Pengpros Efek Perubahan Input Berulang Ds3
Pengpros Efek Perubahan Input Berulang Ds3
I. TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mengetahui efek perubahan input berulang pada kestabilan proses 3 tangki
2. Menggambarkan kurva perubahan respon konsentrasi tangki bersusun
3. Menjelaskan akibat perubahan input berulang pada kestabilan proses
II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Alat:
1. 1 set tangki berpengaduk yang disuun seri
2. 1 set konduktometer
3. Stopwatch
4. Gelas kimia 1000 ml
5. Gelas kimia 100 ml
6. Gelas ukur 100 ml
7. Labu takar 50 ml
8. Pengaduk
9. Spatula
10. Neraca analitik
11. Baskom
Bahan:
1. KCl 1 M dalam 50 ml
2. KCl 0,1 M untuk kalibrasi konduktometer
3. Aquadest secukupnya
III.DASAR TEORI
Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan di dalam
bahan yang diaduk. Tujuan operasi pengadukan yang utama adalah terjadinya
pencampuran. Pencampuran merupakan operasi yang bertujuan mengurangi
ketidaksamaan kondisi, suhu, atau sifat lain yang terdapat dalam suatu bahan.
Pencampuran dapat terjadi dengan cara menimbulkan gerak di dalam bahan itu yang
menyebabkan
bagian-bagian
bahan
saling
bergerak
satu
terhadap
yang
sumbu putaran.
2. Pengaduk aliran radial yang akan menimbulkan aliran yang berarah
tangensial dan radial terhadap bidang rotasi pengaduk. Komponen aliran tangensial
menyebabkan timbulnya vortex dan terjadinya pusaran, dan dapat dihilangkan
dengan pemasangan baffle atau cruciform baffle.
3. Pengaduk aliran campuran yang merupakan gabungan dari kedua jenis
pengaduk di atas.
Alat pengaduk merupakan bagian dari sistem pengaduk, yang selain mencakup
bagian penggerak (biasanya elektro-motor sebagai penggerak tunggal) juga berbagai
rangkaian pengalih (roda gigi, kopling, bantalan) serta seringkali penyekat sumbu
pengaduk. Alat pengaduk yang sebagian telah distandarisasi untuk tangki pengaduk
dipasang pada tutup tangki dengan perantaraan pemegang. Pada bejana pengaduk
terbuka yang kecil seringkali digunakan alat pengaduk yang dapat diatur posisinya
(dapat diangkat dan diturunkan, sebagian juga dapat dibalikkan) atau yang dapat
dijepitkan pada dinding bejana).
Pengaduk berfungsi untuk menggerakkan bahan (cair, cair / padat, cair / cair,
cair / gas, cair / padat / gas) di dalam bejana pengaduk. Biasanya yang berlangsung
adalah gerakan turbulen (misalnya untuk melaksanakan reaksi kimia, proses
pertukaran panas, proses pelarutan). Alat pengaduk terdiri atas sumbu pengaduk dan
strip pengaduk yang dirangkai menjadi satu kesatuan atau dapat dipisah-pisah
menjadi 2 - 3 bagian (pengaduk yang dapat dipisah-pisahkan juga dapat dibongkar
pasang di dalam satu unit tangki pengaduk).
Alat pengaduk dapat dibuat dari berbagai bahan yang sesuai dengan bejana
pengaduknya, misalnya dari baja, baja tahan karat, baja berlapis email, baja berlapis
karet. Suatu alat pengaduk diusahakan menghasilkan pengadukan yang sebaik
mungkin dengan pemakaian daya yang sekecil mungkin. Ini berarti seluruh isi bejana
pengaduk sedapat mungkin digerakkan secara merata, biasanya secara turbulen.
V. DATA PENGAMATAN
Konduktivitas awal = 0,09 mS/cm
V = 90ml/10s = 9 ml/s
Tangki I tiap 10 menit ditambah KCl 1 M 10 ml
10 menit pertama
Menit ke0
1
2
3
4
5
6
7
8
I
0.09
1.34
0.99
0.58
0.30
0.20
0.16
0.13
0.12
Tangki
II
0.09
0.22
0.77
0.70
0.42
0.30
0.23
0.18
0.15
III
0.09
0.12
0.37
0.53
0.50
0.40
0.32
0.25
0.21
9
10
0.12
0.11
0.13
0.11
0.16
0.15
I
1.36
0.87
0.56
0.37
0.26
0.20
0.16
0.13
0.12
0.11
Tangki
II
0.55
0.73
0.67
0.56
0.43
0.33
0.25
0.19
0.16
0.13
III
0.30
0.50
0.58
0.58
0.54
0.44
0.37
0.29
0.22
0.17
I
1.31
0.52
0.33
0.24
0.18
0.15
0.14
0.14
0.13
0.12
0.11
0.10
0.10
0.10
0.10
0.10
Tangki
II
0.58
0.66
0.54
0.39
0.29
0.22
0.18
0.15
0.14
0.15
0.13
0.11
0.10
0.10
0.10
0.10
III
0.34
0.71
0.65
0.54
0.42
0.32
0.25
0.20
0.17
0.15
0.14
0.12
0.11
0.10
0.10
0.10
10 menit kedua
Menit ke11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
10 menit ketiga
Menit ke21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
VI. PERHITUNGAN
1. Pembuatan Larutan KCl 1 M 50 ml
m = M x V x BM
= 1 mol/l x 0,05 l x 74,55 gr/mol
= 3,727 3,73 gr
2. Pembuatan larutan KCl 0,1 M 100 ml
m = M x V x BM
= 0,1 mol/l x 0,1 l x 74,55 gr/mol
= 0,7455 0,74 gr
3. Kecepatan aliran
v = 90 ml
t = 10 s
V = v/t
= 90ml/10s = 9 ml/s
4. Penentuan Konstanta Cell untuk Kalibrasi
Persamaan: y = 6,758 + 0,245 (x), dimana
y = Konstanta Cell teori
x = Suhu
(sumber:http://www.himka1polban.wordpress.com/laporan/elektroanalisis/pengukura
n-tds-dan-konduktometri/)
GRAFIK
VII.
ANALISA PERCOBAAN
Setelah melakukan percobaan mengenai efek yang ditimbulkan akibat input
berulang pada tangki berpengaduk dapat diketahui fluida yang digunakan adalah
aquadest dan input atau gangguan yang diberikan berupa larutan KCl 1 M
sebanyak 10 ml tiap 10 menit pengadukan.
Pada percobaan di 10 menit pertama pada tangki satu terlihat ada peningkatan
konduktivitas yang terjadi karena adanya gangguan yang diberikan berupa KCL 1
M tetapi karena adanya penambahan aquadest yang konstan menggunakan
pompa maka nilai konduktivitas cepat membaik dan normal kembali. Begitu pula
yang terjadi pada tangki kedua dan ketiga.
Perbedaan nilai saat penurunan konduktivitas disebabkan oleh waktu
keterlambatan yang direspon dari gangguan yang diberikan. Saat tangki pertama
mendekati konduktivitas awal, tangki kedua ikut turun perlahan namun pada
tangki ketiga, konduktivitas berjalan lambat sehingga saat gangguan berikutnya
dimasukkan, pada tangki ketiga konduktivitas masih menurun sedangkan tangki
lainnya mulai naik karena gangguan yang diberikan. Hal tersebut dikarenakan
adanya jarak antara masing-masing tangki sehingga ada waktu jeda antara tangki
pertama dengan yang kedua, dan tangki kedua dengan yang ketiga. Karena itulah
terjadi osilasi yang berbeda pada grafik yang disebabkan oleh gangguan, jarak
tangki dan waktu yang diperlukan.
IX. KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
- Osilasi pada grafik disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan gangguan untuk
mempengaruhi tangki berikutnya yang disebabkan oleh jarak antar tangki dan
-
GAMBAR ALAT
Peralatan DS-3
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Sutini Pujiastuti. 2013. Penuntun Praktikum Pengendalian Proses.
Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.