Dasar Dasar Ilmu Tanah
Dasar Dasar Ilmu Tanah
KLIMATOLOGI
PEDOLOGI
MINERALOGI
GEOLOGI
FISIKA
KIMIA
ILMU TANAH
BIOLOGI
EDAPHOLOGI
KESUBURAN
TANAH
AGRONOMI
Matematika
KEHUTANAN
Statistika
Geograf
Sistem Informasi
I. PENDAHULUAN
Mengapa Dasar ILmu Tanah perlu dipelajari (untuk Pertanian)
Tanah adalah media tumbuh tanaman, dan tempat hidup jasad hidup
tanah, baik makro maupun mikro
Tanaman tumbuh karena ada interaksi antara tanah dan tanaman
Akar tanaman menyerap hara dan air dari dalam tanah
Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila tanah mempunyai sifat
fsik, kimia, dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
Ruang lingkup yang dipelajari (untuk Pertanian)
Pedologi ilmu yang mempelajari tanah secara utuh sebagai tubuh
alam
Edaphologi ilmu yang mempelajari hubungan tanah, air dan
tanaman
Sifat Kimia, Fisika, dan Biologi tanah
1.1. DEFINISI TANAH
Tanah adalah akumulasi tubuh alam bebas, berdimensi
tiga, menduduki sebagian (besar) permukaan bumi, yang
mampu
menumbuhkan
tanaman,
dan
memiliki
sifat
terhadap
topograf/relief
tertentu
bahan
induk
pada
kondisi
dan
selama
waktu
tertentu
(Donahue, 1970).
Jadi Tanah merupakan fungsi dari iklim, jasad hidup, bahan induk, topograf,
dan waktu:
T = f {iklim ,jasad hidup, bahan induk, topografi, waktu}
Bahan Organik
(5%)
Udara
(25%)
Mineral
(45%)
Air
(25%)
2.
untuk
pengkajian
tanah
dengan
tanpa
mempertimbangkan
Normal (upland)
Transisional (padang rumput, calcareous, alkali)
Abnormal (organik, alluvial, aeolin)
Bahan
Induk
Batuan
Pelapukan
Tanah
Genesa
Tanah
Iklim
2.
Jasad hidup
3.
Bahan induk
4.
Topograf/relief
5.
Waktu
akar
cukup
pelubangan
mampu
yang
terus
untuk
memecahkan
menerus
oleh
batuan.
binatang
juga
Perubahan Struktur
1. Hidrasi:
2Fe2O3 + 3 H2O 2Fe2O3 3
H2O hematite
limonit
2. Oksidasi: (proses pemberian e-)
oksidasi
4FeO + O2
2Fe 2O3
reduksi
3. Reduksi:(proses penerimaan e-)
Batuan terdiri dari berbagai mineral dengan sifat berbeda. Jika suhu
berubah
dengan
tiba-tiba,
mineral
dalam
batuan
berkontraksi
dan
akar
tumbuhan
mempunyai
tekanan
yang
cukup
memecahkan batuan.
KOH
Ferroues
Oxide
Ferric
oxide
Limestone
RESIDUAL
Formed on site
(Sedentary)
Sedimentary
Sandstone
Shale
Igneous
origin
Metamorphic
Schist
Gneiss
Heat,
presure,
chemicals
Sedimentary
origin
Quartzite
Marble
PARENT ROCKS
(Fragmented)
Wind
Loess (small size soil materials
deposited following lastglacial period)
TRANSPORTED
Gravity
CUMULOSE
Lumut
Lumut mati pembusukan peningkatan bahan organik asamasam organik mempercepat penghancuran batuan.
Contoh: batuan granit melapuk melepaskan hara-hara rendah, dan
pasiran
akumulasi kapur
(2)
(3)
erosi
(4)
(5)
Padang
lapisan permukaan
aktivitas org.
Rumput kurang terdekomposis kurang
horison
sedikit
dalam area iklim yang sama, dibentuk dari bahan induk yang sama dan
berkembang pada tebing yang curam umumnya memiliki horison A dan B
yang tipis, karena sedikitnya air yang meresap ke dalam profl (sebagai
akibat dari runoff yang cepat dan karena permukaan tanah tererosi dengan
cepat).
Tanah yang terdapat pada tebing yang landai memiliki kemampuan
meloloskan air ke proflnya lebih banyak.
dalam, lebih banyak variasi vegetasinya, dan kandungan bahan organik juga
lebih tinggi dibandingkan dengan yang terdapat pada tebing yang lebih
curam.
Dalam daerah geografk tertentu, sifat-sifat tanah berikut umumnya
berhubungan dengan relief.
(1) kedalaman solum tanah
(2) ketebalan dan kandungan bahan organik dalam horison A
(3) kebasahan (kelengasan) profl tanah
(4) warna profl
(5) derajat/tingkat diferensiasi horison
Kemiringan
sedang
Air
Banyak tanaman
Air
Horison tipis
Runoff
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
pelapukan lambat
(7)
(8)
(9)
(10)
bahan
Oa,Oe
A1
AB/EB
BA/BE
B/Bw
BC/CB
huruf kecil.
a
tanah penimbun, dapat atau tidak terbentuk. Simbol ini tidak berlaku
untuk tanah organik atau untuk memisahkan lapisan organik dari
lapisan mineral.
c
tanah beku
permanen.
gleisasi kuat, pengudaraan yang jelek dalam waktu lama akibat air
berlebih. Warna tanah kelabu hingga biru dan hijau.
Misal: B1g
akumulasi Na tertukar
Deposit
mungkin memiliki A1, A3, B1, B2t, B3, C, dan R. Tanah pegunungan dengan
vegetasi hutan mungkin mempunyai O1, O2, suatu A1 tipis, A2 yang dalam,
B1, B2, B3, C, dan R (batuan kapur, limestone, pada kedalaman 183 cm).
Penggunaan simbol horison membantu memperjelas sifat dan ciri
profl. (lihat Notes 2-3 dan 2-4).
Taksonomi Tanah
Berasal dari kata Yunani, taxis, berarti pengaturan/penyusunan/
pengelompok-an, adalah pengelompokan barang yang sama/mirip secara
sistematik.
Taksonomi
yang
HORISON
O
DESKRIPSI
Terdiri/tersusun atas bahan organik tanah Oi (florik), Oe
(hemik); Oa (saprik)
Terbentuk dari bahan mineral tanah, tetapi digelapkan oleh
bahan organik tanah terhumifkasi yang tercampur dengan
mineral tanah
Horison mineral dengan lempung silikat, Fe, Al, atau
AB
EB
pada B
Horison transisi antara E dan B, lebih meyerupai E dari pada B
Horison transisi yang lebih cocok sebagai horison A, kecuali
A/B
E/B
BA
BE
B/A
B/E
sebagai B
Horison transisi yang lebih cocok sebagai E, kecuali untuk
inklusi < 50 % volume bahan yang cocok sebagai B.
Horison transisi antara A & B, lebih menyerupai B dari pada A
Horison transisi antara B dan E, lebih menyerupai B dari pada
E.
Horison transisi yang lebih cocok sebagai B, kecuali inklusi <
50 % volume materi yang cocok sebagai A
Horison transisi yang cocok sebagai B, kecuali untuk inklusi <
50 % volume materi yang sesuai sebagai E
Horison yang terbentuk dibawah A, E dan O, dan didominasi
oleh adanya struktur batuan asalnya, dan oleh adanya: (1)
konsentrasi illuvial silica; (2) bukti hilangnya karbonat; (3)
konsentrasi residu sesquioksida; (4) pembungkusan
BC
gabungan/kombinasi semuanya.
Horison transisi antara B dan C, lebih menyerupai B dari pada
C
CB
C
R
Diskripsi
Histosols
Tanah Organik
Andisols
Alfsols
Pedalfers (Al-Fe)
Spodosols
Tanah berabu
Oxisols
Tanah oksida
Ultisols
Tanah pelindihan
Vertisols
Tanah membalik
Mollisols
Tanah lunak
Inceptisols
Tanah muda
Entisols
Tanah baru
berkembang
Taksonomi
Tanah
Diskripsi
Aridosols
Tanah Arid
(Pedocals)
Gelisols
Tanah Beku
5. 1. Pendahuluan
Sifat fisik tanah meliputi:
Tekstur
(Texture)
Struktur
(Structure)
Kerapatan
(Density)
Konsistensi
(Consistency)
Porositas
(Porosity)
Warna
(Color)
Temperatur
(Temperature)
Drainase
Nutrisi tanaman
Sifat fsik tanah juga mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah.
Sifat fsik tanah bergantung pada:
(Sand)
Debu
Lempung
(Clay) |
geluh Loam
Sand
Silt
Clay
5. 3. Peranan Tekstur
Tekstur tanah mempengaruhi beberapa karakter (ciri) tanah seperti:
Penyimpanan/penahanan air
Pengudaraan tanah
Kesuburan tanah
Contoh:
Tanah Lempungan
Tanah Pasiran
partikel halus
- mudah diolah
ikatan kuat
- cukup udara
sulit dibasahi
sulit diatuskan
Contoh lebih spesifk: jika suatu tanah mengandung pasir 30%, debu 40%,
dan lempung 30% maka kelas teksturnya adalah geluh (loam).
Analisis Distribusi Ukuran Partikel
Analisis distribusi ukuran partikel dilakukan untuk menentukan kelas
tekstur tanah.
(a) Metode Perasaan (Feeling Method)
Umumnya dilakukan di lapangan.
lapangan.
Dilakukan dengan meraba/merasakan (rubbing) tanah diantara ibu
jari dan jari-jari lain. Umumnya tanah dibasahi lebih dulu untuk diperkirakan
plastisitasnya secara lebih tepat.
Jika tanah digenggam dan diperas, mengeluarkan bentuk menyerupai
pita kontinyu diantara ibu jari dan sela-sela jari, itu menandakan adanya
sejumlah lempung. Kandungan lempung yang tinggi ditandai dengan makin
lengketnya tanah basah. Partikel pasir dapat dirasakan dari kekasarannya.
Sedangkan debu memiliki rasa rabaan yang licin seperti tepung atau bedak
jika kering, dan hanya sedikit plastik dan lekat jika basah.
(b) Metode Laboratorium
(1) metode pipet
h 2 gr 2 ( P L )
t
9
r2
9h
2 g ( P L )t
Unit struktur tanah (ped) dapat dijelaskan dengan3 macam ciri: tipe,
kelas, dan derajat struktur.
(1) Tipe Struktur
(a) Lempeng (platy)
(b) Prisma dan kolum (prismtatic & columnar)
(c) Gumpal menyudut dan gumpal membulat (angular blocky &
subangular blocky)
(d) granular dan remah (granular & crumb)
Gambar 5. 3.
sementasi.
Tanah basah mengembang
kering mengkerut
membentuk ped
gumpal
|
| garis-garis
lemah terbentuk
retakan
Retakan
ke arah horisontal
Gambar 5. 5b. (Kiri) Contoh struktur tanah yang baik untuk pertumbuhan
tanaman. Tipe: granular; kelas: medium; derajad: moderat. (Kanan)
Contoh struktur tanah yang tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.
Tipe: subangular blocky; kelas: kasar; derajad: kuat.
struktur
prismatik
g/cm3.
Tanah
Cair
(BC)
kadar
lengas
yang
menyebabkan
tanah
dapat
tertinggi.
Batas Gulung (BG) kadar lengas yang memungkinkan tanah dapat
digulung-gulung menjadi batang kecil berdiameter 3mm, dan mulai
retak-retak serta pecah. Disebut pula batas plastisitas terendah.
Batas Lekat (BL) kadar lengas yang memungkinkan tanah dapat melekat
pada alat pengukur tertentu.
Batas Berubah Warna (BBW) kadar lengas yang menunjukkan keadaan
tanah mulai berubah warnanya.
Kisaran nilai antara dua batas tetapan menghasilkan:
Indeks Plastisitas (IP) = BC -BG
Jangka Olah (JO) = BL - BG
Surplus (S) = BL BC
Persedian Air Maksimum (PAM) = BC - BBW
5. 10. WARNA TANAH
Warna tanah dapat menunjukkan beberapa gambaran tentang
keadaan tanah.
Salah satu
contoh yang terkenal dan dipakai untuk membedakan warna tanah adalah
Munsell Soil Colour Charts.
Parameter yang digunakan pada Munsell Soil Colour Charts adalah:
HUE spektrum warna atau warna pelangi yang dominan (merah, kuning,
biru, dan hijau).
Menggambarkan warna yang dominan suatu berkas panjang
gelombang cahaya, atau kualitas yang membedakan antara merah
dan kuning.
Misal: 5R; 7.5 R; 10R; 2.5YR; 5YR; 7.5YR;
VALUE Kehitaman atau (ke) putih (an) relatif, banyaknya cahaya yang
direfleksikan.
Menggambarkan nisbah (warna kecerahan) : (warna putih mutlak).
Atau, kisaran berangsur-angsur dari putih ke hitam.
1/ .. (hitam)
2/..
9/.. (putih)
CHROMA Kemurnian (purity) warna, yang meningkat bila kekelabuan
menurun.
Berkisar dari kelabu netral ???
Atau dari putih ???
Dalam Musell:
../1
../2
../3
...
../8
(2)
(3)
sebagai
pelarut
hara
ke
dalam
dan
melewati
bagian-bagian
tanaman.
(4)
Udara
Air tersedia
25%
25%
Padatan tanah
50%
(2)
tegangan permukaan air, yang disebabkan oleh gaya tarik molekulmolekul air satu dengan yang lain (kohesi).
Mekanisme Kapilar
Molekul-molekul air ditarik oleh dinding tabung oleh gaya adhesi dan
bergerak naik. Gaya kohesi antara molekul-molekul air juga menyebabkan
air yang tidak berkontak dengan dinding tabung naik.
2 T Cos
h = -------------rdg
0.15
r
0.15 3
10 cm
h
Tetapi,
kecepatan dan ketinggian naiknya air lebih lambat dalam pori tanah, karena
pori tanah tidak lurus dan tidak seragam. Belum lagi adanya udara yang
terperangkap dalam pori yang menyebabkan lambatnya gerakan kapilar.
dan
pergerakan
air
dalam
tanah,
pengambilan
dan
(2)
(3)
Gambar 5. 14. Hubungan antara enerji bebas air murni dan air tanah,
dan pengaruh elevasi terhadap enerji bebas untuk mengilustrasikan
potensial gravitasi. Catatan: pengaruh osmotic dan tarikan padatan
tanah (matriks) terhadap air keduanya mengurangi enerji bebas air
tanah. Tingkat penurunan ini menunjukkan potensial osmotic dan
matriks. Pengaruh gravitasi meningkatkan enerji bebas, jika titik
referensi standard pada air bebas berada pada elevasi lebih rendah
daripada air tanah dalam profil. Catatan: potensial osmotic dan matriks
negatip, menerangkan mengapa keduanya sering disebut sebagai
tarikan atau tensi. Potensial gravitasi umumnya positip. Perilaku air
tanah pada suatu waktu tertentu dipengaruhi oleh ketiga potensial
p = potensial tekanan;
suatu
titik/kedudukan referensi.
titik/kedudukan
yang
ditanyakan
dengan
maka z positif (+), dan jika berada di bawah titik referensi, maka z negatif
(-).
Catatan:
Potensial = = usaha = gaya * jarak = F * h
sedang F = m*a (dimana a = percepatan = g)
jadi jika unit potensial dinyatakan dalam satuan berat, maka
maka p adalah jarak vertikal dari titik yang ditanyakan (dalam tanah)
terhadap permukaan air dalam piezometer ( permukaan air tanah) yang
dihubungkan ke titik tersebut.
p = 0 jika berada di atas atau pada permukaan air
Di lapangan
pengaruhnya adalah mengurangi energi bebas air. Hal itu terjadi terutama
karena molekul-molekul bahan larutan menarik molekul-molekul air.
Tidak
seperti
potensial
matriks,
potensial
osmotik
mempunyai
pengaruh yang kecil terhadap gerakan massa air dalam tanah. Pengaruh
utamanya adalah terhadap penyerapan air oleh akar tanaman.
Gambar 5. 16. (A) Potensial matriks air tanah pada mangkkuk keramik
adalah jarak vertical pada titik tengah mangkuk terhadap muka air pada
manometer. Untuk ilustrasi (A), m= -15 cm.
(B) Suatu tensiometer dibuat dengan menghubungkan mangkuk keramik
dengan manometer air raksa melalui tabung penuh air. Simbol-simbol
mengacu pada persamaan m= - 13.6 ZHg + Z dan m= - 12.6 ZHg + Z0,
yang dapat digunakan untuk menghitung potensial matriks, C.
(C) Tabung Piezometer yang digunakan untuk menentukan batas muka
air tanah dan juga menentukan potensial tekanan air tanah. Potensial
tekanan pada sembarang titik dalam tanah adalah jarak antara titik
tersebut dengan batas air dalam tabung piezometer. Jadi, potensial
tekanan pada titik A, P = 10 cm.
1. Metode Gravimetri
Menyatakan kandungan air dalam tanah (kelengasan tanah) dalam
persen berat air (dalam tanah tersebut) terhadap berat tanah kering (kering
oven, 100-105 s.d 110oC).
2. Metode Daya Hantar Listrik (metod Tahanan, Resistance Method)
Kenyataannya bahwa bahan porous seperti gipsum, nilon, dan
fberglas memiliki tahanan listrik yang berhubungan dengan kandungan
airnya.
Jika
blok
bahan
tersebut
dihubungkan
dengan
elektroda,
dan
Akurasi pembacaan
4.
Gambar 5. 21. Volume air dan udara dari 100 gr tanah geluh berdebu
bergranulasi baik pada berbagai tingkatan kelembaban.
1.
2.
3.
N NO3-
4.
Absorpsi pasif
Transpirasi
Air
2.
Perluasan perakaran
3.
Absorpsi aktif
+ air
tanah
tanah
Layu sementara
Evapotranspirasi?
Air yang diserap
+ air
tanah
Layu permanen
tanah
Reaksi
O2
CO2
atau sedikit lebih tinggi N2, tetapi mengandung O2 yang selalu lebih rendah
dan CO2
permukaan tanah dengan struktur yang mantap dan banyak pori makronya.
Kandungan O2 akan turun cepat sampai <5% atau bahkan 0% dalam tanah
lapisan bawah (subsoil) yang berdrainase jelek dengan sedikit pori makro.
Terdapat hubungan yang berbalikan antara kandungan O 2 dan CO2
dalam udara tanah, yaitu kandungan O2 berkurang bila kandungan CO 2
meningkat.
Kandungan CO2 dalam udara tanah larut dalam air tanah membentuk
asam karbonat (H2CO3). Asam ini secara umum berguna, khususnya dalam
hubungannya dengan pH dan kelarutan mineral-mineral tanah.
(2) Kecepatan Difusi Oksigen
Pengukuran status udara tanah yang terbaik, mungkin dinyatakan
dalam kecepatan difusi oksigen (ODR), yang menyatakan/menentukan
kecepatan O2 dapat diganti/diisi ulang apabila telah terpakai oleh respirasi
akar tanaman atau oleh mikroorganisme tanah, atau diganti oleh air.
ODR berkurang seiring dengan kedalaman tanah. Walaupun sampai
menggunakan udara atmosfer bebas dengan kandungan 21% O 2, ODR pada
97 cm < dari kali ODR pada 11 cm.
digunakan lebih rendah, maka ODR akan berkurang lebih cepat lagi.
Secara alami beberapa tanaman terpengaruhi oleh ODR yang rendah.
Rumput-rumputan cenderung lebih toleran terhadap ODR rendah daripada
Pemberian
optimum,
akan
merubah
komposisi
udara
tanah.
4.3.
(b) penyerapan (absorpsi) nutrien/hara berkurang. Lihat Tabel 4.4.
(c) penyerapan air juga terhambat, dan
(d) pembentukan senyawa anorganik yang meracuni tanaman
umumnya terjadi pada kondisi aerasi yang buruk.
(2) Pengaruhnya terhadap Mikroorganisme
Dalam
berperan
sebagaian
pada
cepat/sehat.
respirasi,
besar
tanah.
walaupun
Metabolisme
ketika
mikrobial
sangat
tumbuh
dengan
tanaman
mikroorganisme
anaerobik
menjadi
Pada kondisi
dominan
dan
akan
akar
walaupun
jika
kandungan
O2
nya
Gambar 5. 25. Skema keseimbangan radiasi pada siang dan malam hari
pada musim semi atau awal musim panas di daerah sub-tropis. Kurang
lebih separuh dari radiasi sinar matahari mencapai bumi, baik langsung
maupun tidak, dari radiasi atas bumi (sky radiation).
Pada daerah
Hanya sebagian
dari
lebih cepat daripada tanah-tanah yang ditutupi vegetasi atau oleh mulsa
tambahan/buatan.
Panas Spesifk Tanah
Faktor lain yang mempengaruhi temperatur tanah adalah panas
spesifk tanah atau kapasitas thermalnya dibandingkan
dengan kapasitas
thermal air.
Panas spesifk dinyatakan sebagai perbandingan kuantitas panas
yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur subtansi 1 0C (dari 150C ke
160C) dengan panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur yang
sama dari air. Sifat tanah ini sangat penting dalam mengontrol temperatur
tanah.
menyerap
panas
dari
sekeli-lingnya.
Ini
menghasilkan
efek
udara.
cenderung lebih hangat selama musim panas, dan lebih dingin selama
musim dingin daripada tanah bagian bawah, khususnya horison bawah dari
subsoil.
Pengendalian Temperatur Tanah
Terapat dua macam praktik manajemen tanah yang mempengaruhi
temperatur tanah, yaitu:
(a) yang mempertahankan macam penutup atau mulsa pada tanah, dan
(b) yang mengurangi kelebihan air tanah.
Efek dari keduanya memberikan implikasi biologi yang berarti.
(a) Mulsa dan Pengolahan Tanah.
Temperatur tanah dipengaruhi oleh penutup tanah dan khususnya
oleh residu organik dan mulsa macam lainnya yang ditempatkan pada
permukaan tanah. Efek penggunaan mulsa juga dipelajari terutama yang
dikaitkan dengan praktik pengolahan tanah yang mengikutinya.
Praktik
berperkolasi melalui tanah yang berdrainase buruk ini, maka harus dibuang
dengan cara pe-nguapan, suatu proses yang mahal dalam pengertian
penggunaan energi.
Seperti halnya terhadap udara tanah, pengaruh pengendalian air
tanah terhadap temperatur tanah juga nyata dimana-mana. Pengaturan air
tampaknya merupakan kunci terhadap praktik pengendalian temperatur
tanah dilakukan dilapangan.
perdu,
rerumputan,
dan
tanaman
asli/asal
menyumbang
sejumlah besar residu organik per tahun 1/20 1/3 bagian tanaman
tertinggal dalam tanah.
menyerang
jaringan
tanaman,
mereka
Saat mereka
menyumbangkan
produk
Kisaran ke-
Kecepatan Dekomposisi
sederhana
yaitu.
BO utuh oksidasi enzimatik CO2, H2O, energi, dan panas;
oksidasi enzimatik
Perombakan
mikroorganisme.
Organik
(organik
decay)
oleh
aktivitas
ditunjukkan pada ilustrasi Fig. 8.3. Senyawa yang tahan terhadap aksi
mikrobia
dibentuk
melalui
modifkasi
senyawa
dalam
jaringan
Proses tersebut
7. 2. Energi BO Tanah
Mikro-organisme tidak hanya membutuhkan substansi (bahan) untuk
Produk sederhana yang umum dihasilkan dari aktivitas mikroorganisme tanah adalah:
C CO2, CO32-, HCO3-, CH4, C-elemen
o
o
P H2PO4-, HPO42-
7. 4. Siklus C
C merupakan bahan umum penyusun BO dan terkait dengan semua
elemen
dalam
Siklus
dalam
kenyataan-nya
CO2
diassimilasi
oleh
tumbuhan
tingkat
tinggi
dan
di-
Pada
Secara umum
yang
(polisakarida,
sedikit
tersusun
terdekompos
atas
menghasilkan
rangkain
gula
yang
sedikit
gums
panjang),
yang
% BO tanah
1
2
3
4
5
Pelepasan N (lb/acre)
Sandy Loam
Silt Loam
50
20
100
45
68
90
110
Clay Loam
15
40
45
75
90
Di
dikurangi
daerah
(tapi
dingin,
cukup
residu
untuk
tanaman
mengontrol
di
permukaan
erosi),
tanah
me-nyebabkan
serius harus ditanggulangi lebih dulu, tetapi tidak ada yang diabaikan.
7. 7. Ekses Residu Tanaman
Pembakaran residu tanaman merupakan praktik yang umum, tetapi
Pembakaran
Meningkatkan granulasi
Rasio C/N
C merupakan komponen BO yang relatif dalam jumlah besar dan
proporsi tertentu.
Ketersediaan N,
Nisbah C/N
4:1; 5:1
9:1
11:1
20:1
30:1
90:1
250:1
banyaknya
bakteria
akan
me-ningkat
lambat
karena
keterbatasan N.
Akibat dekomposisi:
pertumbuhan tanaman.
Perubahan C/N berkorelasi dengan:
Curah hujan
Suhu
layu.
8. 1. Pendahuluan
Semua
garam
anorganik,
seperti
amonium-nitrat,
ataupun
dibeli
dan
diaplikasikan
pada
lahan
untuk
meningkatkan
Hal itu menyisakan 3 elemen selain hara mikro, -N, P, dan K. Dan
karena ketiganya sangat umum diaplikasikan dalam pupuk komersiil,
mereka sering diacu sebagai elemen-elemen pupuk.
Kandungan N rendah,
b. Kelompok Anorganik-N
Banyak pembawa anorganik digunakan untuk mensuplai N dalam
Amonia
Mungkin merupakan proses sintetik terpenting, yaitu gas amonia
N2 + 3 H2 2 NH3
o
o
Pupuk N yang ketersediaanya terlalu siap kurang menguntungkan, karena menjadi tidak tersedia untuk waktu yang lama,
bahan
yang
melambatkan
kelarutannya
dan
masuknya
kelembaban
kedalam
granul,
dan
Penghambat Nitrifkasi,
Superfosfat:
o Kualitas yang biasa mengandung 16-21% P2O5, dibuat dari batuan
fosfat dengan H2SO4 dalam jumlah yang sesuai,
o Reaksi yang terjadi dalam proses pembuatannya,
Ca3(PO4)2 + 2H2SO4 Ca(H2PO4)2 + 2CaSO4 + bahan
(insoluble)
(water soluble)
tak murni
o Juga sering terbentuk CaHPO 4 (asam fosfat larut dalam sitrat), karena
banyaknya asam yang ditambahkan tidak mampu menyelesaikan
reaksi,
Triple superfosfat:
asam fosfat,
Ca3(PO4)2 + 4H3PO4 3 Ca(H2PO4)2 + bahan tak murni
(insoluble)
(water soluble)
Amonium Fosfat:
Diamonium fosfat mengandung s.d. 21% N dan 53% P 2O5 (23% P),
dan
fosfat,
Batuan fosfat yang halus sangat efektif bila ditambahkan
dikomersiailkan,
Asam-superfosfat, produk sintetik baru dan merupakan
Nitro-fosfat:
pupuk yang menggunakan asam nitrat, bukan asam sulfat atau asam
fosfat untuk menambah kelarutan batuan fosfat,
Produk dari proses ini disebut nitrofosfat, rekasinya:
garam,
Semua garam K yang digunakan sebagai pupuk adalah larut dalam
nitrifkasi.
o
Perlu
diketahui
bahwa
beberapa
bahan
mengandung
elemen
8.
pupuk
Macam tanamannya:
Nilai ekonominya
Penghilangan hara
Kemampuan penyerapan
Kondisi kimia tanah berkaitan dengan:
Penghawaan (aerasi)
Rotasi
tanaman
bertujuan
untuk
memberi
aerasi
tanah,
membuang sulfda-sulfda, besi dan mangan berlebihan, serta asamasam organik yang bersifat meracun bagi tanaman.
Kunci
proses
tsb
adalah
BO tanah
yang
berperanan
sebagai
BO
memegang
peranan
penting
dalam
mempertahankan
merupakan
kunci
utama
untuk
menghilangkan
pelandaian
(Fertilzer Annex)
senyawa-senyawa
asing
yang
dihasilkan
karena
aktivitas
suatu
perangainya
pengertian
dalam
umum
tanah,
mengenai
cara-cara
senyawa
pencemar,
mengendalikannya,
cara
mempengaruhi
ekologi
tanah,
berdasarkan
jenis
bahan
2.
3.
4.
5.
1. Bahan Pestisida
Penggunaan pestisida telah lama dikenal, misalnya orang-orang
Yunani pada tahun 400 SM telah me nggunakan serbuk belerang untuk
mengendalikan suatu penyakit tanaman.
revolusi kimia di bidang pertanian dan semenjak itu telah dibuat bahan
pestisida secara besar-besaran di negara-negara maju.
lebih dari 500 juta kg pestisida digunakan di Amerika dan kurang lebih 50%
digunakan dalam bidang pertanian.
senyawa kimia sebagai bahan pokok untuk pembuatan pestisida dan dari
bahan
pokok
tersebut
telah
dibuat
60.000
macam
ramuan
untuk
mengendalikan hama.
9. 3. Keuntungan Bahan Pestisida
1.
2.
3.
4.
1.
2.
3.
Kemungkinan
terjadinya
efek
merusak/mematikan
terhadap
9. 5. Macam Pestisida
Pestisida
pada
umumnya
diklasifkasikan
berdasarkan
kelompok
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
Bahan itu dapat bereaksi secara kimia di dalam atau pada permukaan
partikel tanah.
5.
9. 9.
Anorganik
Ada dua cara:
1.
2.
Bahan
Kegunaan utama:
Sumber Pencemar
As
Pestisida
Cd
Cu
F
Pb
Mn
Hg
Ni
Zn
Pupuk, pembakaran
bensin
Buangan industri, pupuk,
pestisida
pencemaran As
diserap tumbuhtumbuhan
masuk ke sungai
dimakan binatang
(herbivor)
dimakan ikan
Dimakan manusia
(terjadi penimbunan)
9. 10. Perangai Bahan Pencemar Anorganik
Zn, Cu, Mn, dan Ni
Reaksi unsur-unsur tersebut dipengaruhih oleh pH, kadar bahan
organic, dan redoks tanah.
maupun anaerobic.
Methyl air raksa dapat tertimbun dalam tubuh ikan melalui makanan
ikan dan dapat mencapai tingkat racun bagi manusia.
Pb
Pada saat ini ada kekhawatiran makin meningkatnya Pb di udara yang
dihasilkan dari pembakaran bensin.
Pb dalam tanah sebagian besar tidak tersedia bagi tanaman, dan bila
ada pencemaran Pb pada tanaman pangan biasanya berasal dari atmosfer.
Senyawa Pb sebagian besar sukar larut dalam air, terutama bila tanah tidak terlalu masam.
Oleh
karena itu sebagian besar arsenat yang ditambahkan ke dalam tanah, relatif
tidak tersedia bagi tanaman.
+ H2AsO4
2H+ + Al(OH)2H2AsO4
Fe(OH)3 + H2AsO4
Fe(OH)2H2AsO4 + OH-
1.
2.
terangkut bahan organik yang dapat dihancurkan dan nitrat dalam jumlah
yang banyak.
Mempertahankan pH tinggi
sampah
di
Indonesia
pada
umumnya
berupa
Erosi
perubahan
terhadap
lingkungan
di
atas
tanah,
misalnya
penggundulan hutan.
10. 3. Jenis erosi oleh air
1. Erosi Percikan (splash erosion)
Erosi percikan adalah erosi yang terjadi dalam bentuk percikan butir-butir
tanah ke tempat-tempat lain yang lebih rendah sebagai akibat adanya
pukulan tetesan air hujan yang jatuh ke permukaan tanah.
2. Erosi lembar (sheet erosion)
Erosi lembar adalah erosi yang terjadi secara merata di semua tempat,
hingga sepintas lalu erosi ini tak tampak, karena kehilangan lapisan-
lapisan tanah seragam. Erosi macam ini dapat berbahaya, karena baru
disadari setelah seluruh top soil tererosi.
3. Erosi Alur (rill erosion)
Erosi alur adalah erosi yang terjadi karena adanya genangan-genangan
setempat di suatu lereng, yang kemudian air dalam genangan tersebut
mengalir hingga terbentuk alur-alur bekas aliran air.
Alur-alur tersebut
curah hujan,
2.
3.
4.
vegetasi,
5.
tindakan manusia.
1. Curah Hujan
Sifat hujan yang perlu diperhatikan adalah:
a. Intensitas hujan, menunjukkan banyaknya curah hujan per satuan
waktu. Umumnya dinyatakan dalam satuan mm/jam atau cm/jam.
tahunan yang rendah mungkin dapat menyebabkan erosi berat bila hujan
terseut jatuh sangat deras meskipun hanya sebentar.
2. Kepekaan Tanah terhadap Erosi
Kepekaan tanah terhadap erosi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain:
a. Tekstur tanah
Tekstur tanahyang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir
sangat halus.
yang
mempunyai
struktur
membulat
(granuler,
gumpal
4. Vegetasi
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah:
a.
merupakan
pengaruh
baik,
karena
dapat
mengurangi
erosi.
yang
disebut
Universal
Soil
Loss
Equation
(USLE)
atau
Wischmeier dan Smith (1962) dan digunakan untuk menduga besarnya erosi
tanah-tanah di Amerika.
K
L
S
C
P
=
=
=
=
=
b.
c.
d.
e.
Metode vegetatif
II.
Metode mekanik
III.
Metode kimia
I. Metode vegetatif
Tujuan metode ini adalah melindungi permukaan tanah terhadap pukulan
tetesan air hujan, memperkecil run-off dan meningkatkan daya inflitrasi
tanah.
Metode vegetatif yang banyak dilakukan, antara lain:
1. Penamaman strip
Beberapa tanaman pokok ditanam dalam strip yang berselang-seling
dengan tanaman penutup tanah yang disusun memotong lereng.
Tanaman pokok
Tanaman
penutup
tanah
Tanaman
pokok
Gunanya:
a. memperpendek panjang lereng.
b. memperkecil kecepatan aliran permukaan.
c. memperbesar daya inflitrasi tanah.
Dari jenis-jenis teras yang terkenal adalah teras bangku, yang
dibedakan dalam teras datar, teras miring, dan teran tajam.
DAFTAR PUSTAKA