Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

Pembuatan Dodol Pisang Mas Sebagai Alternatif


Oleh-Oleh Khas Kota Lumajang

Jenis Kegiatan :
PKM Kewirausahaan

Disusun Oleh :
Lailatul Isnaini (0311013019/ 2003)
Rika Arrohim (0211013032/ 2002)
Pradana Wahyu Illahi (0210630097/ 2002)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2006

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan

Pembuatan Dodol Pisang mas Sebagai


Alternatif

Oleh-Oleh

Khas

Kota

Lumajang
2. Bidang Kegiatan
3.

: PKM Kewirausahaan

Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap

: Lailatul Isnaini

b. NIM

: 0311013019

c. Jurusan

: Teknologi Hasil Pertanian

d. Universitas

: Universitas Brawijaya Malang

4. Anggota Pelaksana Kegiatan

: 2 Orang

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar

: Widya Dwi Rukmi Putri, STP, MP

b. NIP

: 132 243 725

6. Biaya Kegiatan Total


a. DIKTI
7. Jangka Waktu Pelaksanaan

:
: Rp. 5.331.000,00
: 3 Bulan
Malang, 05 Oktober 2006

Menyetujui,
Ketua Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian,

Ketua Pelaksana Kegiatan,

Dr.Ir.Yunianta, DEA
NIP 131 574 856

Lailatul Isnaini
NIM 0311013019

Pembantu Rektor III,

Dosen Pendamping,

Drs. Tjahjanulin Domai, MS


NIP 130 980 054

Widya Dwi Rukmi Putri, STP, MP


NIP 132 243 725

A. PEMBUATAN DODOL PISANG MAS SEBAGAI ALTERNATIF


OLEH-OLEH KHAS KOTA LUMAJANG
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman yang bernilai ekonomi
penting di Indonesia karena merupakan salah satu buah yang paling banyak
diproduksi dan terus meningkat serta tersedia sepanjang tahun dengan panen
utama pada musim penghujan. Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar di
Asia yaitu 50% dari hasil pisang Asia dihasilkan oleh Indonesia. Sebanyak 3,3
juta tanaman buah pisang setahun, 2,2 juta tanaman menjadi makanan rakyat dan
1,1 juta ton terbuang akibat hama penyakit, dibiarkan membusuk tanpa ada usaha
pengawetan. Produksi yang melimpah sebenarnya sangat menguntungkan karena
disamping untuk memenuhi kebutuhan gizi juga dapat dijadikan komoditi ekspor
yang mampu memberikan devisa bagi negara ( Rismunandar, 1981 ).
Menurut

data

Pemkab

Lumajang

(2005)

Kabupaten

Lumajang

merupakan bagian dari Propinsi Jawa Timur, yang terletak sebelah tenggara Kota
Surabaya dengan jarak 181 km, dengan luas 1.790,90 km2, yang terdiri dari 20
kecamatan dan 203 desa serta jumlah penduduk pada tahun 2006 sebanyak
1.050.286 jiwa. Keadaan topografi Kabupaten Lumajang dengan kemiringan 1525% (6% luas wilayah) merupakan daerah yang baik untuk pertanian tanaman
perkebunan dengan beriklimkan tropis. Pada kemiringan tersebut oleh penduduk
sekitar banyak ditanami pohon pisang yang nantinya oleh mereka dijadikan
sebagai mata pencaharian. Banyak jenis pisang yang ditanam pada daerah ini,
seperti pisang Agung, pisang kepok, pisang mas, pisang ambon, pisang susu. Oleh
karena hasil panen pisang yang melimpah, maka Lumajang dijuluki sebagai
Kota Pisang .
Menuirut Satuhu (1984) Lumajang kaya akan hasil alam dan budaya.
Tempat wisata yang dimiliki diantaranya 3 ranu (R. Klakah, R. Bedali ,R. Pakis),
Wisata pendakian Gunung Semeru dan Ranu Pakis, Goa Tetes, Kebun Teh
Kertowono, Pantai Watu Pecak, Pure Semeru Agung Mandara Giri sebagai pure
terbesar di Asia Tenggara. Selain itu hasil tambang berupa pasir hitam dan batu
bangunan, Lumajang memiliki kerajinan perak dan bambu yang dikenal baik

dalam (Bali dan Yogyakarta) atau pun luar negeri. Berkembangnya budidaya sapi
perah mendukung wilayah ini yang hasilnya dimanfaatkan untuk mensuplai
pabrik susu Nestle dan sisanya dikonsumsi oleh masyarakat setempat. Produk
unggulan khas Lumajang berupa buah-buahan seperti Pisang dan Salak Pronijiwo
serta industri rumah tangga berupa kripik pisang, gula merah sale pisang, kripik
tales.
Akan tetapi, selama ini, pemanfaatan jenis pisang masih terbatas pada satu
jenis pisang saja, yaitu pisang Agung yang digunakan sebagai bahan baku industri
kripik pisang dan sale. Sehingga permintaan akan jenis pisang ini semakin besar
dan pemanfaatan jenis pisang lain masinh sangat kurang. Adapun pemilihan
pisang mas sebagai bahan baku pembuatan dodol adalah untuk mengoptimalkan
pemanfaatan pisang Mas yang selama ini masih terbatas pada konsumsi makanan
olahan tradisional yang tidak tahan lama.
Pemanfaatan pisang Mas menjadi produk dodol pisang selain untuk
memperlama daya simpan, juga sebagai divversifiikasi produk yang diharapkan
akan mampu menjadi produk unggulan kota Lumajang sebagai salah satu
penghasil pisang. Dodol adalah makanan berupa gel yang terbuat dari campuran
bahan beras pati, gula dan bahan pengisi lainnya seperti buah dan rumput laut.
Dodol tergolong makanan semi basah dengan kadar gula tinggi sehingga dapat
disimpan agak lama (1-3 bulan). Pembuatan makanan ini tidak sulit dan dapat
dilakukan dengan menggunakan alat-alat yang biasa terdapat pada rumah tangga
(Anonymousa,2005). Jika ditinjau dari segi potensi wilayah, selama ini nama
dodol mungkin identik dengan darerah Garut di propinsi Jawa Barat. Akan tetapi,
dodol Garut biasanya hanya terbuat dari bahan dasar tepung.
C. PERUMUSAN MASALAH
1. Kurang optimalnya pemanfaatan pisang Mas sebagai salah satu jenis pisang
potensi Kota Lumajang
2. Perlu diketahui informasi tentang penerimaan konsumen terhadap produk
serta adanya efisiensi dan kelayakan usaha.

D. TUJUAN PROGRAM
Usulan Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) dengan
judul di atas dalam rangka mencapai tujuan sebagai berikut :
a. Memanfaatkan potensi wilayah Lumajang sebagai kota penghasil pisang
b. Diversifikasi produk berbasis pisang
c. Membuka peluang usaha baru bagi masyarakat yang nantinya dapat
mendukung pengembangan potensial ekonomi lokal
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Program ini diharapkan dapat dihasilkan suatu inovasi produk baru dalam
pembuatan dodol dengan berbahan dasar pisang Mas. Jika ditinjau lebih jauh lagi,
maka kualitas produk ini akan lebih tinggi dan memiliki daya saing berupa nilai
gizi yang tinggi karena lebih banyak mengandung vitamin dan protein.

F. KEGUNAAN PROGRAM
Kegunaan program ini adalah untuk membangun potensi wilayah kota
Lumajang sebagai salah satu kota penghasil pisang terbesar di Indonesia, serta
memberikan alternatif makanan khas yang akan menjadi produk unggulan kota
Lumajang.
G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Usaha pembuatan dodol pisang Lumajang ini didasarkan karena masih
perlunya diversifikasi produk berbasis pisang sebagai komoditas utama kota
Lumajang. Selama ini, produk hasil komoditas pisang yang ada hanya sebatas
kripik dan sale. Untuk itu masuh dirasa perlu adanya pengembangan produk baru
berbasis pisang yang nantinya diharapkan dapat menjadi produk unggulan kota
Lumajang.

Pemilihan produk dodol pisang karena sifatnya yang tahan lama, praktis
dan ekonomis. Bahan baku yang digunakan mudah didapat, serta proses
pembuatannya mudah. Bahkan produk dodol ini memiliki peluang untuk diterima
konsumen karena kecenderungan pasar selama ini hanya mengenal dodol dari
bahan dasar tepung ketan.
Bentuk dodol pisang ini tidak jauh berbeda dengan produk dodol yang lain
seperti dodol Garut. Keunggulan dodol pisang ini adalah mempunyai aroma khas
pisang Mas yang tidak didapati pada dodol yang berasal dari kota lain. Selain itu
dodol pisang ini tidak mengandung bahan pengawet serta adanya irisan pisang
yang dicampur dalam adonan dodol sehingga rasa pisang dalam dodol ini lebih
terasa.
Secara umum, gambaran analisa usaha dari produk dodol pisang ini adalah
sebagai berikut:
Modal tetap
Mesin/ alat
Wajan besar
Kompor gas
Tabung gas
Blender
Loyang / cetakan
Baskom
Timbangan
Pengaduk kayu
Saringan
Pisau

Jumlah
(buah)
2
1
1
2
5
4
1
2
2
2

Harga per unit


(Rp)
50.000
300.000
400.000
300.000
5.000
25.000
75.000
3.000
5.000
5.000

Total

Total
(Rp)
100.000
300.000
400.000
600,000
25.000
100.000
75.000
6.000
10.000
10.000
1.626.000

Biaya operasional
Asumsi:
-

waktu selama 1 bulan : 25 hari kerja, per hari 8 jam kerja

lama tiap proses

: 4 jam

jumlah raw material

: 40 kg pisang

1. Biaya Material Dodol Pisang


Bahan

Jumlah

Pisang
Tepung Ketan
Tepung Terigu
Santan
Gula Pasir
Gula Merah
Garam
Minyak Goreng
Vanili
Gliserin

100 kg
25 kg
15 kg
70 liter
35 kg
14 kg
14 kg
14 kg
14 kg
7 kg

Harga per unit


(Rp)
4.000
10.000
6.000
3.000
6.000
4.000
1.000
10.000
3.000
1.000

Total

Total (Rp)
400.000
250.000
90.000
210.000
210.000
56.000
14.000
140.000
42.000
7.000
1.419.000

2. LPG

: 8jam x 25 hari x Rp. 4.000,00 = Rp. 800.000,00

3. Electrical

: 4,5 KWh x 8 jam x 25 x Rp. 500,00 = Rp 450.000,00

4. Penyusutan alat (depresiasi 10% ekonomis 10 tahun)


= Rp. 1.626.000,00 / 120 bulan = Rp. 13.550,00
5. Tenaga Kerja
- Ongkos kupas tiap kg pisang : Rp. 500,00 x 100 x 25 = Rp. 1.250.000,00
- Tenaga kerja 1 orang per hari : Rp. 10.000,00 x 25 = Rp. 250.000,00
6. Estimasi perawatan Alat : 0,5% x Rp. 1.626.000,00 = Rp. 8.130,00
Total biaya operasional :
= Rp. 1.419.000 + Rp. 800.000,00 + Rp 450.000,00 + Rp. 13.550,00
+ Rp. 1.250.000,00 + Rp. 250.000,00 + Rp. 8.130,00
= Rp. 3.924.680,00
Harga pokok dodol pisang per kg =Rp. 3.924.680 / (100 kg x 25)
= Rp. 1569,872 / kg
Harga jual per kg

= Rp. 3.000,00 / kg

Catatan :

Komposisi tiap adonan = 1 kg pisang : 0,25 kg tepung ketan : 0,15 kg tepung


terigu
- 1 kg bahan adonan = 1000 gram
berat dodol per biji : 15 gram
1 kg adonan = 1000 gram
15 gram
= 66,7 biji
harga/ biji = Rp 1.569,872,66,7 biji
= Rp 23,52,- Isi tiap kardus : 20 biji
Harga pokok/ kardus = Rp 23,52,- x 20 biji
= Rp 1.569,872, Perhitungan usaha
a. Margin keuntungan/ bulan
= (harga jual harga pokok) x total produski/ bulan
= (Rp 3.000,- - Rp 1.569,872,-) x (40 kg x 25 hari)
= Rp 1.430,128,- x 3500 kg
= Rp 5.005.448,-/ bulan
b. Perhitungan Break Even Poin (BEP)
= biaya operasional
harga jual
= Rp 3.924.680,Rp 3.000,= Rp 1.308,23,- kg/ bulan atau Rp 52,33,- kg/ hari
Artinya, dengan nilai BEP 52,33 kg/ hari, tiap hari paling tidak dodol
harus terjual adalah Rp 52,33,- kg/ hari
c. Pay Back Period (PBP)

Asumsi target penjualan dodol pisang adalh 55 kg/ hari dengan


keuntungan rata- rata 1430,128,-/ kg
=

total modal

(target penjualan-BEP) x keuntungan/ kg x jumlah hari penjualan


=

Rp 3.924.680,(55-52,33) x Rp 1.430,128,- x 25 hari

Rp 3.924.680,2.67 x Rp 1.430,128,- x 25

= Rp 3.924.680,Rp 95.461,042,= 41,11 bulan


jadi, modal investasi akan kembali setelah 41,11 bulan
B/ C Ratio = total laba/ bulan
Biaya operasional
= Rp 5.005.448,Rp 3.924.680,= 1,27
karena B/ C > 1 maka usaha ini layak.
Rencana usaha dan strategi pemasaran
Dengan melihat peluang pasar di atas yang dinilai cukup besar, maka perlu
adanya rencana usaha untuk merealisasikan usaha pembuatan dodol pisang Mas
Lumajang. Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
1. Persiapan produksi meliputi :
a. Pengadaan alat-alat usaha
b. Pengadaan bahan baku
2. Proses produksi meliputi :
a. Pembuatan produk awal ( launching )
b. Launching produk.
c. Ulangan pembuatan dodol
d. Pemasaran.

3. Pelaporan kegiatan
Untuk proses produksi dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu produksi tahap
I dan tahap II. Produksi tahap I dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pada saat
launching. Pada saat launching sebagian hasil produksi degunakan sebagai tester
oyang diberikan kepada konsumen dengan disertai pengisian kuisioner yang
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana respon konsumen terhadap produk dodol
pisang Mas Lumajang ini. Sedangkan sebagian produk digunakan sebagai
persediaan untuk dijual kepada konsumen yang menginginkannya. Launching
akan dilaksanankan di toko dan tempat wisata yang ada di kota Lumajang yang
menjadi pusat oleh- oleh/ makanan khas kota Lumajang. Hasil launching produk
tersebut akan digunakan dalam evaluasi terkait dengan tingkat kesukaan
konsumen sehingga dapat menjadi acuan dalam perbaikan produk untuk produksi
selanjutnya, yang meliputi sifat organoleptik produk dodol pisang Mas Lumajang.
Tahap selanjutnya adalah produksi tahap II, yaitu proses produksi dodol
pisang Lumajang dalam skala besar (140 kg adonan) dengan perbaikan- perbaikan
kualitas dari hasil kuisioner untuk selanjutnya dipasarkan dengan cara menitipkan
produk dodol pisang Mas Lumajang ke toko- toko agen yang menjual oleh- oleh/
makanan khas kota Lumajang.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Dalam metode pelaksanaan program ini akan dilaksanakan dua garis besar
kegiatan yaitu metode mekanisme produksi dan pemasaran. Berikut penjelasan
garis besar metode pelaksanaan :
Mekanisme Produksi
Kegiatan ini dilakukan untuk membuat produk dodol pisang. Mekanisme
produksi dodol pisang dijelaskan dalam beberapa poin berikut ini:
1. Komoditi
Komoditi utama yang digunakan untuk membuat dodol pisang yaitu
menggunakan jenis pisang angung .
2. Lokasi dan Tempat Pelaksanaan

Kegiatan dilaksanakan di rumah Lailatul Isnaini Jl. Kiai Muksin No. 7


Lumajang.
3. Pelaksanaan Kegiatan

Bahan dan Alat


A. Bahan
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan dodol pisang antara lain
pisang mas, tepung ketan, gula merah, kelapa parut, gula merah, vanili, air
dan garam..
B. Alat
Alat untuk membuat dodol

antara lain wajan besar, kompor gas,bak

penampung besar/ baskom, pisau, loyang, pengadukan kayu, saringan


santan, timbangan dan blender.

Cara Kerja :
T. Ketan
20%

Gula Pasir (25%)


Gula Merah (10%)

Air (1:2)

Kelapa Parut

Pisang Mas

70%

100 kg

Air(1:1)

Dipanaskan
700C, 7 menit

Air (1:2)

diperas

dihancurkan /
diblender

Ampas
Gula Cair

Santan

Bubur Pisang

Dicampur 10menit
Dipanaskan (70+20C, 4 jam )
Garam 10 gr
Vanili 10gr

Potongan
Pisang kecil
Dicetak
Didinginkan
( 27-300C, +24 jam)
Dipotong & dibungkus
( ukuran 4 x 2 x 1cm )

Dodol Pisang Mas

Gambar 1 Diagram Alir Pembuatan Dodol Pisang Mas

Tahap-tahap proses pembuatan dodol pisang antara lain sebagai berikut:


1.

Penimbangan Bahan
Penimbangan bahan-bahan terutama bahan pembantu seperti tepung, garam,
gula merah dan putih harus ditimbang dengan teliti.

2. Penghancuran bahan
Bahan dihancurkan terlebih dahulu untuk memudahkan proses selanjutnya
serta agar mudah bercampur dengan bahan tambahan lainnya.
3. Pengadukan
Pengadukan sangat sederhana berupa pengkombinasian atau pencampuran
kedalam massa yang homogen. Pengadukan dilakukan terus menerus supaya
memenuhi distribusi dalam adonan yang homogen. .
4. Pendinginan dan pengemasan
Setelah selesai pengadukan dodol dimasukkan dalam loyang/cetakan untuk
didinginkan. Pendinginan dilakukan pada udara terbuka sekitar 45-70 menit
untuk menghindari kerusakan saat pemotongan. Pembungkusan dilakukan
untuk mencegah tercemarnya dodol dari bakteri yang tidak dikehendaki serta
menghindari mengerasnya bagian luar akibat menguapnya kandungan air.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM


No.

Uraian Kegiatan
I

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Proses perijinan industri


Pembelian bahan & alat
Persiapan Publikasi
Proses pembuatan dodol tahap
awal
Launching Produk
Ulangan pembuatan dodol

Tahun 2007
Bulan
II
III

IV

7.
8.

didapatkan hasil yang sempurna


Pemasaran
Pelaporan kegiatan

J. BIODATA KETUA SERTA ANGGOTA


1. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap

: Lailatul isnaini

b. NIM

: 0311013019

c. Fakultas/Program Studi

: Teknologi Pertanian / Teknologi Hasil


Pertanian

d. Tempat/tanggal lahir

: Lumajang, 26 Mei 1984

e. Jenis Kelamin

: Perempuan

f, Peguruan Tinggi

: Universitas Brawijaya

g. Waktu untuk kegiatan PKM

: 9 Jam/minggu

2. Anggota Pelaksana
A. a. Nama Lengkap

: Rika Arrohim

b. NIM

: 0211013032

c. Fakultas/Program Studi

: Teknologi Pertanian/Teknologi Hasil


Pertanian

d Peguruan Tinggi

: Universitas Brawijaya

e.. Waktu untuk kegiatan PKM : 9 Jam/minggu


B. a. Nama Lengkap

: Pradana Wahyu Illahi

b. NIM

: 0210630097

c. Fakultas/Program Studi

: Teknik/Teknik Elektro

d.. Peguruan Tinggi

: Universitas Brawijaya

e.. Waktu untuk kegiatan PKM : 9 Jam/minggu


K. BIODATA DOSEN PENDAMPING
1. Nama Lengkap dan Gelar

: Widya Dwi Rukmi Putri, STP. MP

2. Golongan Pangkat dan NIP

: Penata Muda Tingkat 1/ III b


132 243 725

3. Jabatan Fungsional

: Dosen Fakultas Teknologi Pertanian


Unibraw

4. Jabatan Struktural

:-

5. Fakultas / Program Studi

Fakultas

Teknologi

Pertanian

Teknologi Hasil Pertanian


6. Perguruan Tinggi

: Universitas Brawijaya

7. Bidang Keahlian

: Teknologi Pengolahan

8. Waktu Kegiatan Untuk PKM

: 10 jam / minggu

L. BIAYA
Uraian :
I. Bahan / Habis Pakai
NO
Jenis Bahan
1. Tepung Ketan
2. Pisang mas
3. Kelapa
4. Gula Merah
5. Gula Pasir
6. Garam
7. Air

Harga Satuan
5.000/ kg
2.000/kg
3.000/buah
5.000/kg
5.500/ kg
500 /bgks
3500/galon

Jumlah
35 kg
150 kg
75 buah
7 kg
2 kg
2 bgks
4 galon

Total

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

Biaya
175.000,00
300.000,00
225.000,00
35.000,00
11.000,00
1.000,00
14.000,00

Rp.

761.000,00

II. Peralatan Penunjang


NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Jenis Alat
Wajan Besar
Kompor gas
Tabung gas
Baskom
Pisau
Saringan
Loyang/cetakan
Pengadukan kayu
Timbangan
Blender
Total

III. Perjalanan

Harga Satuan
60.000
600.000
75.000
10.000
3500
3000
5000
10.000
75.000
500.000

Jumlah
2 buah
2 buah
2 buah
10 bauh
4 buah
2 buah
10 buah
4 buah
1 buah
2 buah

Biaya
Rp. 120.000,00
Rp. 1.200.000,00
Rp. 150.000,00
Rp. 100.000,00
Rp.
14.000,00
Rp.
6.000,00
Rp.
50.000,00
Rp.
40.000,00
Rp.
75.000,00
Rp. 1. 000.000,00
Rp. 2.755.000,00

NO
1.

Nama yang melakukan


Perjalanan
Pradana Wahyu Illahi

Gol.

Tujuan
LumajangMalang
Telekomunikasi

Total
IV. Lain-lain
NO
Jenis
1.
Pengemas
- Plastik
- Kardus
- BiayaPemasaran
2.

Publikasi
- Kertas
- Biaya Print
- Foto Copy
- Biaya Jilid
Dokumentasi
- Film
- Cuci Cetak
- Edit & Back-up
CD

Harga Satuan
750/ meter
1000/ buah
-

Jumlah Biaya
Rp.

500.000,00

Rp.

250.000,00

Rp.

750.000,00

Jumlah

Biaya

300 m
Rp.
470 buah Rp.
Rp.

225.000,00
470.000,00
50.000,00

25.000
-

2 rim
-

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

50.000,00
50.000,00
40.000,00
20.000,00

25.000/rol
50.000/rol
-

2 rol
2 rol
-

Rp.
Rp.
Rp.

50.000,00
100.000,00
10.000,00

Total
Total Keseluruhan

Rp. 1.065.000,00
Rp 5.331.000,00

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous

. 2005. Pengolahan Pangan. Direktorat Gizi. Departemen


Kesehatan RI. Bhatara. Jakarta

Rismunandar. 1981. Bertanam Pisang. C. V. Sinar Baru. Bandung


Satuhu, S. Dan A. Supriadi. 1984. Budidaya, Pengolahan dan Prospek Pasar
Pisang. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pemerintah Kabupaten Lumajang. 2005. Lumajang in Harmony.

Anda mungkin juga menyukai