PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanaman nangka merupakan jenis tanaman yang banyak ditanam di daerah
tropis, seperti Indonesia. Tanaman ini diduga berasal dari India bagian selatan yang
kemudian menyebar ke daerah tropis lainnya. Dalam bahasa Inggris disebut
jackfruit, sedangkan dalam bahasa Latin disebut Artocarpus integra (Astawan,
2004). Meskipun sampai saat ini nangka belum merupakan buah-buahan mayor di
Indonesia, tetapi keberadaannya sudah sangat popular dan digemari sebagai buah
segar.
Di Indonesia pohon ini memiliki beberapa nama daerah antara lain
nongko/nangka (Jawa, Gorontalo), langge (Gorontalo), anane (Ambon),
lumasa/malasa (Lampung), nanal atau krour (Irian Jaya), nangka (sunda).
Beberapa nama asing yaitu: jacfruit, jack (Inggris), nangka (Malaysia), kapiak
(Papua Nugini), liangka (Filipina), peignai (Myanmar), khnaor (Kamboja), mimiz,
miiz hnang (laos), khanun (Thailand), mit (Vietnam). Pohon nangka berbuah
sepanjang tahun dan bukan merupakan buah musiman.
Di Indonesia lebih dari 30 kultivar di Jawa terdapat lebih dari 20 kultivar.
Buah nangka terdiri atas beberapa bagian yaitu kulit, jerami atau dami, daging
buah dan biji buah. Bagian tanaman nangka yang banyak dimanfaatkan adalah
daging buahnya. Baik buah nangka yang masih muda maupun yang sudah matang
dapat diolah menjadi berbagai produk makanan.
Biji buah nangka baru dimanfaatkan masyarakat desa dengan merebus
maupun disangrai dan belum dimanfaatkan secara optimal sebagai komoditi yang
memiliki nilai lebih, padahal biji nangka mengandung karbohidrat cukup tinggi.
Namun, kemajuan di bidang bioteknologi menggerakkan masyarakat untuk
memanfaatkan bahan-bahan yang kurang bermanfaat diubah menjadi produk baru
dan beberapa hasil olahan yang bermutu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Azizah (2004), bahwa biji buah
nangka mempunyai kandungan protein yang sangat tinggi. Berawal dari latar
belakang diatas maka penulis mengambil judul: PENGOLAHAN BUAH
NANGKA
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimanakah cara menanam buah nangka?
2. Bagaimanakah cara mengetahui hama dan penyakit yang menyerang
tumbuhan nangka?
3. Bagaimanakah kandungan gizi yang dimiliki buah dan biji nangka?
4. Bagaimanakah cara mengolah buah nangka sehingga memberikan nilai
tambah berlebih?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan perumusan makalah diatas maka tujuan
penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui cara menanam buah nangka
2. Mengetahui penyakit yang menyerang tumbuhan nangka
3. Mengetahui kandungan dalam buah dan biji nangka
4. Mengetahui manfaat buah nangka
5. Mengetahui berbagai macam pengolahan buah nangka
D. Manfaat Penulisan
Ada 2 manfaat penelitian :
1.
Manfaat teoritis :
Memberikan masukan dalam khasanah pengetahuan di bidang pangan.
Memperkaya perkembangan pangan.
2.
Manfaat praktis :
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi Nangka
Nangka adalah nama sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka
termasuk ke dalam suku Moraceae, nama ilmiahnya adalah Artocarpus
heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka dikenal sebagai jackfruit.
Berikut ini adalah tabel klasifikasi buah nangka:
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Rosales
Moraceae
Artocarpus
A.
heterophyllus
Tabel 2.1 Klasifikasi Nangka
Berdasarkan sosok pohon dan ukuran buah nangka terbagi dua golongan yaitu
pohon nangka buah besar dan pohon nangka buah mini.
1. Nangka buah besar: tinggi mencapai 20-30 m; diameter batang mencapai 80
cm dan umur mulai berbuah sekitar 5-10 tahun.
2. Nangka buah kecil: tinggi mencapai 6-9 m; diameter batang mencapai 15-25
cm dan umur mulai berbuah sekitar 18-24 bulan.
Berdasarkan kondisi daging buah nangka dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu:
1. Nangka bubur: daging buah tipis, lunak agak berserat, beraroma keras mudah
lepas dari buah.
2. Nangka salak: daging buah tebal, agak kering aromanya kurang keras.
(nangka celeng dan nangka belulang).
3. Nangka cempedak: daging buah tipis, liat dan beraroma harum spesifik.
Varietas-varietas unggul nangka yang ditanam di Indonesia yaitu: nangka
bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel,
nangka kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, dan nangka misin.
Berikut ini adalah kandungan gizi dari buah dan biji nangka :
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kandungan Gizi
Kalori (kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbohidrat (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Zat Besi (mg)
Vitamin A (SI)
Vitamin B1(mg)
Vitamin C (mg)
Air (g)
Bagian dapat dimakan (%)
Nangka Masak
106,00
1,20
0,30
27,60
20,00
19,00
0,90
330,00
0,07
7,00
70,00
28,00
Nangka Muda
51,00
2,00
0,40
11,30
45,00
29,00
0,50
25,00
0,07
9,00
85,40
80,00
Cempedak
116,00
3,00
0,40
28,60
20,00
30,00
1,50
200,00
0,00
15,00
67,00
30,00
Komponen
Gizi
Karbohidrat
Lemak
Protein
Besi
Fosfor
Vitamin B1
Air
Biji
165 kalori
36,7 g
0,1 g
4,2 g
0,2 g
0,001 g
0,00029 g
57,79 g
Tabel 2.3. Kandungan Kimia Pada Biji Nangka (dalam 100 g bahan)
5. Penambah energy
Buah nangka mengandung gula alami seperti fruktosa dan sukrosa. Daging buah
nangka yang empuk, manis, legit dan renyah membuat tubuh segar kembali.
6. Mengoptimalkan fungsi tubuh
Buah nangka mengandung mineral seperti mangan, zat besi, vitamin B6, niasin, asam
folat yang berfungsi untuk mengoptimalkan fungsi tubuh. Tidak hanya buahnya yang
enak dimakan, ternyata biji buah nangka juga memiliki cukup gizi dan sumber
protein yang baik untuk memelihara kesehatan tubuh.
B. Budidaya Nangka
1) Persyaratan Bibit
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit yang baik
adalah:
a. Bibit harus berasal dari jenis atau varietas yang unggul (produksi tinggi,
buah berkualitas baik, berumur panjang dan tahan terhadap hama dan
penyakit).
b. Bibit harus sehat yang dapat dilihat dari sosoknya yang kokoh, batangnya
kuat, lurus dan tumbuh tegak, percabangan banyak serta daun bagian atas
berwarna hijau segar dan mengkilap.
Teknik Penanaman
1. Penentuan Pola Tanam
Pola usaha pekarangan adalah bertanam di lahan sekitar rumah. Hasil ini
tidak semata-mata untuk dijual tetapi sebagian untuk dikonsumsi sendiri.
Sedangkan pola usaha kebun yaitu bertanam di lahan yang jauh lebih luas dari
pekarangan dengan pertimbangan hasilnya untuk memnuhi kebutuhan pasar,
modal dan tenaga kerja cukup tersedia serta lahannya sesuai dengan
persyaratan tempat tumbuh nangka.
Pola usaha kebun dapat berbentuk kebun tanaman murni dan kebun
tanaman campuran. Pada kebun tanaman murni hanya ditanam satu jenis
tanaman yaitu seluruhnya ditanami nangka. Sedangkan di kebun campuran,
pohon nangka dicampur nenas, pepaya, dan sebagainya.
Pohon nangka yang dipelihara di kebun buah jarak tanamnya 8 - 12 m,
dalam pola segi empat atau segi enam: kepadatan yang umum adalah 100-120
batang/ha. Jarak tanamnya antara lobang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m.
2. Pembuatan Lobang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 x 0,5 m.
Pada saat penggalian lubang tanam, tanah bagian atas dipisahkan dari tanah
bagian bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang yang
sudah matang sebanyak 20 kg per lubang. Lubang tanah yang telah digali
dibiarkan terbuka selama 1-2 minggu, agar mendapat sinar matahari sehingga
teroksidasi dengan baik. Untuk menghindari kendala tanah asam, tanah galian
dicampur dengan dolomit/kapur pertanian sebanyak 0,5-1 kg per lubang
tanam dan tanah campuran ini dimasukkan ke dalam lubang 2-3 minggu
sebelum penanaman. Untuk tanah yang terlalu berat, selain pengolahan tanah
dapat pula ditambahkan pasir sebanyak 0,5 kaleng per lubang. Seminggu
sebelum tanam berilah NPK (151515) 100 gram ke dalam lubang
penanamn apabila perlu. Bibit hasil semaian atau okulasi ditanam tegak dan
kokoh ke dalam tengah lubang penanaman. Jarak antara lubang tanam 12 x 12
m atau 4 x 6 m.
3. Cara Penanaman
Penanaman dilakukan sore hari atau pagi hari pada permulaan musim
penghujan yaitu saat curah hujan sudah cukup merata. Bibit ditanam pada
lubang yang sudah tersedia, tegak lurus. Sebelum bibit ditanam, kantong
plastik harus dibuang. Kalau penanaman dilakukan di luar musim penghujan
atau karena adanya kelainan iklim, yaitu musim hujan tiba-tiba berubah
menjadi kemarau lagi, maka bibit yang telah ditanam perlu disiram secara
teratur.
4. Pembuatan Lubang pada Mulsa
Pemberian mulsa di sekitar pohon nangka sangat perlu; terutama pada saat
musim kemarau untuk meningkatkan kelembapan tanah. Namun pada musim
hujan mulsa tidak diperlukan karena dapat mendatangkan serangan jamur.
Mulsa juga dapat dimasukkan ke dalam tanah sebagai pupuk organi,
pemberian dua kali per tahun sangat membantu pertumbuhan tanaman.
Pemberian pupuk pabrik majemuk dilakukan di Malaysia dengan dosis 2-3 kg
per pohon.
Pemeliharaan Tanaman
1. Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman tanaman yang mati dilakukan pada saat hujan masih turun di
tahun pertama dan tahun kedua.
2. Penyiangan
Penyiangan atau membebaskan tanaman dari serangan gulma atau
tumbuhan pengganggu dilakukan dengan cara membersihkan gulma secara
manual/kimia dari tanaman nangka dengan radius 1-2 m. Pengendalian gulma
secara kimiawi menggunakan herbisida misalnya Paracol 1,5 liter dalam 600
liter air per ha atau Roundup 2-3 liter dalam 800 liter air/ha. Penyiangan
pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman, selanjutnya setiap 2-4 bulan
dilakukan selama 2-3 tahun. Penyiangan dilakukan dengan cara manual atau
kimiawi.
3. Pemupukan
Pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk kompos 1-2
kali setahun sebanyak 20 kg per tanaman. Pemberian pupuk anorganik
dilakukan satu minggu setelah penanaman dengan dosis 100 gram NPK per
tanaman.
Pemupukan kedua pada umur 6 bulan dengan dosis 150 gram NPK per
tanaman. Pemupukan ketiga dilakukan pada tanaman umur 12 bulan dengan
dosis 200 gram per tanaman. Pemupukan keempat pada umur 18 bulan
dengan dosis 250 gram per tanaman dan pemupukan kelima dilakukan pada
tanaman umur 24 bulan dengan dosis 300 gram per tanaman. Selanjutnya bagi
tanaman yang sudah berbunga pada lahan tidak subur dapat ditambahkan
pupuk organik 650 gram/pohon.
Untuk meningkatkan tanaman diperlukan tambahan pupuk daun guna
merangsang pembentukan daun. Pemberian pupuk daun dilakukan selang
2minggu sampai tanaman umur 17 bulan. Jenis pupuk daun yang digunakan
Gandasil D/Bayfolan.
4. Pengairan dan Penyiraman
Tanaman nangka membutuhkan drainase yang baik. Pengairan ini
diperlukan untuk meningkatkan produktivitasnya. Tanaman nangka memiliki
perakaran dalam, tidak membutuhkan penggenangan pada saat musim
kemarau karena tanaman nangka kurang toleran terhadap genangan. Akarnya
masih mampu meyerap air pada tanah yang dalam. Pemberian air tambahan
diperlukan selama dua tahun pertama pertumbuhannya.
5. Pemeliharaan Lain
Pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman yang tidak subur dan tidak
produktif. Pemangkasan cabang dilakukan terhadap pohon nangka yang
bertajuk rimbun agar sinar matahari tidak terhalangi sehingga merangsang
perbungaan. Pemangkasan dibatasi pada penjarangan pucuk ketika pohon
mulai ditanam dan sedikit pemotongan dahan-dahan yang mengandung buah
agar memudahkan mencapai buah untuk dibungkus dan kemudian dipanen.
Pemangkasan cabang dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena
bunga betina muncul pada batang utama atau cabang primer. Perangsangan
pembungaan dilakukan dengan cara melukai, mengebor/mengikat batang.
Tujuan perlakuan untuk menghambat hasil asimilasi daun agar tidak meyebar
ke seluruh bagian tanaman, melainkan untuk merangsang pembungaan.
Agar buah nangka hasilnya baik dan besar, lakukan penjarangan buah.
Buah yang mulai membesar bungkuslah dengan kantong/kertas semen yang
b. Jamur Upas
Tanaman yang terserang miselium jamur membentuk lapisan berwarna
merah jambu dan akhirnya tanaman yang terserang membusuk.
Daun-daun menguning, mongering, dan rontok sehingga cabang
tampak gundul.
c. Penyakit Lain
Busuk buah
Bercak daun
Karat merah
Embun jelaga
BAB III
PENGOLAHAN NANGKA
A. Daging Buah Nangka
garam secukupnya
kemiri 4 butir
air 2 liter
Cara Membuat:
1. Didihkan air. Masukkan nangka muda, masak hingga lunak. Angkat dan
peras.
2. Rebus udang hingga matang, angkat dan haluskan. Jangan buang air
perebusnya.
3. Tumbuk nangka muda tapi jangan terlalu halus atau suwir-suwir.
4. Campur nangka muda dan udang, aduk rata dan sisihkan.
5. Panaskan 2 sendok makan minyak, tumis bumbu halus hingga harum.
6. Masukkan campuran nangka muda dan air rebusan udang. Masak dengan
api kecil sambil diaduk hingga kering.
7. Panaskan minyak, goreng adonan nangka muda hingga kering. Angkat dan
tiriskan.
8. Pres atau peras hingga minyaknya tiris. Pisahkan adonan abon dengan
garpu agar tidak menggumpal. Untuk 500 gram
5. Juice Nangka
Bahan :
200 g buah nangka yg masak
1/2 cangkir sirup jeruk
1/2 cangkir susu putih
es batu, hancurkan
Cara Membuat :
Nangka direbus, kemudian diperas untuk mengambil airnya.
Campur dengan sirup dan susu putih, kocok dengan blender.
Disajikan dengan es batu yg telah dihancurkan.
6. Manisan Nangka Kering
Bahan :
10 kg nangka
10 liter larutan garam
10 liter larutan natrium metabisulfit
10 liter larutan gula 40%
30 lembar daun pandan
10 gram asam sitrat
5 gram natrium benzoate
susu skim bubuk
Cara Membuat :
Cuci bersih buah nangka, lalu pisahkan buang nangka dari bijinya
Rendam buah nangka dalam larutan garam selama 2 jam. Cuci sampai rasa
asinnya hilang dan tiriskan
Rendam buah nangka dalam larutan natrium metabisulfit sekitar 1 jam,
cuci bersih. Tiriskan.
Didihkan larutan gula 40%, lalu campur dengan daun pandan dan asam
sitrat. Masukkan irisan buah nangka. Rendam selama 24 jam. Tiriskan.
Jemur manisan nangka basah diatas aluminium foil atau anyaman bambu
sampai kekeringan yang diinginkan. Selama pengeringan, taburi susu skim
untuk mendapatkan manisan nangka yang manis dan gurih.
Kemas manisan.
7. Selai Nangka
Pilihlah buah yang sudah matang (tidak menjadi lembek karena terlalu
matang) dan segar, tidak terjadi pembusukan sebagian atau di beberapa
tempat.
Siapkan botol-botol tempat penyimpanan selai beserta tutup-tutupnya.
Cara mensterilkan botol-botol ini saya memakai cara memasukkan botolbotol ke dalam oven bersuhu 1200C selama 30 menit dan merebus tutuptutup botolnya selama 30 menit.
Memasak selai hanya memerlukan buah-buahan, gula, dan sedikit air. Buahbuahan yang sudah banyak mengandung air tidak perlu menambahkan
banyak air. Lebih baik masaklah dahulu buah-buahannya sampai lembut,
lalu masukkan gula secukupnya dan aduk-aduk supaya gula larut. Setelah
gula larut, didihkan sampai kental sambil sesekali di aduk.
Ciri selai yang sudah masak adalah cairannya sudah kental dan sudah
membalut punggung sendok kayu (persis seperti cara pembuatan custard).
Masukkan selai segera ke dalam botol-botol yang masih panas, tutup rapat.
8. Jenang Nangka
Nangka dicuci bersih
Dihaluskan hingga menjadi bubur
Kemudian tambahkan gula pasir.
Didihkan sambil diaduk-aduk hingga matang.
Kemudian jenang nangka siap untuk dikemas.
9. Sirup Nangka
Daging buah nangka tanpa biji
Rebus daging buah nangka dalam liter air hingga masak dan lunak.
Bahan 4
Susu SGM 150 gr
Air matang 75 ml
Gula Pasir 200 gr
Bahan Tambahan
Remahan Biji Nangka matang (sudah direbus) 75 gr
Cara Membuat
Campur dan kocok bahan 1 hingga mengembang dan kental
Masukkan bahan 2 sedikit demi sedikit hingga rata.
Masukkan bahan 3, aduk perlahan dengan spatula hingga tercampur rata.
Ambil 75 gr adonan, campur dengan bahan 4, sisihkan.
Masukkan bahan tambahan, tuang adonan ke dalam loyang, kukus selama
5 menit.
Tuang adonan yang telah dicampur dengan bahan IV. Kukus lagi.
Tuang adonan sisa, kukus kembali selama 30 menit hingga matang.
Cara Membuat :
Biji nangka yang telah dikupas, dihaluskan dengan cara diulek di cobek atau
wadah
Campurkan 3 butir telur yang telah dikocok rata, campur semua bahan
sampai rata
aduk dan cetak dengan sendok, goreng dalam minyak dengan panas yang
sedang sampai kecoklatan.
BAB IV
Kesimpulan dan Saran
LAMPIRAN
Dodol Nangka
Jus Nangka
Selai Nangka
Jenang Nangka
Sirup Nangka
Keripik Nangka