10614006
10614022
10614024
10614036
10614055
Asisten:
Rahayu Jatiningsih
10612014
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komponen pengukuran parameter hematologi
Hematologi merupakan spesialisasi medis yang berkenaan dengan
studi mengenai darah, jaringan yang menghasilkan darah, kelainan,
penyakit, dan gangguan yang berkaitan dengan darah. Sel dan plasma
darah mempunyai peran fisiologis yang sangan penting dalam
diagnosis, prognosis dan terapi suatu penyakit. Pengukuran hematologi
hewan meliputi pengukuran kadar hemoglobin, penghitungan total
eritrosit, penghitungan total leukosit dan dan pengukuran hematokrit.
Darah dapat digunakan sebagai petunjuk keparahan suatu penyakit yaitu
dengan pemeriksaan hematologi. Susunan darah atau pemeriksaan
hematologi merupakan faktor penting dalam diagnosis, prognosis dan
terapi suatu penyakit. Hematologi merupakan disiplin ilmu yang
mempelajari komponen sel darah serta kelainan fungsional dari sel
tersebut, selain itu juga mempelajari volume darah, sifat aliran darah
dan hubungan fisik antara sel-sel darah dan plasma (Yuwono, 2001).
Haemoglobin merupakan senyawa organik yang kompleks terdiri
atas 4 pigmen porfirin merah yang mengandung atom Fe dan globulin
yang merupakan protein globuler ( terdiri atas asam 4 amino).
Haemoglobin yang mengikat oksigen disebut oksihaemoglobin. Kadar
hemoglobin bervariasi dengan jumlah sel darah merah yang ada. Secara
fisiologis, hemoglobin sangat penting untuk kehidupan hewan dan
sangat menentukan kemampuan kapasitas pengikatan oksigen oleh
darah (Evans, 1988).Difusi oksigen dari atmosfer ke dalam air dapat
terjadi secara langsung pada kondisi air diam (stagnant). Difusi juga
dapat terjadi karena pergolakan massa air akibat adanya gelombang
atau ombak dan air terjun. Namun difusi oksigen dari atmosfer ke
perairan berlangsung relatif lambat, meskipun terjadi pergolakan massa
air oleh karena itu, sumber utama oksigen di perairan adalah
fotosintesis (Effendi, 2003).
jamur. Dosis yang dibutuhkan per-hari bagi pria adalh 30 mkg; wanita 25
mkg; wanita menyusui 35 mkg; wanita hamil 30 mkg.
Sebagaimana vitamin B5, jarang pula ditemui kasus kekurangan
vitamin B7. Namun apabila mengkonsumsi terlalu banyak putih telur,
kemungkinan kekurangan vitamin B7 semakin membesar karena protein
dalam putih telur menghambat penyerapan biotin dalam tubuh. Jika
demikian akan muncul gejala-gejala seperti kulit kusam dan kering, rambut
rontok, lidah pecah-pecah, depresi, halusinasi, hilang nafsu makan, serta
lesu dan lemas.
6. Piridoksin (B6)
Vitamin B6 berfungsi untuk proses metabolisme protein dan
karbohidrat, pembentukan sel darah merah dan beberapa zat kimia penting
pada otak. Dengan demikian tidak hanya mempengaruhi kinerja otak,
piridoksin juga mempengaruhi fungsi imunitas dan aktivitas hormon steroid.
Meski demikian jangan mengkonsumsi vitamin B6 lebih dari 50 mg per-hari
karena dapat menimbulkan efek mati rasa pada tangan dan kaki, bahkan
apabila fatal akan berdampak langsung terhadap kerusakan syaraf.
Asupan vitamin B6 dapat diperoleh dari biji-biji sereal, sayur-sayuran
hijau dan buah-buahan ungu, daging unggas, daging sapi, dan ikan. Dosis
yang dibutuhkan per-hari bagi pria adalah 1,3 mg; wanita 1,3 mg.
Dampak-dampak yang dapat ditimbulkan dari kekurangan vitamin B6
yang mungkin muncul akibat menstruasi atau konsumsi alkohol berlebih
ialah insomnia, anemia, depredi, lidah halus, pecah-pecah di sudut bibir,
mudah marah, serta linu otot.
B12
merupakan
ko-substrat
pembentukan
neurotransmiter
(Biemans, 2014).
perangsangannya
relatif
singkat
dan
tidak
signifikan
akan
akan
menyelesaikan
masuk
kembali
serangkaian
kedalam
reaksi
mitokondria
pembentukan
heme
untuk
yaitu
BAB III
METODOLOGI
Vitamin B12
(3,5mM) selama 7
hari
Diambil darahnya
Dihitung jumlah eritrosit
Alat
Set hemacytometer (kaca
hemacytometer, coverglass, pipet
khusus eritrosit)
Pipet tetes
Mortar dan alu
Vial darah
Kandang metabolisme satu set
Bahan
Mencit (9 ekor)
Vitamin B12 tablet
Larutan Hayem
Alkohol 70%
Kapas
Syringe dan jarum suntik
Pipa kapiler
Larutan NaCl 0,9%
Pakan dan minum mencit
Tisu
Cara kerja yang dilakukan dalam penelitian kecil ini adalah sebagai
berikut.
3.2.1
3.2.2
Nama Kegiatan
Hari ke1
1.
Pembelian bahan
2.
Persiapan larutan
3.
Pemeliharaan mencit
4.
Pemberian perlakuan
5.
6.
7.
Perhitungan eritrosit
Pengolahan data
Pembuatan laporan
10
11
12
BAB IV
RANCANGAN ANGGARAN BIAYA
Nama Barang
Kebutuhan
Jumlah
Harga
Satuan
Harga Total
Mencit
Objek
Rp. 9.000,-
ekor
Rp. 81.000,-
Vitamin B12
penelitiian
Bahan
Rp. 6.000,-
kotak
Rp. 6.000,-
3.
Larutan NaCl
penguji
Bahan
Rp.
botol
Rp. 15.000,-
4.
0,9%
Kapas
penguji
Alat
15.000,Rp. 9.000,-
bungkus
Rp. 9.000,-
5.
Syringe dan
sterilisasi
Alat injeksi
63
Rp. 1.000,-
buah
Rp. 63.000,-
6.
jarum suntik
Tissue Roll
Kebersihan
Rp. 3000,-
buah
Rp. 6.000,-
Alkohol 70%
praktikum
Alat
Rp.
botol
Rp. 16.000,-
2.
7.
sterilisasi
16.000,Total
Rp. 196.000,-
DAFTAR PUSTAKA
Alamanda, et., al. 2006. Metode Hematologi dan Endoparasit Darah untuk
Penetapan Kesehatan Ikan Lele Dumbo Clarias gariepinus di Kolam
Budidaya Desa Mangkubumen Boyolali.Biodiversitas 8 (1) : 34-38.
Bakri, Syamsul. 1987.Practical Hematologi . Penerbit ELBS.
Biemans, E.; Hart, H.E.; Rutten, G.E.; Renteria, V.G.C.; Kooijman-Buiting, A.M.;
Beulens, J.W. (2014). "Cobalamin status has a relationship with depression,
cognition and neuropathy in patients with Type 2 diabetes mellitus using
metformin". Acta diabetologica: 111.
Burner dan Suddart. 1996.Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Vol. 2 Edisi 8 .
EGC Jakarta.
Chernecky CC & Berger BJ. 2008. Laboratory Tests and Diagnostic Procedures
5th edition. Saunders-Elsevier.
Dukes, H. H. 1995. The Phisiology of Domestic Animals.Constock Publishing
Associates, New York.
Estetika I. A, Soesanti S. H, Budiharjo A. 2006. Penggunaan Metode Hematologi
dan Pengamatan Endoparasit Darah untuk Penetapan Kesehatan Ikan Lele
Dumbo (Clarias gariepinus) di Kolam Budidaya Desa Mangkubumen
Boyolali . FMIPA Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Evans, P. H. 1988. The Physiology of Fishes 2nd Edition. CRC Press, USA.