Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FIQIH

BAB PUASA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah fiqih yang diampu
Oleh Dosen Pembimbing : Rusydi Jamil, M.Ag

Disusun Oleh :
ALI AMRI

:1113011000007

YASIN HAKIM

:1113011000008

MUHAMAD YUSUF A

:1113011000009

PENDIDIKAN AGAMAA ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
karunia, rahmat dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
fiqih yang bertemakan PUASA ini.
Shalawat dan salam semoga tercurah keharibaan Nabi Muhammmad SAW.
Yang telah membawa umatnya dari zaman gelap gulita tanpa iman menuju zaman
yang terang benderang dengan Nur Iman.
Terima kasih kami sampaikan pula kepada Bapak Rusydi Djamil, M.Ag,
selaku dosen mata kuliah fiqih yang member arahan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini, masih terdapat
kekurangan, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang kontruktif
dari pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
yang budiman.

Jakarta, September 2013

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah...........................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Puasa......................................................................2
B. Dasar Hukum Puasa.................................................................3
C. Macam-Macam Puasa..............................................................4
D. Tata Cara Puasa Ramadlan.......................................................7
E. Amalan-amalan Bulan Ramadlan...........................................10
F. Hikmah Puasa..........................................................................12
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.................................................................................15
B. Saran.......................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................16

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Puasa adalah salah satu Rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh kita
sebagai seorang muslim. Tetapi di dalam puasa itu terdapat banyak hal yang perlu
kita ketahui sebelum melaksanakan salah satu Rukun Islam yang satu ini, jadi kita
bukan hanya sekedar melaksanakanya saja.
Pada dasarnya Puasa berawal dari niat kemudian berpuasa, namun kita
juga harus memerhatikan juga apa saja syarat puasa, hal yang membatalkan puasa
dan juga apa saja yang disunnah kan dalam berpuasa, semua itu agar Puasa kita
lebih bermanfaat dan diterima oleh Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
Dalam pembahansan Puasa ini ada beberapa Rumusan Masalah yang perlu
dibahas yakni :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Pengertian Puasa
Dasar Hukum Puasa
Macam macam Puasa
Tata cara puasa Ramadhan
Amalan amalan bulan Ramadan
Hikmah puasa Ramadhan
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Puasa
Puasa atau As Shoum adalah salah satu Rukun Islam yang mulai disyariatkan pada
tahun ke II Hijriah.
Pengertian Puasa secara Terminologi berasal dari bahasa arab As Shoum yang
bermakna ( )yang berarti Menahan.
Dan Secara Terminologi, Puasa Adalah


.
(menahandari sesuatu yang membatalkan puasa dengan niat yang khusus pada
seluruh siang harinya orang yang melakukan puasa yang ber akal suci, dan suci
dari haidl dan nifas).1
Sedangkan menurut istilah fiqih lain, adalah menahan diri dari segala
perbuatan yang membatalkan, seperti makan, minum dan senggama, sejak terbit
fajar sampai terbenam matahari, dengan niat dan persyaratan tertentu.2

B. Dasar-Dasar Hukum Puasa


Adapun hukum melakukan puasa Ramadlan adalah Wajib Ain, berdasar-kan AlQuran, Sunnah dan Ijma.
1Syeikh M. Qasim Al Gazi, Fathul Qarib, Hal. 25
2Muhammad Bagir Al-Habsyi, Fiqih Praktis, Hal.341

Seperti pada firman Allah SWT :
















Artinya : Hai orang orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang orang sebelum kamu, agar kamu betaqwa
(Al-Baqarah: 183 )
Hadist Rasulullah Saw:

:
.
Artinya: Islam itu didirikan atas lima perkara: 1) bersaksi bahwa tiada Tuhan
selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad itu utusan Allah, 2) mendirikan sholat
lima waktu, 3) menunaikan zakat, 4) mengerjakan haji, 5) mengerjakan puasa
pada bulan Ramadhan. (H.R. Bukhari dan Muslim dan Ahmad).3

3Dr. Hj. Zurinal Z. & Aminudin, M.Ag., Fiqih Ibadah, Hal.142

C. Macam Macam Puasa


Puasa itu ada beberapa macam, yaitu puasa wajib, puasa sunnah, puasa
makruh dan puasa haram sebagaimana uraian berikut:
1. Puasa Wajib: yaitu puasa pada bulan suci Ramadhan sebagaimana firman
Allah SWT.:












. . . .





Artinya: Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara
kamu menyaksikan bulan itu, berpuasalah... (QS Al- Baqarah : 185)4.
Dan selain puasa Ramadhan ada juga puasa wajib lainya yakni puasa Nazar dan
puasa kifarat.
2. Puasa Sunah adalah Puasa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Yaitu pada
hari hari berikut ini :
a. Enam Hari Pada Bulan Syawwal
Sabda Rasulullah Saw:

:
( ) .
Artinya: Dari Abu Ayyub, Rasulullah Saw telah berkata: barang siapa
yang puasa pada bulan Ramadhan, kemudian dia puasa enam hari
dalam bulan Syawal, adalah seperti puasa sepanjang masa. (H.R.
Muslim)

b. Puasa Hari Asyura ( Tanggal 10 Muharam )


Sabda Rasulullah :

4Dr. K.H. Maruf Amin, Ringkasan Fiqih Mazhab Syafii, Hal. 250

. : .
( )
Artinya: Dari Abu Qatadah, Rasulullah Saw berkata: Puasa
hariAsyura itu menghapuskan dosa satu tahun yang telah lalu. (H.R.
Muslim)
c. Puasa Hari Arafah (tanggal 9 bulan haji), kecuali bagi orang yang
sedang haji.
Sabda Rasulullah :

: .
( )
Artinya: Dari Abu Qatadah, Nabi Saw, telah berkata: Puasa haru
Arafah itu menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun yang lalu dan
satu tahun yang akan datang (H.R. Muslim)
d. Puasa bulan Syaban
Sabda Nabi SAW :

,
( )
Artinya:

Kata

Aisyah,

Saya

tidak

melihat

Rasulullah

menyempurnakan puasa satu bulan penuh selain bulan Ramadhan, dan


saya tidak melihat beliau dalam bulan-bulan lain yang lain berpuasa
lebih banyak dari bulan Syaban (H.R. Bukhari dan Muslim)

e. Puasa hari Senin dan hari Kamis


Sabda Rasulullah SAW :

).
(
Artinya : Dari Aisyah, bahwa Nabi Saw memilih waktu puasa hari
Senin dan hari Kamis (H.R. Tirmizi)
f. Puasa tengah bulan (tanggal 13,14,15) dari tiap-tiap bulan Qamariah

Sabda Rasul SAW :

: .
( )
Artinya: Dari Abur Zar, Rasulullah Saw berkata:Hai Abu zarr,
apabila kamu hendak berpuasa tiga hari dalam satu bulan, hendaklah
kamu tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas. (H.R Ahmad
dan Nasai).5
3. Puasa Makruh : Yaitu puasa yang dilakukan :
a. Puasa pada hari yang diragukan, apakah bulan ramadhan sudah tiba
atau belum.
Ammar bin yassir pernah berkata :

:
.
Barangsiapa berpuasa pada hari yang diragukannya berarti ia telah
durhaka kepada Abul Qasim SAW (Muhammad SAW)
b. Puasa yang dilakukan dari jumat sendiri, atau hari Sabtu sendiri,
yaitu tidak didahului dengan puasa sehari sebelum atau sesudahnya.
4. Puasa Haram, yaitu puasa yang dilakukan pada hari raya Idhul Fithri,

Idhul Adha dan hari-hari Tasyrik, yaitu tiga hari sesudah Idhul Adha.
Sesuai Hadits

.

()
Sesunggguhnya Rasululllah SAW melarang puasa pada hari ini.
Mengenai hari Raya Fitri karena hari itu merupakan saat berbukamu dari
puasamu(Ramadlan), sedangkan Hari raya Adha, Agar kamu memakan
hasil kurbanmu. (H.R. Ahmad Dan Al Arbaah) 6
D. Tata-Cara Melakukan Puasa
5Dr. H.Zurinal Z, Fiqih Ibadah Hal : 145
6 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah jilid II Hal :45

a. Syarat-Syarat Wajib Puasa


Syarat-Syarat Wajib puasa adalah sebagai berikut :
1. Islam
2. Berakal, orang yang tidak berakal seperti orang gila tidak wajib
melakukan puasa.
3. Baligh, maka tidak wajib puasa bagi anak-anak.
4. Kuat berpuasa, maka tidak wajib bagi orang yang sakit dan orang yang
sudah tua.
b. Rukun Puasa
rukun puasa ada dua yaitu :
1. Niat
Yaitu menyegaja melakukan puasa, yang dilakukan pada waktu malam
harinya bulan ramadhan. Adapun tempat niat adalah di hati. Dan apabila
dilafafdzkan maka salah satu redaksinya adalah sebagai berikut:


2. Menahan Diri dari sesuatu yang membatalkan puasa. Sejak terbit fajar
sampai terbenamnya matahari.
c. Hal-Hal Yang Membatalkan Puasa
1. Makan dan Minum dengan sengaja.
2. Memasukkan sesuatu ke dalam kepala (Melalui lubang hidung atau
telinga)
3. Menyuntikkan sesuatu melalui salah satu dua jalan.
4. Muntah dengan sengaja.
5. Bersetubuh dengan sengaja di siang hari.
6. Sengaja mengeluarkan mani (seperti berpelukan, ciuman dll akan tetapi
jika tidak disengaja seperti berkhayal atau bermimpi maka tidak batal)
7. Haid.
8. Nifas.

9. Gila.
10. Murtad (keluar dari Islam)
d. Hal-Hal Yang Berhubungan Dengan Puasa
1. Qadla
Yang dimaksud qadla adalah berpuasa pada hari selain Ramadhan,
yang dilakukan sebagai penggganti puasa yang batal pada bulan
Ramadhan.
2. Kafarat
Kafarat adalah hukuman agama yang telah ditentukan Allah SWT dan
diberikan kepada orang-orang yang telah melakukan beberapa jenis
perbuatan dosa. Dan pada pembahasan ini, bagi siapa saja yang melakukan
persetubuhan di bulan Ramadhan dalam kondisi berpuasa, maka wajib
baginya melakukan qadla dan kafarat yaitu, memerdekakan budak,
apabila tidak sanggup maka hendaklah berpuasa dua bulan berturut-turut,
kalau tidak mampu maka memeberi makan enam puluh orang fakir miskin
setiap orang seberat 1 mud.
3.Fidyah
Yaitu memberi makan fakir miskin sebagai pengganti satu hari puasa wajib
di bulan Ramadhan yang ditinggalkan.
e. Puasa orang Sakit, bepergian, Wanita Hamil atau menyusui dan
Orang Tua.
1. Orang Sakit
Orang yang Sedang sakit yang menyebabkan dirinya tidak sanggup
melakukan puasa maka diperbolehkan tidak melakukan puasa, tetapi
wajib mengqadha nya di selain bulan Ramadhan.
2. Musafir (orang yang bepergian)

Seorang Musafir juga diperbolehkan tidak puasa pada saat bulan


Ramadhan, dengan ketentuan jarak yang ditempuh adalah lebih dari 81
Km, dan tujuan bepergian tersebut bukanlah untuk sesuatu maksiat. Dan
musafir tersebut wajib meng qadla puasa yang dia tinggalkan.
Sebagaiman Firman Allah :

...............
barangsiapa sakit atau dalam perjalanan maka ia wajib mengganti puasa
yang ia tinggalkan itu pada hari lain..(QS. Al-Baqarah : 185)
3. Wanita Hamil Atau Menyusui.
Bagi seorang wanita yang sedang hamil atau menyusui
diperbolehkan untuk tidak melakukan puasa. Adapun dalam jenisnya
dibagi menjadi dua
*Wanita Hamil Atau Menyusui yang takut terhadap kondisi
fisiknnya sendiri maka boleh meninggalkan puasa, dan wajib meng
qadla nya di bulan lain.
* Wanita hamil Atau Menyusui yang khawatir akan kondis anaknya,
maka diperbolehkan tidak berpuasa, akan tetapi wajib meng qadla
puasanya dan wajib membayar kafarat. Setiap satu hari kafaratnya adalah
1 mud makanan pokok diberikan kepada fakir miskin.
4. Orang Tua, dan Orang yang meningggal dunia.
Bagi orang tua yang sudah tidak kuat melakukan puasa maka boleh
tidak berpuasa ramadhan, tetapi harus mengganti setiap sehari puasa
dengan memberi makanan pokok 1 mud kepada fakir miskin. Begitu
juga pada kasus orang yang meninggal dunia dan masih memilki
tanggungan puasa.7
E. Amalan-Amalan Bulan Ramadhan.

7 Dr. Musthafa Al Bugha, Ringkasan Fiqih Madzhab SyafiI, Hal : 265

Ada beberapa amaln yang sunnah dilakukan bagi orang yang sedang
mengerjakan puasa, antara lain :
1. Menyegerakan berbuka puasa apabila sudah masuk,

): .
(
Artinya : dari sahl bin saad, bekata Nabi SAW : manusia selalu dalam
kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa (H.R Abu Daud)
2. berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis, atau dengan air.

: .
( ) .
Artinya : dari Anas, Nabi SAW bersabda : berbukalah dengan rutab
sebelum shalat, kalau tidak ada dengan kurma, kalau tidak ada juga, beliau
minum beberapa teguk air (H.R. Bukhari Muslim)
3. Berdoa sebelum berbuka puasa

: .
.
Artinya : dari ibnu Umar, Rasulullah saw apabila berbuka puasa beliau
berdoa : Ya Allah Karena engkau saya puasa dan karena rezki
pemberianmu aku berbuka, dahaga telah lenyap dan urat-urat telah minu,
serta pahala telah tetap bila Allah Swt menghendaki. (H.R Bukhari
Muslim)
4. Makan sahur setelah tengah malam agar menambah kekuatan ketika
ketika berpuasa.

: . .

Artinya : dari Anas, Rasulullah Saw telah berkata : makan sahurlah


kamu, sesungguhnya makan sahur itu mengandung berkah. (H.R Bukhari
dan Muslim)
5. Mentakhirkan makan sahur sampai beberapa menit sebelum Imsak.

.
Artinya : senantiasa ummatku dalam kebaikan selama mengakhirkan
sahur dan menyegerakan berbuka. (H.R Ahmad)
6. Memberi makanan untuk orang-orang yang akan berbuka puasa.
7. Memperbanyak sedekah selam bulan Ramadhan.
8. Memeperbanyak membaca dan mempelajari Al-Quran.8

8Dr. H. Zurinal Z, Fiqih Ibadah, Hal : 145

Hikmah Puasa Ramadhan


Ibadah puasa Ramadhan memiliki banyak keutamaan, dan diantara keutamaan
tersebut sebagian besar manfaat/hikmahnya merupakan untuk diri kita sendiri.
Hikmah berpuasa yang kita dapatkan ini tentunya berkaitan erat dengan
amalan puasa yang kita jalani dan tentunya amalan pada puasa ramadhan
bukanlah hanya menahan makan dan minum saja, melainkan juga menjalankan
amalan ibadah Ramadhan lainnya, seperti bersedekah, Itikaf, Silaturahmi,
Menghindari diri dari yang haram, dan banyak lagi. Hikmah hikmah puasa
Ramadhan antara lain sebagai berikut :
1. Melatih Disiplin Waktu Untuk menghasilkan puasa yang tetap fit dan
kuat di siang hari, maka tubuh memerlukan istirahat yang cukup, hal ini
membuat kita tidur lebih teratur demi lancarnya puasa. Bangun untuk
makan sahur dipagi hari juga melatih kebiasaan untuk bangun lebih pagi
untuk mendapatkan rejeki (makanan).
2. Keseimbangan dalam Hidup Pada hakikatnya kita adalah hamba Allah
yang diperintahkan untuk beribadah. Namun sayang hanya karena hal
duniawi seperti pekerjaan, hawa nafsu dan lain-lain kita sering melupakan
kewajiban kita. Pada bulan puasa ini kita terlatih untuk kembali mengingat
dan melaksanakan seluruh kewajiban tersebut dengan imbalan pahala yang
dilipatgandakan.
3. Mempererat Silaturahmi Dalam Islam ada persaudaraan sesama
muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang
memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid,
memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi
keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.
4. Lebih Perduli Pada Sesama Dalam Islam ada persaudaraan sesama
muslim, akan tampak jelas jika berada dibulan Ramadhan, Orang
memberikan tajil perbukaan puasa gratis. Sholat bersama di masjid,
memberi ilmu islam dan banyak ilmu Islam di setiap ceramah dan diskusi
keagamaan yang dilaksanakan di Masjid.

5. Tahu Bahwa Ibadah Memiliki Tujuan Tujuan puasa adalah melatih


diri kita agar dapat menghindari dosa-dosa di hari yang lain di luar bulan
Ramadhan. Kalau tujuan tercapai maka puasa berhasil. Tapi jika tujuannya
gagal maka puasa tidak ada arti apa-apa. Jadi kita terbiasa berorientasi
kepada tujuan dalam melakukan segala macam amal ibadah.
6. Tiap Kegiatan Mulia Merupakan Ibadah Setiap langkah kaki menuju
masjid ibadah, menolong orang ibadah, berbuat adil pada manusia ibadah,
tersenyum pada saudara ibadah, membuang duri di jalan ibadah, sampai
tidurnya orang puasa ibadah, sehingga segala sesuatu dapat dijadikan
ibadah. Sehingga kita terbiasa hidup dalam ibadah. Artinya semua dapat
bernilai ibadah.
7. Berhati-hati Dalam Berbuat Puasa Ramadhan akan sempurna dan
tidak sia-sia apabila selain menahan lapar dan haus juga kita menghindari
keharaman mata, telinga, perkataan dan perbuatan. atihan ini menimbulkan
kemajuan positif bagi kita jika diluar bulan Ramadhan kita juga dapat
menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan dosa seperti bergunjing,
berkata kotor, berbohong, memandang yang dapat menimbulkan dosa, dan
lain sebagainya.
8. Berlatih Lebih Tabah Dalam Puasa di bulan Ramadhan kita dibiasakan
menahan yang tidak baik dilakukan. Misalnya marah-marah, berburuk
sangka, dan dianjurkan sifat Sabar atas segala perbuatan orang lain kepada
kita. Misalkan ada orang yang menggunjingkan kita, atau mungkin
meruncing pada Fitnah, tetapi kita tetap Sabar karena kita dalam keadaan
Puasa.
9. Melatih Hidup Sederhana Ketika waktu berbuka puasa tiba, saat
minum dan makan sedikit saja kita telah merasakan nikmatnya makanan
yang sedikit tersebut, pikiran kita untuk makan banyak dan bermacammacam sebetulnya hanya hawa nafsu saja.
10. Melatih Untuk Bersyukur Dengan memakan hanya ada saat berbuka,
kita menjadi lebih mensykuri nikmat yang kita miliki saat tidak berpuasa.

Sehingga kita dapat menjadi pribadi yang lebih mensyukuri nikmat Allah
SWT.9

BAB III
9http://blog.lazada.co.id/10-hikmah-melaksanakan-ibadah-puasaramadhan/

PENUTUP
A. Simpulan
Di dalam Ibadah Puasa terutama bulan Ramadhan banyak sekali manfaat manfaat
dana amalan amalan yang dapat kita kerjakan agar Puasa kita lebih bermanfaat
dan mendapat Ridha-Nya.
Dengan Ibadah Puasa juga dapat mencegah kita berbuat yang melanggar
apa yang telah dilarang oleh Allah SWT, dan juga kita dapat lebih mendekatkan
diri kita kepada Allah SWT.
B. Saran
Manusia adalah tempatnya salah dengan Puasa ini mudah mudahan kita
selaku manusia dapat mengurangi perilaku yang salah tersebut dan menjadi
manusia yang dimuliakan di sisi Allah SWT.

DAFTAR PUSTAKA

Z, Zurinal dkk, Fiqih Ibadah, Jakarta, Lembaga Penelitian UIN Syarif


hidayatullah, 2008.
Sabiq, Sayyid, Fiqih Sunnah, Jakarta, Pena Pundi Aksara,2006
Ayyub, Syeikh Hasan, Fikih Ibadah, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2008
Al-Bugha, Musthafa Dib, Ringkasan Fiqih Mazhab Syafii, Damaskus, Darul
Musthafa, 2009

Anda mungkin juga menyukai