Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Derasnya arus globalisasi yang semakin mempengaruhi kehidupan sosial
masyarakat dunia, juga mempengaruhi munculnya masalah/penyimpangan
etik sebagai akibat kemajuan teknologi/ilmu pengetahuan yang menimbulkan
konflik terhadap nilai. Arus kesejahteraan ini tidak dapat dibendung, pasti
akan mempengaruhi pelayanan kebidanan. Dalam hal ini bidang yang praktek
mandiri menjadi pekerja yang bebas Mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini
akan

besar

sekali

pengaruhnya

terhadap

kemungkinan

terjadinya

penyimpangan etik.
Istilah etik yang kita gunakan sehari-hari pada hakikatnya berkaitan
dengan falsafah moral yaitu menganai apa yang dianggap baik atau buruk di
masyarakat dalam kurun waktu tertentu, sesuai dengan perubahan atau
perkembangan norma atau niali. Dikatakan kurun waktu tertentu karena etik
dan moral bisa berubah dengan lewatnya waktu.Perlu disadari bahwa di dalam
pelayanan kebidanan seringkali muncul masalah atau isu di masyarakat yang
berkaitan dengan etik dan moral, dilema serta konflik yang dihadapi bidan
sebagai praktisi kebidanan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Jilid 3, Isu adalah gosip atau
kabar yang belum pasti, bukan merupakan kenyataan dan lebih kearah negatif.
Sedangkan moral adalah nilai-nilai keagungan makhluk Tuhan yaitu manusia,
yang menjadikan manusia itu memiliki budi pekerti mulia, namun dalam hal
ini moral dapat pula menjadikan manusia minus.
Di dalam pelayanan kebidanan terdapat Isu Moral. Isu Moral merupakan
topik yang penting berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan
sehari-hari, sebagai contoh nilai-nilai yang berhubungan dengan kehidupan
orang sehari-hari menyangkut kasus abortus, euthanasia, keputusan untuk
terminasi kehamilan. Isu Moral juga berhubungan dengan kejadian yang luar
biasa dalam kehidupan sehari-hari, seperti menyangkut konflik, malpraktik,
perang dsb.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas, kami dapat menyimpulkan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan moral?
2. Bagaimana issue moral dalam pelayanan kebidanan?
3. Apa yang dimaksud dengan dilema dan konflik moral?
4. Apa yang dimaksud dengan issue moral bayi tabung?
1.3 Tujuan
Penulisan Makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang
diharapkan dan dapat bermanfaat bagi kalangan mahasiswa. Secara terperinci
tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian moral.
2. Untuk mengetahui issue moral dalam pelayanan kebidanan.
3. Untuk mengetahui pengertian dilema dan konflik moral.
4. Untuk mengetahui issue moral bayi tabung.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Moral
Moral adalah keyakinan individu bahwa sesuatu adalah mutlak baik, atau
buruk walaupun situasi berbeda. Teori moral mencoba menformulasikan suatu
prosedur dan mekanisme untuk pemecahan masalah etik. Terdapat beberapa
pendapat apa yang dimaksud dengan moral :

1. Ensiklopedia Pendidikan (Prof. Dr, Soeganda Poerbacaraka)


Moral adalah suatu istilah untuk menentukan batas-batas dan sifat-sifat,
coarak-corak, maksud-maksud, pertimangan-pertimbangan atau perbuatanperbuatan yang layak dapat dinyatakan baik atau buruk, benar atau salah.
2. Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia (Tim Prima Pena)
Moral adalah ajaran tentang buruk yang diterima umum mengenai akhlak.
Akhlak dan budi pekerti adalah kondisi mental yang mempengaruhi
seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin, dll.
Bila dilihat dari sumber dan sifatnya, ada moral keagamaan dan moral sekuler:
1. Moral keagamaan kiranya telah jelas bagi semua orang, sebab untuk hal
ini orang tiggal mempelajari ajaran-ajaran agama yang dikehendaki di
bidang moral
2. Moral sekuler merupakan moral yang tidak berdasarkan pada ajaran agama
dan hanya bersifat duniawi semata-mata.
Bagi kita umat beragama, tentu moral keagamaan yang harus dianut dan
bukannya moral sekuler, karena etik berkaitan dengan filsafat moral maka
sebagai filsafat moral, etik mencari jawaban untuk menentukan serta
mempertahankan secara tradisional teori yang berlaku tentang apa yang benar
atau salah, baik atau buruk, yang secara umum dapat dipakai sebagai suatu
perangkat prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tidakan manusia, dan
moral diartikan menganai apa yang dinilainya seharusnya oleh masyarakat dan
etik dapat diartikan pula sebagai moral yang ditunjukan kepada profesi, oleh
karena itu etik profesi sebaiknya juga berbentuk normatif.

2.2 Issue Moral Dalam Pelayanan Kebidanan


Moral merupakan pengetahuan atau keyakian tentang adanya hal yang
baik dan buruk yang mempengaruhi siakap seseorang. Kesadaran tentang
adanya baik buruk berkembang pada diri seseorang seiring dengan pengaruh
lingkungan, pendidikan, sosial budaya, agama, dll. Hal ini yang disebut
kesadaran moral. Isu moral dalam pelayanan kebidanan merupakan topik
yang penting yang berhubungan dengan benar dan salah dalam kehidupan

sehari-hari yang ada kaitannya dengan pelayanan kebidanan. Beberapa contoh


isu moral dalam kehidupan sehari-hari:
1. Kasus abortus.
2. Euthanansia.
3. Keputusan untuk terminasi kehamialn.
4. Program bayi tabung
5. Isu moral juga berhubungan dengan kejadian luar biasa dalam kehidupan
sehari-hari, seperti yang menyangkut konflik dan perang.
2.3 Dilema dan Konflik Moral
Dilema moral menurut Campbell adalah suatu keadaan dimana dihadapkan
pada dua alternative pilihan, yang kelihatannya sama atau hampir sama dan
membutuhkan pemecahan masalah.
Dilema muncul karena terbentur pada konflik moral, pertentangan batin,
atau pertentangan antara nilai-nilai yang diyakini bidan dengan kenyataan
yang ada.
Ketika mencari solusi atau pemecahan masalah harus mengingat akan
tanggung jawab profesional,yaitu:
1. Tindakan selalu ditujukan untuk peningkatan kenyamanan kesejahteraan
pasien atau klien.
2. Menjamin bahwa tidak ada tindakan yang menghilangkan sesuatu bagian
[omission], disertai ras tanggung jawab memperhatikan kondisi dan
keamanan pasien atau klien.
3. Konflik moral menurut Johnson adalh bahwa konflik atau dilema pada
dasarnya sama , kenyataannya konflik berada diantara prinsip moral dan
tugas yang mana sering menyebabkan dilema.
2.4 Isu Moral Bayi Tabung
2.4.1 Pengertian
Bayi tabung adalah upaya jalan pintas untuk mempertemukan sel
sperma dan sel telur diluar tubuh (in vitro fertilization). Setelah terjadi
konsepsi hasil tersebut dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu atau
embrio transfer sehingga dapat tumbuh menjadi janin sebagaimana
layaknya kehamilan biasa. Status bayi tabung ada 3 macam:
1. Inseminasi buatan dengan sperma suami.
2. Inseminasi buatan dengan sperma donor.
3. Inseminasi bautan dengan model titipan.

Beberapa Negara memperbolehkan donor sperma bukan suami,


dan diakui secara legal. Kerahasiaan identitas donor yang bukan suami
senantiasa dijaga, untuk menghindarkan masalah dikemudian hari.
2.4.2

Dasar Hukum
Dasar hukum pelaksanaan bayi tabung di Indonesia adalah
Undang-Undang Kesehatan No. 23 Tahun 1992.
1. Pasal 16 ayat 1 Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan
sebagai upaya terakhir untuk membantu suami istri mendapatkan
keturunan.
2. Upaya kehamilan diluar cara alami sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1 hanya dapat dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah
dengan ketentuan :
1) Hasil pembuahan sperma dan ovum dari suami istri yang
bersangkuta, ditanamkan dalam rahim istri darimana ovum
berasal.
2) Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu.
3) Pada sarana kesehatan tertentu. Pelaksanaan upaya kehamilan
diluar cara alami harus dilakukan sesuai norma hukum, norma
kesusilaan, dan norma kesopanan. Sarana kesehatan tertentu
adalah sarana kesehatan yang memiliki tenaga dan peralatan
yang telah memenuhi persyaratan untuk penyelenggaraan
upaya kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh
pemerintah.
3. Ketentuan mengenai persyaratan penyelenggaraan kehamilan
diluar cara alami sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 2
ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Penjelasan dari Pasal 16 tersebut jika secara medis dapat
dibuktikan bahwa pasangan suami istri yang sah benar-benar tidak
dapat memperoleh keturunan secara alami, pasangan suami istri
tersebut dapat melakukan kehamilan diluar cara alami sebagai upaya

terakhir melalui ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.


Pelaksanaan upaya kehamilan diluar cara alami harus dilakukan sesuai
dengan norma hokum, norma agama, norma kesusilaan, dan norma
kesopanan.
Apabila dokter melakukan inseminasi buatan dengan donor bukan
suami adalah tindak pidana kejahatan yang diancam dengan hukuman
penjara atau denda.
Sarana kesehatan tertentu adalah sarana kesehatan yang memiliki
tenaga dan peralatan yang telah memenuhi persyaratan untuk
penyelenggaraan upaya kehamilan diluar cara alami dan ditunjuk oleh
pemerintah.
Status anak yang dilahirkan tidak dalam ikatan perkawinan adalah
anak diluar nikah. Anak diluar nikah hanya mempunyai hubungan
hukum dengan ibu dan keluarga ibu. Sedangkan anak yang lahir dari
sewa rahim, terdapat 2 keadaan sebagai berikut :
1. Ovum dari pemesan, sperma dari pemesan.
2. Ovum pemesan, sperma suami.
Apabila sperma dari pemesan disebut Surrogate Mother. Setelah
anak dilahirkan maka anak adalah anak sah si ibu dan suaminya.
Peralihan status anak dengan adopsi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Materi ini sangat penting bagi mahasiswa bidan untuk mengetahui
tentang apa itu etika, apa itu moral dan bagaimana menerapkannya dalam
praktik kebidanan sehingga seorang bidan akan terlidung dari kegiatan
pelanggaran etik ataupun pelanggaran moral yang sedang berkembang
dihadapan public dan erat kaitannya dengan pelayanan kebidanan sehingga
seorang bidan sebagai provider kesehatan harus kempeten dalam
menyikapi dan mengambil keputusan yang tepat untuk bahan tindakan
selanjutnya sesuai standar asuhan dan kewenangan bidan
3.2 Saran
Dalam Makalah ini terdapat penjelasan tentang Issue Etik yang
terjadi dalam Pelayanan Kebidanan (Issue Moral) berharap agar
mahasiswi dapat mengetahui Issue etik yang terjadi dalam pelayanan
kebidanan khususnya Issue Moral sesuai dengan pembahasan yang ada
dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Sari, Ita Novitha.2012.Isu Etik Yang Terjadi.http://7langkahvarney.blogspot.com /


2012/06/issue-etik-yang-terjadi-dalam.html (diakses tanggal 28 Maret 2015).
Dewi,

Arinta.2014.Isu

Etik

Dalam

Pelayanan

Kebidanan.http://arintadewy.blogspot.
com/2014/06/isu-etik-dalam-pelayanankebidanan.html (Diakses tanggal 28 Maret 2015).
Khanzima.2010. Bayi Tabung. https://khanzima.wordpress.com/tag/bayi-tabung/
(diakses tanggal 28 Maret 2015).

Anda mungkin juga menyukai