beton
(hari) sehiangga kita dapat menentukan kuat tekan beton pada variabel umur beton
tertentu.
E. PEMBAHASAN
bi
bi - bm
( bi bm)
211,1
-9,267
85,877
Standar Deviasi
222,225
1,858
3,452
7,408
54,878
227,775
S=
bibm
bm = 220,367
144,207
S = 8,492
= bm 1,64 S
= 220,367 (1,64 X 8,492)
= 206,44012 kg/cm2
=
19000
225
GayaTekan
Luas Penampang
= 84,44 kg/cm2
GayaTekan
Luas Penampang
20000
225
= 88,89 kg/cm2
GayaTekan
Luas Penampang
20500
225
= 91,11kg/cm2
84,44
2
=211,1 kg /cm
0,4
88,89
=222,225 kg/cm 2
0,4
91,11
=227,775 kg /cm2
0,4
S=
Keterangan:
S
= Standard deviasi
bi
bm
(m3)
<1000
1000-3000
>3000
Dengan menganggap nilai-nilai dari hasil pemeriksaan benda uji menyebar normal atau
mengikuti lengkup gauss, maka kekuatan tekan karakteristik ( bk ) ditentukan dengan
bk
= bm
rumus :
G. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat diketahui :
H. SARAN
Untuk membuat beton dengan kualitas yang baik kita harus memerhatikan
perbandingan setiap bahan agar sesuai dengan perhitungan dan kebutuhan karena
perbandingan bahan akan memengaruhi kualitas beton. Selain itu kita juga harus
menggunakan bahan yang sesuai persyaratan agar hasil memuaskan.
I. LAMPIRAN
a. Data analisa faktor air semen, Slump Test, dan kuat kokoh beton.
b. Gambar Compression Apparatus.
c. Gambar beton dalam cetakan.
Compression Apparatus
Gambar beton dalam cetakan.
PERCOBAAN IV-D
KUAT TEKAN BETON DENGAN HAMMER BETON
B.
C.
g. Setelah data dicatat maka lihat tabel konversi untuk menentukan besarnya kuat tekan
beton.
D.
HASIL PERCOBAAN.
Tabel 1 (Sudut Hammer 0o)
N
Nilai
Fakto
Nilai
Rata -
Rebound
f'c (Mpa)
rata
f'c
Rebou
r
Korek
1
2
3
4
5
6
7
8
9
nd
54
51
53
51
51
52
55
55
51
si
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
51
41
45
43
45
55
52
41
42
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
Terkoreksi
Aktua
54
51
53
51
51
52
55
55
51
l
67.00
61.10
65.00
61.10
61.10
63.10
68.90
68.90
61.10
0
0
0
0
0
0
0
0
0
51
41
45
43
45
55
52
41
42
61.10
42.40
49.70
46.00
49.70
68.90
63.10
42.40
44.10
53
42
43
39
37
39
48
49
52
0
0
0
0
0
0
0
0
0
53
42
43
39
37
39
48
49
52
65.00
44.10
46.00
38.70
35.30
38.70
55.40
57.30
63.10
59
59
Rata-rata 1 titik
(Mpa)
64.14
51.93
57.04
49.29
60.58571429
2
3
4
5
6
7
8
9
57
51
53
49
53
51
47
51
0
0
0
0
0
0
0
0
57
51
53
49
53
51
47
51
1
2
3
4
5
6
7
8
9
52
57
53
53
49
49
47
47
57
0
0
0
0
0
0
0
0
0
52
57
53
53
49
49
47
47
57
Rata rata :
61.10
65.00
57.30
65.00
61.10
53.50
61.10
63.10
65.00
65.00
57.30
57.30
53.50
53.50
59.24
Nilai
Rata -
Rebound
f'c (Mpa)
Rebou
r
Kore
rata
f'c
nd
ksi
34
2.94
36.94
28
3.16
31.16
33
2.98
35.98
32
3.02
35.02
32
3.02
35.02
39
2.74
41.74
N
o
Nilai
Terkoreksi
Aktual
Rata-rata 1 titik
35.19
30.20
2
25.47
2
33.46
6
31.83
4
31.83
4
43.65
8
(Mpa)
42.86
28
3.16
31.16
32
3.02
35.02
31
3.06
34.06
39
2.74
41.74
33
2.98
35.98
42
2.6
44.60
34
2.94
36.94
33
2.98
35.98
34
2.94
36.94
33
2.98
35.98
35
2.9
37.90
37
2.82
39.82
32
3.02
35.02
30
3.1
33.10
36
2.86
38.86
33
2.98
35.98
36
2.86
38.86
32
3.02
35.02
25.47
2
31.83
4
30.20
2
43.65
8
33.46
6
48.98
0
35.19
2
33.46
6
35.19
37.83
2
33.46
6
36.83
0
40.17
6
31.83
4
28.66
0
58.86
0
33.46
6
58.86
0
31.83
40.33
29
3.13
32.13
33
2.98
35.98
36
2.86
38.86
31
3.06
34.06
38
2.78
40.78
36
2.86
38.86
41
2.65
43.65
40
2.7
42.70
43
2.55
45.55
39
2.74
41.74
43
2.55
45.55
44
2.5
46.50
47
2.35
49.35
45
2.45
47.45
42
2.6
44.60
45
2.45
47.45
47
2.35
49.35
4
27.10
8
33.46
6
58.86
0
30.20
2
60.68
2
58.86
0
47.23
5
45.43
0
50.74
48.901
5
43.65
8
50.74
5
52.55
0
57.96
5
54.35
5
48.98
0
54.35
5
57.96
5
57.024
48
2.3
50.30
51
2.15
53.15
52
2.1
54.10
46
2.44
48.44
Rata-rata :
50.87
0
65.30
0
67.19
0
56.23
6
E. PEMBAHASAN.
Pada data yang kami peroleh dalam percobaan, kami dapatkan :
Pada tabel 1, nilai rata-rata : 57,04 Mpa
Pada tabel 2, nilai rata-rata : 42,86 Mpa
G. KESIMPULAN
Nilai dari pembacaan alat skala Hammer test dapat kita lihat dalam tabel di atas, sehingga
kita dapat mengetahui nilai kekuatan beton dengan satuan MPa.
Dari data yang kami dapat, beton ini memiliki kuat tekan rata-rata 57,04 MPa pada tabel
pertama dan 42,86 MPa pada tabel kedua.
H. SARAN
Sebelum melakukan pengetestan terhadap beton, kita harus membuat tanda pada setiap
titiknya dan juga menentukan jarak setiap titiknya, sehingga dalam pengetestan kita. Nilai
dari pembacaan skala hammer test dapat kita lihat dalam tabel, sehingga kita mengetahui
nilai kuat tekan dalam satuan Mpa.
Dalam pengetestan beton di dapat data yang bervariasi, itu dikarenakan beberapa faktor
yakni:
1. FAS
2. Sifat dari Agregat (gradasi, bentuk, ukuran maksimum agregat )
3. Cara pengujian ( pencampuran, pengangkutan, penuangan, pemadatan, perawatan)
4. Waktu / Umur Beton (menurut PBI 1971 N.I-2 waktu pengetestan beton yang baik 28
hari).
5. Jenis / kualitas dari semen.
I. LAMPIRAN
1. Data pengujian dengan Hammer Test.
2. Gambar alat Hammer Test
3. Tabel tabel konversi nilai Hammer Test