Anda di halaman 1dari 2

Resume Kuliah Tamu

Kelas Utilitas dan Pemeliharaan Pabrik


Vifki Leondo (1206238665)
Teknologi Bioproses
PT Pertamina Gas adalah perusahaan yang bergerak dalam sektor midstream dan
downstream industri gas Indonesia. Perusahaan ini merupakan anak perusahaan PT Pertamina
dalam peran usaha niaga gas, transportasi gas, pemrosesan gas dan distribusi gas, serta bisnis
lainnya yang terkait dengan gas alam, salah satunyacompress natural gas (CNG) dan produk
turunannya. CNG yang dihasilkan oleh Pertagas banyak digunakan untuk untuk memenuhi
kebutuhan operasi pembangkit listrik di Indonesia maupun untuk diolah menjadi bahan
pembuatan pupuk urea.
Dalam distribusi Gas CNG terdapat bahaya yang dapat ditimbulkan jika tidak dipelihara
dengan baik. Untuk itu maintenance sangat dibutuhkan dengan tujuan agar dapat
memperpanjang fungsi alat.Maintenance sangat penting dalam pabrik agar umur peralatan
bertahan lama, operasi menjadi lancar, mencegah kecelakaan akibat kerusakan alat.
Contohnya pada kasus meledaknya pabrik Humber Refinery yang diakibatkan hanya karena
korosi dari bagian pipa 6.
Pertagas telah menerapkan beberapa standar ISO untuk 9001 untuk management dan
standar internasional lainnya untuk menopang management maintenance agar dapat
dilaksanakan dengan baik oleh semua orang yang berada di linkungan pabrik Pertagas.
Pertagas membuat studi untuk membuat standart operationa procedure (SOP) agar
pelaksanaan maintenance berlangsung dengan cepat, efektif, dan efisien. Untuk mencapai
tujuan pertamina gas yaitu operation excellent, pertagas menerapkan tiga tahap Asset
Reliability Improvement Program (ARIP), yaitu:
1. Tahap pertama
5 R/ 5S (R dalam bahasa Indonesia dan S dalam bahasa Jepang)
5 R atau ringkas , rapi, resik, rawat, dan rajin, merupakan (metode) untuk mengatur /
mengelola tempat kerja menjadi tempat kerja yang lebih baik sesuai standar secara
berkelanjutan. Penerapan 5R bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas di

tempat kerja.
Invetaris Aset
Sebagai catatan/rekaman tentang keadaan semua alat, unit dan fasilitas yang dimiliki.

Tujuannya adalah untuk mengetahui kelengkapan aksesoris dan kelayakan pakainya.


Schedulling PM (Preventive Maintenance). Scheduling semua PM dibuat sesuai standar

untuk menjaga keandalan/reliability asset.


Standarisasi SOP
1

SOP adalah serangkaian instruksi kerja tertulis yang dibakukan (terdokumentasi)


mengenai proses penyelenggaraan administrasi perusahaan, sesuai dengan fungs. Hal ini
mencakup hal-hal dari operasi yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi.
Training Management
2. Tahap Kedua
Material Management
Material management merupakan semua aktifitas yang dibutuhkan untuk mengatur aliran
bahan baku (material) dari suplier siap digunakan. Lingkup material management
mencakup transportasi dan pengiriman, penentuan rute dan moda transportasi, dan
peralatan penanganan material, dan akuntabilitas, dan penyimpanan barang.

Work Management (manajemen Kerja)


Manajemen kieneja bisa berfokus pada kinerja suatu organisasi, departemen, karyawan,
atau bahkan proses untuk menghasilkan produk atau layanan, dan juga di area yang lain.
Plant Maintenance MySAP/ Computerized Maintenance Management System (CMMS)
CMMS adalah sistem untuk mengelola kegiatan maintenance, mulai dari pembuatan

work order, historical, scheduling dan lainnya


Training Staff (Management, Staff, Teknisi, dan Operator)
MOC Engineering (Management of Change).
Memastikan kajian resiko sebelum melakukan modifikasi aset
RDM (Rotine Daily Maintenance)
Tujuannnya untuk mempercepat delivery, meningkatkan kualitas dan menurunkan biaya.
3. Tahap Ketiga
RBI and Muhlbuer
Metode untuk mengukur tingkat resiko dan mengurangi peluang terjadinya kegagalan.
RCM (untuk rotating, elektrikal, dan instrumen alat)
TPM (Total Productive Maintenance)
Metoda pemeliharaan asset yang melibatkan operator untuk melaksanakan pemeliharaan

minor. Saat terjadi kerusakan (kecil maupun besar), operator adalah orang yang akan

mengetahui kerusakan tersebut.


PAS 55 / ISO 55000
Sistem manajemen untuk pengelolaan aset untuk seluruh siklus hidup aset mulai dari
tahap engineering, purchasing, construction, operation, maintenance dan disposal (dijual
atau dibuang) atau dibeli baru.

Anda mungkin juga menyukai