Anda di halaman 1dari 3

Esai sastra

PUISI SEBAGAI KRITIK SOSIAL


Krisis moral di Indonesia belakangan ini, agaknya tidak lepas dari ulah pemerintah
yang semakin semena-mena saja. Berbagai penyimpangan para pejabatpun menjadi sesuatu
yang sangat biasa. Korupsi, kolusi, nepotisme, dan berbagai polemik menjadi sarapan seharihari media massa. Hal ini menimbulkan kecaman dari berbagai pihak di masyarakat.
Disamping itu, krisis ekonomi bangsa Indonesia yang tak kunjung membaik, ikut
menggodok semangat masyarakat untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap kinerja
pemerintah. Di tengah krisis, puisi bisa menjadi salah satu alternatif untuk menekan
penyelewengan pemerintahan dan menginspirasi masyarakat.
Salah satu contoh adalah puisi karya Addien berikut ini :
Sajak Orang Bingung
Menghitung dunia bernyawa
yang bersajak tentang antrian utang dan piutang
satu milyar lebih orang terkatung-katung di tengah jalan
melihat dunia salah jalan
Ooh dasar sialan
Menghitung satu,dua,dan jutaan antrian
terlihat banyak BMW yang masih antri pertamax
dan segerombolan kain lusuh di depan drum-drum minyak tanah
Padahal harganya di angkasa
Dan Amerika tertawa,Rusia ternyenyum
karena Indonesia masih menangis untuk 1000 tahun lagi
Inilah gara-gara penyakit laten
Membobol habis karcis neraka dengan tlaten
Dan ini penyakit yang paten
satu,dua hisapan udah bisa leren
tapi bahaya untuk mereka
di depan Tv hanya bisa melihat tikus ditangkap
semoga terus terperangkap
Taukah kamu arti;"Rawe-rawe rantas malang-malang putung?"
Artinya;"Pejabat yang banyak gawe puas,rakyat yang malang malah bingung."
Puisi diatas menceritakan tentang kontrasnya kehidupan di Indonesia ini. Disatu sisi banyak
orang yang kesusahan dan terjerat utang, disisi lain banyak orang berpunya tetapi

menghiraukan orang-orang miskin disekitar. Hal ini disebutkan pada larik Menghitung
dunia bernyawa. yang bersajak tentang antrian utang dan piutang. satu milyar lebih orang
terkatung-katung di tengah jalan. melihat dunia salah jalan. Ooh dasar sialan. Menghitung
satu,dua,dan jutaan antrian. terlihat banyak BMW yang masih antri pertamax. dan
segerombolan kain lusuh di depan drum-drum minyak tanah. Padahal harganya di
angkasa. Selain itu, penyair juga menggambarkan imperialisme bangsa Amerika dan Rusia
terhadap Indonesia yang sudah menjadi rahasia umum dalam larik Dan Amerika tertawa,
Rusia ternyenyum. karena Indonesia masih menangis untuk 1000 tahun lagi.
Berikut adalah puisi lain yang berisikan harapan terhadap bangsa Indonesia:
Balada sang merah putih (anonim)
kek, lihatlah bendera negriku.
merahnya sudah pada luntur, putihnya sudah kabur
belikan aku kesemba tuk mencelupnya
belikan aku pemutih tuk merendamnya
kek, lihatlah bendera yang tegak.
merahnya bergincu, putihnya berbedak
cucuku, dengarlah.
itu merah bukan kesumba, tapi merahnya darah-darah pahlawan
itu putih bukan pemutih, tapi putihnya hati-hati pejuang
tak pula bergincu yang ditube kepalsuan,
tak pula berbedak yang disapuh kemunafikan.
kakek, aku ingin melihat bendera negriku,.
semerah darah dan seputih melati.
bersulam benang-benang keikhlasan.
bersuci mata air, air mata kesabaran
wahai bendera negri-ku,..
teruslah berkibar menjilat matahari.
sejarah adalah saksi abadi
Puisi ini bercerita tentang seorang cucu yang berceloteh pada kakeknya tentang melunturnya
kepribadian

bangsa

Indonesia.

kek,

lihatlah

bendera

negriku.

merahnya sudah pada luntur, putihnya sudah kabur. Tentang kinerja pemerintah yang
dipandang

absurd

dan

penuh

kepalsuan

kek,

lihatlah

bendera

yang

tegak.

merahnya bergincu, putihnya berbedak. Sepetik harapan disuarakan pada dua bait terakhir,
harapan agar kehidupan moral di Indonesia membaik.
.

Puisi kritik sosial seperti yang digarap Addien dan anonim inilah yang diharapkan

bisa menjadi inspirasi bagi elemen masyarakat untuk memperbaiki negeri ini. Selain itu,

puisi-puisi kampanye kritik sosial ini diharapkan pula menjadi sebuah motivator bagi
kalangan elite politik untuk memperbaiki kinerjanya. Sehingga impian dan cita-cita bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang kaya dan makmur dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai