PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dalam hal dan cara-cara mengobat penyakit harus berpengetahuan
tentang seluk-beluk obat-obatan. Dalam tradisi perobatan Melayu
melibatkan upacara ritual. Khalayak dalam upacara ritual Melayu adalah
pawang, bomoh dan dukun. Mereka mempunyai tugas yang hampir sama
tetapi agak berbeda dari segi pengalaman serta ilmu yang dituntut.
Menurut Syaifuddin (2004:32) Pawang ialah orang yang mempunyai
kebolehan istimewa untuk melakukan sesuatu, biasanya menggunakan
kuasa ghaib dan pandai mengobati orang sakit dengan menggunakan jampi
mantera. Dukun ialah orang yang mengobati orang sakit atau memberi obat
cara kampung. Tabib ialah orang yang mahir tentang pengobatan penyakit
melalui ramuan-ramuan yang berbeda. Namun, pawang dalam mengobati
penyakit melalui ritus-ritus yang berbentuk upacara ritual dan disesuaikan
dengan keahlian mereka masing-masing dalam hal kemampuan melakukan
sesuatu.
Sinar (2002) menyatakan bahwa upacara ritual merupakan salah satu
budaya Melayu yang paling tua. Setiap komunitas
budaya Melayu
Salah satu etnis yang memiliki upacara ritual adalah etnik Melayu
Serdang di Pantai Cermin. Hal ini disebabkan karena masyarakat Melayu
Serdang merupakan salah satu kelompok masyarakat yang mendapat
pengaruh dari kebudayaan Hindu dan Budha serta islam.
Menurut Sinar (2002) Kehidupan ritual suatu kelompok masyarakat
sangat menunjang kebutuhan ilmu pengetahuan saat ini untuk dapat
dikembangkan dan dimodifikasi kegunaanya di masa yang akan datang.
Salah satu contoh nyata dari upacara ritual yang secara ilmu pengetahuan
sangat berguna pada masa sekarang adalah tentang upacara pemanggilan
angin di saat nelayan mendapat angin di tengah laut. Kalau dahulu para
nelayan membaca dengan mengunakan intonasi yang sesuai untuk sebuah
syair yang disebut dengan dendeng (di daerah Melayu Langkat) atau didong
(di daerah Melayu Asahan/Tanjung Balai) untuk memanggil angin maka
pengetahuan itu sekarang di aplikasi dengan melihat kompas untuk
mengetahui arah angin yang bertiup.
Upacara upacara ritual masyarakat Melayu Serdang sangat banyak
ragamnya , mulai dari ritual yang dilakukan bila seseorang melahirkan
sampai pada upacara perkawinan. upacara ini disebut juga dengan istilah
ritus-ritus peralihan (ritas of passages) yang saat ini masih sebagian besar
dipercayai oleh masyarakat Melayu Serdang. Ritus-ritus ini sangat
berhubungan dengan kehidupan keseharian masyarakat Melayu,
1.2 Masalah
salasilah
kampung
dan
tempat
upacara
jamuan
laut
dilaksanakan, kemudian hafal serta memahami tentang para Nabi dan Rasul
Allah dapat melindungi nelayan sewaktu menangkap ikan di laut dan
menjaga daerah dari serangan wabah penyakit serta secara moral
bartanggung jawab terhadap kelangsungan adat istiadat masyarakatnya,
dan di dalam kehidupan sehari-hari kedudukanya sederajat dengan
masyarakat awam, baik sebagai nelayan maupun pengawas, ia tidak
dapatkan keistimewaaan sama rata individunya dengan masyarakat lainnya.
ini
membicarakan
tentang
pawang
upacara
ritual
1.8.Metodologi
Pada dasarnya penelitian ini bersifat deskriptif, ada bagian tertentu
dari objek kajian, seperti pawang dalam upacara ritual jamuan laut pada
masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin dianalisis dan mengunakan
prinsip-prinsip terhadap Foklor sebagai lisan. Analisis dilakukan kepada
cara atau sistem dalam melakukan upacara ritual jamuan laut di masyarakat
Melayu Serdang di pantai Cermin yang diteliti.
Metode pengumpulan data yang bersifat observasi yaitu data diperoleh
langsung dari daerah penelitian, khususnya dari upacara ritual Jamuan Laut
pada masyarakat Melayu Serdang di Pantai Cermin dengan mengunakan
atau memberdayakan informan penelitian. Informan yang digunakan
pemilihannya disesuaikan dengan aturan-aturan dan kelaziman sebagai
informan dalam penelitian. Hal ini mengunakan metode yang ada pada
buku panduan penelitian sastra lisan (Taib. 1976)
Teknik pengumpulan data mengunakan teknik wawancara dan
perekaman dan pertanyaan yang disampaikan tidak mengunakan jadwal
yang diperkirakan tidak mengunakan daftar tanya yang taratur.
Selain itu penelitian juga mengunakan metode perpustakaan,
khususnya yang digunakan dalam menganalisis tentang Pawang dalam