Anda di halaman 1dari 46

Gambaran Umum Akuntansi

Keuangan Daerah
Oleh:
Suhanda, SE, MSi, Ak

Konsep Akuntansi

Akuntansi adalah
rangkaian proses pencatatan,
pengikhtisaran,
penggolongan, dan pelaporan

Konsep Akuntansi
Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang
berfungsi menyajikan informasi kuantitatif,
terutama yang bersifat keuangan, dari
suatu lembaga, atau perusahaan, yang
diharapkan dapat digunakan sebagai dasar
dalam mengambil keputusan-keputusan
ekonomis di antara berbagai alternatif
tindakan.

Konsep Akuntansi

Akuntansi intinya adalah


melakukan klasifikasi atas informasi
keuangan yang berlimpah menjadi
informasi yang terstruktur dan
informatif

Akuntansi = Proses
Klasifikasi

Konsep Akuntansi

Transaksi

Input
Output

KLASIFIKASI

Proses

Laporan
Keuangan

Konsep Akuntansi
Proses klasifikasi di akuntansi pemerintahan
menggunakan Kode Rekening .dimana
informasi keuangan diklasifikasikan menjadi :
Aset (1)
Hutang (2)
Ekuitas (3)
Pendapatan (4)
Belanja (5)
Pembiayaan (6)

Konsep Akuntansi

KLASIFIKASI

Transaksi

Laporan
Keuangan

Alat :

Alat :

Alat :

JURNAL

Kode
Rekening

NERACA
SALDO

(BUKU
BESAR)

Neraca
Bentuk Stafel
Neraca
Pemerintah Daerah Nusantara
Per 31 Desember 2006
(dalam 000.000 Rupiah)
ASET/AKTIVA
Aset Lancar
Investasi jk Panjang
Aset Tetap
Dana Cadangan
Aset Lainnya

10.000
500.000
2.000.000
15.000
5.000

TOTAL ASET

2.530.000

PASIVA
KEWAJIBAN
Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Total Kewajiban

5.000
200.000
205.000

EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Cadangan
Total Ekuitas Dana

5.000
2.035.000
15.000
2.325.000

TOTAL KEWAJIBAN + EKUITAS DANA

2.530.000

Neraca

Neraca
Pemerintah Daerah Nusantara
Per 31 Desember 2006
(dalam 000.000 Rupiah)
ASET/AKTIVA
PASIVA
Aset Lancar
10.000 KEWAJIBAN
Investasi jk Panjang
500.000 Kewajiban Lancar
Aset Tetap
2.000.000 Kewajiban Jk Panjang
Dana Cadanga
15.000 Total Kewajiban
Aset Lainnya
5.000 EKUITAS DANA
Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Cadangan
Total Aset
2.530.000 Total Pasiva
Bentuk Skontro

5.000
200.000
205.000
5.000
2.035.000
15.000
2.530.000

Persamaan Dasar

KEKAYAAN
ASET/AKTIVA

=
=

SUMBER
UTANG +EKUITAS DANA

A
=
U+E
A = Aktiva
U = Utang
E = Ekuitas Dana

Lanjutan

Persamaan Dasar

EKUITAS DAN =

KEKAYAAN BERSIH

ASET/AKTIVA

UTANG + EKUITAS DANA

EKUITAS DANA
KEKAYAAN BERSIH

=
=

ASET UTANG
ASET UTANG

Hubungan Perkiraan-Perkiraan
di Neraca

APBD
Pemerintah Daerah
Laporan Realisasi anggaran
Untuk Tahun yang Berakhir Sampai Dengan 31 Desember 2006
PENDAPATAN
Pendapatan asli daerah
Pendapatan transfer
Lain-lain pendaoatan yang sah
Jumlah total pendapatan

Rp 100.000.000.000
350.000.000.000
50.000.000.000
500.000.0000.000

BELANJA
Belanja operasi
Belanja modal
Belanja tak terduga
Jumlah total belanja

Rp 150.000.000.000
220.000.000.000
10.000.000.000
380.000.000.000

TRANSFER
Transfer/bagi hasil ke kab/kota/desa
Jumlah total transfer/bagi hasil

20.000.000.000
20.000.000.000

SURPLUS/DEFISIT

100.000.000.000

PEMBIAYAAN
Penerimaan Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan
Jumlah Pembiayaan Neto

50.000.000.000
120.000.000.000
(70.000.000.000)

Sisa lebih Pembayaran Anggaran (SiLPA)

30.000.000.000

PERSAMAAN STRUKTUR APBD


PENDAPATAN BELANJA =
SURPLUS/DEFISIT
SURPLUS DIALOKASIKAN KE PEMBIAYAAN - PENGELUARAN
DAERAH
DEFISIT
DITUTUP
DAERAH

P B
P

PT

DARI PEMBIAYAAN - PENERIMAAN

= - PT + PK
=

PK

PENCATATAN TRANSAKSI
DENGAN AKUN

BENTUK AKUN/REKENING

Akun/Rekening adalah alat untuk


mengklasifikasikan dan men-catat transaksi
secara sistematis untuk mempermudah penyajian laporan keuangan. Berikut ini disajikan
contoh sebuah rekening bentuk T

Bentuk Rekening
Bentuk Rening Empat Kolom

Bentuk Rekening Menurut Permendagri No 13/2006


SKPD
:.
Nama Rekening : .:.. (rincian objek)
Kode Rekening :. (rincian objek)
Pagu APBD
:
Pagu Perubahan:.
NO

TANGGAL

NO
BUKTI

KETERANGAN

REF.

DEBIT

KREDIT

SALDO

Daftar Perkiraan
(chart of account).

Daftar dari akun-akun yang ada


dalam perusahaan disebut daftar
akun (chart of account).
Akun-akun ini biasanya disajikan
dalam daftar tersebut lengkap
dengan nama dan nomor kode
akunnya

KELOMPOK REKENING

Neraca

APBD

Aktiva

Hutang

Ekuitas

Pendapatan

Belanja

Pembiayaan

Kode Rekening: Realisasi Anggaran


(Permendagri No 13/2006)

Aturan Debit & Kredit

ATURAN DEBIT DAN KREDIT

KELOMPOK REKENING
Aktiva
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan Terima
Pembiayaan Keluar

DEBIT

KREDIT

+
+
+

+
+
+
+
-

SALDO NORMAL
KELOMPOK REKENING
Aktiva
Kewajiban
Ekuitas
Pendapatan
Belanja
Pembiayaan Terima
Pembiayaan Keluar

DEBIT
KREDIT
KREDIT
KREDIT
DEBIT
KREDIT
DEBIT

JURNAL
Jurnal adalah alat (berbentuk blangko) untuk
mencatat transaksi secara kronologis dengan
menyatakan nama rekening dan jumlah uang yang
didebit dan yang dikredit akibat transaksi itu. Berikut
ini adalah contoh sebuah jurnal, yaitu jurnal umum
JURNAL UMUM
TANGGAL

NO.
RKN.

KETERANGAN

BP.

DEBIT

KREDIT

PENJURNALAN

Proses memasukkan dan mencatat transaksi dalam


jurnal disebut penjurnalan (journalizing) atau
pembuatan ayat jurnal Journal entry). Ayat jurnal adalah
suatu transasksi debit kredit yang telah dianalisis dan
dicatat dalam suatu jurnal.

Langkah-langkha dalam penjurnalan

Mengidentifikasikan transaksi dari bukti transaksi (source


documents), seperti faktur, bukti penyetor bank, dan kuitansi.

Tentukan akun-akun apa yang dipengaruhi oleh transaksi


tersebut dan dari kelompok mana (aktiva, kewajiban, dan
ekuitas)

Tentukan apakah akun-akun yang bersangkutan bertambah


atau berkurang.

Gunakan aturan debit dan kredit

Mencatat dalam jurnal pada sisi debit dan pada sisi kredit
termasuk keterangan ringkas untuk ayat jurnal tersebut

Sebagai ilustrasi dari penerapan kelima langkah untuk penjurnalan


dapat digunakan transaksi pertama dari Pemda Kota X yakni
penerimaan pendapatan pajak hotel bingan V sebesar Rp. 7.500.000

Langkah 1. Transaksi penerimaan kas atas


penerimaan pajak hotel dapat diidentifikasi dari bukti
transaksi yang berupa STS dan bukti penyetoran bank,
Penerimaan kas sebesar Rp. 7.500.000
Langkah 2. Akun-akun yang dipengaruhi oleh
transaksi adalah akun kas dari kelompok aktiva, dan
akun pajak hotel dari kelompok pendapatan .
Langkah 3. Kedua akun itu masing-masing bertambah
sebesar Rp. 7.500.000.
Langkah 4. Mendebit akun kas sebesar Rp. 7.500.000
untuk kenaikan dalam aktiva, dan mengkreditkan akun
pajak hotel sebesar Rp. 7.500.000 untuk kenaikan
dalam pendapatan.
Langkah 5. Membuat ayat jurnal sebagai berikut :
Kas di Kasda
7.500.000
Pajak hotel Bintang V
7.500.000

Penjurnalan
Kedalam Jurnal Umum

PEMERINTAH KOTA SOLOK

SURAT TANDA SETORAN


(STS)

Bank
No. Rekening

STS No. 01/DKK/01/07


Harap diterima uang sebesar
(dengan huruf)

:
:

BPD
xx.xxx.xx

Rp 70.000.000,00
(Tujuh puluh juta rupiah)

Dengan rincian penerimaan sebagai berikut:


Kode Rekening
Uraian Rincian Obyek
1.02.01.4.1.2.01.01
Retribusi Pelayanan Kesehatan
1.02.01.4.1.4.01.12
Penjualan Obat-obatan dan Hasil Farmasi
TOTAL

Jumlah (Rp)
Rp
10.000.000
Rp
60.000.000
Rp

70.000.000

Uang tersebut diterima pada tanggal 17 Januari 2007

Tembusan:
Lembar 1
Lembar 2
Lembar 3
Lembar 4

Mengetahui,
Kepala SKPD

Bendahara Penerimaan

ttd

Ttd

Dr. H. Sudiman
NIP. 140 180 711

Getra Manise
NIP. 140 088 777

PPK-SKPD
Kantor Kas Daerah
Bagian Keuangan c.q. Subbag Pembukuan
Arsip

Dilampiri Slip Setoran Bank


Petunjuk Pengisian :
1.
Kolom Kode Rekening diisi dengan Kode Rekening setiap Objek Pendapatan
2.
Kolom uraian Rincian objek diisi dengan uraian Objek pendapatan
3.
Kolom Jumlah diisi dengan jumlah nilai nominal penerimaan setiap Objek Pendapatan

Pencatatan Penyetoran Pendapatan


Dokumen Sumber STS
Tanggal
17/11/07

No Bukti

Uraian

STS
:
01/DKK/01/07

R/K PPKD (Pemda)


Pend rest pel kes
Penj obat-obatan dan
hasil farmasi

Ref

70.000.000
10.000.000
60.000.000

Pencatatan Penerimaan Kas


Bendahara Pengeluaran

Posting

Struktur SAKD

STRUKTUR SAPD

Dalam konstruksi keuangan daerah, terdapat dua


jenis mekanisme transaksi, yaitu:

Dengan dasar diatas, Sistem Akuntansi Pemerintah


Daerah dibagi menjadi dua kategori sub sistem,
yaitu:

Transaksi pada level Satuan Kerja (SKPD dan SKPKD)


Transaksi pada level Pemda

Akuntansi Satuan Kerja


Akuntansi PPKD

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah merupakan


Laporan Konsolidasi dari dua sub sistem tersebut.
Konsep Konsolidasi menggunakan prinsip Home
Office Branch Office

STRUKTUR SAPD

Pendapatan
Pendapatan Pajak
Satuan Kerja Pendapatan Retribusi

Belanja

Pembiayaan

Belanja Pegawai
Belanja Barang dan Jasa

Lain-Lain Pendapatan Yang sah Belanja Modal


Pemda

Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Penerimaan Pembiayaan


Sosial, Bagi Hasil, Bantuan Keuangan, Belanja
Tidak Terduga
Lain-Lain Pendapatan Yang sah
Pengeluaran Pembiayaan
Dana Perimbangan

AKUNTANSI SATUAN KERJA

Dalam konstruksi keuangan daerah, terdapat


dua jenis satuan kerja, yaitu :
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
(SKPKD)

Akuntansi di Satuan Kerja dilakukan oleh


Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK)

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah


( SAKD )

Pelaksana akuntansi keuangan daerah:


- Bendahara
- PPK
Fungsi akuntansi SKPKD

Sistem akuntansi: desentralisasi


akuntansi Pemda dan SKPD

Hubungan pelaporan keuangan daerah :


Pusat - Cabang

PENCATATAN DAN
PENJURNALAN
Transaksi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas

Pencatatan dan Penjurnalan


Transaksi Penerimaan Pendapatan
Penerimaan PAD
SKPD
R/K PPKD (Pemda)
Pendapatan

xxx
xxx

PPKD/Pemda
Kas di Kasda
xxx
R/K SKPD
xxx

PenerimaanSKPD
Pendapatan Transfer
No entry
Pendapatan transfer/DAU hanya boleh
dianggarkan pada PPKD

PPKD
Kas di Kasda
400 juta
Pendapatan DAU 400 juta

Pencatatan Transaksi Belanja

Pencatatan Belanja dengan Pola UYHD (UP/GU/TU)

1. Jurnal Pengeluaran Kas Pengisian Kas UP/ GU/ TU

SKPD
PPKD
Kas di Bendahara pengeluaraan xxx
RK SKPD
xxx
RK PPKD
xxx
Kasda
xxx
2.Jurnal Pengeluaran Kas SPJ atas Penggunaan Dana UP/ GU/ TU

SKPD
Belanja (rincian objek)
xxx
Kas di Bend. Peng
xxx

PPKD
No Entry

Pencatatan Pengeluaran Kas


dengan Mekanisme LS
Contoh

Tanggal 10 September, PPK SKPD Menerima


Tembusan SP2D dari Kuasa Bendahara Umum
Daerah atas pembayaran Belanja pembangunan
gedung sebesar Rp. 20.000.000

SKPD
Belanja Modal 20.000.000
RK PPKD
20.000.000

PPKD
RK SKPD
20.000.000
Kas di Kasda
20.000.000

Pengakuan aset tetap dari belanja modal


SKPD :
- Di SKPD (saat berita acara serah terima):
Aset Tetap xx
EDI-Diinvestasikan pd aset
tetap xx

Penjurnalan Transaksi Pembiayaan


Pembiayaan Penerimaan

Pencatatan di PPKD
Pencairan dana cadangan
Kas di Kasda xx
Pencairan dana cadangan xx
Diinvestasikan dlm dana cadangan ..xx
Dana cadangan xx

Penjurnalan Transaksi Pembiayaan


Pembiayaan Penerimaan
Pencatatan di PPKD
Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan:
Kas di Kasda xx
Hsl penjualan kekayaan
daerah yg dipisahkan xx
Diinvestasikan dlm invest jk.pjg .. xx
Investasi jangka panjang .xx
Penerimaan pinjaman :
Kas di Kasda xx
Penerimaan pinjaman daerah xx
Dana yg harus disediakan
utk pembyran utang jk. Pjg xx
utang DN/LN xx

Penjurnalan Transaksi Pembiayaan


Pembiayaan Pengeluaran

Pencatatan di PPKD
Pembiayaan pengeluaran :
1. Pembentukan dana cadangan :
Pembentukan dana cadangan xx
Kas di Kasda .. xx
Dana cadangan xx
EDI-Diinvestasikan dlm dana
cadangan xx

Penjurnalan Transaksi Pembiayaan


Pembiayaan Pengeluaran
Pencatatan di PPKD
Penyertaan modal :
Penyertaan modal xx
Kas di Kasda xx
Investasi jk. Panjang xx
EDI-Diinvestasikan dlm
investasi jk panjang xx
Pembayaran pokok pinjaman :
Pembayaran pokok utang xx
Kas di Kasda xx
Utang DN/LN xx
Dana yg harus disediakan utk
pembyran utang jk
xx

Penjurnalan Transaksi Pembiayaan


Pembiayaan Pengeluaran

Pencatatan di PPKD

Pemberian pinjaman :
Pemberian pinjaman daerah xx
Kas di Kasda . xx
Piutang xx
Cadangan piutang xx

Anda mungkin juga menyukai