Anda di halaman 1dari 10

PEMANFAATAN MYCORRHIZAL HELPER BACTERIA (MHBs)

DAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) UNTUK


MENINGKATKAN PERTUMBUHAN
SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)
DI PERSEMAIAN

ALKAREJI

DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

PEMANFAATAN MYCORRHIZAL HELPER BACTERIA (MHBs)


DAN FUNGI MIKORIZA ARBUSKULA (FMA) UNTUK
MENINGKATKAN PERTUMBUHAN
SENGON (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen)
DI PERSEMAIAN

Karya Ilmiah Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

ALKAREJI

DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

RINGKASAN
ALKAREJI. Pemanfaatan Mycorrhizal Helper Bacteria (MHBs) dan Fungi
Mikoriza Arbuskula (FMA) Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Sengon
(Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) di Persemaian. Dibimbing oleh
SRI WILARSO BUDI R.
Mycorrhizal Helper Bacteria (MHBs) merupakan jenis bakteri yang dapat
meningkatkan perkembangan mikoriza dan belum banyak dimanfaatkan.Tujuan
dari penelitian ini adalah mengisolasi bakteri MHBs dan mempelajari pengaruh
inokulasi Fungi Mikoriza Arbuscula (FMA) yang dikombinasikan dengan MHBs
terhadap pertumbuhan Sengon di persemaian. Tiga isolat bakteri telah diisolasi
dari Spora Glomus sp. dan diuji kemampuannya dalam meningkatkan
perkembangan mikoriza secara in vitro dan in vivo. Pengujian secara in vitro
dengan mengunakan inang sorgum, sedangkan secara in vivo dengan tanaman
Sengon. Rancangan percobaan yang digunakan dalam pengujian bakteri dan
mikoriza. terhadap parameter pertumbuhan Sengon (in vivo) adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 4 yang diulang sebanyak 5 kali.
Rancangan percobaan untuk pengujian bakteri dalam menstimulir perkembangan
mikoriza secara in vitro adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4
perlakuan dan setiap perlakuan terdiri dari 5 ulangan.
Hasil penelitian secara in vitro menunjukan bahwa dari ketiga isolat
bakteri secara signifikan meningkatkan persentase infeksi. Isolat BGL 01, BGL02
dan BGL03 meningkatan persentase infeksi mikoriza terhadap kontrol berturut
turut sebesar 38.58 %, 48.03 % dan 50.39 %. Hasil pengujian secara in vivo
menunjukan BGL01, BGL02 dan BGL03 meningkatkan persentase infeksi terhadap
perlakuan mikoriza tanpa bakteri yaitu berturut turut sebesar 62.60 %, 75.59 %
dan 26.38 %. Hasil pengujian isolat bakteri terhadap parameter pertumbuhan
secara umum menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh nyata adalah FMA.
Hanya pada parameter biomassa akar yang menunjukan interaksi berpengaruh
nyata, dengan persentase peningkatan terhadap kontrol masing masing
perlakuan M1BGL01, M1BGL02, dan M1BGL03, adalah 60.70 %, 55.78 % dan
54.27 %.
Isolat bakteri yang diinokulasikan secara umum berfungsi menstimulir
perkembangan mikoriza. Hal ini dibuktikan dengan isolat bakteri yang mampu
menstimulir perkembangan mikoriza secara in vitro juga mampu menstimulir
perkembangan mikoriza secara in vivo, yang ditunjukan dengan infeksi mikoriza
yang lebih besar pada perlakuan mikoriza yang dikombinasikan dengan bakteri
dibandingakan dengan infeksi mikoriza pada perlakuan mikoriza tanpa bakteri.
Interaksi antara mikoriza dan bakteri secara umum tidak berpengaruh nyata pada
pertumbuhan Sengon.

Kata kunci : Fungi Mikoriza Arbuscula, Mycorrhizal Helper Bacteria, persentase


infeksi.

PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemanfaatan
Mycorrhizal Helper Bacteria (MHBs) dan Fungi Mikoriza Arbuskula Untuk
Meningkatkan Pertumbuhan Sengon (Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) di
Persemaian adalah benar benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan
dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada
perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir
skripsi ini.

Bogor, Februari 2008

Alkareji
NRP E14203002

Judul Skripsi

: Pemanfaatan Mycorrhizal Helper Bacteria (MHBs) dan Fungi


Mikoriza Arbuskula Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Sengon
(Paraserianthes falcataria (L.) Nielsen) di Persemaian.

Nama

: Alkareji

NIM

: E14203002

Menyetujui :
Dosen Pembimbing,

Dr. Ir.Sri Wilarso Budi R, MS


NIP. 131781161

Mengetahui :
Dekan Fakultas Kehutanan IPB,

Dr. Ir. Hendrayanto M. Agr


NIP. 131578788

Tanggal Lulus :

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala
curahan rahmat dan kasih sayang Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil
diselesaikan. Penelitian ini berjudul Pemanfaatan Mycorrhizal Helper Bacteria
(MHBs) dan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) Untuk Meningkatkan Pertumbuhan
Sengon

(Paraserianthes

falcataria

(L.)

Nielsen)

di

Persemaian,

yang

dilaksanakan pada bulan Juni 2006 April 2007.


Dalam penelitian ini berhasil ditemukan tiga isolat bakteri yang mampu
meningkatkan persentase infeksi akar baik in vitro maupun in vivo. Namun
interaksi antara mikoriza dengan isolat bakteri tidak menunjukan pengaruh nyata
terhadap parameter pertumbuhan Sengon.
Dengan terselesaikannya penelitian ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada Bapak Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R, MS selaku pembimbing. Selain itu
penghargaan penulis disampaikan kepada Bapak Abimanyu, serta Ibu Dr. Arum
atas bantuannya dan kepada Ayah, Ibu, Abang, Adik, dan Indah Yuliasari dan
seluruh keluarga yang tercinta atas segala doa dan kasih sayangnya. Ungkapan
terima kasih juga disampaikan kepada, Rona, Lukman, Linda, Resa, Pepeng,
Anjar dan semua teman-teman Silvikultur 40, serta serta teman teman di
laboratorium Silvikultur.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak dan bermanfaat bagi dunia kehutanan pada
khususnya.

Bogor, Februari 2008

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................

DAFTAR TABEL ................................................................................................

iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv


DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian............................................................................ 2
1.3 Manfaat ......................................................................................... 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sengon (Paraserianthes falcataria) ................................................ 3
2.2 Fungi Mikoriza ................................................................................

2.3 Bakteri............................................................................................ 6
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat .........................................................................

3.2 Bahan dan Alat...............................................................................

3.3 Prosedur Kerja ............................................................................... 8


3.4 Rancangan Percobaan................................................................. 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil ............................................................................................. 16
4.2 Pembahasan ................................................................................. 23
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan .................................................................................. 27
5.2 Saran............................................................................................ 27

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 28
LAMPIRAN ........................................................................................................

30

DAFTAR TABEL

No.

Halaman

1. Keragaman tipe bakteri yang berasal dari fungi Glomus sp.................................16


2. Sidik ragam persen infeksi mikoriza secara in vitro pada Sorgum.....................17
3. Hasil pengujian isolat bakteri terhadap persen infeksi
mikoriza pada Sorgum secara in vitro........................................................................17
4. Analisis sidik ragam pengaruh inokulasi mikoriza,
bakteri dan interaksinya terhadap parameter pertumbuhan semai Sengon .. 18

5. Rerata pengaruh inokulasi FMA terhadap tinggi tanaman Sengon....................18


6. Rerata pengaruh inokulasi FMA terhadap diameter tanaman Sengon.............19
7. Rerata pengaruh inokulasi FMA dan bakteri terhadap biomassa akar.............20
8. Rerata pengaruh inokulasi FMA terhadap biomassa pucuk.................................21
9. Rerata pengaruh inokulasi FMA terhadap rasio biomassa pucuk - akar..........21
10. Rerata pengaruh persentase mikoriza pada akar Sengon...................................21

DAFTAR GAMBAR

No.

Halaman

1. Isolat bakteri.........................................................................................................................16
2. Diagram persen infeksi in vitro.......................................................................................17
3. Perbedaan tinggi tanaman Sengon..............................................................................19
4. Diagram persentase biomassa akar tanaman Sengon..........................................20
5. Ciri akar Sengon yang terinfeksi mikoriza..................................................................22

DAFTAR LAMPIRAN
No.
Halaman
1. Hasi pengukuran tinggi Sengon .....................................................................
31
2. Hasil pengukuran diameter Sengon ...............................................................

32

3. Hasil pengukuran biomassa akar Sengon......................................................

33

4. Hasil pengukuran biomassa pucuk Sengon ...................................................

34

5. Hasil pengukuran rasio biomassa pucuk akar tanaman Sengon .................

35

6. Hasil perhitungan persen infeksi in vitro pada Sorgum...................................

36

7. Hasil perhitungan persen infeksi akar pada Sengon ......................................

36

8. Sidik ragam tinggi Sengon .............................................................................

37

9. Sidik ragam diameter Sengon........................................................................

37

10. Sidik ragam biomassa akar Sengon.............................................................

38

11. Sidik ragam biomassa pucuk Sengon ..........................................................

38

12. Sidik ragam rasio biomassa pucuk - akar Sengon........................................

38

13. Sidik ragam % infeksi akar Sengon..............................................................

39

Anda mungkin juga menyukai