A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Diagnosa Medis
Tanggal Masuk RS
Tanggal Dikaji
No.CM
Penanggung Jawab
Nama
Umur
Alamat
Hubungan dengan Klien
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Tn. E
75 Th
Laki-laki
Islam
SMP
Wiraswasta
Perum GMI, Tarogong kidul garut
AKI
30-09-2015
01-10-2015
069066
:
:
:
:
Tn. E
45 Th
Perum GMI, Tarogong kidul garut
Anak
2. Riwayat Penyakit
I.
II.
KeluhanUtama
Nyeri pada bagian kepala
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien masuk UGD RS Guntur pada tanggal 30-09-2015, penurunan
kesadaran, badannya lemah karna tida mau makan dan terjadi peningkatan
suhu/demam. Pada saat dikaji tgl 01-10-2015 klien mengeluh nyeri pada
bagian kepala, nyeri seperti ditusuk-tusuk benda tajam, nyeri terasa di daerah
kepala belakang, nyeri terasa saat bangun dari tidur dengan sekala nyeri 8 dari
(0-10)
III.
IV.
3. Primary Survey
A. Airway ( Jalan napas )
Pada saat di kaji tanggal 01-10-2015. Jalan napas baik, terpasang selang NGT, tandatanda fraktur multipel trauma pada jalan napas, tidak ada sumbatan pada jalan napas
klien, tidak ada penumpukan secret ataupun lendir pada jalan napas
B. Breathing
Saat di kaji tanggal 01-10-2015
Inspeksi
: Tanda-tanda jejas di dada tidak adak, bentuk dada simetris, tidak ada
benjolan pada daerah dada, otot bantu pernapasan (+), resvirasi 24x/menit, terpasang
oxigen 2-4 lpm.
Auskultasi
: Bunyi napas vasikuler, tidak ada suara tambahan Wizing (-), ronchi
(+)
Perkusi
Palpasi
Pada saat dikaji tanggal 01-10-2015. Tanda-tanda shock tidak ada, TD: 110/80
mmHg, N: 85 x/mnt, S: 37C, CRT < 2dtk, akral hangat. Terpasang infuse Asering
20tpm.
4. Secondary survey
D. Drug/disability
1. Kesadaran
: Composmentis
2. GCS
: 13 (E4 M5 V4)
3. Nervus Cranial
a) Nervus Olfaktorius ( Nervus Cranialis I )
Hasil Normosmi, klien dapat membedakan bau-bauan, klien dapat
menyebutkan bau minyak kayu putih ketika klien diminta untuk menutup
mata .
b) Nervus Optikus ( Nervus Cranialis II )
Mata normal tidak oedem pada palpebre, konjungtiva tidak anemis, sklera
tidak ikterik, penglihatan klien juga baik hal ini dibuktikan dengan
pemeriksaan lapang pandang dan reflek kornea .
c) Nervus Okulomotorius, Trokhlearis, Abdusen ( Nervus Cranialis III, IV, VI )
Celah kelopak baik, klien dapat memandang lurus ke depan, kedudukan
kelopak mata terhadap pupil dan iris simetris, pupil isokor dengan diameter
pupil 4 mm, bentuk pupil bundar, refleks pupil baik, pada waktu disinari
pupil mengecil, hasil normal +2, reflek akomodasi baik, klien dapat melihat
jauh dan dekat, gerakan bola mata baik tidak ada kekakuan dan lancar.
d) Nervus Trigeminus ( Nervus Cranial V )
Klien dapat merapatkan giginya, refleks kornea baik, hal ini dibuktikan
dengan klien segera berkedip setelah mendapat rangsangan dari pilinan
kapas, klien dapat merasakan sentuhan, dapat membedakan panas dingin,
pada waktu tersenyum gigi simetris belum ada yang tanggal.
DOSIS PEMBERIAN
20 gtt/menit(infus set)
2x1gr(IV)/ hari
2x40 mg / hari
2x1 (BP)
1x1 PO
1x75 ml
2-4 lpm
Pada saat di kaji tanggal 01-10-2015. Tanda- tanda trauma tidak adak, Klien mengeluh
sesak dan terpasan oxigen 2-4 lpm dengan repirasi 24x/menit, NGT terpasang dan tidak
ada tanda-tanda kontra indikasi pemasangan NGT dengan pemberian nutrisi dalam
bentuk cair 200-300cc, DC terpasang dengan output kira-kira 200-300cc dan tidak
ditemukan kontra indikasi pemasangan DC, tidak terdapat ruptur dan pendarahan
F. Fahrenheit/follay cateter
Pada saat dikaji tanggal 01-10-2015
Tida terjadi penurunan suhu tubuh (Hipotermi ), Suhu tubuh klien 370C dan sering
demam, klien terpasang infus asering 20tpm, DC terpasang dengan output kira-kira
200-300cc dan tidak ditemukan kontra indikasi pemasangan DC, tidak terdapat ruptur
dan pendarahan.
Inspeksi
terkaji
4. Mulut,gigi dan bibir
Inspeksi
: Bibir kering, mual (+) Muntah (-), klien sudah tidak ada gigi
(ompong)
5. Dada
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
6. Paru-paru
Inspeksi
Auskultasi
ronchi (-)
7. Jantung
Auskultasi
8. Abdomen
Palpasi
Auskultasi
Perkusi
9. Kulit
Inspeksi
HASIL
10 gr/dl
14.900 mm3
3.8 jt/mm3
549.000 mm3
33,2%
163mgr%
142mgr%
5.29mgr%
NILAI NORMAL
L= 14-18 gr/dl, P= 12-16 gr/dl
5000-10000 mm/jam
3.5-6.5 jt/mm3
150000-350000 /mm3
L= 40-50 %, P=35-45 %
100-140mgr%
11-55mgr%
0,9-1,3mgr%
SGOT
SGPT
43U/L
11U/L
10-50U/L
10-50U/L
Pola AKtivitaas
No Kebutuhan
1
Nutrisi
a. BB
b. Diet
c. Kemampuan
Mengunyah
Menelan
Bantuan total/sebagian
d. Frekuensi makan
e. Porsi makan
f. Makanan
yang
Sebelum Sakit
Setelah Sakit
55 Kg
Bubur, lauk pauk
Buruk
Buruk
Dibantu
3x/hari
1/2 porsi
Tidak ada
Semua suka
50 Kg
Bubur sonde
Buruk
Buruk
Dibantu
3x/hari
300cc
Tidak ada
Semua suka
menimbulkan alergi
g. Makanan yang disukai
Cairan
Intake
Oral
Jenis
Jumlah cc/hari
Bantuan
Air putih,teh
500 cc/hari
Dibantu
Air putih
200-300 cc/hari
Dibantu
total/sebagian
Intravena
Jenis
Jmlh cc/ hari
Tidak
Tidak
BAK
500 cc/hari
Tidak
Tidak
a. Output
200-300 cc/hari
Jenis
Jmlh cc/ hari
3
Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Keluhan
Bantuan/sebagian
b. BAK
Frekuensi
Konsistensi
BAK
2-3x/hari
Lembek
Kuning
Tidak ada
Dibantu
3-5x/hari
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Dibantu
1-2x/hari
Lembek
Kuning
Tidak ada
Warna
Keluhan
Bantuan/sebagian
Istirahat tidur
a. Lama tidur
b. Kesulitan memulai tidur
c. Gangguan tidur
d. Kebiasaan sebelum tidur
Personal Hyegiene
a. Mandi
Frekuensi
Bantuan
b.
c.
d.
e.
total/sebagian
Kebiasaan mandi
Gosok gigi
Cuci rambut
Gunting kuku
Ganti pakaian
Dibantu
3-4x/hari
Cair
Kuning jernih
Tidak ada
Dibantu
8-9 jam
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
1-2x/hari
Dibantu
Tidak ada
Ya
Kadang-kadang
Ya
Ya
5-6 jam/hari
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
1x/hari
Dibantu
Tidak ada
Tidak
Tidak
Ya
Ya
I.
Aktivitas
a. Mobilisasi fisik
b. Olahraga
c. Rekreasi
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
tidak
ANALISA DATA
Nama
: Tn. E
Umur
: 75 Th
Ruang
: HCU
NO
DATA
ETIOLOGI
MASALAH
1
2
3
4
1 Gangguan perfusi jaringan Aliran darah ginjal menurun Gangguan
perfusi
yang berhubungan dengan
Sekresi eritropoetin
menurun
jaringan
DO :
Klien
nampak
sering
Dioksihemoglobin menurun
berbaring
Klien
tampak
meringis
Gsuplai O2 ke jaringan
menurun
skala nyeri 8
TTV :
XII
TD: 110/80mmHg
N: 185 x/menit
R: 24 x/menit
2
S: 37C
Gangguan pemenuhan nutrisi Aliran darah ginjal menurun Gangguan
kurang dari kebutuhan tubuh
pemenuhan nutrisi
berhubungan
dengan
Sekresi eritropoetin
kelemahan otot mengunyah
kurang
dari
menurun
dan menelan
kebutuhan tubuh
DS :
Klien mengatakan sering
merasa mual
DO:
Klien nampak lemah
Terpasan NGT
BB menurun
HB : 10 gr/dl
Peningkatan metabolisme
anaerob
Gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari
3
kebutuhan
Intoleransi
aktivitas Aliran darah ginjal menurun Intoleransi aktivitas
berhubungan
dengan
hemiparese/hemiplegia
Sekresi eritropoetin
DS :
menurun
Klien
mengatakan
Dioksihemoglobin menurun
DO :
Klien jarang menggerakan
tangan kirinya
Klien
nampak
sering
Gsuplai O2 ke jaringan
menurun
Malaise
Klien
tampak
meringis
Intoleransi aktivitas
II.
III.
: Tn. E
Umur
: 75 Th
Ruang
: HCU
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TUJUAN
Tujuan pendek:
DO :
Setelah
tindakan
TTV :
TD: 110/80mmHg
N: 185 x/menit
1.
Kaji penyebab
nyeri
keperawatan
Tujuan panjang:
TT/NAMA
PERAWAT
6
1. Untuk
mengetahui
penyebab
terjadinya
nyeri.
2.
Observasi TTV
dilakukan
berkurang.
nyeri 8
PERENCANAAN
INTERVENSI
RASIONAL
2. Untuk
3.
Anjurkan klien
mengetahui
perkembangan
klien
sejak dini
untuk bed rest total
4.
Ajarkan klien
untuk mengalihkan rasa
3. Untuk
mencegah
perdarahan ulang
nafas
dalam
memberikan suplai O2
R: 24 x/menit
S: 37C
Setelah
2x24
jam
Dengan criteria:
Nyeri hilang
distruksi
Skala nyeri 0
TTV normal
TD: 100/80mmHg
N: 80 x/menit
R: 18 x/menit
S: 36C
Gangguan pemenuhan nutrisi Guan pemenuhan nutrisi 1. Awasi
pemberian
kurang dari kebutuhan tubuh
kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan kelemahan
makanan cair
otot mengunyah dan menelan
tubuh
dapat
teratasi
2. Kolaborasi dengan tim
dengan kriteria :
DS :
Klien mengatakan sering merasa Tujuan Pendek :
medis dalam pemberian
mual
Setelah
dilakukan
DO:
nutrisi cair melalui
tindakan
keperawatan
Klien nampak lemah
NGT.
Terpasan NGT
1x24 jam
BB menurun
Mual berkurang
HB : 10 gr/dl
Tujuan Panjang :
banyak
sehingga
vaskularisasi lancer.
5. Teknik
distruksi
mengalihkan perhatian
klien
dengan
focus
nyeri
sehingga
nyeri
tidak dirasakan
1. Mengidentifikasi
kekurangan nutrisi.
2. Mungkin
untuk
diperlukan
memberikan
makanan
klien
tidak
untuk
jika
mampu
memasukkan
Setelah
dilakukan
BB
dapat
pertahankan/
bertambah
mulut
3. Perhatikan
di
respon
adanya
mual
dan
muntah.
toksin
atau
menurunkan
pemasukan
dan
memerlukan
intervensi.
3
Intoleransi aktivitas berhubungan Intoleransi aktivitas dapat 1. Ubah posisi klien tiap 2
dengan malaise.
teratasi dengan kriteria:
DS :
jam
Tujuan pendek:
Klien mengatakan tangan
2. Ajarkan
klien
Setelah
dilakukan
kirinya sakit saat digerakan
tindakan
keperawatan
melakukan gerak aktif
DO :
1x24 jam
Nyeri berkurang
1.
Menurunkan resiko
terjadinnya
iskemia
jaringan akibat sirkulasi
darah yang jelek pada
daerah yang tertekan
2.
Gerakan
aktif
memberikan
massa,
tonus dan kekuatan otot
serta
memperbaiki
Klien
jarang
tangan kirinya
Klien
tida sakit
3. Ajarkan klien
menggerakan
nampak
Tujuan panjang:
sering Setelah
tindakan
dilakukan
keperawatan
gerak
pasif
padaektermitasynag tida
selama
2x24
jam
Klien tampak meringis dan
sakit
terjadi 4. Kolaborasi
menahan nyeri dengan skala Tidak
dengan
kontraktur sendi
nyeri 8
fisioterapi untuk latihan
Bertabahnya
TTV :
gerak.
kekuatan otot
TD: 110/80mmHg
N: 185 x/menit
Klien
menunjukkan
tindakan
R: 24 x/menit
meningkatkan
S: 37C
mobilitas
untuk
IV.
IMPLEMENTASI
Nama
: Tn. E
Umur
: 75 Th
Ruang
: HCU
NO
TANGGAL
DX
Jam
1
1
TINDAKAN
EVALUASI
PERAWAT
2
3
26-09-2015 1. Kaji penyebab nyeri
2. Observasi TTV
09.00 WIB 3. Anjurkan klien untuk bed
4
S : klien mengatakan nyeri
berkurang
O : Klien tampak sedikit
rest total
4. Ajarkan klien untuk
tenang
TT/
cair
2. Kolaborasi dengan
berkurang
tim
O : NGT masih terpasang
medis
dalam
pemberian
fisioterapi
gerak.
V.
untuk
latihan
A : Masalah teratasi
P: Lanjutkan Intervensi.
1,2,3,4
EVALUASI
Nama
: Tn. E
Umur
: 75 Th
Ruang
: HCU
CATATAN PERKEMBANG
NO.
HARI/TANGGAL
PERKEMBANGAN
TT/NAMA
DX
1
1
2
26-09-2015
3
S : klien mengatakan nyeri berkurang
O:
TTV Normal
26-09-2015
26-09-2015
R : Lanjutkan intervensi
S : Klien mengatakan mulai bisa
PERAWAT
4
P: Lanjutkan Intervensi.
1,2,3,4
I : Lakukan sesuai rencana
E : kekuatan otot bertambah
R : Lanjutkan intervensi