Anda di halaman 1dari 25

PEMERIKSAAN FISIK

SISTEM PERNAPASAN

Dr. Muhardi Djabang, Sp.P.

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi

Membandingkan tempat-tempat
yg sama pd kedua sisi dada

INSPEKSI

Pasien duduk dgn telanjang dada sampai


pinggang
Pengetahuan anatomi topografi dada
Inspeksi leher
Adanya distensi vena jagularis
Terdapat penyakit paru kronik/ PPOK dgn
korpulmonale dgn gagal jantung kanan

Perhatikan :
Penderita bnapas menggunakan otot-otot napas
tambahan u/ bnapas obstruksi jalan napas
Penderita kesakitan ?, pernapasan berbunyi ?
Keadaan gizi, kulit, payudara

penyakit paru kronik

malnutrisi
Defornitas toraks : daerah daerah menonjol / retraksi
setempat
Pektus karinatum/ pigeon breast/ dada burang
khas : iga-iga bagian atas membengkok ke arah luar
Pektus ekskavatum/ tunnel breast/ dada berbentuk
corong/ kebalikan dari pektus karinatum

Toraks Pd Pergerakan

Frekuensi napas normal 16-24 kali/menit


<16 bradypneu/ Olygopneu
>24 tachypneu/ Polypneu
Dyspneu kondisi sesak napas
Apneu pernapasan berhenti

Pernapasan tdk teratur

Pernapasan normal

A. Pernapasan Kussmaul

Pernapasan cepat dan dalam pd kondisi asidosin


metabolik DM Penyakit sistemik yg berat
B. Pernapasan Cheyney stokes

Sifat pernapasan mula-mula dangkal, lambat


laun mendalam mendangkal diselingi periode
apnea kemudian cara pernapasan berulang seperti
awal lagi pada penderita gangguan otak

PALPASI

Palpasi leher trakea berada di garis tengah / deviasi


Deviasi kolaps lobus atas paru / atelektasis
Trakea - Tumor Mediastinal
- Pneumotoraks
- Efusi Pleura unilateral yg hebat
Palpasi toraks nyeri tekan lokal pd dinding dadd
fraktur iga, kostochondritis
- menemukan massa, pulsasi
krepitasi/ empisema sub kutan
udara yg terperangkap dlm jaringan sub kutan
Palpasi fremitus

PALPASI

Palpasi fremitus sensasi penjalaran getaran melalui


dinding toraks.
Fremitus vokal/ taktil : penderita mengucapkan
sembilan puluh sembilan atau tujuh puluh tujuh.
Fremitus taktil dirasakan meletakkan bagian telapak
jari2 tangan pd dinding dada, menutup paru.
Fremitus vokal berkurang didapat pd keadaan :
- Pneumotoraks, Efusi Pleura
- Obstruksi jalan napas, massa tumor
Fremitus taktil meningkat densitas paru
meningkat/ konsolidasi Pneumonia

PALPASI

Fremitus gesekan/ rub pleural sensasi fremitus


gesekan pleura timbul sinkron dgn pernapasan
mungkin terasa pd fase inspirasi & ekspirasi, terjadi pd
pleuritis pleura yg mengalami inflamasi bergesekan
fremitus vokal berkurang/ menghilang :
- obstruksi jalan napas
- cairan/ udara dlm rongga dada
fremitus meningkat Pneumonia

PERKUSI

Perkusi tentukan densitas paru penderita, klasifikasi


sonor resonansi normal
hipersonor : resonansi meningkat,
normal daerah lambung
abnormal Pneumotoraks
redup : resonansi berkurang area perbatasan - paru
- hepar
pekak : resonansi berkurang,
normal daerah di atas hepar
abnormal massa/ atelektasis
Nilai penanjakan diafragma waktu inspirasi
- ekspirasi
normal 2 jam
melebar PPOK/ Emfisema

PERKUSI DINDING TORAKS


Menentukan batas2 organ intra toraks
Batas2 jantung perubahan dr sonor redup normal
Batas kiri 1 jari medial garis medio klavikula di sela
iga- 5
Batas atas di sela iga 3 garis parasternal kiri
Batas kanan pd garis pertengahan sternum
Batas2 jantung mengecil pd kondisi emfisema, krn antara
jantung & dinding toraks didapatkan jaringan paru (normal
tdk ada)
Bila jantung membesar/ kardiomegali batas2 jantung
akan meluas
Batas jantung sulit ditentukan bila terdapat kelainan
paru sekitar jantung Efusi Pleura/ tumor

PERKUSI DINDING TORAKS

Batas paru - hati


Perkusi pd garis medklavikula kanan mulai setinggi
mammae ke arah distal sonor pekak biasnya
sekitar sela iga 6
Pada inspirasi batas tersebut lebih ke distal
Dikenal peranjakan hepar beda batas hepar pada
inspirasi & ekspirasi normal sekitar 2 jari
Batas paru hepar meninggi bila ada cairan/ Efusi
Pleura
Batas paru - lambung perubahan sonor Tympani
Pd garis aksilaris kiri ke distal

AUSKULTASI

Bunyi napas
Mekanisme bunyi napas
dianggap terutama dihasilkan aliran2 turbulen dlm
jalan napas yg lebih besar. Jalan napas perifer
berperan dlm tranmisi bunyi turbulen dr jalan napas
besar ke dada bagian perifer.
Udara normal yg mengisi paru bekerja sebagai filter
utk bunyi
Penyakit2 yg meningkatkan densitas paru
Menambah kualitas tranmisi bunyi dgn efek
penyaringan hilang. Suara bronkial mungkin
terdengar pd daerah konsolidasi (Pneumonia
lobaris).

AUSKULTASI
Bunyi napas melemah
ditemukan kemampuan tranmisi bunyi dari paru atau
dinding dada berkurang, menyebabkan bunyi aliran
turbulen lebih tersaring spt pd Emfisema, Efusi
Pleura/ Pneumotoraks
Bunyi napas normal (terdiri dari 4 tipe) :
1. Trakeal
2. Bronkial
3. Bronkovesikuler
4. Vesikuler

1. Bunyi Trakeal

Bunyi langsung trakeal, bunyi napas terutama keras &


mempunyai nada tinggi. Mempunyai komponen istirahat
di antara inspirasi & ekspirasi.
Nada tinggi dgn komponen inspirasi & ekspirasi kira2
sama. Komponen ekspirasi sedikit lebih lama

2. Bunyi Bronkial

Bunyi yg juga kasar, bernada tinggi dgn komponen


inspirasi & ekspirasi kira2 sama. Terdengar di atas
bronkus utama.

3. Bunyi Bronkovaskuler

Terdengar sedikit di bagisn distal pusat jalan napas.


Bunyi kurang keras dgn nada lebih rendah dari bunyi
bronkial tetapi dgn komponen inspirasi & ekspirasi yg
sama

4. Bunyi Vesikuler

Jauh lebih lemah dlm intensitas, terutama merupakan


bunyi inspirasi, komponen ekspirasi minimal C1 : = 3 : 1
3

1
I

Bunyi Napas Tambahan

Bunyi abnormal yg menutupi bunyi napas, dibedakan


dlm tipe kontinyu dan diskontinyu.
Sering disebabkan obstruksi jalan napas yg
menyebabkan aliran udara yg cepat melalui tempat
obstruksi dgn akibat vibrasi (getaran) dinding jalan
napas, dianjurkan menamakan wheeze/ whezing
Bunyi napas diskontinyu dihasilkan oleh terbukanya jalan
napas yg kolaps secara mendadak atau oleh gerakkan
udara melalui sekret jalan napas berlebihan, dinamakan
rales/ bunyi gemeretak/ crakles/ ronki

AUSKULTASI

1.

2.

3.

Auskultasi paru normal


Trakea
Normal - di atas trakea
EKP > lama
tinggi
Bronkial
Intensitas keras
I
E I = EKP
Nada tinggi
Bronkovaskuler
I:E
Intensitas-kurang keras I

intensitas keras
I
E INSP nada

nada

AUSKULTASI
4.

Vesikuler
I

I:E=3:1
Intensitas bawah

Suara Napas Tambahan

I E

Ronki basah halus


Suara gemeretak
akhir insp
Intensitas halus

B.B. sedang
R.B. Kasar
- akhir insp dan
- hampir sepanjang
awal eks
insp & eksp
- intensitas sedang - intensitas kasar

* Wheezing : suara kontinyu dgn nada tinggi

2. Sedikit menyempit
Kecepatan meningkat,
tekanan menurun
3.

Penyempitan yg hebat
- Kecepatan menurun
- Tekanan meningkat

Pada obstruksi yg terjadi pd jalan napas ekstratoraks


(trakea/ laryng) lebig sering menghasilkan bunyi
tambahan kontinyu pd waktu inspirasi
Stridor

Bunyi - timbul krn obstruksi/ sumbatan dlm jalan napas

Anda mungkin juga menyukai