Anda di halaman 1dari 7

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN BBL DENGAN SC

No
1.

Diagnosa
Inefektif

breast

feeding

pengeluaran air susu inadekuat

Tujuan

Intervensi

Rasional

b/dSetelah dilakukan asuhan - Pantau intake dan out put cairan - Pada janin cukup bulan mengandung (80-100
keperawatan selama 1x 24
jam

asupan

air

ml).

susu - Kaji

payudara

ibu

Masukan

cairan

adekuat

untuk

tentang metabolisme tubuh yang tinggi

adekuat dengan kriteria kondisi putting

- Kondisi puting ibu sangat menentukan dalam

hasil sebagai berikut :

proses menyusui, kondisi puting inverted

a. TTV ( TD, nadi, suhu, - Lakukan breast care pada ibu menggangu proses laktasi
RR)

dalam

batas secara teratur

- Perawatan breast care untuk melancarkan dan

normal.
b. Haluaran

merangsang produksi
Air

susu - Lakukan pemberian makan oral menyusui

adekuat

awal dengan 5-15 ml air steril - Pemberian makan awal membantu memenuhi

c. Kebutuhan cairan bayi kemudian dextrosa dan PASI


baru

lahir

air susu pada ibu

kebutuhan kalori dan cairan, khususnya pada

adekuat - Intruksikan ibu cara dan posisi bayi yang menggunakan 100-120 kal/kg dari

(140-160 ml/kg per 24 menyusui yang tepat secara BB setiap 24 jam


jam)

mandiri

- Cara dan posisi ibu dalam menyusui sangat

d. Bayi menyusu kuat

mempengaruhi proses laktasi, sehingga proses


- Instruksikan

pada

mengkonsumsi
menyusui

ibu
susu

agar laktasi harus dilakukan dengan benar


ibu
-

Untuk meningkatkan produksi susu ibu

- Pantau warna, konsentrasi, dan sehingga proses laktasi menjadi adekuat


frekuensi berkemih
- Kehilangan cairan dan kurangnya masukan
oral dengan cepat menghabiskan cairan
Kolaborasi

ekstraseluler dan mengakibatkan penurunan

- Berikan hormon prolaktin per haluaran urin


oral sesuai kondisi ibu
- Berikan glukosa dengan segera - Ibu mungkin memerlukan hormon prolaktin
per oral atau intravena

untuk meningkatka produksi susu


- Bayi memerlukan suplemen glukosa untuk
mningkatkan serum

2.

Kurang
kurangnya

pengetahuan
informasi

perawatan bayi

b/dSetelah dilakukan asuhan - Tentukan tingkat pemahaman- Mengidentifikasi

area

permasalahan

tentangkeperawatan selama 1x 24 ibu atau orang tua tentang

kebutuhan

yang

memerlukan

informasi

jam. Pemahaman tentang kebutuhan fisiologis bayi dan

tambahan

atau

demonstrasi

aktivitas

perawatan bayi dengan adaptasi

perawatan
orang

tua

kriteria

hasil

kehidupan

sebagai ekstrauterus

berikut :
-

terhadap

Ibu sering menyusui

- Lakukan pemeriksaan fisik bayi- Membantu


saat orang tua ada. Berikan

mngenali

normal, dan dapat menurunan ansietas

variasi

bayinya

informasi tentang variasi normal

Ibu makan makanan

dan

yang bergizi

pseudomentruasi,

Ibu mengkonsumsi

payudara

susu untuk ibu


-

- Demonstrasikan

seperti

pembesaran
dan

awasi

menyusui

aktivitas perawatan bayi yang- Meningkatkan pemahaman tentang prinsip-

Ibu mampu

berhubungan

mendemonstarsikan

menyusui dan menggendong

cara atau posisi

karakteristik

dengan

posisi

prinsip dan tekhnik perawatan bayi baru lahir

- Diskusikan kebutuhan nutrisi- Menghilangkan kekhawatiran yang potensial

menyusui dengan

bayi, variabilitas napsu makan

terjadi bila masukan bayi bervariasi dari

tepat

dari satu pemberian makan ke

pemberian makan ke pemberian makan

Ibu untuk banyak

berikutnya dan cara mengkaji

selanjutnya. Membantu menjamin persiapan

makan

keadekuatan hidarasi dan nutrisi

dan pemberian formula yang tepat

- Tekanan kebutuhan bayi baru- Evaluasi


lahir

untuk

degan
kesehatan

tindak

pemberi

evaluasi
pelayanan

terus

menerus

penting

untuk

pemantauan pertumbuhan dan perkembangan

3.

Resti perubahan suhu tubuh b/dSetelah dilakukan asuhan - Pertahankan suhu lingkungan- Dalam respon terhadap suhu lingkungan yag
mekanisme

regulatori

pada hiphotalamus

inmaturkeperawatan selama 1x 24 dalam zona termoneural yang


jam. Suhu dalam batas ditetapkan
normal

dengan

dengan kriteria mempertimbangkan berat badan

hasil sebagai berikut :

neonatus, usia gestasi

rendah, bayi cukup bulan meningkatkan suhu


tubuhnya
meningkatkan

dengan
aktivitas

menangis

atau

motorik

karena

banyak mengkonsumsi oksigen

a. TTV (TD, nadi, suhu, - Pantau aksila bayi kulit, suhu- Stabilisasi suhu mungkin tidak terjadi sampai
RR)

dalam

normal.

batas timpatik

dan

lingkungan

sedikitnya setiap 30-60 mnt

b. Suhu 370 C

8-12 jam setelah lahir kecepatan konsumsi


oksigen dan metabolisme minimal bila suhu
kulit dipertahankan diatas 36,50 C

c. Stres dingin tidak ada - Kaji

frekuensi

pernapasan- Bayi menjadi takipnea dalam respon terhadap

perhatikan takipnea (frekuensi >

peningkatan

kebutuhan

oksigen

60/mnt)

dihubungkan dengan stres dingin

yang

- Tunda mandi pertama sampai- Membantu mencegah kehilangan panas lanjut


suhu 36,50 C

karena evaporasi

- Mandikan bayi dengan cepat- Mengurangi kemingkinan kehilangan panas


untuk menjaga agar bayi tidak

melalui

kedinginan

membantu menghemat energi

- Perhatikan

evaporasi

dan

konveksi

dan

tanda-tanda- Hilangnya panas terjadi melalui vasodilatasi

dehidrasi (turgor kulit buruk,

perifer dan melalui augmentasi pendinginan

pelambatan

dengan evaporasi dan penigkatan kehilangan

berkemih,

membrane mukosa kering )

air kast mata

- Lakukan pemberian makn oral- Untuk peningkatan 10 C (1,8 F) suhu tubuh,


dini

metabolisme dan kebutuhan cairan meningkat


kira-kira

10%.

Kegagalan

menggantikan

kehilangan cairan selanjutnya memperberat


status dehidrasi
Kolaborasi
- Buat

pengaturan

untuk- Bila suhu teteap rendah tanpa memperhatikan

pemindahan neonatus ke unit

intervensi yang tepat berhubungan dengan

perawatan

termoregulasi

(NICU)

intensif

neonatus

Anda mungkin juga menyukai