Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Farmasi
Dosen Pengampu: Achmad Binadja
Kelompok 12:
1. Dwi Septiani
(4301409065)
2. Nuraini Saadah
(4301409057)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Kebutuhan tidur dapat dianggap sebagai suatu perlindungan dari organisme untuk
menghindari pengaruh yang merugikan tubuh karena kurang tidur. Tidur yang baik,
cukup dalam dan lama. Efek terpenting yang mempengaruhi kualitas tidur adalah
penyingkatan waktu peniduran, perpanjangan masa tidur dan pengurangan jumlah
periode bangun.
Insomnia dapat diakibatkan oleh banyak gangguan fisik, misalnya batuk, rasa
nyeri, atau sesak nafas. Yang sangat penting pula adalah gangguan jiwa, seperti emosi,
ketegangan, kecemasan atau depresi. Di samping faktor-faktor itu perlu juga diperbaiki
cara hidup yang salah, misalnya melakukan kegiatan psikis yang melelahkan sebelum
tidur. Gerak-jalan, melakukan kegiatan yang rileks, mandi air panas, minum susu hangat
sebelum tidur, ternyata dapat mempermudah dan memperdalam tidur yang normal. Obatobat tertentu, kualitas kasur yang dan bantal yang buruk, ruangan yang berisik, cahaya
yang terang benderang, ventilasi yang jelek, serta suhu kamar yang tidak menunjang juga
dapat menyulitkan tidur.
Oleh karena itu, melalui makalah ini kami menggangkat masalah tentang
hipnotika baik itu pengertian, macam obatnya, kandungan senyawa di dalam obat- obat
tersebut, manfaat dan efek sampingnya, dan lain-lain.
Diharapkan melalui makalah ini pembaca dapat menambah wawasan tentang
masalah hipnotika dan dapat memengetahui cara cara yang baik untuk mengatasinya.
2. Rumusan Masalah
1. Apakah penyebab terjadinya susah tidur itu ?
2. Bagaimana cara mengatasi gangguan susah tidur ?
3. Apa saja macam obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan susah tidur ?
4. Apa efek samping dari penggunaan obat tersebut ?
3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa saja yang menjadi penyebab terjadinya susah tidur.
2. Mengetahui cara mengatasi gangguan susah tidur.
3. Mengetahui macam obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan susah tidur
4. Mengetahui efek samping dari penggunaan obat tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian HIPNOTIKA
Hipnotika berasal dari bahasa Yunani yakni Hypnos yang berarti tidur. Hipnotika
atau obat obat tidur adalah zat-zat yang diberikan pada malam hari dalam dosis terapi,
dapat mempertinggi keinginan faal normal untuk tidur, mempermudah atau menyebabkan
tidur. Dan apabila zat-zat ini diberikan dalam dosis yang lebih rendah pada siang hari
dengan tujuan menenangkan, maka disebut sedatifa (obat-bat pereda).
Hipnotik Sedatif merupakan golongan obat depresan susunan saraf pusat (SSP)
yang relatif tidak selektif, mulai dari yang ringan yaitu menyebabkan kantuk,
menidurkan, hingga yang berat yaitu hilangnya kesadaran, keadaan anestesi, koma dan
mati, bergantung kepada dosis. Pada dosis terapi obat sedatif menekan aktivitas,
menurunkan respon terhadap rangsangan emosi dan menenangkan. Obat Hipnotik
menyebabkan kantuk dan mempermudah tidur serta mempertahankan tidur yang
menyerupai tidur fisiologis. Obat hipnotika dan sedatif biasanya merupakan turunan
Benzodiazepin. Beberapa obat Hipnotik Sedatif dari golongan Benzodiazepin digunakan
juga untuk indikasi lain, yaitu sebagai pelemas otot, antiepilepsi, antiansietas dan sebagai
penginduksi anestesis.
2. Insomnia
Insomnia bukanlah merupakan penyakit baru. Orang Mesir kuno menyebutkan
bahwa salah satu hal terburuk dalam kehidupan adalah berbaring di tempat tidur dan tidak
dapat tidur. Namun demikian, dengan makin banyaknya obatya bius hipnotik yang dapat
diperoleh, makin banyak pula orang yang menderita insomnia.
Sebuah penelitian di Canada menemukan, insomnia bisa ditularkan dari satu
anggota keluarga ke anggota lainnya. Para peneliti dari School of Psychology di Laval
University Kanada menemukan bahwa setiap orang memiliki resiko mengidap gangguan
tidur sekitrar 37 persen.
Penelitian itu menguji 485 orang yang turut berpartisipasi. Setiap orang ditanyai
apakah kualitas tidur mereka baik atau tidak. Ketika mereka mengalami gangguan tidur,
mereka juga akan ditanyai apakah keluarganya ada yang memiliki gangguan yang sama.
Sebanyak 40 persen dari responden mengakui bahwa ada setidaknya satu orang yang
b.
c.
Jangan melakukan kegiatan yang menyita mental dan pikiran saat menjelang tidur
d.
e.
Matikan lampu
f.
g.
Membaca buku
h.
i.
Atur napas
j.
k.
banyak pula orang yang menderita insomnia. Mungkin kehidupan modern lebih
kompetitif daripada kehidupan masa lampau dan insomnia menjadi gejala kehidupan kota
modern yang penuh kesibukan. Mungkin juga orang lebih menyadari bahwa ada obat bius
untuk mengobati insomnia terpaksa harus bertahan menanggungnya dan bukannya
mengupayakan pengobatan. Maka hal ini merngakibatkan kenaikan semu dalam jumlah
penderita insomnia yang minum obat tidur.
3. Macam Macam Obat Hipnotik Sedatif
Obat yang diresepkan yang digunakan untuk mengatasi kecemasan dan untuk
membantu tidur dapat menyebabkan ketergantungan psikis dan ketergantungan fisik.
Obat hipnotika dan sedatif biasanya merupakan turunan Benzodiazepin. Beberapa obat
Hipnotik Sedatif dari golongan Benzodiazepin digunakan juga untuk indikasi lain, yaitu
sebagai pelemas otot, antiepilepsi, antiansietas dan sebagai penginduksi anestesis.
Obat-obat Hipnotik Sedatif yang beredar di Indonesia, antara lain adalah:
a.
Flurazepam
Flurazepam merupakan senyawa fluor yang dianggap sebagai benzodiasepin
terbaik, berhubung tetap efektif setelah digunakan beberapa minggu. Flurazepam di
indikasikan sebagai obat untuk mengatasi insomnia. Hasil dari uji klinik terkontrol
telah menunjukkan bahwa Flurazepam menguarangi secara bermakna waktu induksi
tidur, jumlah dan lama terbangun selama tidur , maupun lamanya tidur. Mula efek
hipnotik rata-rata 17 menit setelah pemberian obat secara oral dan berakhir hingga 8
jam. Efek residu sedasi di siang hari terjadi pada sebagian besar penderita,oleh
metabolit aktifnya yang masa kerjanya panjang, karena itu obat Fluarazepam cocok
untuk pengobatan insomia jangka panjang dan insomnia jangka pendek yang disertai
gejala ansietas di siang hari. Dosis: oral 7,5 30 mg sebelum tidur.
b. Midazolam
Midazolam digunakan agar pemakai menjadi mengantuk atau tidur dan
menghilangkan kecemasan sebelum pasien melakukan operasi atau untuk tujuan
lainnya Midazolam kadang-kadang digunakan pada pasien di ruang ICU agar pasien
menjadi pingsan. Hal ini dilakukan agar pasien yang stres menjadi kooperatif dan
mempermudahkan
kerja
alat
medis
yang
membantu
pernafasan.
Nitrazepam termasuk senyawa yang nitro memiliki kerja anti konvulsif (anti
kejang) dan melepaskan otot, sehingga juga berguna sebagai obat epilepsi.
Nitrazepam juga termasuk golongan Benzodiazepine. Nitrazepam bekerja pada
reseptor di otak (reseptor GABA) yang menyebabkan pelepasan senyawa kimia
GABA (gamma amino butyric acid). GABA adalah suatu senyawa kimia penghambat
utama di otak yang menyebabkan rasa kantuk dan mengontrol kecemasan.
Nitrazepam bekerja dengan meningkatkan aktivitas GABA, sehingga
mengurangi fungsi otak pada area tertentu. Dimana menimbulkan rasa kantuk,
menghilangka rasa cemas, dan membuat otot relaksasi. Nitrazepam biasanya
digunakan untuk mengobati insomnia. Nitrazepam mengurangi waktu terjaga
sebelum tidur dan terbangun di malam hari, juga meningkatkan panjangnnya waktu
tidur. Seperti Nitrazepam ada dalam tubuh beberapa jam, rasa kantuk bisa tetap
terjadi sehari kemudian.
Dosis: oral 2,5 10 mg setengah jam sebelum tidur, sedangkan pada penderita
epilepsi permula 1kali sehari 5mg, lambat laun naik menjadi 10-30 mg sehari.
d. Estazolam
Estazolam digunakan jangka pendek untuk membantu agar mudah tidur dan
tetap tidur sepanjang malam. Estazolam tersedia dalam bentuk tablet digunakan
secara oral diminum sebelum atau sesudah makan. Estazolam biasanya digunakan
sebelum tidur bila diperlukan. Penggunaannya harus sesuai dengan resep yang dibuat
oleh dokter. Estazolam dapat menyebabkan kecanduan. Jangan minum lebih dari
dosis yang diberikan, lebih sering, atau untuk waktu yang lebih lama daripada
petunjuk resep. Toleransi bisa terjadi pada pemakaian jangka panjang dan berlebihan.
Jangan gunakan lebih dari 12 minggu atau berhenti menggunakannnya tanpa
konsultasi dengan dokter. Dokter akan mengurangi dosis secara bertahap. Hal ini
akan membuat seseorang mengalami sulit tidur satu atau dua hari setelah berhenti
menggunakan obat ini.
e.
Zolpidem Tartrate
Zolpidem Tartrate bukan Hipnotika dari golongan Benzodiazepin tetapi
merupakan turunan dari Imidazopyridine. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 10
mg. Zolpidem disetujui untuk penggunaan jangka pendek (biasanya dua minggu)
untuk mengobati insomnia. Pengurangan waktu jaga dan peningkatan waktu tidur
hingga 5 minggu telah dilakukan melalui uji klinik yang terkontrol. Insomnia yang
bertahan setelah 7 hingga 10 hari pengobatan menandakan adanya gangguan jiwa
atau penyakit. Insomnia bertambah buruk atau tingkah laku dan pikiran yang tidak
normal secara tiba-tiba merupakan konsekwensi pada penderita dengan gangguan
kejiwaan yang tidak diketahui atau gangguan fisik.
R2
R3
R1
Flurazepam
Nitrazepam jk: R1= H, R2= H, R3= NO2
Flenitrazepam jk: R1= F, R2= CH3, R3= NO2
Semua obat di atas pembelian harus menggunakan resep dan pengawasan dokter.
Untuk pemilihan golongan hipnotik sedatif yang tepat ada baiknya seseorang harus
periksakan diri dan konsultasi ke dokter. Di medicastore kita dapat mencari informasi
hipnotik sedatif seperti ; kegunaan atau indikasi obat, generik atau kandungan obat, efek
samping obat, kontra indikasi obat, hal apa yang harus menjadi perhatian sewaktu
konsumsi obat, gambar obat yang di pilih hingga harga obat dengan berbagai sediaan
yang dibuat oleh pabrik obat.
pada jaringan perifer: vasodilatasi koroner setelah pemberian dosis terapi benzodiazepin
tertentu secara IV dan blokade neorumuskular yang hanya terjadi pada pemberian dosis
sangat tinggi.
Pada umumnya, semua senyawa benzodiazepin memiliki daya kerja yaitu khasiat
anksiolitis, sedatif hipnotis, antikonvulsif dan daya relaksasi otot. Keuntungan obat ini
dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah tidak atau hampir tidak
merintangi tidur. Dulu, obat ini diduga tidak menimbulkan toleransi, tetapi ternyata
bahwa efek hipnotisnya semakin berkurang setelah pemakaian 1-2 minggu, seperti
cepatnya menidurkan, serta memperpanjang dan memperdalam tidur (Tjay, 2002).
Efek utama barbiturat adalah depresi SSP. Semua tingkat depresi dapat dicapai,
mulai dari sedasi, hipnosis, berbagai tingkat anestesia, koma sampai dengan kematian.
Efek hipnotiknya dapat dicapai dalam waktu 20-60 menit dengan dosis hipnotik.
Tidurnya menyerupai tidur fisiologis, tidak disertai mimpi yang mengganggu. Fase tidur
REM dipersingkat. Barbiturat sedikit menyebabkan sikap masa bodoh terhadap
rangsangan luar.
Barbiturat tidak dapat mengurangi nyeri tanpa disertai hilangnya kesadaran.
Pemberian obat barbiturat yang hampir menyebabkan tidur, dapat meningkatkan 20%
ambang nyeri, sedangkan ambang rasa lainnya (raba, vibrasi dan sebagainya) tidak
dipengaruhi. Pada beberapa individu dan dalam keadaan tertentu, misalnya adanya rasa
nyeri, barbiturat tidak menyebabkan sedasi melainkan malah menimbulkan eksitasi
(kegelisahan dan delirium). Hal ini mungkin disebabkan adanya depresi pusat
penghambatan.
Secara kimiawi, kloralhidrat adalah aldehida yang terikat dengan air, menjadi
alkohol. Efek bagi pasien-pasien yang gelisah, juga sebagai obat pereda pada penyakit
saraf hysteria. Berhubung cepat terjadinya toleransi dan resiko akan ketergantungan fisik
dan psikis, obat ini hanya digunakan untuk waktu singkat (1-2 minggu) (Tjay, 2002).
5. KECANDUAN Obat Tidur
Obat yang diresepkan yang digunakan untuk mengatasi kecemasan dan untuk
membantu tidur dapat menyebabkan ketergantungan psikis dan ketergantungan fisik.
Obat obat tersebut adalah :
a. Benzodiazepin
b. Barbiturat
c. Glutetimid
d. Kloral hidrat
e. Meprobamat.
Setiap obat bekerja dengan cara yang berbeda dan memiliki potensi
ketergantungan dan toleransi yang berbeda pula. Meprobamat, glutetimid, kloral hidrat
dan barbiturat sekarang ini sudah lebih jarang diresepkan, terutama karena benzodiazepin
lebih aman.
Sebagian besar pecandu mulai menggunakan obat-obat tersebut untuk mengatasi
masalah kesehatannya. Kadang dokter memberikan resep dengan dosis tinggi untuk
jangka waktu yang lama, untuk mengatasi masalah yang berat, sehingga menyebabkan
ketergantungan. Kadang penderita menggunakan obat lebih banyak dari dosis yang
diresepkan. Pada kedua kasus tersebut, ketergantungan bisa terjadi dalam waktu minimal
2 minggu setelah pemakaian berkelanjutan.
GEJALA
Reaksi balik ini berbeda dari orang ke orang, namun pada umumnya lebih berat
dan lebih sering terjadi pada orang yang menggunakan dosis yang lebih besar untuk
waktu yang lebih lama sebelum pemakaian obat dihentikan.
Penghentian obat secara tiba-tiba bisa menyebabkan reaksi yang mengerikan dan
bisa berakibat fatal, seperti yang terjadi pada gejala putus alkohol (DTs, delirium
tremens). Gejala putus obat yang serius lebih sering terjadi pada pemakaian barbiturat
atau glutetimid. Selama proses penghentian obat, pecandu dirawat di rumah sakit karena
kemungkinan terjadinya reaksi yang berat.
PENGOBATAN
Dalam 12 -20 jam pertama, penderita bisa menjadi gugup, gelisah dan lemah.
Tangan dan kakinya gemetar (tremor). Pada hari kedua, tremor menjadi lebih berat dan
penderita menjadi semakin lemah. Selama hari kedua dan ketiga, sebagian besar
penderita yang dulunya minum obat dengan dosis 8 kali atau lebih besar dari resep
standar, akan mengalami kejang hebat dan bisa berakibat fatal pada kasus barbiturat dan
glutetimid. Kadang kejang bisa timbul dalam 1-3 minggu setelah pemakaian obat
dihentikan.
Efek lainnya yang bisa terjadi selama gejala putus obat adalah dehidrasi,
deliriium, sulit tidur, kebingungan dan halusinasi lihat dan dengar. Bahkan dengan
pengobatan terbaikpun, selama 1 bulan atau lebih penderita belum akan merasa normal.
Putus obat barbiturat biasanya lebih buruk dibandingan dengan putus obat benzodiazepin.
6. Solusi Yang Dtawarkan
Kekurangan tidur dapat membuat badan anda lemas, pusing, dan tidak fokus di pagi
harinya. Untuk membuat anda dapat tidur lebih nyenyak, tanpa meminum obat tidur,
lebih baik anda memakan makanan berikut ini sebelum beranjak tidur sebagai
penggantinya.
Kacang Almond
Kacang segar, terutama almond, dianggap sebagai "makanan berkhasiat" untuk
membantu anda tidur lebih nyenyak. Kandungan magnesium dalam kacang mencegah
anda memiliki masalah tidur dan memicu relaksasi otot. Kandungan protein didalamnya
juga membantu menstabilkan tingkat gula darah selama tidur. Disarankan untuk
memakan almond setidaknya 2 - 3 jam sebelum tidur.
Sereal
Penelitian baru - baru ini menunjukan bahwa sereal rendah gula dapat juga
membantu anda tidur lebih nyenyak.Salah satunya sereal dengan topping yoghurt.
Kombinasi keduanya dapat membantu mengaktifkan serotonin di otak yang
bertanggungjawab untuk menstabilkan mood dan menciptakan kualitas tidur yang lebih
baik. Ketika tingkat dari serotonin di tubuh sangat tinggi, maka anda akan merasa
ngantuk.
Telur Rebus
Jika anda bangun dan merasa lapar, anda mungkin memakan makanan tertentu.
Pilihan terbaiknya adalah telur rebus. Tingginya kandungan protein dalam telur
membantu memperbaiki kualitas tidur dan menjaga kesehatan tubuh, sehingga hal itu
memberikan anda perlindungan yang lengkap. Meski begitu, jika anda memiliki masalah
kolesterol
tinggi,
disarankan
untuk
mengkonsumsi
putih
telurnya
saja.
Madu.
Tambahkan madu ke dalam teh sembari menikmati roti kesukaan anda. Madu dapat
memperbaiki kualitas tidur. Kealamian untuk menstimulasi tidur dalam madu bisa
menjadi solusi.
PERTANYAAN
Senyawa yang tergolong benzodiazepin terbaik yang merupakan senyawa fluor
adalah:
a. Flurazepam
b. Flunitrazepam
c. Nitrazepam
d. Zolpidem Tartrat
e. Estazolam.
2. Senyawa yang disamping mempunyai khasiat hipnotik sedatifnya, juga berfungsi sebagai
obat epilepsi adalah:
a. Flunitrazepam
b. Flurazepam
c. Nitrazepam
d. Midazolam
e. Estazolam
3. Obat yang mengandung senyawa apakah yang digunakan dokter untuk menghilangkan
kecemasan sebelum pasien melakukan operasi:
a. Estazolam
b. Midazolam
c. Nitrazepam
d. Zolpidem Tartrat
e. Flurazepam
4. Stadium tidur, dimana terjadi mimpi, disebut...
a. Tidur Tenang
b. Tidur REM
c. Tidur N-REM
d. REM Rbound
e. Tidur Ortodoks
5. Suatu obat tidur yang bersifat toksik dimana menyebabkan kelahiran bayi cacad terutama
pada
a.
b.
c.
d.
e.
BAB III
PENUTUP
1.
2.
Kesimpulan
a. Insomnia dapat diakibatkan oleh banyak gangguan fisik(misalnya batuk, rasa nyeri,
b.
atau sesak nafas), gangguan jiwa, seperti emosi, ketegangan, kecemasan atau depresi.
Obat hipnotika dan sedatif yang umum dan paling aman digunakan merupakan
c.
turunan Benzodiazepin.
Kebanyakan obat tidur bersifat lipofil, mudag melarut dan berkumulasi di jaringan
lemak.
Saran
Sebaiknya apabila mengkonsumsi obat Hipnotika harus sesuai dengan petunjuk
dokter, agar dapat menghindari efeksamping yang fatal dari penggunaan obat tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Bahan Kimia dalam Kehidupan.
http://www.infokedokteran.com/info/sedativa-dan-hipnotika-pdf.html#
http://www.infokedokteran.com/info/sedativa-dan-hipnotika-pdf.html#
http://medicafarma.blogspot.com/2008/12/interaksi-obat-insomnia.html
http://nikensekarsari.com/obat-tidur-alami-untuk-sulit-tidur-insomnia/
http://www.aryanto35.com/obat/tag/manfaat-dan-efek-samping-mengkonsumsi-obat-tidur
http://www.antaranews.com/berita/274498/makanan-pengganti-obat-tidur
http://id.wikipedia.org/wiki/Obat_tidur
Dra. V. Nuraini Widjajanti, Apt. 2011. Obat-obatan.