Anda di halaman 1dari 54

Laporan kasus

abses retroaurikula mastoid

Pembimbing : dr. H. Farid Wajdi, Sp.THT-KL


Disusun oleh : Sigit Nur Aziz

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR.SOEKARDJO TASIKMALAYA
2015

BAB I
STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Nn. F
Usia
: 17 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Alamat
: Cikaret RT 03/01
Setiawagi Tamansari Tasikmalaya
Agama
: Islam
Pekerjaan : Pelajar
Tanggal masuk: 26 Mei 2015

KU

Benjolan dibelakang telinga


kanan sejak 2 minggu yang
lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke poli THT RSUD dr.
Soekardjo
pukul
09:00
dengan
Keluhan benjolan di belakang telinga
kanan sejak 2 minggu yang lalu,
benjolan
dirasakan
nyeri
dan
terkadang
mengeluarkan
cairan
berwarna kuning.

Next

Pasien juga mengeluhkan telinga kanan :


nyeri, keluar cairan (kental, kuning, bau),
ada benjolan di dalam liang telinga, dan
pendengaran menurun,
untuk keluhan suara berdenging (-),
pusing kepala seperti berputa-putar (-),
pasien juga mengeluhkan sakit kepala
sebelah kanan dan nyeri saat membuka
mulut dirahang yang kanan. Demam
juga dirasakan sejak 1 minggu yang lalu.

Next
6

Untuk telinga kiri pasien tidak ada


keluhan, hidung + mulut +
tenggorokan tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu


Os pernah mengalami telinga kanan
keluar cairan 5 tahun lalu (saat 6 SD)
dan diobati dan belum sembuh, Untuk
telinga kiri tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit Keluarga


Di
keluarga
tidak
ditemukan
menderita
keluhan
yang
sama
dengan pasien.

Riwayat Pengobatan
Os pernah pergi berobat ke Rumah
Sakit Ciamis 10 hari lalu

Riwayat Alergi
Alergi terhadap makanan ikan asin

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
ringan
Kesadaran

: Tampak sakit
: Komposmentis

Tanda vital
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
frekuensi nadi
: 82x/menit,
Frekuensi pernapasan : 20x/menit,
Suhu
: 37,3C

Status Generalis
Kepala : Normocephali
Mata
= Dalam Batas Normal
THT
= Status lokalis
Leher
: Dalam batas normal
Thorax
: Tidak dilakukan pemeriksaan.
Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan.
Ekstremitas
: Tidak dilakukan pemeriksaan.
Neurologis
: Tidak dilakukan pemeriksaan.
Next

Status Lokalis
Telinga

Dextra

Sinistra

Kelainan

konginetal

Radang dan tumor

Trauma
Kelainan

konginetal

Radang dan tumor

+, 2 buah

BAGIAN
Preaurikula

Aurikula

AURIS
KELAINAN

Retroaurikul -

Trauma
Edema

Hiperemis

Nyeri tekan

Sikatriks

Fistula

Fluktuasi

14
Next

Status Lokalis
Telinga

BAGIAN
Canalis

KELAINAN
-

Acusticus
Externa

AURIS

Kelainan
konginetal

Dextra

Sinistra

+, terdapat

+, normal

mukus

Kulit

Sekret

Serumen

Edema

Jaringan

+, partial

granulasi

Massa

Kolesteatoma

15
Next

Status Lokalis
Telinga

BAGIAN

AURIS
Dextra

KELAINAN

Membrana

Timpani

Warna

Intak

Reflek cahaya
-

Sinistra

Tidak

Putih,coklat

dapat

dinilai

Tampak

Tidak

perforasi

dapat

dinilai

Tidak
dapat
dinilai

MT normal
perforasi

16
Next

Status Lokalis
Tes Pendengaran

AURIS
Pemeriksaan

Dextra

Tes Bisik/Suara
Tes Rinne
Tes Webber

Sinistra

Tidak dilakukan
-

(negatif)

+ (positif)

Lateralisasi ke kanan

Kesimpulan Tes Pendengaran :


Tuli konduktif auris dextra

17

Next

Status Lokalis
Hidung

BAGIAN

NARES
KELAINAN

Keadaan

Dextra

Bentuk & Ukuran

Sinistra
Simetris

Luar
Rhinoskopi

Mukosa

+, Normal

+, Normal

Anterior

Sekret

+, Minimal

Krusta

+, Minimal

Choncha Inferior

+, Normal

+, Normal

Septum

Deviasi (-)

Deviasi (-)

Polip/Tumor

Rhinoskopi

Pasase Udara
Mukosa

Posterior

Koana

pemeriksaan

pemeriksaan

Sekret

karena pasien

karena pasien

Torus Tubarius

nyeri rahang

nyeri rahang

Fossa Rosenmuller

kanan saat

kanan saat

Adenoid

buka mulut

buka mulut

+
+
Tidak dilakukan Tidak dilakukan

18

Next

Status Lokalis
Mulut dan Orofaring
BAGIAN
Mulut

Tonsil

KELAINAN

KETERANGAN

Mukosa

+, normal

Lidah

+, normal

Palatum Molle

+, normal

Gigi-geligi

Uvula

Halitosis

8765432112345678
+, normal
Dextra

Sinistra

+, normal

+, Normal

-Besar

T1

T1

-Kripta

Normal

Normal

-Dentritus

-Perlengketan

-Mukosa

19

Next

Status Lokalis
Mulut dan Orofaring
BAGIAN
Faring

Laring

KELAINAN

KETERANGAN

Mukosa

+, Normal

Granulasi

Post Nasal Drip

Epiglottis

Tidak

Kartilago

pemeriksaan karena pasien

Aritenoid

kesakitan

Plika Vestibular

saat buka mulut

Plika Vokalis

Rima Glotis

Trakea

Tidak tampak
dilakukan
rahang

kanan

Maksiofasial :
-. Bentuk
: simetris
-. Parese N.Facialis
:+
-. Leher : dalam batas normal
20

Next

Resume
Anamnesa
:
Tumor retroaurikular dextra : 2 buah,
pain(+), secret mukosa(+)
Otalgia AD (+) /AS (-)
Otorae AD (+) /AS (-)
Jaringan Granulasi AD (+) / AS (-)
Hearing Loss AD (+) / AS (-)
Tinnitus AD (-) / AS (-)
Vertigo (-)
Chepalgia part dextra (+)
TMJ Disfunction dextra (+) / sinistra (-)
Auris Sinistra, Nares, Oris, faring dan Laring
tidak ada keluhan

Next
21

Resume
Pemeriksaan Fisik :
Status Generalis :
Keadaan Umum
: Tampak sakit ringan
Status Lokalis
ADS
:
Tumor retroaurikula dextra (+) / sinistra
(-)
Otalgia AD (+) / AS (-)
Otorae AD (+) / AS (-)
Granulasi AD (+) / AS (-)
Hearing loss AD (+) / AS (-)
CN : Krusta cavum nasal sinistra
NPOP
: Tidak dilakukan pemeriksaan
MF : Tampak asimetris
Leher
: Dalam batas normal
22

Diagnosa Banding
Abses retroaurikula mastoid dextra et
causa OMSK tipe maligna auris
dextra
Mastoiditis dextra + OMSK AD
Tromboflebitis sinus lateralis auris
dextra + OMSK AD

23

Diagnosa Kerja
Abses retroaurikula mastoid dextra et
causa OMSK tipe maligna auris
dextra

Usulan Pemeriksaan
Audiometri
Foto rontgen proyeksi Schuller
Bakteriologi

25

Penatalaksanaan
Umum
Penjelasan mengenai penyakit
Menjelaskan tindakan yang diusulkan
Pencegahan (contoh : tidak boleh berenang)
Medikamentosa
- Tarivid ED No.I, 2x (6 tetes) AD
- Ciprofloxacin tab 500mg No. X, 2x1 PC
- Na Diklofenak 50mg No. X, 2x1 PC
- Ranitidine tab 150mg No. X, 2x1
- H2O2 3% 30cc, 3x (6 tetes) AD
Operatif
- Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
26

Prognosis
Quo ad Vitam
: dubai ad
malam
Quo ad Functionam
: dubai ad
malam

27

BAB II
PENDAHULUAN

Latar belakang
Abses retroaurikuler mastoid atau
abses mastoid adalah suatu perjalanan
penyakit
yang
berkembang
dari
mastoiditis,
di
mana
terjadi
penumpukan eksudat berupa pus
dalam sel mastoid, sebagai bagian
proses peradangan dari mukosa sel-sel
mastoid.
Next
29

Abses ini berawal dari mastoiditis dan


terjadi karena adanya perluasan
peradangan yang terjadi pada telinga
tengah
(otitis
media)
melalui
penghubung
epitimpanum
dengan
antrum mastoid yaitu aditus ad antrum
ke dalam sel-sel tulang mastoid.

Next
30

Pada zaman sebelum adanya antibiotik


mastoidektomi dilakukan pada hampir
dari 20% kasus otitis media akut. Saat
dimulai era antibiotik yaitu sejak tahun
1948 angka kejadian abses mastoid
yang
timbul
sebagai
komplikasi
ekstrakranial dari otitis media ini
semakin menurun menurun kurang
dari 3%.
Next
31

Abses mastoid sebagai komplikasi dari


otitis media yang berbahaya karena
penyebaran proses radang tidak hanya
terbatas pada tulang mastoid saja
namun dapat meluas ke tempat lain
Ke
posterior,
anterior,
superior,
inferior, lateral, medial

Next
32

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

33

Anatomi Telinga Tengah

34

35

Anatomi Mastoid Os
Temporal

36

37

38

Hubungan antara Telinga


Tengah dan Tulang Mastoid

39

Abses Mastoid
1. Definisi
Abses Mastoid adalah kumpulan nanah
(netrofil
yang
telah
mati)
yang
terakumulasi di sebuah kavitas jaringan,
sel-sel mastoid yang terletak di tulang
temporal karena adanya proses infeksi.
Abses mastoid adalah suatu perjalanan
penyakit
yang
berkembang
dari
mastoiditis.
40

2. Etiologi
Ootitis media akut mastoiditis Abses mastoid
Penyebab :
beberapa Bakteri & virus
Cholesteatom
Aditus ad Antrum mastoid
Anatomi telinga
Virulensi bakteri dan resistensi terhadap
bakteri tersebut
Daya tahan tubuh penderita
Keadaan gizi
41

3. Epidemiologi
Insidensi
kasus
abses
mastoid
mengalami penurunan seiring dengan
berkurangnya kejadian mastoiditis,
hanya 1,2-2 kasus per 100.000 orang
per tahun karena semakin baiknya
penanganan kasus otitis media akut.
Sering terjadi pada balita & orang tua
(perokok)
42

4.

Manifestasi Klinis
1. Adanya proses inflamasi menambah nyeri tekan
tulang mastoid
2. Aurikular terdorong keluar dan kebawah
3. Discharge purulen dapat keluar melalui perforasi
membran timpani, liang telinga terisi pus dan
debris
4. Membran timpani dapat terjadi protrusi seperti
puting
5. Regio retroaurikular terdapat abses
subperiosteal yang berfluktuasi
6. Kadang-kadang terdapat fistula antara sel-sel
mastoid dengan regio retroaurikula
7. Gambaran sistemik radang akut berupa demam
43

5.

Patofisiologi

Terjadi hiperemia dan edema mukosa yang


melapisi sel udara mastoid
Akumulasi cairan serosa yang kemudian
menjadi eksudat purulen
Demineralisasi dinding seluler dan nekrosis
tulang akibat iskemia dan tekanan eksudat
purulen pada tulang septum yang tipis
Terbentuknya rongga abses akibat destruksi
dinding sel udara yang berdekatan, sehingga
terjadi penggabungan sel udara mastoid
(coalescence). Pada stadium ini terjadi
empyema dalam mastoid.
44

6.

Diagnosis Banding
-. Inflamasi kelenjar retroaurikula
-. Celulitis retroaurikula
-. Otitis Eksterna Kronis
-. Neoplasia jinak, dysplasia
fibrosa
-. Tumor rhabdomyosarcom

45

7.

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Mikrobiologi
Pemeriksaan Radiologi
Pemeriksaan Audiometri

46

8.

Penatalaksanaan

Medikamentosa
Miringotomi/timpanosentesis
Tympanostomy tube placement
Mastoidektomi (video)

47

48

9.

Pencegahan
-. Pengobatan OMSK dan/atau
mastoiditis yang
adekuat
-. Menjaga higienis telinga
-. Tidak melakukan kegiatan yang
memberikan kontak langsung
telinga dengan air

49

10. Komplikasi
Komplikasi terjadi akibat adanya migrasi agen
penginfeksi dari rongga mastoid menuju jaringan tulang
atau ke aliran darah sekitarnya, contohnya: 7
-. Ke bagian lateral os temporal: (subperiosteal abscess)
-. Ke inferomedial, ke insisura digatrika : (abses bezold)
-. Ke bagian posterior: (trombosis, abses citeli)
-. Ke anterior : telinga tengah (sembuh)
-. Ke ujung tulang mastoid (tip of mastoid): deep neck
abscess
-. Ke dalam teulang temporal :Paresis nervus facialis
-. Ke kranial : abses ekstradural, meningitis, abses otak,
tromboflebitis

50

11. Prognosis
Prognosis
untuk
abses
retroaurikula atau abses mastoid
ini bila tidak diberikan tindakan
yang cepat dan tepat akan
memebrikan
prognosis
yang
buruk terhadap pasien bahkan
kematian.

51

BAB IV
KESIMPULAN

Abses retroaurikuler Mastoid adalah


kumpulan nanah (netrofil yang telah
mati) yang terakumulasi di sebuah
kavitas jaringan, sel-sel mastoid
yang terletak di tulang temporal
karena adanya proses infeksi.

53

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai