Bahan Kuliah Ekologi Laut Tropis Ilmu Kelautan
Bahan Kuliah Ekologi Laut Tropis Ilmu Kelautan
Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik yang terdapat
antara organisme berinteraksi dengan alam sekitarnya
Dalam proses interaksi, organisme saling mempengaruhi satu dengan
lainnya dan dengan lingkungan fisik-kimia di sekitarnya, begitu pula berbagai
faktor lingkungan mempengaruhi kegiatan organisme.
Organisme dan lingkungannya dapat dikelompokkan ke dalam beberapa
tingkatan, semakin besar tingkatannya maka akan semakin kompleks.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, oikos (rumah atau tempat untuk hidup)
dan
logos (ilmu/pengetahuan).
Istilah ekologi pertama kali diperkenankan oleh Ernst Haeckel (Biologist
Jerman) pada tahun 1869.
5. Hammock forest
Biasanya serupa dengan tipe (4) di atas tetapi mereka ditemukan
pada lokasi sedikit lebih tinggi dari area yang melingkupi. Semua
jenis ada tetapi tingginya jarang lebih dari 5 m.
Enam tipe
komunitas
mangrove
1.Tebang habis :
- berubah komposisi tumbuhan mangrove
- tidak berfungsinya daerah nursery dan feeding ground
2.
Faktor-faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan mangrove:
1.Fisiografi pantai (topografi)
2.Pasang (lama, durasi, rentang)
3.Gelombang dan arus
4.Iklim (cahaya,curah hujan, suhu, angin)
5.Salinitas
6.Oksigen terlarut
7.Tanah
A.Fisiografi pantai
1. Lama pasang :
Lamanya pasang di kawasan mangrove dapat mempengaruhi
perubahan salinitas air dimana salinitas akan meningkat pada saat
pasang dan sebaliknya akan menurun pada saat air laut surut.
Perubahan salinitas yang terjadi akibat lamanya pasang merupakan
faktor pembatas yang mempengaruhi distribusi spesies secara
horizontal.
Perpindahan massa air antara air tawar dengan air laut
mempengaruhi distribusi vertikal organisme
2. Durasi pasang :
Struktur dan kesuburan mangrove di suatu kawasan yang memiliki
jenis pasang diurnal, semi diurnal, dan campuran akan berbeda.
Komposisi spesies dan distribusi areal yang digenangi berbeda
menurut durasi pasang atau frekuensi penggenangan. Misalnya :
penggenangan sepanjang waktu maka jenis yang dominan adalah
Rhizophora mucronata
3. Rentang pasang (tinggi pasang):
Akar tunjang yang dimiliki Rhizophora mucronata menjadi lebih tinggi
pada lokasi yang memiliki pasang yang tinggi dan sebaliknya
Pneumatophora Sonneratia sp menjadi lebih kuat dan panjang pada
lokasi yang memiliki pasang yang tinggi.
D. Iklim
Mempengaruhi perkembangan tumbuhan dan perubahan faktor
fisik
Pengaruh iklim terhadap pertumbuhan mangrove melalui cahaya,
curah hujan,
suhu, dan angin. Penjelasan mengenai
faktor-faktor
tersebut adalah:
1. Cahaya
Cahaya berpengaruh terhadap proses fotosintesis, respirasi,
fisiologi, dan struktur fisik mangrove
mangrove adalah tumbuhan long day plants yang membutuhkan
intensitas cahaya yang tinggi sehingga sesuai untuk hidup di daerah
tropis
Laju pertumbuhan tahunan mangrove besar jika cahaya cukup
Cahaya berpengaruh terhadap perbungaan dan germinasi dimana
tumbuhan yang berada di luar kelompok (gerombol) akan
menghasilkan lebih banyak bunga karena mendapat sinar matahari
lebih banyak daripada tumbuhan yang berada di dalam gerombol.
2. Curah hujan
Curah hujan mempengaruhi kondisi udara, suhu air, salinitas dan
tanah.
Curah hujan optimum yang mempengaruhi pertumbuhan mangrove
1500-3000 mm/year
3. Suhu
4. Angin
G. Substrat
Karakteristik substrat merupakan faktor pembatas terhadap
pertumbuhan mangrove
Rhizophora mucronata dapat tumbuh baik pada substrat yang
dalam/tebal dan berlumpur
Avicennia marina dan Bruguiera hidup pada tanah lumpur berpasir
Tekstur dan konsentrasi ion mempengaruhi susunan jenis dan
kerapatan tegakan, Misalnya jika komposisi substrat lebih banyak liat
(clay) dan debu (silt) maka tegakan menjadi lebih rapat
Jaring makanan di
ekosistem mangrove
Penetuan plot
a. Pohon (10m x 10m)
b. Anakan (5m x 5m)
c. Semai (1m x 1m)
3. Pengukuran Pohon
- Diameter setiap individu,
setinggi dada (1,3 m)
- memperhatikan percabangan
pohon
4. Analisa
frequency of a species
x 100
frequency individuals all species
(Relative density)
(Relative frequency)
(Relative dominance)
DBH 2
BA
(cm 2 )
4
Where:
= 3.14
DBH = diameter at breast height
BA
= Basal area
IVI
= Important Value Index
IVI = Relative density + Relative frequency + Relative
dominance
Pengukuran laju
dekomposisi
- Menggunakan litter
bag
-Pengukuran penyusutan
berat serasah
REHABILITASI MANGROVE
Sebagian besar kawasan hutan mangrove telah mengalami
kerusakan
Faktor utama penyebab kerusakan:
1. konversi/alih fungsi lahan
2. penebangan kayu
3. kesalahan manajemen
4. bencana alam
Diperlukan campur tangan manusia sebagai solusi penghijauan
kembali pada area yang rusak
Rehabilitasi mangrove merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
dengan tujuan untuk mengadakan penanaman kembali pada
bekas areal atau kawasan tegakan yang telah hilang atau
mengalami kerusakan sehingga dapat mengembalikan fungsi
ekologisnya
Beberapa faktor penyebab kegagalan rehabilitasi:
1. rendahnya kualitas bibit
2. tidak sesuai lokasi penanaman
Persemaian mangrove
Persemaian tanaman
pantai
Sumber air
Air tawar
berasal dari sungai atau
sumur
Lumpur, lumpur
berpasir, pasir
berlumpur
1. Pengumpulan buah
- Dilakukan pada musim puncak
- Buah sudah tua, dan diperoleh dari pohon induk yg cukup umur
dan sehat
- Buah tidak terserang hama
- Buah dapat dipetik , dipungut dari lantai mangrove (buah yang
dipungut dari yang jatuh biasanya banyak terkena
serangan hama)
Jenis
Musim
berbuah
buah
> 10
Tengal (Ceriops)
Agus
Tanjang (Bruguiera)
Jul - Agus
Pedada/Bogem
(Sonneratia)
Sept - Des
Api-api (Avicennia)
Jan
Jenis
Bakau
Tengal
Tanjang
Pedada/Bogem
5
Api-api
Direndam dalam air payau selama 5
Tujuan :
hari dan disimpan di tempat teduh
Mempercepat proses perkecambahan
Meningkatkan prosentase hidup tanaman
Buah akan terhindar dari serangan hama ketam/ kepiting
2. Pembibitan
Penanaman secara langsung di pinggir laut, pantai
kurang
efektif dan sulit, sehingga di butuhkan
persemaian bibit
Penanaman dengan melakukan pembibitan akan
menghasilkan
persentase tumbuh yang tinggi.
a.
Tempat persemaian/bedengan
Bahan tempat
persemaian:
- Bambu (1-2 m)
- Atap naungan = daun
kelapa, alang2
3. Penanaman Mangrove
Pada saat air surut
Faktor fisika dan kimia dari lahan diperhatikan
Hindari musin ombak besar
Kesesuaian jenis mangrove dengan faktor-faktor lingkungan
Jenis
Salinita Toleransi
s
terhadap
ombak dan
angin
Toleransi
terhadap
kandungan
pasir
Toleransi
terhadap
lumpur
Frekuensi
Penggenan
ga
Rhizophora
mucronata
10 - 30
sesuai
sedang
sesuai
20 hari/bulan
Bruguiera
parviflora
10 - 30
tidak sesuai
sedang
sesuai
10-19
hari/bln
Sonneratia
alba
10 - 30
sedang
sesuai
sesuai
20 hari/bulan
Avicennia
spp.
10 - 30
sedang
sesuai
sesuai
20 hari/bulan
Kelebihan dan
kekurangan
Penanaman
dengan
naungan
Penanaman
tanpa
naungan
Persen tumbuh
Tinggi
rendah
Bahan naungan
Sulit untuk
diperoleh
Tidak
diperlukan
Faktor penentu
Buah/benih
1.
Persiapan
pendahuluan
lama
pendek
2.
Hasil penanaman
Segera dilihat
Lama dapat
dilihat
3.
% tumbuh
tinggi
rendah
4.
Waktu penanaman
lama
Singkat
b. Kambing
- cara mengatasinya:
- penanaman dilakukan pada daerah yang selalu
tergenang
- selalu berlumpur
c. Hama, (ex kutu lompat)
- daun menjadi kuning, kemudian rontok, tanaman mati
- cara untuk mengatasi hama:
Buah yang akan digunakan sebagai bibit, dipilih yang sudah
matang
Buah disimpan pada tempat yang teduh, dan ditutupi
karung goni setengah basah selama 5-7 hari untuk
menghilangkan aroma/bau buah yang segar
Pemusnahan tanaman yang yang terkena hama
d. Manusia
- dampak yang ditimbulkan manusia bisa lebih besar
contoh: menjala ikan, mencari kepiting, sebagai tempat
rekreasi
Kerusakan yang
ditimbulkan
Pencegahan dan
Penanggulangannya
Kepiting/ketam
Teritip/ limpet
Pemberantasan secara
manual, tritip dikerik dari
batang, dan buang yang
jauh dari lokasi penanaman
Ulat
Ternak
Memakan daun
Deskripsi Taksonomi
1. Rhizophora Apiculata, Family: Rhizophoraceae
a. Charakteristik pohon
Pada habitat yang baik dapat tumbuh hingga mencapai
30 meter, tetapi biasanya di atas 20 meter
b. Daun
Daun sebelah atas berwarna hijau sampai kuning kehijauan,
bagian tengah pada bagian yang menurun kadang-kadang
kemerahan. Panjang daun 10-20 cm, lebarnya 5-8 cm, berwarna
elips, tirus dan terdapat bintik-bintik hitam di bagian bawah daun
yang tua.
c. Kulit batang
Permukaan batangnya abu-abu, ketika masih
muda halus, ketika dewasa ramping dan
berlentisel
d. Bungan dan buah, bunga selalu kembar, panjang kelopak 12-14 mm,
lebarnya 9-10 mm, berwarna kekuningan. Panjang buah antara 25-30 cm,
diameter 15-17 mm berarna coklat pada pangkal buah.
e. Akar
Berakar tongkat yang berlentisel untuk pernafasan
c. Kulit batang
Permukaan batang kasar, berwarna coklat
sampai abu-abu gelap
e. Akar
Berakar tongkat yang berlentisel untuk pernafasan
c. Kulit batang
Berwarna coklat sampai
keabu-abuan gelap
dengan permukaan yang
kasar
e. Akar
Berbentuk akar tongkat yang keluar dari batang, dan
memiliki lentisel untuk pernafasan
c. Kulit batang
Berwarna gelap, dengan
permukaan yang kasar
e. Akar
Berbentuk akar lutut yang munculnya di
permukaan tanah
b. Daun
berbentuk bulat dan berpasangan pada
cabangnya, dengan panjang sekitar 7
cm. Pada bagian ujung daun agak
melengkung ke bawah
c. Kulit batang
berwarna abu-abu sampai coklat
dan agak retak-retak
e. Akar
berbentuk akar cakar ayam
berpneumatofora untuk pernafasan
c. Kulit batang
Halus, berwarna putih keabu-abuan hingga hijau
e. Akar
berbentuk akar cakar ayam
berpneumatofora untuk pernafasan