Presentasi Referat Hipoglikemia
Presentasi Referat Hipoglikemia
Penatalaksanaan Hipoglikemia
Pembimbing:
dr. Nur Hidayat, Sp. PD
Dipresentasikan Oleh :
Esti Mahanani, S. Ked
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
LATAR BELAKANG
TUJUAN
DEFINISI
ETIOLOGI
Hipoglikemia umum terjadi pada pasien DM yang sedang
mengkonsumsi obat anti diabetes atau insulin. Selain itu, hipoglikemia
juga disebabkan oleh beberapa penyakit seperti insulinoma, penyakit kritis
disertai gagal organ, sepsis, defisiensi hormon, penyakit metabolik
turunan, dan operasi prior gastric (Setyohadi, 2012).
Hipoglikemia pada DM terjadi karena :
1. Kelebihan obat/dosis obat terutama insulin atau obat hipoglikemik
oral.
2. Kebutuhan tubuh akan insulin yang relatif menurun karena gagal
ginjal kronik dan pasca persalinan.
3. Asupan makan tidak adekuat karena jumlah kalori atau waktu makan
tidak tepat.
4. Kegiatan jasmani berlebihan (Rani, 2006).
ETIOLOGI
Etiologi hipoglikemia dibagi berdasarkan penyebab hipoglikemia puasa
dan hipoglikemia reaktif :
1. Hipoglikemia puasa (pasca absorbs)
2. Obat-obatan
Sering : insulin, sulfonilurea, alkohol
Kadang : quinine, pentamidine
Jarang : salisilat, sulfonamid
3. Penyakit kritis
Gagal hati
Gagal ginjal
Gagal jantung
Sepsis
Koma
4. Defisiensi hormon
Kortisol, growth hormone, atau keduanya
Glukagon dan epinefrin (pada diabetes dengan defisiensi insulin)
ETIOLOGI
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
KLASIFIKASI
KLASIFIKASI
Dengan menambahkan kriteria klinis hipoglikemia dibagi menjadi :
1. Ringan
Simtomatik, dapat diatasi sendiri, tidak ada gangguan aktivitas
sehari-hari yang nyata.
2. Sedang
Simtomatik, dapat diatasi sendiri, menyebabkan gangguan
sehari-hari yang nyata.
3. Berat
a. Sering (tidak selalu) tidak simtomatik, karena gangguan
kognitif, pasien tidak dapat mengatasi sendiri.
b. Membutuhkan pihak ke tiga tetapi tidak memerluka terapi
parenteral.
c. Membutuhkan terapi parenteral (glukagon IM/glukosa IV).
d. Disertai dengan koma atau kejang (Setyohadi, 2012).
FAKTOR PREDISPOSISI
FAKTOR PREDISPOSISI
GEJALA KLINIS
Gejala dan tanda hipoglikemia pada umumnya disebabkan oleh 2
hal, yaitu gejala karena berkurangnya asupan glukosa oleh otak
dan gejala karena pelepasan epinefrin.
Tanda dan gejala umum hipoglikemia :
1. Gejala adrenergic
a. Pucat
b. Keringat dingin
c. Takikardi
d. Gemetaran
e. Lapar
f. Cemas
g. Gelisah
h. Sakit kepala
i. Mengantuk
GEJALA KLINIS
2. Tanda neuroglikopenik
a. Bingung
b. Bicara tidak jelas
c. Perubahan sikap perilaku
d. Lemah
e. Disorientasi
f. Penurunan kesadaran
g. Kejang
h. Mata sembap
i. Penurunan respons terhadap stimulus (Setyohadi, 2012).
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
a. Penggunaan preparat insulin atau hipoglikemik oral : dosis
terakhir, waktu pemakaian terakhir, perubahan dosis.
b. Waktu makan terakhir, jumlah asupan gizi.
c. Riwayat jenis pengobatan dan dosis sebelumnya.
d. Lama menderita DM, komplikasi DM.
e. Penyakit penyerta : ginjal, hati, dll.
f. Penggunaan obat sistemik lainnya : penghambat adrenergik
, dll.
2. Pemeriksaan fisik
Pucat, diaphoresis, tekanan darah, frekuensi denyut jantung,
penurunan kesadaran, defisit neurologik fokal transien (Rani,
2006)
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
Hipoglikemi karena :
1. Obat
Sering
: insulin, sulfonilurea, alkohol
Kadang
: quinine, pentamidine
Jarang
: salisilat, sulfonamid
2. Hiperinsulinisme endogen : insulinoma, kelainan sel jenis lain,
sekretagogue (sulfonilurea), autoimun, sekresi insulin ektopik.
3. Penyakit kritis : gagal hati, gagal ginjal, gagal jantung, sepsis,
koma.
4. Defisiensi endokrin : kortisol, growth hormone, glukagon, epinefrin.
5. Tumor non sel : sarkoma, tumor adrenokortikal, hepatoma,
leukimia, limfoma, melanoma.
6. Pasca prandial : reaktif (setelah operasi gaster), diinduksi alkohol
(Rani, 2006).
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIK
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIK
Stadium lanjut (koma hipoglikemia)
Penanganan harus cepat.
Berikan larutan dekstrosa 40% sebanyak 2 flakon melalui vena
setiap 10-20 menit hingga pasien sadar.
Berikan cairan dekstrosa 10% per infus 6 jam per kolf untuk
mempertahankan glukosa darah dalam nilai normal atau diatas
normal disertai pemantauan glukosa darah.
Periksa gula darah sewaktu, kalau memungkinkan dengan
glukometer
Bila GDS <50 mg/dL bolus dekstrosa 40% 50 mL IV
Bila GDS <100 mg/dL bolus dekstrosa 40% 25 mL IV
Periksa gula darah sewaktu setiap 1 jam setelah pemberian
dekstrosa 40%
PENATALAKSANAAN FARMAKOLOGIK
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
KOMPLIKASI
1. Kerusakan otak
2. Koma
3. Kematian (Setyohadi, 2012).
PROGNOSIS
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
TERIMA
TERIMA KASIH
KASIH