BIOKONVERSI STEROID
Deskripsi singkat
Sterol dan steroid telah lama menjadi perhatian oleh ahli biokimia. Pada tahun
1920 ahli estrogenik dan androgenik untuk memenuhi kebutuhan steroid diperoleh
dengan ekstraksi bahan alami misalnya korteks adrenal hewan. Senyawa steroid
tersebut berupa cortico steroid.
Kemudian cortison berhasil disintesa secara kimiawi yang berguna untuk obat
rematoid arthritis dan rematik akut. Selanjutnya pada tahun 1952 Rhizopus nigricans
berperanan dalam mengubah progresteron menjadi hidroksiprogesrion yang bersifat
baik dan diproduksi secara komersil.
Pada tahun 1970 reaksi 11 origenan oleh fungi 16x hidroksilasi oleh Streptomyces
dehidrogenasi oleh Arthrobacter samplex, mycobacteria, nocardia dan kebanyakan
fungi dilakukan di dalam industri.
Namun demikian banyak kendala yang timbul dalam produksi steroid melalui
proses fermentasi, misalnya biaya operasional lebih mahal dibandingkan melalui reaksi
kimiawi. Sehingga dalam prakteknya di pabrik, biotransformasi/biokonversi steroid
digunakan untuk menggantikan sebagian reaksi secara kimiawi.
Struktur steroid kebanyakan mempunyai gugus methil pada atom karbon nomer
13 dan 10 (C-10 dan C-19). Steroid dapat dianalisa secara paper chromatography
(PC), khromatography lapis tipis (TLC) dan vapor-phase chromatography (VPC).
Ekstraksi produk steroid menggunakan methylene chloride dan bermacam-macam
solven non polar yaitu ethyl acetat, amyl acetat, ethelene chloride, chloroform hasil
ekstraksi steroid lalu dianalisa menggunakan cara hromatography.
Penemuan penting dibidang mikrobiologi industri adalah mikrobia yang mampu
melakukan aktivitas biokimia. Contoh spora Penicellium roqueforii mampu merubah
asam kapilat (asam oktanoat) menjadi 2 heptanone.
1. Definisi dan peranan steroid
Steroid adalah senyawa mempunyai kerangka perhydro 1,2-cyclo-pentanophenanthene. Knight memperoleh 11- -hydroxyl derivat progesteron rnenggunakan
Aspergillus chraceus.
Adapun nama
a beberapa steroid baik nama
na a perdagangan dan nama kimia dapat
ditunjukkan dalam
am tabel dibawah ini
in :
Nama perdagangan
Androstenedione
Nama kimia
Androst-yene-3, 17 dione
Testosterone
17B-Hydroryandrost-4-en-3 ane
Progesteron
Pregn-4-enc-3,2 adio ne
Predmisone A-1 E
Predmisolone--1-F
Ekstraksi steroid dan miselium jamur benang atau semua steroid menggunakan
aseton. Sesudah steroid diekstraksi, akan mendapatkan hasil berwarna kecoklatan,
lalu, didecolorasi dengan karbon dan kristalisasi dari solven aseton - metanol atau
methelene chloride. Banyak solven yang dapat digunakan untuk ekstraksi steroid yaitu
ethyl asetat, amyl asetat, ethy-lene chlorida, chloroform.
3. Metoda analisis steroid
Steroid hasil fermentasi Iebih cocok dianalisis secara khromatograli kertas
(Paper chromatography, sedang chromatography) sering digunakan untuk
penelitian, tetapi untuk kebanyakan penelitian yang spesifik analisis steroid
memakai cara Vapor. Phase chromatography (VPC) karena sangat sensitiv untuk
identifikasi steroid menggunakan resonansi nuclear magnetic, dan spektrofotometri
massa.
Setelah
steroid
dianalisis
secara
khromatograti
maka
noda
dideteksi
11- -hydroksilasi
11- -hydroksi progesteron diperoleh dari progesteron yang dihasilkan oleh
11- -hydroksilasi
Steroid hidrokartison (cortisol) Iangsung oleh Curvularia hinata atau ensim
hewan mammalia
16- -hydroksilasi
21-hydroksilasi
Reaksi ini sangat mudah terutama dilakukan oleh AspergiIlus niger dan
Opphiobolus
herpotricus
untuk
transformasi
progesteron
menjadi
deoxycortison
Dehidrogenasi
Arthrobacter simplex dapat melakukan sintesa prednisolon dari cortison.
air
dan
kelembaban
relatif
sangat
menentukan
sporulasi.
Pengaruh aktivitas air (aw) pada produksi spora fungi (produksi sebesar 1011)
konidia / Erlenmeyer
Ml air /
erlenmeyer
Media :
Aspergillus
ochraceus
NRRL 405
A.niger
ATCC9142
Mucor
Penicellium
gricocyanus
chrysogenum
ATCC1207 A
WIS 53-414
40
<1
60
3,2
2,1
1,8
80
3,8
2,0
2,0
100
3,0
1,0
120
6,3
140
4,5
160
Setelah memperoleh spora banyak lalu diunduh, atau disimpan dalam refrigerator pada
suhu -20 C. Spora lalu digunakan dengan dimasukkan ke dalam larutan buffer
phosphat, asetat atau sitrat. Kemudian sitrat ditambahkan, lalu dilarutkan kedalam
0,01% Tween 80, pada akhirnya terjadi biokonversi. Biokonversi kadang-kadang terjadi
bila tersedia gula dengan konsentrasi 0,2 - 0,4 % glukosa dengan spora A. ochraceus
atau Mucor griseocyanus.