Disusun Oleh :
Kelompok 4
Kurnia Rahmawati
1210112107
Larasati Larissa
1210112108
Ahmad Fauzi
1210112114
Meilinda Nurullita
1210112146
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada
baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran
yang benar yaitu agama Islam, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Pengantar Manajemen yang berjudul Kelompok dan Tim Organisasi ini dengan
lancar.
Makalah Pengantar Manajemen mengenai Kelompok dan Tim Organisasi ini
kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen yang diberikan
oleh IBU Bernadin selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada IBU bernadin selaku dosen mata
kuliah Pengantar Manajemen yang telah memberikan pengajaran kepada kami, serta
kepada teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Namun, makalah Pengantar Manajemen tentang Kelompok dan Tim
Organisasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.
Jakarta, 06 Desember 2012
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI ii
BAB I
PENDAHULUAN... 1
PEMBAHASAN... 3
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group
didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan
bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan.
Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling
berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna
membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok
kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja
kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya,
kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota
kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan
yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim
Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya
individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang
totalitas input para individunya.
1.2
1.
2.
3.
4.
5.
Rumusan Masalah
Apakah yang dimaksud dengan kelompok ?
Apa sajakah tipe tipe kelompok ?
Apa sajakah syarat terbentuknya kelompok ?
Dari manakah sumber kelompok berasal ?
Apakah perbedaan kelompok dan tim ?
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan
Mampu untuk memahami apa yang dimaksud dengan kelompok
Mampu untuk memahami tipe tipe kelompok
Mampu untuk memahami syarat terbentuknya kelompok
Mampu untuk memahami sumber kelompok
Mampu untuk memahami perbedaan kelompok dan tim
1.3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Kelompok
Kelompok (group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok
sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling
bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995)
memandang kelompok dari empat kelompok prespektif, diantaranya :
1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang
yang
berfungsi
dan
berinteraksi
dengan
kelompok
lain,
masing-masing
mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur , kepaduan peran,
norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur mereka.
Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok lain dan
perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.
2.2
sengaja dibiarkan terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari struktur organisasi
formal. Kendati begitu, kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan
organisasi informal. Organisasi informal muncul lewat interaksi antar pekerja di
dalam organisasi dan perkembangan kelompok jika interaksi tersebut berhubungan
dengan norma perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan lewat struktur formal
organisasi. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara kelompok formal dan
informal.
1. Kelompok Formal
Kelompok ini dibangun selaku akibat dari pola struktur organisasi dan
pembagian kerja yang ditandai untuk menegakkan tugas tugas. Kebutuhan dan
tuntutan
kecelakaan,
merupakan
tugas
yang
harus
dilaksanakan.
2. Kelompok Informal
Kelompok informal adalah pengelompokan secara wajar dari orang orang
dalam situasi kerja untuk memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan lain,
kelompok informal tidak muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul
secara wajar. Orang mengenal dua macam kelompok informal khusus
diantaranya:
Kelompok Kepentingan (Interest Group)
Orang yang mungkin tidak merupakan anggota dari kelompok komando
atau kelompok tugas yang sama, mungkin bergabung untuk mencapai
sesuatu sasaran bersama. Para karyawan yang bersama sama bergabung
dalam kelompok untuk membentuk front yang terpadu menghadapi
manajemen untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan pelayan
wanita yang mengumpulkan uang persen mereka merupakan contoh dari
kelompok kepentingan. Perlu diketahui juga tujuan kelompok semacam itu
tidak berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi tujuan itu bersifat khusus
bagi tiap tiap kelompok.
Kelompok Persahabatan (Friendship Group)
10
membuat mereka saling bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang
bermakna atau dengan kata lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna.
Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok apabila memiliki syarat - syarat
sebagai berikut :
1. Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya.
2. Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi).
3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.
4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai
tujuan.
5. Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya.
6. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan
kelompok dengan terbentuk struktur kelompok.
2.3.1 Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok
Menurut (Gibson dkk, 1989, 205-207, Marvin E.Shaw, 1981, 81-97)
1. Pemuasan Kebutuhan
11
12
2.4
Sumber Kelompok
Tingkat prestasi potensial sebuah kelompok sebagian besar tergantung pada
sumber daya yang dibawa anggota anggotanya secara pribadi kedalam kelompok.
Kemampuan
Menetapkan parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana
efektifnya mereka akan dalam sebuah kelompok.
2.6
JENIS TIM
a. Tim Formal
Tim formal diciptakan oleh organisasi sebagai bagian dari struktur formal
organisasi. Dua jenis tim formal yang paling umum adalah tim vertikal
dan tim horizontal.
b. Tim Vertikal
Tim vertikal terdiri dari seorang manajer dan para bawahannya dalam
rantai komando formal. Terkadang tim ini disebut tim fungsional atau
tim komando. Setiap tim diciptakan oleh organisasi untuk mencapai
tujuan tujuan tertentu lewat aktifitas dan interaksi bersama para
anggota.
c. Tim Horizontal
13
2.7
KAREKTERISTIK TIM
a. Ukuran
Secara umum, ketika ukuran tim meningkat, akan lebih sulit bagi setiap anggota
untuk dapat saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Ukuran
kelompok mengusulkan hal hal berikut ini :
1. Tim kecil ( 2 sampai 4 anggota ) menunjukan lebih banyak persetujuan,
mengajukan lebih banyak pertanyaan, dan bertukar lebih banyak opini. Merek
cenderung bersikap informaldan tidak banyak menuntut pemimpin.
2. Tim besar cenderung memiliki lebih banyak perselisihan pendapat dan
perbedaan opini. Karena kurangnya kepuasan dihubungkan dengan tugas yang
dispesialisasikan serta komunikasi yang buruk, para anggota tim memiliki sedikit
kesempatan untuk berpatisipasi dan merasakan keakraban kelompok.
b. Peran Anggota
16
Dalam tim tim yang sukses syarat kinerja tugas dan kepuasan social dipenuhi
oleh munculnya dua jenis peran yaitu spesialis tugas dan sosioemosional.
Orang orang yang memainkan peran spesialis tugas menghabiskan waktu dan
energi untuk membantu tim meraih tujuannya. Mereka sering memperlihatkan
perilaku perilaku berikut :
Memprakarsai ide
Memberikan opini
Mencari informasi
Meringkas
Memberi semangat
Mendorong
Berpadu
Mengurangi Ketegangan
Mengikuti
2.8
PROSES TIM
a. Tingkat Perkembangan Tim
17
b. Kekompakan Tim
Kekompakan tim didefinisikan sebagai sejauh mana para anggota tertarik pada
tim dan termotivasi untuk tinggal didalamnya. Faktor faktor yang menentukan
kekompakan tim :
1.
Interaksi tim. Hubungan yang lebih baik antara anggota tim dan semakin
Konsep tujuan yang sama. Anggota tim sepakat dengan tujuan dan
ketertarikan pribadi terhadap tim. Para anggota memiliki sikap dan nilai
18
P.
Robbins
melakukan
pembedaan
antara Kelompok
Kerja dengan Tim Kerja berdasarkan 4 variabel yaitu: Sasaran, Sinergi, Akuntabilitas,
dan Keahlian.
1. Sasaran
a. Kelompok : Berbagi informasi, saling membantu membuat
b. Tim
keputusan
kinerja masing-masing.
: Kebutuhan kerja kolektif, saling membantu demi usaha
bersama.
2. Sinergi
a. Kelompok : Netral (kadang negatif)
b. Tim
: Positif melaui usaha yang terkoordinasi.
3. Akuntabilitas
a. Kelompok : Individu tidak saling melengkapi.
b. Tim
: Individual dan saling melengkapi.
4. Keahlian
a. Kelompok : Acak dan jarang
b. Tim
: Saling mengganti
Kelompok dan tim bukan merupakan hal yang sama persis, ada
perbedaan antara kelompok kerja dengan tim kerja. Kelompok kerja
berinteraksi untuk berbagi informasi dan saling membantu membuat
keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka kebutuhan kinerja
kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali semata19
mata merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari anggota kelompok
tersebut.
Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang
terkoordinasi. Usaha individu memberikan tingkat kinerja lebih besar daripada
jumlah individu tersebut. Tim dibentuk manajemen untuk mencari sinergi
positif yang membuat mereka meningkatkan kerja. Penggunaan tim yang
ektensif menciptakan potensi bagi organisasi untuk menghasilkan output yang
lebih besar tanpa peningkatan dalam input.
TIM
20
Anggota beranggapan
Anggota menyadari
administrasi.
keuntungan pribadi.
Adanya komitmen terhadap
sasaran yang akan dicapai.
Rasa peka, atau sadar diri
terhadap tugas masingmasing, yang dapat
dikontribusikan untuk
keberhasilan.
Bekerja dalam suasana
saling percaya, saran dapat
diterima dengan terbuka.
Penerapan hasil kerja sangat
didukung oleh tim.
Anggota berpartisipasi
dalam pengambilan
keputusan.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
21
(1)Terdapat dorongan (motif); (2). Terdapat timbal balik terhadap interaksi; (3).
Pembentukan dan penegasan struktur organisasi; (4). Terjadinya penegasan terhadap
norma-norma berperilaku sebgai pedoman.
Beberapa individu yang berkumpul, bisa dikatakan sebagai kelompok bila
memiliki syarat-syarat terbentuknya kelompok. Syarat-syaratt ini antara lain:
keanggotaan yang jelas, sadar sebagai anggota kelompok, memiliki satu kesaamaan
tujuan, saling ketergantungan antar anggota lainnya, terjadinya interaksi dalam
kelompok, kelompok yang muncul berada dalam satu kesatuan tunggal organisasi.
Adapun alasan mengapa individu membentuk suatu kelompok, yaitu untuk memenuhi
kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial ini antara lain: keamanan, sosial, penghargaan.
Kelompok belum tentu merupakan tim, namun tim pasti merupakan suatu kelompok.
Robbins membedakan 4 variabel perbedaan antara kelompok dan tim, dilihat dari sisi
pandang sudut pekerjaan, yaitu: 1. Sasaran; 2. Sinergi; 3. Akuntabilitas; 4. Keahlian.
DAFTAR PUSTAKA
Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional. BPFE UST: Yogyakarta.
Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1
dan 2. Binarupa Aksara: Jakarta.
Amirullah, dkk. 2000. Perilaku Organisasi. Bayumedia: Malang.
Seta Basri. 2011. Kelompok dan Tim dalam Organisasi. (Online),
http://setabasri01.blogspot.com/2011/01/kelompok-dan-tim-dalamorganisasi.html diakses tanggal 09 Mei 2012
23
24