Tanggal praktikum
: 18 November 2014
Tanggal pengumpulan
: 02 Desember 2014
BIOLOGI 1B
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2014
Praktikum ke 7
ANATOMI INTERNAL HEWAN DAN TUMBUHAN
Waktu dan tanggal praktikum
Praktikum Biologi Umum ini kami lakukan pada hari Selasa 18
November 2014 pukul 15.30-18.00 WIB. Tempat yang kami pakai yaitu di
Laboratorium Biologi Sains UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.
I.
PENDAHULUAN
I.1Tujuan
Untuk memperkenalkan teknik dasar pembedahan katak untuk
anatomia, dari
atau
tumbuh-tumbuhan.
Anatomi
hewan
berarti
segala
mahluk
yang
mempunyai
karakteristik
burung
Pada
umumnya
tubuh
hewan
vertebrata
memiliki
jaringan epitel,
jaringan ikat,
jaringan otot, dan
jaringan syaraf.
jaringan
fungsi
yang
tertentu
saling
bekerja
disebut
sama
organ.
untuk
Beberapa
ialah
dengan
percabangan usus
paru-paru.
Paru-parunya
mirip
suatu
seluruh
jaringan
tumbuhan
menjadi
jaringan
sedang
tumbuh
serta
daerah-daerah
tepi
batang,
dan
memiliki
sitoplasma
yang
aktif
secara
saat
sebagian
menjalankan
jenis
selnya
Hademenos, 2006).
Adapun jaringan
fungsi
transportasinya,
kehilangan
penyusun
nukleusnya
tubuh
walaupun
(Fried
tumbuhan
dan
dapat
dewasa.
Jaringan
ini
mempunyai
bentuk
yang
terdiri
dari
xilem
yang
merupakan
jaringan
jaringan
menurut
jenis
tumbuhannya.
Secara
anatomi,
batang,
memiliki
klorofil
yang
mengakibatkan
daun
dan
pengangkutan
hasil
asimilasi
dari
atas
kebawah.
3. Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan.
Akar adalah bagian tumbuhan yang biasanya terdapat
didalam tanah. Dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop)
atau menuju kearah air (hidrotrop).Akar tidak berbuku-buku,
tidak beruas, berdaun, ataupun sisik-sisik. Warna akar umumnya
putih dan berbentuk runcing dan mudah masuk kedalam tanah.
Akar berfungsi sebagai:
1. Memperkuat berdirinya tumbuhan
2. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang dibutuhkan
menuju daun (Citrosupomo, 2005).
II.
METODE
II.1
Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk anatomi internal hewan.
Alat
Satu set alat
bedah
Baki bedah
Jumlah
Satu set
Bahan
Kapas
Jumlah
Secukup
Larutan
nya
Secukup
anastesi/ eter
nya
Secukup
Larutan
Secukup
nya
fisiologis
nya
yang berisi
film
Jarum
(ringers
Botol/ toples
solution)
Katak
tertutup untuk
anastesi
Alat dan bahan yang digunakan untuk anatomi internal tumbuhan.
Alat
Scalpel
Jumlah
1
Bahan
Tanaman
Jumlah
1
singkong
Cutter
utuh
Tanaman jati
utuh
Mikroskop
Objec glass
1
1
dan cover
2.2
Cara Kerja
Botol/ toples
-
jenuh
Dimasukkan seekor katak
Ditutup botol dengan rapat
Katak
-
Anastesi
dan
Preparasi
Direntangkan
kaki-kaki
katak
untuk pengamatan
Ditusuk telapak
menggunakan
kaki
jarum
agar
dengan
tidak
berpindah
Disimpan segumpal kapas pada
demi
Katak
Pemotongan
kulit
terpotong
Digunakan
pemotongan
awal
pada gambar
Dibuka kulit katak dengan hati-hati
Jaringan otot
Pemotongan
jaringan otot
sama
dengan
daerah
pemotongan kulit
Digunting sesuai pola pada gambar
Dilakukan dengan hati-hati !
Menghindari pemotongan pembuluh
Jaringan otot
sama
daerah
pemotongan kulit
Digunting sesuai pada gambar
Dilakukan dengan hati-hati ! Dan
menghindari
Pengamatan
organ internal
dengan
pemotongan
Organ-organ internal
- Diamati menggunakan pinset
Jaringan ikat
-
scalpel
atau
gunting
Organ internal
-
Katak
Selesei
Prosedur kerja anatomi internal tumbuhan
Mulai
Tumbuhan
-
Jaringan
-
Selesei
III.
HASIL PENGAMATAN
Gambar tangan
Gambar pribadi
Gambar literatur
4
1
3
6
5
Sumber: (dokumen pribadi,
2014).
2014).
Gambar anastesi
Gambar pengulitan
Kapas
otot
yang
diberi
larutan
kulit
katak
Gambar pemotongan
kulit
Kapas
yang
diberi
larutan
Keterangan:
Jaringan
otot
No
Nama Organ
Fungsi
.
1.
Hati
Menyerap racun
2.
Jantung
Memompa darah
3.
Ovarium
4.
dengan telur
K. empedu
5.
Usus halus
Penyerapan makanan
6.
Lambung
7.
Oviduk
8.
Paru-paru
Respirasi
Reproduksi
b. Anatomi tumbuhan
1.Tanaman singkong (Manihot utilissima)
a. Akar singkong vertikal
1. Gambar tangan
Gambar pribadi
Gambar literatur
1. Gambar tangan
2. Gambar pribadi
3.Gambar literatur
2014) (4x10).
c. Batang singkong vertikal
1.Gambar tangan
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
(10x10).
d. Batang singkong horizontal
1.Gambar tangan
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
2014) (10x10).
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
2014) (10x10).
1.Gambar tangan
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
1.Gambar tangan
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
(4x10).
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
2014) (10x10).
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
2014) (16x10).
2.Gambar pribadi
3.Gambar literatur
Keterangan :
No
1
Nama Tumbuhan
Pohon Jati (Tectona Grandis)
Organ Internal
Daun atas (Adaksial)
Daun bawah
Keterangan
a. Stomata
b. Trikomata
c. Tulangdaun
a. Stomata
(Abaksial)
b. Trikomata
3
a. Kulit
b. Kutikula
c. Xilem
d. Floem
e. Kambium
a. Kulit
b. Jaringan gabus
c. Xilem
d. Floem
Pohon Singkong
(Manihot Utilissima)
a. Stomata
b. Trikomata
c. Tulangdaun
Pohon Singkong
(Manihot Utilissima)
Daun bawah
(Abaksial)
a. Stomata
b. Trikomata
c. Tulang daun
Pohon Singkong
(Manihot Utilissima)
a. Kulit
b. Kutikula
c. Xilem
d. Floem
e. Kambium
Pohon Singkong
(Manihot Utilissima)
a. Kulit
b. Jaringan gabus
c. Xilem
d. Floem
IV.
PEMBAHASAN
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan mengenai
pengamatan anatomi pada hewan yang dimana hewan yang
digunakan percobaan adalah hewan vertebrata dengan kelas
Amphibia dengan
hewan
berada
di
luar
air
untuk
memungkinkan
yang
menghasilkan
lendir
untuk
pencernaan
pada
katak
terdiri
dari
mulut,
Animalia
Fylum
Chotdata
Sub fylum
Vertebrata
Kelas
Amphibia
Famili
Ranidae
Genus
Rana
Spesies
Rana sp
Organ
Berdasarkan
hewan,
kami
internal
percobaan
pada
kami
menggunakan
katak
mengenai
katak
akan
anatomi
sawah
dan
terlihat.
internal
setelah
diamati pula
bagian morfologi
kami
menggunakan
katak
sawah
dan
setelah
Jantun
g
Hat
i
Lambun
g
Paruparu
Usus
besar
Emped
u
Anus
yang
disimpan
dalam
kantung
empedu
yang
berwarna hijau.
3. Jantung berfungsi sebagai alat untuk mempompa darah pada
katak.
4. Lambung berfungsi sebagai alat untuk menyimpan makanan
yang telah masuk dari rongga mulut dan esophagus.
5. Usus besar berfungsi sebagai alat pencernaan, pembentukan
feses, dan penyerapan air.
6. Empedu berfungsi untuk membuang limbah tubuh tertentu
(terutama pigmen hasil pemecahan sel darah merah dan
kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan
penyerapan lemak.
7. Anus berfungsi sebagai alat defekasi (pembuangan feses).
Kendala yang kami alami saat melakukan pembedahan
yaitu ketika kami melalukan pemotong kulit pada bagian bawah
perut, karena kami takut kalau ada bagian organ internal yang
ikut terpotong juga. Ada pula kendala yang sangat dirasakan
ketika kami akan melakukan pemotongan jaringan otot. Pada
saat melakukan pemotongan jaringan otot ini kami kurang
berhati-hati sehingga saat memotong terkena pembuluh darah
katak sehingga terjadi kebocoran dan membuat kami jadi sulit
untuk mengamati organ internal pada katak. Berdasarkan
pengalaman kami ketika melakukan pemotongan pada jaringan
otot. Kami memberikan solusi
kami.
Menurut
pendapat
Fahn
(1982)
cukup
air
tingginya
dapat
mencapai
30
serta
cm.
Struktur
petulangannya
pangkal
menyirip,
dan
ujungnya
permukaannya
meruncing,
kasar.
Adapun
Kingdom
Plantae
Divisi
Spermatophyta
Subdivisi
Angiospermae
Kelas
Dycotiledoneae
Ordo
Verbenales
Famili
Verbenaceae
Genus
Tectona
Spesies
Tectona grandis
Plantae
Divisio
Magnoliophyta
Classis
Magnoliopsida
Sub Classis :
Rosidae
Ordo
Euphorbiales
Familia
Euphorbiaceae
Genus
Species
:
:
Manihot
Manihot utilisima
ekstravaskuler
mineral
di
luar
yaitu
pengangkutan
berkas
pembuluh
air
dan
pengangkut.
fotosintesis
terjadi
didaun
pada
tanaman.
energi cahaya
C6H12O6 +O2 +
H2O
klorofil
Air dan zat terlarut yang diserap akar diangkut menuju
daun akan dipergunakan sebagai bahan fotosintesis yang
hasilnya berupa zat gula/ amilum/ pati. Pengangkutan hasil
fotosintesis berupa larutan melalui floem secara vaskuler ke
seluruh bagian tubuh disebut translokasi. Untuk membuktikan
Buluh tapis
Sel pengiring
Parenkim floem
Serabut-serabut
Berdasarkan data yang kami amati terdapat banyak
dikotil
sedangkan
tanaman
singkong
termasuk
strukur
batangnya
dikotil
memiliki
jaringan
V.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil. A. 2000. Biologi Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Fried, G., Hademenos, G. J. 2006. Biologi (edisi kedua). Jakarta:
Erlangga.
Iskandar, T. 1998. Amphibia Jawa dan Bali. Bogor: Puslitbang Biologi.
Kimbal, Jhon. W. 1999. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Pechenik, J. 2000. Biology of The Invertebrates. Four Edition. Mc Graw
Hill. Cambridge: University Press.