Chapter II
Chapter II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Akuntansi Pertanggungjawaban
1. Pengertian dan Manfaat Dari Akuntansi Pertanggungjawaban
Ada beberapa definisi akuntansi pertanggungjawaban oleh para ahli antara lain oleh :
- Menurut Ikhsan (2009:57): Akuntansi pertanggungjawaban adalah jawaban
akuntansi manajemen terhadap pengetahuan-pengetahuan umum, dimana
kegagalan-kegagalan bisnis dapat diefektifkan dengan cara mengendalikan
tanggung jawab orang-orang untuk membawanya ke luar operasionalisasi.
-
Mulyadi
(2001:174)
Manfaat
Informasi
Akuntansi
Input
Sumber daya yang
Output
Barang atau
Pekerjaan
Jasa
digunakan, diukur
Modal
dari biayanya
Gambar 2.1
Gambaran Sifat Pusat Tanggungjawab
pusat laba kalau manajer unit tersebut mempunyai wewenang untuk mempengaruhi
atau menentukan besar kecilnya biaya dan penghasilan di unit tersebut.
d) Pusat Investasi (investment center)
Pusat pertanggungjawaban yang manajernya bertanggung jawab terhadap pendapatan,
biaya dan investasi yang terjadi pada pusat pertanggungjawaban tersebut. Prestasi
manajer pusat investasi diukur atas dasar laba yang dihasilkan dibandingkan dengan
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Unit dalam suatu organisasi
dapat ditetapkan sebagai pusat investasi kalau manajer unit tersebut mempunyai
wewenang untuk mengendalikan biaya, mengendalikan penghasilan dan menentukan
besar kecilnya maupun jenis aktiva yang digunakan oleh unit organisasi tersebut.
5.
Akuntansi
Pertanggungjawaban
Tradisional
Dan
Akuntansi
Pertanggungjawaban Kontemporer
Menurut Prawironegoro dan
dikategorikan menjadi dua yaitu stabil dan dinamis. Kondisi bisnis stabil ialah situasi
bisnis dimana relatif tidak ada perubahan tingkat suku bunga, harga, dan tingkat pajak,
dan persaingan relatif tidak tajam. Sedangkan kondisi bisnis dinamis ialah situasi
bisnis di mana terjadi perubahan yang terus-menerus tingkat suku bunga, harga, dan
tingkat pajak, dan persaingan sangat tajam. Dalam situasi bisnis stabil, manajemen
perusahaan relatif lebih mudah menyusun strategi, kebijakan, program kerja, anggaran,
dan melaksanakannya, serta mudah mengadalcan evaluasi kinerja; tetapi dalam situasi
bisnis yang dinamis, manajemen sulit untuk melakukan itu semuanya.
Dalam hondisi bisnis yang stabil pada umumnya perusahaan menggunakan sistem
Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional dan dalam kondisi bisnis yang dinamis
menggunakan sistem Akuntansi Pertanggungjawaban Kontemporer.
a) .Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional
Akuntansi pertanggungjawaban tradisional hanya dapat diterapkan dalam kondisi
bisnis yang stabil: tidak ada fluktuasi nilai tukar mata uang yang signifikan, tidak ada
inflasi, tingkat suku bunga relatif stabil, pendapatan masyarakat stabil, persaingan tidak
tajam. Dalam kondisi yang demikian program kerja dan anggaran mudah disajikan dan
kinerja manajemen mudah diukur karena biaya-biaya relatif mudah dikendalikan.
Organisasi perusahaan dapat diklasifikasikan berdasar unit-unit kerja fungsional yang
dipimpin oleh manajer, sehingga peranan individu sebagai manajer atau pekerja sangat
dominan.
Namun dalam praktek bisnis dewasa ini persaingan sangat tajam dan inovasi
teknologi cepat berkembang sehingga perkembangan bisnis sangat dinamis, sehingga
akuntansi
pertanggungjawaban
tradisional
sulit
diterapkan
karena
berbagai
Berfokus internal yaitu pembuatan standar biaya, anggaran, dan analisis varian biaya
dan pendapatan.
Model ini mengabaikan kalsifikasi biaya yang bernilai tambah dan biaya yang
tidak bernilai tambah.
Model ini hanya menggunakan varian sebagai alat untuk memberi insentif
Akuntansi
pertanggungjawaban
kontemporer
ialah
sistem
akuntansi
Model ini menekankan pentingnya kalsifikasi biaya yang bernilai tamball dan
biaya yang tidak bernilai tambah.
Model ini menggunakan keberhasilan kerja tim yaitu peningkatan kualitas dan
pengurangan biaya sebagai alat untuk memberi insentif.
c) Perbedaan
Antara
Akuntansi
Pertanggungjawaban
Tradisional
Dengan
Kontemporer
Lingkungan
Orientasi
Model berpikir
Akuntansi
Pertanggunjawaban
Traditional
Stabil
Kemampuan individu
Parsial, analitik
Akuntansi
Pertanggungjawaban
Kontermporer
Dinamis
Kemampuan tim
Holistik, dialektik
Keuangan
Standar
pengukuran
Unit organisasi
Standar yang bisa
dicapai
Pengukuran
kinerja
Keterangan
Dasar imbalan
Kinerja anggaran
Kepada individu
Karakteristik
Mudah dikendalikan
biaya
Gambar 2.2
Perbedaan Antara Akuntansi Pertanggungjawaban Tradisional Dengan
Kontemporer.
Ikhsan
(2009:58):
Tujuan
dari
mengembangkan
laporan
pusat
Gambar 2.3
Contoh Laporan Pertanggungjawaban Pada Pusat Biaya
B.
Pengendalian Biaya
Menurut Carter, Usry (2006:14): Tanggung jawab atas pengendalian biaya sebaiknya
diberikan kepada individu-individu tertentu yang juga bertanggung jawab untuk menganggarkan
biaya yang berada di bawah kendali mereka. Setiap tanggung jawab manajer sebaiknya dibatasi
pada biaya dan pendapatan yang dapat dikendalikan oleh manajer tersebut, dan kinerja secara
umum diukur dengan membandingkan antara biaya dan pendapatan aktual terhadap anggaran.
Sistem
yang
didesain
untuk
mencapai
tujuan
tersebut
disebut
sistem
akuntansi
C.
mencari laba untuk kelangsungan hidup perusahaan. Aktivitas itu harus dikelola secara
rasional berdasar perhitungan pengorbanan dan manfaat atau cost benefit ratio. Setiap
aktivitas harus memperoleh manfaat yang lebih besar daripada pengorbannya, karena setiap
aktivitas adalah biaya.
Manajemen berdasar aktivitas ialah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengendalian aktivitas untuk mencapai sasaran kerja dan tujuan organisasi melalui proses
perbaikan terus-menerus. Perbaikan itu meliputi bidang:
a) Alat kerja, yaitu mengikuti perkembangan teknologi
b) Metode kerja, yaitu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
c) Tenaga kerja, yaitu meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan
d) Sasaran kerja, yaitu mengikuti kebutuhan dan keinginan konsumen
Tingkat harga, yaitu mengikuti daya beli konsumen
e) Kualitas produk, yaitu mengikuti kebutuhan pelanggan
f) Kualitas pelayanan pelanggan, yaitu melayani keinginan dan keluhan pelanggan
Dalam hal ini akuntansi pertanggungjawaban merupakan alat yang dipakai untuk
mengendalikan biaya, karena dalam akuntansi pertanggungjawaban biaya-biaya dilaporkan
menurut pusat pertanggungjawaban tertentu.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam
proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi ini menekankan
hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan
dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap
manajer untuk merencanakan pendapatan dan biaya tersebut menurut manajer yang
bertanggung jawab.
Setiap manajer harus melaporkan hasil dari perencanaan tersebut supaya dapat
dilakukan pengendalian. Laporan berisi tentang perbandingan anggaran dan realisasi yang
merupakan alat bantu pengendalian.
Oleh karena itu biaya ini harus dapat dikendalikan pengeluarannya, karena tanpa
adanya pengendalian maka jika terjadi penyimpangan terhadap biaya dalam perusahaan akan
mengakibatkan perusahaan menderita kerugian.
Salah satu alat untuk mengendalikan penggunaan biaya dalam perusahaan adalah
akuntansi pertanggungjawaban, karena dalam akuntansi pertanggungjawaban terdapat struktur
organisasi perusahaan secara terperinci sehingga memudahkan pimpinan perusahaan untuk
mendelegasikan wewenang kepada manajer yang ada dibawahnya, dan apabila terjadi
penyimpangan dalam penggunaan biaya tersebut maka dapat dengan mudah pimpinan
perusahaan untuk mencari siapa yang bertanggungjawab atas penyimpangan yang terjadi
dalam biaya tersebut. Selain untuk memudahkan pendelegasian wewenang dalam akuntansi
pertanggungjawaban ini juga terdapat penyusunan anggaran biaya yang dilakukan oleh tiaptiap departemen sehingga pihak departemen dapat mengendalikan biaya tersebut sesuai
dengan anggaran yang telah dibuatnya.