Asep (406080089)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Penulisan
Penyakit Koagulasi Intravaskular Diseminata (KID) atau yang lebih
dikenal sebagai Disseminated Intravascular Coagulation (DIC) merupakan suatu
gangguan pembekuan darah yang didapat, berupa kelainan trombohemoragic
sistemik yang hampir selalu disertai dengan penyakit primer yang mendasarinya.
Karakteristik ditandai oleh adanya gangguan hemostasis yang multipel dan
kompleks berupa aktivasi pembekuan darah yang tidak terkendali dan fibrinolisis
(koagulopati konsumtif). DIC merupakan salah satu kedaruratan medik, karena
mengancam nyawa dan memerlukan penanganan segera.1,2, 3
DIC merupakan kelainan perdarahan yang mengancam nyawa, terutama
disebabkan oleh kelainan obstetrik, keganasan metastasis, trauma masif, serta
sepsis bakterial. Terjadinya DIC dipicu oleh trauma atau jaringan nekrotik yang
akan melepaskan faktor-faktor pembekuan darah. Endotoksin dari bakteri gram
negatif akan mengaktivasi beberapa langkah pembekuan darah. Endotoksin ini
pula yang akan memicu pelepasan faktor pembekuan darah dari sel-sel
mononuklear dan endotel. Sel yang teraktivasi ini akan memicu terjadinya
koagulasi yang berpotensi menimbulkan trombi dan emboli pada mikrovaskular.
Fase awal DIC ini akan diikuti fase consumptive coagulopathy dan secondary
fibrinolysis. Pembentukan fibrin yang terus menerus disertai jumlah trombosit
yang terus menurun menyebabkan perdarahan dan terjadi efek antihemostatik dari
produk degradasi fibrin. Pasien akan mudah berdarah di mukosa, tempat masuk
jarum suntik/infus, tempat masuk kateter, atau insisi bedah. Akan terjadi
akrosianosis, trombosis, dan perubahan pregangren pada jari, genital, dan hidung
akibat turunnya pasokan darah karena vasospasme atau mikrotrombi. Pada
pemeriksaan lab akan ditemui trombositopenia, PT dan aPTT yang memanjang,
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
Asep (406080089)
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
Asep (406080089)
BAB II
ETIOLOGI DIC
DIC akut:
Infeksi:
Keganasan :
- Hematologi (AML)
- Metastase (mucin secreting adenocarcinoma)
DIC kronik:
Keganasan : rumor solid, lekemi,
Obstetri : intrauterin fetal death, abrasio plasenta
Hematologi : sindrom mieloproliferatif
Vaskular: rematoid artritis, penyakit raynaud
Cardiovascular - infark miokard
Inflamasi; ulcerative colitis, penyakit crohn, sarcoidosis
BAB III
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
Asep (406080089)
anticoagulant
proteins, protein
fibrinolitik
dan
protein
antifibrinolitik. Semua komponen ini harus tersedia dalam jumlah cukup, dengan
fungsi yang baik serta tempat yang tepat untuk dapat menjalankan faal hemostasis
dengan baik. Interaksi komponen ini dapat memacu terjadinya thrombosis disebut
sebagai sifat prothrombotik (prokoagulan) dan dapat juga menghambat proses
thrombosis yang berlebihan, disebut sebagai sifat antithrombotik (antikoagulan).
Faal hemostasis dapat berjalan normal jika terdapat keseimbangan antara faktor
prothrombotik dan faktor antithrombotik. 6,7
III.2 Komponen Prothrombotik (Prokoagulan)
Hemostasis normal dapat dibagi menjadi dua tahap: 6,7,8
1. Hemostasis primer (primary hemostasis) dan
2. Hemostasis sekunder (secondary hemostasis)
.
Pada hemostasis primer yang berperan adalah komponen vaskuler dan
komponen trombosit. Disini terbentuk sumbat trombosit (platelet plug) yang
berfungsi segera menutup kerusakan dinding pembuluh darah. Sedangkan pada
hemostasis sekunder yang berperan adalah protein pembekuan darah, juga dibantu
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
Asep (406080089)
oleh trombosit. Disini terjadi deposisi fibrin pada sumbat trombosit sehingga
sumbat ini menjadi lebih kuat yang disebut sebagai stable fibrin plug.8
Asep (406080089)
berlangsung pendek karena dihambat oleh tissue factor pathway inhibitor (TFPI).
Jadi jalur ekstrinsik hanya memulai proses koagulasi, begitu terbentuk sedikit
thrombin, maka thrombin akan mengaktifkan faktor IX menjadi FIXa lebih lanjut,
sehingga proses koagulasi dilanjutkan oleh jalur intrinsik. Jalur intrinsik dimulai
dengan adanya contact activation yang melibatkan faktor XII, prekalikrein dan
high molecular weigth kinninogen (HMWK) yang kemudian mengaktifkan faktor
IX menjadi FIXa. Akhir-akhir ini peran faktor XII, HMWK dan prekalikrein
dalam proses koagulasi dipertanyakan. Proses selanjutnya adalah pembentukan
intrinsic tenase complex yang melibatkan FIXa, FVIIIa, posfolipid dari PF3
(platelet factor 3) dan kalsium. Intrinsic tenase complex akan mengaktifkan faktor
X menjadi FXa. Langkah berikutnya adalah pembentukan kompleks yang terdiri
dari FXa, FVa, posfolipid dari PF3 serta kalsium yang disebut sebagai
prothrombinase complex yang mengubah prothrombin menjadi thrombin yang
selanjutnya memecah fibrinogen menjadi fibrin. Thrombin mempunyai fungsi
sentral dalam faal koagulasi, oleh karena thrombin mempunyai berbagai macam
fungsi.6,7,8
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
Asep (406080089)
Asep (406080089)
merupakan
proses
yang
sangat terkendali
dan
Asep (406080089)
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
Asep (406080089)
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
10
Asep (406080089)
BAB IV
PATOFISIOLOGI DIC
Terbentuknya thrombin
oleh rangsangan Tissue
FAFAFAfactor
Kegagalan jalur
anti koagulan
IL-6
Terhambatnya proses
fibrinolisis
cytokines
TNF
TNF
Tissue factor
TFPI
PAI - 1
VII
AT III
IX
TF VIIa
komplek
X
I
IXa
Xa
Protein
C
Plasinogen
VIIIa
Va
Protrombin
(II)
Fibrinoge
n
Aktifator
plasinogen
plasmin
Thrombin
(IIa)
Peningkatan kadar
fibrinogen
Fibri
n
Ketidakcukupan
pembersihan fibrin
Fibrin
Degradatio
n Product
Terjadinya thrombosis
___________________________________________________________________________
pada pembuluh darah
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
kecil dan sedang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
11
Asep (406080089)
deposisi
dalam
pembuluh
darah,
sehingga
menyebabkan
trombus
1,9
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
12
Asep (406080089)
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
13
Asep (406080089)
14
Asep (406080089)
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
15
Asep (406080089)
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
16
Asep (406080089)
BAB V
MANIFESTASI KLINIS
DIC dapat terjadi hampir pada semua orang tanpa perbedaan ras, jenis
kelamin, serta usia. Gejala-gejala DIC umumnya sangat terkait dengan penyakit
yang mendasarinya, ditambah gejala tambahan akibat trombosis, emboli,
disfungsi organ, dan perdarahan. 1,3,6
Manifestasi yang sering dilihat pada DIC antara lain:1,2,5,
Sirkulasi
o
Perdarahan Intrakranial
Sistem Kardiovaskular
o
Hipotensi
Takikardi
Sistem Respirasi
o
Sistem Gastrointestinal
o
Hematemesis
Hematochezia
Sistem Genitourinaria
o
Hematuria
Oliguria
Metrorrhagia
Perdarahan uterus
Sistem Dermatologi
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
17
Asep (406080089)
Petechiae
Purpura
Bulae hemoragik
Acral sianosis
Thrombosis
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
18
Asep (406080089)
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
19
Asep (406080089)
BAB VI
DIAGNOSIS
1 point
1 point
1 point
4. Trombositopeni
1 point
1 point
6. Meningginya FDP
1 point
7. Meningginya D-dimer
1 point
8. Menurunnya AT III
1 point
8 point
: >100.000/mm3
=0
50.000-100.000/mm3
=1
< 50.000/mm3
=2
=0
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
20
- Pemanjangan PT
- Fibrinogen
Asep (406080089)
=2
=3
: < 3 detik
=0
4-6 detik
=1
> 6 detik
=2
=1
=0
4. Jumlah skor:
> 5 : Sesuai DIC
Pemeriksaan D-dimer.
D-dimer adalah produk pemecahan fibrin (FDP) yang berasal dari lisis
plasmin.
Uji Antibodi monoklonal memiliki spesifitas yang paling baik dan paling
terpercaya untuk mendiagnosis DIC.
2.
3.
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
21
Asep (406080089)
Uji ini bukan untuk menegakkan diagnosis DIC, oleh karena kadar ini
meningkat pada 85100% penderita.
4.
Fibrinopeptide A.
5.
Jumlah trombosit.
6.
Fibrinogen.
Uji trombin time digunakan untuk mengukur kadar fibrinogen.
Fibrinogen adalah reaktan fase akut dan biasanya meningkat paling awal
sebagai akibat dari penyakit yang mendasari.
7.
Prothrombin time.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menambahkan suatu bahan yang berasal
dari jaringan (biasanya dari otak, plasenta dan paru-paru) pada plasma sitrat dan
dengan memberikan kelebihan Ca2+, kemudian diukur waktu terbentuknya
bekuan. Pemanjangan Masa Protrombin berhubungan dengan defisiensi faktorfaktor koagulasi jalur ekstrinsik seperti faktor VII, faktor X, faktor V, protrombin
dan fibrinogen, kombinasi dari faktor-faktor ini, atau oleh karena adanya suatu
inhibitor.
Uji prothrombin time (PT) untuk menguji faktor ekstrinsik dan jalur
umum (common pathways).
PT dapat normal, memanjang dan memendek pada DIC.
Secara umum bukan mcrupakan uji yang dapat dipercaya untuk D1C oleh
karena 50-75% penderita dapat memanjang.
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
22
8.
Asep (406080089)
ellegic acid atau celite dan juga fosfolipid standard untuk mengaktifkan faktor
kontak pada plasma sitrat. Lalu ditambahkan ion kalsium dan diukur waktu
sampai terbentuknya bekuan.
Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi kelainan kadar dan fungsi
faktor faktor koagulasi jalur intrinsik ; prekallikrein, HMWK, faktor XII, faktor
XI, faktor IX, faktor VIII dan aktifitas jalur bersama ; faktor X, faktor V,
protrombin dan fibrinogen, serta adanya inhibitor.
Bukan merupakan uji yang dapat dipercaya untuk diagnosis DIC, oleh
karena 50-60% penderita dapat memanjang
9.
Thrombin time.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menambahkan trombin eksogen pada
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
23
Asep (406080089)
BAB VII
PENGELOLAAN DIC
2.
Umum :
a.
b.
Menghentikan
proses
patologis
pembekuan
intravascular
(proses
koagulasi).
Dapat dengan melakukan pemberian antikoagulan seperti heparin, AT III
dan obat seperti hirudin rekombinan dan gabexate.
c.
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
24
Asep (406080089)
memperbaiki perfusi
mengatasi hipoksia
mengatasi iskemia
2.
3.
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
25
f.
Asep (406080089)
Pengobatan alternative
Penggunaan gabaxate
Pemberian antikoagulan
Perlu
dipertimbangkan
bila
perdarahan
berlanjut
dan
kelainan
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
26
Asep (406080089)
BAB VIII
KESIMPULAN
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
27
Asep (406080089)
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
28
Asep (406080089)
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
Journal.
September
1001:
(9).
http://www.emedicine.com/emerg/topic. 150.htm
5.
For
Transfusion
Medicine.
March,
The
1999.
http://www.itxm.org/TMU1998/tmu3-99.htm
6.
&
Wilkins;
2002.p.283-302.
29
Asep (406080089)
Disseminated Intravascular
Coagulation.
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
30
Asep (406080089)
___________________________________________________________________________
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang
Periode 18 Januari 2010 27 Maret 2010
31