Anda di halaman 1dari 46

KARYA TULIS ILMIAH

HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


TAMAN KANAK-KANAK PADA PENGEMBANGAN SENI

JUDUL
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS (KOLASE)
ANAK TK KELOMPOK B MELALUI PENERAPAN METODE
DEMONSTRASI DAN PEMBERIAN TUGAS
DENGAN BERBAGAI MEDIA

Disusun Untuk Mengikuti


Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru

Disusun Oleh :
Nama

: FUTICHA TURISQOH

NUPTK

: 3560752653300052

Jabatan

: Guru

Unit Kerja

: TKIT Miftahul Ulum Gumayun

TAMAN KANAK-KANAK ISLAM TERPADU (TKIT)


MIFTAHUL ULUM GUMAYUN
Jl. Raya Slawi Jatibarang Km 4 Gumayun Dukuhwaru Tegal
TAHUN 2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah


melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu
menyelesaikan naskah Karya Ilmiah tanpa halangan suatu apapun.
Maksud penyusunan naskah ini adalah untuk mengikuti Lomba
Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru Tahun 2011. Karya Ilmiah ini
merupakan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun, dan merupakan harapan bagi setiap guru TK
untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak TK, di antaranya
pembuatan kolase, di mana pembelajaran melalui PTK pada
pengembangan seni ini diharapkan mampu meningkatkan kreativitas
anak. Dan untuk menunjang keberhasilan dari pembelajaran ini di
antaranya adalah keuletan, yang disertai dengan sikap sabar dan teliti
yang penuh rasa tanggung jawab dari guru dalam menghadapi anak didik.
Proses penyusunan Karya Ilmiah ini hingga selesai dengan baik
tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Sekolah TKIT Miftahul
Ulum Gumayun yang telah mendukung keikutsertaan penulis dalam
mengikuti perlombaan Karya Ilmiah tersebut. Tidak terlupakan juga temanteman guru di TKIT Mifthul Ulum Gumayun yang telah banyak membantu
dengan memberikan dukungan moril atas terselesainya Karya Ilmiah ini,

ii

dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah
berjasa dalam penyusunan Karya Ilmiah ini.
Peneliti menyadari bahwa Karya Ilmiah ini belum sempurna, untuk
itu tidak menutup kemungkinan saran dan kritik yang membangun agar
dapat memberikan khazanah dalam Karya Ilmiah ini. Semoga Karya
Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi dunia
pendidikan. Amin..

Tegal, Juli 2011


Penulis

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .

ii

DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN ..

A. Latar Belakang .

B. Rumusan Masalah.. 3
C. Tujuan Penelitian...

D. Manfaat Penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA......

A. Pengertian Motorik Halus.

B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas6


C. Media 6
D. Kolase.. 6
E. Hipotesis. 12
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN. 13
A. Subjek Penelitian.. 13
B. Deskripsi Penelitian.. 13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 34
A. Hasil Penelitian.. 34
B. Pembahasan. 37
BAB V PENUTUP 40
A. Kesimpulan 40
B. Saran dan Tindak Lanjut. 40
DAFTAR PUSTAKA. 42
LAMPIRAN

iv

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Latar Belakang
Pendidikan Taman Kanak - kanak merupakan pendidikan
anak usia dini pada jalur formal yang melayani anak usia 4 6
tahun. Tujuan Pendidikan Taman Kanakkanak adalah membantu
berbagai potensi, yang meliputi sikap, perilaku, bahasa, kognitif,
fisik motorik dan seni untuk siap memasuki jenjang pendidikan
berikutnya.
Untuk mencapai atau mewujudkan halhal tersebut
sangatlah dibutuhkan guru yang profesional, sarana dan prasarana
yang memadai, salah satunya adalah media yang menarik dalam
kegiatan pembelajaran.
Seperti yang terjadi pada Taman Kanakkanak TKIT Miftahul
Ulum Gumayun Kecamatan Dukuhwaru Kelompok B Tahun Ajaran
2010/2011 semester kedua pengembangan seni khususnya pada
indikator kolase dengan berbagai media sebagian anak kesulitan,
sehingga anak kurang mencapai apa yang diharapkan guru.
Berdasarkan pengamatan yang terjadi di kelas, hasil belajar anak
pada indikator tersebut kurang memuaskan. Banyak anak yang
merasa bosan saat diberikan kegiatan tersebut, dan juga banyak

anak yang tidak mau menyelesaikan kegiatan atau tugas yang


diberikan guru.
Dengan metode penelitian tindakan kelas diharapkan
peningkatan hasil belajar anak dalam kegiatan kolase dengan
berbagai media dapat tercapai dengan optimal. Kegiatan kolase
juga berkaitan dengan kemampuan motorik halus anak. Oleh sebab
itu diharapkan dengan kegiatan kolase melalui penggunaan media
kain perca dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas dapat
meningkatkan kemampuan motorik halus anak.

2. Identifikasi Masalah
Seperti yang telah diuraikan dalam latar belakang di atas
masalah yang diidentifikasi adalah ;
1. Sebagian anak kesulitan dalam melakukan kegiatan kolase
dengan berbagai media.
2. Keengganan anak melakukan kegiatan motorik halus dalam
membuat kolase dengan berbagai media.

3. Analisis Masalah
Dari identifikasi masalah di atas, masalah yang akan
dipecahkan adalah sebagian anak kesulitan dalam melakukan
kegiatan kolase dengan berbagai media.

Masalah kurangnya hasil belajar anak pada indikator


tersebut disebabkan karena metode pembelajaran yang digunakan
kurang tepat dan media yang digunakan kurang menarik. Masalah
tersebut akan dicoba dipecahkan melalui penggunaan media kain
perca dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisis di atas, Rumusan Masalah yang ada
adalah "Apakah dengan metode demonstrasi dan pemberian tugas
serta penggunaan berbagai media dapat meningkatkan kemampuan
membuat kolase anak di Taman Kanak - kanak TKIT Miftahul Ulum
Gumayun Kelompok B?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan
metode demonstrasi dan pemberian tugas dengan berbagai media
dalam mengembangkan ketrampilan motorik halus (kolase) anak di
TKIT Miftahul Ulum Gumayun.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Anak
Meningkatkan hasil belajar anak pada kegiatan kolase dengan
berbagai media.

2. Manfaat bagi Guru


a. Meningkatkan kemampuan Guru sebagai fasilitator dan
motivator.
b. Memberi gambaran pada Guru tentang cara pembelajaran
membuat kolase
3. Manfaat bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas / mutu TK yang bersangkutan.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Motorik Halus


Motorik halus adalah gerakan yang menggunakan otot otot
halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh
kesempatan untuk belajar dan berlatih, tidak terlalu membutuhkan
tenaga, akan tetapi membutuhkan koordinasi yang cermat serta
ketelitian. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan,
mencoretcoret, menyusun balok, menggunting, menulis, dan
sebagainya. Perkembangan motorik ini sangat penting agar anak bisa
berkembang dengan optimal.
Perkembangan motorik halus anak Taman Kanakkanak
ditekankan pada koordinasi gerakan motorik halus, dalam hal ini
berkaitan dengan kegiatan meletakkan atau memegang suatu objek
dengan menggunakan jari tangan. Pada usia 4 tahun koordinasi
gerakan motorik halus anak sangat berkembang, bahkan hampir
sempurna. Pada usia 5 atau 6 tahun koordinasi gerakan motorik halus
berkembang pesat. Pada masa ini anak telah mampu
mengkoordinasikan gerakan visual motorik, seperti mengkordinasikan
gerakan mata dengan tangan, lengan, dan tubuh secara bersamaan,
antara lain dapat dilihat pada waktu anak menulis/menggambar.

B. Metode Demonstrasi dan Pemberian Tugas


Menurut Muhibbin Syah, 2000 (dalam Metode
Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini),
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara
memperagakan barang kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu
kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.
Menurut Moeslichatoen, 2004 (dalam Metode
Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini) hal
hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tugas kepada anak
adalah :
1. Pemberian tugas adalah proses integral dalam kegiatan
pengembangan, maka tujuan tugas merupakan bagian penting
sehingga tugas yang diberikan dapat dilakanakan dengan sebaikbaiknya.
2.

Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan anak


melainkan dapat memberikan sumbangan terhadap tujuan belajar
yang diharapkan.

3.

Pemberian tugas harus memberikan pengenalan


kepada anak untuk bekerja dengan lebih baik.

4.
kreativitas.

Pemberian tugas harus menantang pengembangan

5.

Pemberian tugas harus menumbuhkan kesadaran


diri sendiri bukan untuk pendidik.

C. Media
Menurut Pamadhi, Hajar dan Sukardi S. Evan (2008) Media
6
adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan
seseorang seperti kertas, kanvas, kain, papan tripleks, haid barel,
keramik, kaleng, plastik, spon, daun, pita, serta bahan yang lainnya.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
adalah komponen sumber belajar siswa yang dapat mendorong siswa
untuk belajar, sehingga dapat mendorong anak untuk berimajinasi dan
mengembangkan potensi yang dimiliki melalui kegiatan bermain.

D. Kolase
Kolase berasal dari bahasa Perancis, yaitu "Coller" yang
berarti lem / tempel, jadi bisa dikatakan Kolase adalah sebuah teknik
menempel unsur-unsur yang berbeda (bisa berupa kain, kertas, kayu,
dan lain-lain) ke dalam sebuah frame sehingga menghasilkan sebuah
karya seni yang baru.
Secara umum kolase adalah teknik menggabung beberapa
objek menjadi satu. Tidak hanya asal jadi, tapi objek objek itu harus
mampu bercerita untuk menciptakan kesan tertentu.
Kolase merupakan perkembangan lebih lanjut dari seni lukis.
Di mana pada awal abad ke-20 para perupa sering menambahkan

(menempelkan) unsur-unsur yang berbeda ke dalam lukisan mereka


seperti potongan-potongan kain, kayu ataupun kertas koran, namun
memang ada perbedaan yang sangat signifikan antara seni kolase dan
seni lukis. Di dalam karya seni kolase selain aspek formal seni yang
dikedepankan meliputi nilai-nilai dasar keindahan, tata penyusunan
objek ke dalam frame (layout), kontur, bentuk objek dan warna
sebagaimana yang biasa disodorkan oleh karya seni lukis dan desain
grafis tetapi juga aspek ilustratif yaitu meliputi aspek konten material
dan bentuk gambar kolase itu sendiri.
Hal ini akan menimbulkan kesan yang berbeda dari
penikmat seni/audience ketika mengapresiasi karya kolase, karena
disodori keunikan yang ditimbulkan oleh penyusunan material-material
yang berbeda di dalam sebuah frame karya seni, hal yang tidak dapat
dijumpai dari seni lukis.

Awal Perkembangan Kolase

Kolase sebagai karya seni dimulai oleh para pelukis


beraliran KUBISME yaitu Georges Braque dan Pablo Picasso. Menurut
Guggenheim Museum's Braque mulai mengaplikasikan teknik kolase
ke dalam lukisan arangnya dengan bahan-bahan yang diolah dari
gulungan kayu oak dan potongan kertas. Sesaat setelah itu Picasso
mulai mengikutinya dengan medium yang baru. Pada tahun 1912

dalam lukisan "Still Life with Chair Caning (Nature-morte la chaise


cane)". Picasso mengaplikasikan potongan-potongan kertas minyak
ke dalam kanvas.
Para seniman SUREALISME mulai mengembangkan teknik
kolase itu sendiri dengan istilah CUBOMANIA, yaitu kolase yang dibuat
dengan memotong gambar ke dalam kotak-kotak dan kemudian
disusun ulang secara acak susunannya. Hal yang oleh Rene Paserson
disebut INIMEDIA. Dan ada juga teknik kolase yang disebut
etrcissements dengan tokohnya Richard Genovese dan Marcel
Marien yang mengaplikasikan teknik robekan pada lapian atas lukisan
sehingga memunculkan citra dari lapisan yang ada di bawahnya.
Dewasa ini teknik ini lebih dikenal dengan teknik masking pada seni
grafis.

Contoh Gambar Kolase untuk Anak TK:

Kolase dengan media kapas dan benang wol

Kolase dengan media kertas marmer

Kolase dengan media daun pisang kering

10

Kolase dengan media kain dan


benang

Kolase dengan media kertas foto

Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola

Kolase dengan media kertas dan kolase dengan media benang

11

Kolase dengan media biji-bijian

Kolase dengan media kain perca berdasarkan pola

E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini sebagai berikut:
Melalui penggunaan berbagai media dengan metode demonstrasi dan
pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus (kolase)
anak pada Kelompok B TKIT Miftahul Ulum Gumayun.

12

BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Subjek Penelitian :
1. Tempat Penelitian

: TKIT MIFTAHUL ULUM GUMAYUN


KECAMATAN DUKUHWARU
KABUPATEN TEGAL

2. Alamat Penelitian

: Desa Gumayun
Kecamatan Dukuhwaru
Kabupaten Tegal

3. Kelompok

:B

4. Indikator Pengembangan : Pengembangan Seni Pada Indikator


Kolase Dengan Berbagai Media
5. Tema

: Lingkunganku

6. Jumlah Siswa

: 47 Anak (Kel. B1 & B2)

7. Jadwal Penelitian

: 5 9 April 2011

B. Deskripsi Penelitian
Untuk memudahkan dalam mengadakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) guna mengatasi permasalahan pengembangan seni pada
indikator kolase dengan berbagai media, maka penulis merencanakan
penelitian selama 5 hari berturut-turut. Penelitian dilaksanakan
melalui 4 tahap dalam PTK yaitu merencanakan, melaksanakan
observasi/pengamatan dan refleksi.

13

Prosedur pelaksanaan PTK yang dilakukan penulis adalah :


a. Melaksanakan refleksi, berdiskusi dengan teman sejawat, dan
meminta saran/bimbingan dari supervisor untuk mengidentifikasi
masalah, menganalisis masalah dan merumuskan masalah
b. Menyusun penelitian
c. Melaksanakan tindakan penelitian
d. Menganalisis data yang diperoleh pada waktu melaksanakan
tindakan penelitian kemudian menarik kesimpulan.
Penelitian ini bertujuan untuk perbaikan pembelajaran di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Kelompok B. Tujuan
utamanya adalah meningkatkan kemampuan motorik halus kolase
dengan menggunakan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B TKIT Miftahul Ulum
Gumayun Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011 yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik halus
anak.
Deskripsi penelitian selama 5 hari tersebut dituliskan hanya
secara garis besarnya saja, secara detail terdapat pada lampiran.
a.

Satuan Kegiatan Harian 1


1) Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT

14

Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran


2010/2011.
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan biji-bijian
4. Merencanakan pengelolaan kelas
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan
2) Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan biji-bijian
3) Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:

15

a. Guru menyiapkan media biji-bijian yang digunakan untuk


membuat kolase dan membagikan kepada masingmasing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima biji-bijian maka
guru meminta masing-masing siswa kelompok B untuk
mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan biji-bijian.
3. Istirahat 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan biji-bijian

16

b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu


tentang kolase dengan menggunakan biji-bijian
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
4) Observasi
Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase
dengan biji-bijian pada anak kelompok B di TkIT Miftahul Ulum
Gumayun Kabupaten Tegal ternyata tidak sesuai dengan
harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B
di TKIT Miftahul Ulum Gumayun kurang antusias dalam
membuat kolase dengan biji-bijian yang diberikan oleh guru.
5) Refleksi
a. Apakah kegiatan pembelajaran yang telah saya lakukan
sesuai dengan indikator yang saya tentukan?
- Ya, karena dalam kegiatan pembelajaran harus
disesuaikan dengan indikator yang terdapat dalam
kurikulum TK
b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran (penugasan materi, penggunaan
media dan sumber belajar, pengguanaan metode
pembelajaran, penataan kegiatan, pengelolaan kelas,

17

komunikasi dan pendekatan terhadap anak, penggunaan


waktu, serta penilaian proses dan hasil belajar)?
- Masih kurang dalam penggunaan media (media kurang
menarik)
c. Bagaimana memperbaiki kelemahan saya tersebut?
- Memperbanyak alat peraga, media pembelajaran, buatlah
agar lebih menarik untuk anak
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang
saya lakukan?
- Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi
masalah, memotivasi anak dan sebagainya, anak merasa
senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru
b.

Satuan Kegiatan Harian 2


1). Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)

18

3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang


permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan daun pisang kering
4. Merencanakan pengelolaan kelas.
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan daun pisang kering
2). Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media daun pisang kering yang
digunakan untuk membuat kolase dan membagikan
kepada masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima daun pisang
kering maka guru meminta masing-masing siswa
kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase
yang didemonstrasikan oleh guru.

19

c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.


d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan daun pisang kering.
3. Istirahat 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan daun pisang kering
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu
tentang kolase dengan menggunakan daun pisang
kering
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
3). Observasi

20

Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase


dengan daun pisang kering pada anak kelompok B di TkIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal ternyata cukup
sesuai dengan harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anakanak kelompok B di TKIT Miftahul Ulum Gumayun cukup
antusias dalam membuat kolase dengan daun pisang kering
yang diberikan oleh guru.
4). Refleksi
a. Bagaimana reaksi anak terhadap metode pembelajaran
yang saya lakukan?
- Anak bersemangat dan berperan aktif selama kegiatan
pembelajaran sedang berlangsung
b. Apakah kelemahan-kelemahan saya dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran?
- Masih kurang dalam penataan kegiatan
c. Apakah kelebihan-kelebihan saya dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran?
- Kelebihannya dalam penggunaan metode pembelajaran
d. Apakah anak dapat memahami penjelasan yang saya
berikan?
- Ya, karena dalam kegiatan mengajar menggunakan
bahasa yang mudah dimengerti anak.

21

c. Satuan Kegiatan Harian 3


1). Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan kapas dan benang
wol
4. Merencanakan pengelolaan kelas.
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan kapas dan benang wol
2). Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.

22

d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama


dipandu guru.
2. Kegiatan Inti 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media kapas dan benang wol yang
digunakan untuk membuat kolase dan membagikan
kepada masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima kapas dan
benang wol maka guru meminta masing-masing siswa
kelompok B untuk mengikuti langkah membuat kolase
yang didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan kapas dan benang wol.
3. Istirahat 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru

23

4. Kegiatan Akhir 30 menit


a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan kapas dan benang wol
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu
tentang kolase dengan menggunakan kapas dan benang
wol
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
3). Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan oleh guru, ternyata
siswa sudah ada peningkatan kemampuan anak untuk kolase
dengan kapas dan benang wol, meskipun dijumpai beberapa
anak ada yang masih kesulitan dalam membuat kolase dengan
media kapas dan benang wol.

4). Refleksi
a. Apakah media pembelajaran sudah sesuai dengan indikator
yang telah saya tentukan?
- Ya, karena dalam penggunaan media pembelajaran harus
sesuai dengan indikator agar anak dapat mengikuti

24

kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang


diharapkan.
b. Hal-hal unik (positif atau negative) apa yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran yang saya lakukan ?
- Hal positif: bagi anak yang mampu mengikuti kegiatan
pembelajaran yang saya berikan mereka merasa senang
dan bangga.
- Hal negatif: bagi anak yang kurang senang dengan
kegiatan yang saya berikan, dia tidak mengikuti kegiatan
tersebut, hanya mengganggu temannya.
c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya
berikan?
- Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya
berikan sesuai dengan kemampuan anak.
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang
saya lakukan?
- Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi
masalah, memotivasi anak dan sebagainya, anak merasa
senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru.
d. Satuan Kegiatan Harian 4
1). Perencanaan:

25

1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus


kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.
2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah
ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan kertas marmer
4. Merencanakan pengelolaan kelas.
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan kertas marmer.
2). Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti 60 menit

26

Langkah-langkah kegiatan kolase:


a. Guru menyiapkan media kertas marmer yang digunakan
untuk membuat kolase dan membagikan kepada
masing-masing anak.
b. Setelah semua siswa sudah menerima kertas marmer
maka guru meminta masing-masing siswa kelompok B
untuk mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan kertas marmer.
3. Istirahat 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan kertas marmer

27

b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu


tentang kolase dengan menggunakan kertas marmer
c. Guru memberikan saran-saran
d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan
dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
3). Observasi
Dari pengamatan yang dilakukan oleh guru, ternyata
siswa sudah ada peningkatan kemampuan anak untuk kolase
dengan kertas marmer, hal ini ditunjukkan bahwa siswa bisa
membuat kolase, meskipun masih dijumpai beberapa siswa
ada yang masih salah dalam memuat kolase dengan media
kertas marmer.
4). Refleksi
a. Apakah media pembelajaran sudah sesuai dengan indikator
yang telah saya tentukan?
- Ya, karena dalam penggunaan media pembelajaran harus
sesuai dengan indikator agar anak dapat mengikuti
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan yang
diharapkan.
b. Hal-hal unik (positif atau negative) apa yang terjadi dalam
kegiatan pembelajaran yang saya lakukan ?

28

- Hal positif: bagi anak yang mampu mengikuti kegiatan


pembelajaran yang saya berikan mereka merasa senang
dan bangga.
- Hal negatif: bagi anak yang kurang senang dengan
kegiatan yang saya berikan, dia tidak mengikuti kegiatan
tersebut, hanya mengganggu temannya.
c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya
berikan?
- Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya
berikan sesuai dengan kemampuan anak.
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang
saya lakukan?
- Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi
masalah, memotivasi anak dan sebagainya, anak merasa
senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru.
e. Satuan Kegiatan Harian 5
1). Perencanaan:
1. Merumuskan tujuan perbaikan kemampuan motorik halus
kolase dengan berbagai media melalui metode demonstrasi
dan pemberian tugas pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran
2010/2011.

29

2. Membuat Satuan Kegiatan Harian (SKH yang telah


ditandatangani oleh Kepala Sekolah TKIT Miftahul Ulum
Gumayun)
3. Mengadakan diskusi dengan teman sejawat tentang
permasalahan kemampuan motorik halus anak dalam
kegiatan kolase dengan menggunakan kain perca
4. Merencanakan pengelolaan kelas.
5. Merencanakan langkah-langkah kegiatan perbaikan.
6. Menyediakan alat dan bahan yang mendukung perbaikan
kegiatan kemampuan kolase dengan kain perca.
2). Pelaksanaan Tindakan:
1. Kegiatan Awal 30 menit
a. Baris. Anak berbaris di depan kelas.
b. Masuk kelas, duduk di tempat duduk masing-masing.
c. Anak mengucapkan salam dan guru menjawabnya.
d. Sebelum belajar anak berdoa secara bersama-sama
dipandu guru.
2. Kegiatan Inti 60 menit
Langkah-langkah kegiatan kolase:
a. Guru menyiapkan media kain perca yang digunakan
untuk membuat kolase dan membagikan kepada
masing-masing anak.

30

b. Setelah semua siswa sudah menerima kain perca maka


guru meminta masing-masing siswa kelompok B untuk
mengikuti langkah membuat kolase yang
didemonstrasikan oleh guru.
c. Guru mengawasi anak yang melaksanakan kegiatan.
d. Guru membimbing anak yang mengalami kesulitan
dalam membuat kolase dengan kain perca.
3. Istirahat 30 menit
a. Anak-anak bermain di luar kelas di bawah pengawasan
guru
b. Bel berbunyi anak-anak berbaris untuk cuci tangan
c. Berdoa sebelum makan, makan bekal yang disediakan
oleh sekolah
d. Selesai makan anak-anak membereskan semua
perlengkapannya
e. Berdoa sesudah makan yang dipandu oleh guru
4. Kegiatan Akhir 30 menit
a. Guru melakukan tanya jawab tentang materi kolase
dengan kain perca
b. Guru mengevaluasi/membahas kegiatan hari ini yaitu
tentang kolase dengan menggunakan kain perca
c. Guru memberikan saran-saran

31

d. Selesai pembelajaran anak-anak berdoa pulang dan


dipandu oleh guru
e. Anak-anak mengucapkan salam dan guru menjawab
3). Observasi
Dari hasil kegiatan pembelajaran, kemampuan kolase
dengan kain perca pada anak kelompok B di TkIT Miftahul
Ulum Gumayun Kabupaten Tegal ternyata tidak sesuai dengan
harapan guru, hal ini ditunjukkan bahwa anak-anak kelompok B
di TKIT Miftahul Ulum Gumayun kurang antusias dalam
membuat kolase dengan kain perca yang diberikan oleh guru.
4). Refleksi
a. Apakah materi kolase yang saya sajikan sesuai dengan
tingkat perkembangan anak?
- Ya, karena apabila materi kolase yang telah saya sajikan
tidak sesuai dengan tingkat perkembangan anak maka
anak akan kesulitan.
b. Apakah alat penilaian yang saya gunakan sesuai dengan
tingkat perkembangan anak?
- Ya, karena alat penilaian yang saya gunakan seperti
observasi, percakapan, penugasan, unjuk kerja dan hasil
karya sesuai dengan kegiatan dan media pembelajaran
yang mengacu pada tingkat perkembangan anak.

32

c. Bagaimana reaksi anak terhadap penilaian yang saya


berikan?
- Anak merasa senang/bangga karena penilaian yang saya
berikan sesuai dengan kemampuan anak.
d. Bagaimana reaksi anak terhadap pengelolaan kelas yang
saya lakukan?
- Perlakuan saya terhadap anak, cara saya mengatasi
masalah, memotivasi anak dan sebagainya, anak merasa
senang, nyaman dan tidak membosankan karena mereka
terbimbing oleh guru.
e. Apakah kegiatan penutup yang saya lakukan dapat
meningkatkan penguasaan anak terhadap materi yang saya
sampaikan?
- Ya, karena dalam kegiatan penutup saya memberikan
kegiatan umpan balik (mengulas kegiatan hari itu) dan
menunjukkan hasil karya anak.

33

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi yang telah dilakukan oleh guru pada Satuan Kegiatan Harian
tentang kemampuan membuat kolase dengan berbagai media
didapatkan hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil Nilai Anak Kelompok B TKIT Miftahul Ulum
Gumayun pada pembuatan kolase ;
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Nama
Adinda
A. Lutfi
Aliffida
Bintang
M. Eka
Emilda
F. Dzakwan
F. Aqil
Fajar
Galuh
Ilham
M. Kevin
M. Farrizul
Nabila
Nagata
Nadilah
Nayla
Nida
Rival
Salsa
Sekar
Salma
Rahmah
Wafa

SKH 1

SKH 2

34

SKH 3

SKH 4

SKH 5

25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47

Nazwa
Yaisy
Aini
Alfi
A. Liani
Azka
Azka L.
F. Aby
Fernanda
Farah
J. Azkiya
M. Ghani
M. Nur
Nesa
Nadhif
Nabilah
Naufal
Naya
Rahma
Sekar F.
S. Ardel
Thalitha
Yuniar

35

Keterangan :
= nilai yang didapat anak-anak kurang
= nilai yang didapat anak-anak cukup
= nilai yang didapat anak-anak baik
Berdasarkan Tabel 4.1 didapatkan hasil bahwa kemampuan
kolase anak-anak kelompok B TKIT Miftahul Ulum Gumayun
mengalami peningkatan yang signifikan dan sudah sesuai dengan
yang diharapkan. Hal ini terlihat dengan banyaknya dijumpai siswa
yang mendapatkan nilai baik. Dari data di atas, dapat disimpulkan
bahwa kemampuan membuat kolase anak kelompok B di TKIT Miftahul
36

Ulum Gumayun sesuai dengan yang diharapkan guru. Dan hasil Karya
Kolase dengan kain perca dari salah satu siswa yang paling rapi
adalah karya Nayla Malva Fidela dari kelomok B1:

B. Pembahasan
Salah satu bentuk satuan pendidikan prasekolah di jalur
pendidikan sekolah adalah Taman Kanak-kanak. Eksistensi dan esensi
lembaga pendidikan Taman Kanak-kanak ini dalam kerangka
pembangunan Pendidikan Nasional secara resmi diakui dalam
Peraturan Pemerintah (PP) No. 27 tahun 1990. Menurut PP No. 27
tahun 1990, "Penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-kanak
dimaksudkan untuk membantu meletakkan dasar ke arah
perkembangan sikap, perilaku, pengetahuan, ketrampilan, dan daya
cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan

37

lingkungannya, serta untuk pertumbuhan dan perkembangan


selanjutnya."
Dari hasil penelitian tindakan kelas pada Satuan Kegiatan
Harian menunjukkan bahwa kemampuan kolase anak kelompok B di
TKIT Miftahul Ulum Gumayun sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat
pada tabel 4.1, di mana pelaksanaan tindakan guru dengan
menggunakan media kain perca dan membagikannya kepada masingmasing anak, kemudian masing-masing anak diminta untuk
mempraktekkan langsung yang didemonstrasi Guru. Berdasarkan
evaluasi yang dilakukan pada SKH 1 didapatkan hasil kemampuan
kolase dengan media biji kacang hijau dan kacang kedelai pada anak
kelompok B di TKIT Miftahul Ulum Gumayun 70,21 % mendapatkan
nilai baik , 4,25 % memperoleh nilai cukup, dan 25,53 % mendapatkan
nilai kurang. Pada SKH 2 didapatkan hasil kemampuan kolase dengan
media ampas kelapa pada anak kelompok B di TKIT Miftahul Ulum
Gumayun 72,34 % mendapatkan nilai baik , 21,27 % memperoleh nilai
cukup, dan 6,38 % mendapatkan nilai kurang. Pada SKH 3 didapatkan
hasil kemampuan kolase dengan media kapas dan benang wol pada
anak kelompok B di TKIT Miftahul Ulum Gumayun 74,46%
mendapatkan nilai baik , 25,53 % memperoleh nilai cukup, dan 0%
mendapatkan nilai kurang. Pada SKH 4 didapatkan hasil kemampuan
kolase dengan media kertas marmer pada anak kelompok B di TKIT
Miftahul Ulum Gumayun 89,36 % mendapatkan nilai baik , 10,63 %

38

memperoleh nilai cukup, dan 0 % mendapatkan nilai kurang.


Sedangkan pada SKH 5 didapatkan hasil kemampuan kolase dengan
media kain perca pada anak kelompok B di TKIT Miftahul Ulum
Gumayun 93,61 % mendapatkan nilai baik , 6,38 % memperoleh nilai
cukup, dan 0 % mendapatkan nilai kurang.
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini mampu
meningkatkan kemampuan anak dalam membuat kolase dengan
berbagai media. Adanya pembelajaran ini, anak dapat melatih
kemampuan motorik halus anak dan mengembangkan kreativitas
anak. Selain itu, guru pun dapat mengetahui apakah anak sudah
mampu untuk membuat kolase, dan untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi kolase dengan berbagai media.
Tindakan ini hanya dilakukan dalam satu hari, karena tujuan yang
diinginkan telah tercapai dan kemampuan anak mengalami
peningkatan.

39

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1.

Melalui penggunaan media dengan metode demonstrasi dan


pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan motorik halus
(kolase) anak pada kelompok B TKIT Miftahul Ulum Gumayun.

2.

Penelitian dilaksanakan di TKIT Miftahul Ulum Gumayun


dengan tujuan untuk perbaikan pembelajaran di TKIT Mifathul Ulum
Gumayun Kabupaten Tegal kelompok B, yang tujuan utamanya
adalah meningkatkan kemampuan motorik halus kolase anak
melalui tahapan-tahapan dalam PTK.

3.

Kemampuan kolase anak-anak kelompok B TKIT Miftahul


Ulum Gumayun sudah cukup optimal/baik sesuai dengan yang
diharapkan.

B. Saran dan Tindak Lanjut


Berdasarkan hasil kesimpulan, ada beberapa hal yang
sebaiknya diterapkan oleh guru dalam meningkatkan kualitas
mengajarnya, khususnya dalam pengembangan seni dan fisik motorik
anak kolase dengan berbagai media. Adapun saran-saran penulis
sebagai berikut :

40

1.

Gunakanlah alat peraga yang tepat dan menarik


sesuai dengan materi kegiatan sehingga pembelajaran dapat
menghasilkan hasil belajar yang optimal.

2.

Dalam memberikan tugas pada anak terlebih dahulu


guru harus memperkenalkan media yang akan digunakan, dan
gunakanlah media yang menarik bagi anak sehingga anak antusias
terhadap kegiatan yang akan dilakukan. Dengan demikian akan
membantu kemampuan anak dalam membuat kolase agar lebih
meningkat.

3.

Lihatlah emosi dan perasaan anak, jangan biarkan


anak berebut, tapi untuk mencoba bersama. Buatlah kelompok
kecil agar anak maksimal dapat mencoba semua secara bergantian
dengan teratur.

4.

Fasilitas dalam pembelajaran sangat diperlukan guna


memotivasi anak dalam menumbuhkan kemampuan kolase anak.

5.

Pemberian nilai itu sangat penting, di samping


sebagai hadiah, juga dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan
belajar serta sebagai laporan untuk orang tua di rumah.

6.

Segala sesuatu yang diperoleh selama kegiatan PTK


yang sekiranya dapat meningkatkan kemampuan anak, sebaiknya
disampaikan kepada teman-teman sejawat atau Kelompok Kerja
Guru (KKG). Sehingga teman yang lain mendapatkan masukan
terhadap strategi mengajarnya.
Itulah beberapa kesimpulan dan saran yang dapat penulis

sampaikan, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis

41

sendiri pada khususnya, dan bagi rekan-rekan guru seprofesi pada


umumnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://smanemas.blogspot.com/2009/11kolase.html

http://eecho.wordpress.com/2008/10/29/apa-itu-kerangka-berpikir/

http://cokroaminoto.blogetery.com/2009/08/26/penyusunankerangka-teori-penelitian/

http://www.bukabuku.com/browse/bookdetail/26765/buku-latihanteknik-kolase-photoshop-cs2.html

http://ayitarya.wordpress.com/2008/04/25/hipotesis/

http://episentrum.com/artikel-psikologi/perkembangan-motorikanak-usia-dini/

42

Anda mungkin juga menyukai