Anda di halaman 1dari 1

Nama: Wilhan Amirza Yuseno

NIM: 135060700111011
Kelas: Psikologi Industri D

1. INTEL merekrut CEO dari karyawan mereka sendiri dan itu berjalan dengan baik.
Apakah anda percaya bahwa ini adalah kebijakan yang tepat ? Mengapa ?
Saya setuju ini merupakan kebijakan yang tepat, karena jika merekrut CEO dari pegawai
internal sendiri maka dia akan mengerti posisinya sebelum menjadi CEO dimana dia
hanya pegawai biasa. Kondisi inilah yang membuat CEO tersebut akan lebih menghargai
pegawainya bahkan teman-temannya disaat dia belum menjadi CEO dan tentunya akan
mengurangi gap antar pemimpin dan pegawai biasa. Selain itu, dengan mengambil orang
internal juga rahasia perusahaan pun akan terjamin. Karena tingkat loyalitas untuk
pegawai internal sudah teruji lebih dahulu.
2. Bagaimana bisa pemimpin yang tidak memiliki basic teknik seperti Paul Otellini
dapat sukses menjadi CEO di perusahaan teknikal seperti INTEL ?
Karena ketika kita sudah menjadi peimpin faktor non-teknis lah yang lebih dibutuhkan
dibandingkan dengan faktor teknis seperti cara memimpin, cara memotivasi dan lain-lain.
Namun tidak mengesampingkan faktor teknis. Namun faktor teknis ini dapat dipelajari
bahkan akan paham dengan sendirinya karena kebiasaan mengontrol pegawai. Yang sulit
adalah mempelajari faktor non-teknis dimana ini merupakan hal yang sangat objektif
berbeda-beda pemahaman tiap orang.
3. Mengapa beberapa perusahaan gagal dalam merencanakan pergantian eksekutif
secara efektif ?
Karena biasanya perusahaan secara mendadak merencanakan pergantian eksekutif
sehingga kurang persiapan jika memilih pengganti eksekutif yang lama. seharusnya
perusahaan membutuhkan waktu jangka panjang untuk mengikuti perkembangan dari
calon eksekutif baru. Sehingga perusahaan mengetahu kualitas eksekutif yang akan
dipilih secara menyeluruh. Namun faktanya, perusahaan terbatas oleh waktu sehingga
mau tidak mau harus cepat menunjuk eksekutif baru

Anda mungkin juga menyukai