2-Basic Maintenance Dan Perbaikan
2-Basic Maintenance Dan Perbaikan
DAN PERBAIKAN
1. Pengertian Dasar Maintenance (Perawatan)
Aktivitas yang diperlukan
untuk
menjaga
atau
mempertahankan
suatu
fasilitas
agar
fasilitas
tersebut
dapat
tetap
berfungsi
dengan
baik
dengan kondisi siap pakai.
2. Pentingnya Maintenance
Agar fasilitas siap pakai pada saat yang diperlukan.
Seiring dengan waktu, tentunya kondisi dari suatu fasilitas yg
mengalami pemakaian, kemampuan kinerjanya lambat laun akan
menurun, bila tanpa dilakukan perawatan maka fasilitas tsb akan
melemah secara bertahap tapi pasti sehingga tidak lagi mempunyai
kemampuan kerja yg baik secara teknis maupun ekonomis.
Diharapkan akan dapat memperpanjang umur pakai fasilitas.
3. Kerusakan
Sistem tidak dapat digunakan sama sekali
Sistem masih dapat digunakan tetapi tidak menunjukkan hasil yang
memuaskan
Sistem maupun komponen sistem mengalami kemerosotan atau
penurunan fungsi secara serius sehingga sudah tidak aman lagi untuk
digunakan, dan dianggap sangat penting untuk segera dihentikan
pengoperasiannya serta segera diperbaiki atau diganti
4. Pola Kerusakan
Tahapan Kerusakan
II
t1
III
t2
Waktu
Daerah I
Daerah II
Daerah III
Mesin
Mogok / macet
Gangguan
Penyakit
Penyebab
Kurang daya
tahan tubuh
Bantuan
Dokter
Teknisi / mekanik /
petugas perawatan
Pencegahan
Istirahat yang
cukup, berolah
raga
Mengikuti petunjuk
operasi
Pemantauan
Berat badan
5. Perkembangan Maintenance
Di tahap awal perawatan tidak dikenal sebagai suatu keilmuan
tertentu.
Pada tahap selanjutnya perawatan dianggap sebagai suatu
spesialisasi tersendiri.
Selanjutnya pada tahap ketiga mulai memperhatikan pada
perawatan pencegahan.
Tahap ke empat mulai diperkenalkan aspek - aspek manajerial.
Pada tahap kelima, peran perawatan masuk kedalam proses design.
Di tahap keenam perawatan mulai dianggap sbg suatu sistem dg
menggunakan suatu perencanaan diseluruh operasi perawatan, dan
data-data kejadian yang berhubungan dengan
pekerjaan
perawatan dimasa lalu dipakai sebagai masukan.
Tahap selanjutnya berkembang sistem perawatan yang lebih baik
lagi seperti TPM
7. Kebijakan Perawatan
Perawatan (Maintenance)
Perawatan Terencana
(Planned Maintenance)
Perawatan Pencegahan
(Preventive Maintenance)
Perawatan Terjadwal
(Scheduled Maintenance)
Perawatan Prediksi
(Predictive Maintenance)
Perawatan Perbaikan
(Corrective Maintenance)
8. Kebijakan Perawatan
Perawatan kerusakan dapat diartikan sebagai kebijakan perawatan
dengan cara mesin atau peralatan dioperasikan hingga rusak,
kemudian baru diperbaiki
Perawatan pencegahan adalah merupakan perawatan yang
dilakukan sebelum terjadi kerusakan mesin
Keuntungan
terjamin kehandalannya,
terjamin keselamatan
umur paki fasilitas/mesin menjadi lebih panjang
biaya perawatan akan lebih rendah
down time proses produksi dapat diperendah
Kerugian
Perawatan tidak ekonomis
waktu operasi terbuang
kemungkinan akan terjadi human error dalam proses
assembling atau lainnya.
Monitoring
Monitoring
Monitoring
Monitoring
Monitoring
minyak pelumas
visual
kinerja
geometris
getaran ( vibration )
1. Perawatan terjadwal
2. Perawatan breakdown
3. Perawatan prediktif
Urutan kegiatan, berdasarkan langkah kegiatan perawatan maka ruang
lingkupnya meliputi :
1. Pemeriksaan/evaluasi awal
2. Pembongkaran/disassembling
3. Pencucian
4. Inspeksi
5. Pemulihan/perbaikan
6. Perakitan/assembling
7. Inspeksi ahir.
Penggolongan kegiatan, berdasarkan jenis kegiatan terdiri dari :
1. Instalasi
4. Trouble shooting 7. Perawatan dan perbaikan
2.Operasi mesin
5. Monitoring
8. Semi overhaule
3. Inspeksi
6. Pelumasan
9. Overhaule
10. Pengujian/kalibrasi
Ka. Div.
Perawatan
Bengkel
Pelaksana
perawatan
Utility
Pelaksana
perawatan
Perencanaan
Pelaksana
perawatan
9. Perubahan Paradigma
UNSUR SISTEM
Faktor penentu
Lingkungan Usaha
Kendala utama
TATANAN LAMA
TATANAN BARU
Produksi
Pasar
Tenang Bergejolak
Keterbatasan sumber
Penguasaan tek.
b. Tujuan :
g.Tahapan Implementasi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
h. Aktifitas dasar :
Perbaikan Terfokus ( Focused Improvement)
Perawatan Mandiri ( Autonomous Maintenance )
Pelatihan
Perawatan Terencana ( Planned Maintenance )
Penanganan permasalahan sejak dini ( Early management)
Meningkatkan kualitas manajemen Perawatan ( Quality Management )
Partisipasi bagian administrasi dan penunjang lainnya dalam TPM
( Supporting Departement)
Manajemen K3 dan Lingkungan
j. Pengukuran :
Mengukur Availability :
Operating time
Availablity = ------------------ x 100 %
Loading time
Mengukur Performance Efficiency :
Theoretical cycle time
Operating speed rate = ---------------------------------Actual cycle time
Actual processing time
Net operating rate =
---------------------------------Operation time
Operating speed rate
Performance Efficiency = ----------------------------- x 100 %
Net operating rate
Mengukur Quality
Contoh :
Pemeriksaan berkala
Pembersihan
Pengencangan baut
Ketepatan prosedure operasi
2. Metoda perawatan :
Perawatan terjadwal
meliputi rencana perbaikan kinerja mesin/peralatan, rencana
penggantian sistem atau komponen dll.
Perawatan Prediksi
pengukuran, inspeksi atau pemeriksaan, dan perbaikan.dll.
Perawatan berdasarkan kerusakan (Breakdown maintenance),
menyangkut perbaikan setelah terjadi kerusakan.
3. Waktu pekerjaan perawatan dan perbaikan :
Pekerjaan perawatan dan perbaikan pada saat mesin/peralatan
tidak beroperasi seperti pada hari-hari libur, over time, dll.
Pekerjaan dilakukan pada saat mesin berjalan.
dapat
dikontrol
berdasarkan
jadwal
Standar Engineer
Indikator kualitas dan efektifitas standar engineer :
Terutama sekali dalam hal kemampuan menangani permasalahan - permasalahan Human Relations.
Engineer yang baik adalah berkemampuan secara teknis dan produktif dalam menangani
permasalahan perusahaan
Kemampuan dalam hal administrasi, dan mampu dalam membuat keputusan bisnis.
Kualifikasi
a. Human Relation Skills :
Mengerti perasaan orang, baik secara individu maupun kelompok.
Mempunyai sensitivitas sangat peka terhadap apresiasi & kemampuan orang.
Kemampuan dalam menggali potensi dan karakteristik seseorang untuk di kembangkan.
Dan yang lainnya.
b. Mempunyai Kemampuan Teknik :
Mengerti tentang dasar-dasar teknis di lapangan dalam melaksanakan operasi pekerjaan.
Berpengetahuan kerja secara spesifik dalam bidangnya.
Familiar secara luas dengan peralatan dan prosesnya yang ada di perusahaan.
Berkemampuan praktis terhadap dasar -dasar teknis dan engineering serta dapat mengantisipasi
kesalahan dan kerusakan pada peralatan dan mesin-mesin indrustri.
Bussines Experience
Mengerti secara umum hubungan antar tingkat departemen dari
organisasi.
Mempunyai minat khusus terhadap proses pekerjaan dan pelaksanaan
usaha lain yang ada dalam linkungan industri.
Pemakaian Keandalan :
Keandalan banyak membantu dalam pemecahan masalah - masalah yang
berhubungan dengan pengelolaan perawatan
Kemampuan suatu sisitem untuk bekerja sesuai dengan fungsinya secara
baik, akan berkaitan dengan dua hal, berikut :
Kecepatan operasi, kemungkinan suatu sisitem untuk beroperasi dengan baik dan
menunjukkan hasil yang memuaskan dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Dengan
demikian waktu total kalender adalah dasar perhitungan untuk kecepatan operasional.
Kemampuan suatu sistem, adalah kemungkinan beroperasinya suatu sistem dengan hasil
yang memuaskan dalam jangka waktu tertentu dibawah ketentuan kondisi operasional,
dimana total waktu yang digunakan termasuk waktu operasi, waktu untuk perbaikan,
administrasi dan logistik.
Unsur penting :
o
o
o
Fungsi Keandalan :
o
Jika variabel T sebagai waktu kegagalan atau dinyatakan sebagai waktu operasi
dari awal sampai terjadi kerusakan dengan (x) sebagai fungsi kepadatan
probabilitas, maka (x)dx adalah probabilitas dari sistem akan mengalami
kerusakan pada interval (t,t + t). Dan bila fungsi distribusi kumulatif F(t)
dikatakan sebagai ke tidak andalan) maka :
t
F(t) = P(T<t) = (x)dx
-
Nilai lain :
Mean Time To Failure (MTTF)
Mean Time Between Failure ( MTBF)
Ketersediaan (AVAILABILITY)
Availability, merupakan suatu pengukuran
terhadap alternatif performansi sistem
Definisi : Peluang sistem atau komponen
memfungsikan kemampuannya pada periode
waktu tertentu.
Up-time
Availability =
Jenis AVAILABILITY
Inherent availability, dasarnya adalah distribusi kerusakan dan distribusi
perbaikan, sehingga :
MTBF
Ainh. =
MTBF + MTTR
Contoh :
Sebuah mesin memiliki sebuah distribusi waktu antar kerusakan (time
between failure) log-normal dengan parameter bentuk s = 0.86, serta
parameter pembanding (scale parameter) t med = 40 jam operasi. Distribusi
perbaikannya adalah normal dengan rataan (mean) 3.5 jam dan memiliki
standar deviasi 1.8 jam. Oleh karena itu MTBF = 40e 0.739672 = 57.9 dan Ainh =
57.9/(57.9 + 3.5) = 0.943.
Achieved availability, didasarkan pada rata-rata waktu antar perawatan yang
didalamnya terkandung perawatan pencegahan dan perawatan terjadwal,
sehingga :
MTBM
Aa. =
MTBM + M
o
o
Dasar penggantian :
o Total ongkos untuk mengoperasikan suatu peralatan / mesin akan sama dengan
Ongkos pembelian ditambah Biaya operasi dan dikurangi Nilai sisa peralatan
= C + r(t) - S
dimana : C = Ongkos pembelian
S = Nilai sisa
r(t) = Ongkos operasi pada waktu ke t
A(T) =
T
dimana :
- Jika peralatan / mesin tersebut digunakan untuk T tahun
- Total mengadakan biaya pada peralatan pada T tahun
= Biaya utama + Total biaya menjalankan pada T tahun
Nilai sisa
= C + K (T) - S