Laporan Praktik Sistem Kemudi Ashfal
Laporan Praktik Sistem Kemudi Ashfal
SISTEM KEMUDI
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktik Chasis dan Pemindah Daya
Dosen Pengampu : Drs. Suwahyo, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 4
1.
2.
3.
4.
Riwan Setiarso
Riki Ginanjar Winata
Muhammad Ashfal Fuad
Rifki Yoga Kusuma
NIM. 5201410030
NIM. 5201410032
NIM. 5201410033
NIM. 5201410038
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
A. WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIK
Pelaksanaan Praktik Chasis dan Pemindah Daya dengan materi kuliah Sistem
Kemudi dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2013 di Laboratorium Mekanik Otto Teknik
Mesin Universitas Negeri Semarang.
B. MATERI KULIAH
Materi kuliah (Job Kuliah) yang kelompok 4 kerjakan adalah membahas tentang
Sstem Kemudi.
C. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya Praktik Chasis dan Pemindah Daya dengan materi kuliah
Sistem Kemudi, diharapkan mahasiswa dapat :
1. Memahami konstruksi dan cara kerja dari Sistem Kemudi,
2. Memahami jenis jenis dan aplikasi pada mobil dari Sistem Kemudi,
3. Membongkar dan memasang Sistem Kemudi pada mobil,
4. Melakukan pengukuran pada komponen Sistem Kemudi, dan
5. Mengidentifikasi troubleshooting dan memperbaiki Sistem Kemudi.
D. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
Selama melakukan Praktikum, beberapa alat dan bahan yang digunkan adalah
sebagai berikut,
1. ALAT
a. Tool box 1 set (berisi kunci ring 8 buah dengan bermacam ukuran, kunci pass
dengan berbagai ukuran, Tang, Palu, Obeng (+) dan (-)),
b. Jangka Sorong sebagai alat pengukuran,
c. Power steering tester,
d. Steering wheel puller,
e. Kunci momen,
f. Pitman arm remover,
g. Input cover lock nut wrench,
h. End cover remover,
i. Extension housing oil seal installer, dan
j. Tie rod remover.
2. BAHAN
a. 1 set sistem kemudi tipe Rack and Pinion,
b. 1 set sistem kemudi tipe Recirculating Ball.
E. PELAKSANAAN PRAKTIK
Pada bagian ini akan diterangkan cara pembongkaran pada sistem kemudi pada
mobil. Ada dua tipe sistem kemudi yang akan dibahas, yaitu :
1. Tipe Rack and Pinion
a. Pembongkaran
1)
2)
Lepas bagian pinion dari Housing
Rack.
3)
4)
Lepas mur penahan poros Rack
dengan menggunakan kunci SST
(dapat menggunakan Obeng (-)
dan palu). Kemudian keluarkan
poros Rack dari Housing.
b.
Pemeriksaan
Pemeriksaan sistem kemudi tipe Rack and Pinion pada praktikum chasis
dan pemindah daya kali ini dilakukan secara visual. Pemeriksaan visual ini
meliputi,
1) Pemeriksaan roda gigi pinion adakah kerusakan kerusakan berupa retak,
berkas serpihan, dan patahan gigi pada pinion. (Hasil pemeriksaan pada
komponen ini tidak adanya keretakan dan keadaan abnormal).
2) Pemeriksaan bearing pada poros roda gigi pinion. (Hasil pemeriksaan pada
komponen ini terdapat kondisi abnormal berupa gerakan putar bearing poros
roda gigi pinion yang kasar dan terjadi kekocakan, perlu adanya penggantian
pada komponen ini).
3) Pemeriksaan gigi pada poros rack adakah kerusakan kerusakan berupa retak,
berkas serpihan, dan patahan gigi pada rack. (Hasil pemeriksaan pada
komponen ini tidak adanya kerusakan dan kondisi abnormal).
4) Pemeriksaan perkaitan gigi antara gigi pinion dan rack. (Hasil pemeriksaan
pada kedua komponen ini terjadi perkaitan yang sempurna antara gigi poros
Rack dengan gigi Pinion).
c. Pemasangan
Pemasangan pada sistem kemudi dilakukan sebagai berikut,
1) Masukkan poros Rack ke dalam Housing Rack secara perlahan dan perhatikan
arah gigi Rack agar perkaitan antara Rack dan Pinion saat dipasang berkaitan
sempurna. Kemudian pasang mur penahan poros Rack dan kencangkan.
2) Masukkan kembali poros Pinion ke dalam Housing Pinion secara perlahan dan
pastikan penempatan poros sempurna terhadap Housing Pinion. Kemudian
pasang kembali mur penahan poros roda gigi Pinion.
3) Rakit kembali roda gigi Pinion dengan gigi Rack. Pastikan antara kedua roda
gigi berkaitan dengan sempurna dan bergerak lancar.
2. Tipe Recirculating Ball.
a. Pembongkaran
1)
Lepaskan baut pengikat cover
poros Recirculating Ball.
2)
3)
4)
5)
Limit
31.8 (1.252)
31.7 (1.248)
mm
Hasil Pengukuran
32 (1.26)
32 (1.26)
c. Pemasangan
Pemasangan pada sistem kemudi type Recirculating Ball dilakukan sebagai
berikut,
1) Masukkan poros ball-nut dan warm-nut ke dalam Housing ke tempat semula
secara perlahan dan pastikan bahwa bearing telah terpasang secara sempurna.
2)
3)
F = Besar
F = Kecil
Prinsip Kerja
Penguat tenaga kemudi bekerja atas dasar tekanan fluida ( fluida yang digunakan
biasanya ATF ), Automatic Transmission Fluida
Tekanan fluida diatur oleh katup untuk diarahkan ke silinder sebelah kiri atau
kanan ( pada saat belok ) atau dikembalikan ke reservoar ( pada saat jalan lurus )
Pompa
Katup
Rak
Silinder kemudi
Torak
Yang dimaksud pada saat belok di sini, adalah pada saat bergerak belok
Fluida terdorong torak di dalam salah satu silinder ada bantuan tenaga
1. Reservoar
2. Pompa
3. Pipa pendingin
4. Unit pengatur sirkit aliran minyak
1. Reservoar
2. Puti
3. Rotor
4. Baling baling
5. Cincin kam
6. Katup pembantu volume
Gerakan baling baling dibatasi oleh cincin kam dan mengalirkan fluida dari lubang isap
ke lubang tekan
Lubang isap besar, sedangkan lubang tekan kecil, maka terjadi penekanan, karena adanya
penyempitan ruang
Sistem idle up
Semakin tinggi putaran motor volume cairan yang dihasilkan pompa semakin
besar
Tenaga untuk membantu penguat tenaga kemudi semakin besar pula ( lihat diagram di
bawah )
Diagram volume tanpa katup pengatur
Volume
Liter / menit
5
4
rpm
0
1000
2000
3000
4000
Bila bantuan tenaga terlalu besar, merugikan stabilitas pengemudian, karena sopir tidak
bisa merasakan kontak roda dengan permukaan jalan sangat berbahaya.
Ke silinder
kemudi
Ke silinder
kemudi
Ke reservoir
6
Volume
Liter/menit
1000 2000
3000
4000
Semakin tinggi rpm mesin, semakin tinggi kecepatan kendaraan, maka semakin kecil
kontak ( gesekan ) roda terhadap jalan
Diperlukan penurunan tekanan fluida yang membantu penguat tenaga kemudi dengan
jalan menurunkan volume fluida yang dihasilkan oleh pompa untuk membantu penguat
tenaga kemudi
Volume
300
600-1000
2500
2,5
rpm
Pegas B
Lubang A
Pegas A
Lubang B
Katup B
Katup A
Apabila tekanan P2 melebihi 80 Bar, katup tekanan lebih ( katup bola ) membuka
untuk menurunkan tekanan
Apabila tekanan P2 turun katup A lebih terdorong ke kiri untuk membuka lubang ke
reservoar
Cara kerja :
Pada saluran vakum kevakuman menjadi besar diafragma turun ke bawah membuka
katup gas
Permasalahan
longgar
Penanganan
Perbaiki
Berlebihan
longgar
aus
Permasalahan
rendah
Penanganan
Tambah tekanan
Rendah
Periksa kebocoran,
tambah minyak atau
perbaiki
Ganti bagian-bagian
yang rusak
Setel, perbaiki atau
ganti
ganti
ganti
5
6
Tidak tepat
Tidak tepat
Permasalahan
Tidak tepat
Penanganan
Tambah tekanan
Longgar
Kencangakan atau
atau bagian yang
rusak
Periksa kebocoran,
tambah oli atau
ganti bagian yang
rusak
Kencangakan atau
ganti bagian yang
rusak
Kencangakan
Rendah
b. Periksa ketinggian
Steering
gear
Recirculating Ball )
minyak
(untuk
5
6
7
8
9
10
Play berlebihan
Gesekan berlebihan
Longgar
Longgar
Terlalu keras
Longgar
Gesekan berlebihan
Aus
Gesekan berlebihan
Bengkok atau rusak
cacat
lemah
Tidak tepat
Tidak tepat
Tidak tepat
Penanganan
Ganti
Tambahkan
perbaiki
ganti
ganti
ganti
ganti
Setel atau perbaiki
Setel atau perbaiki
perbaiki
10
Tidak tepat
setel
Permasalahan
Penanganan
Tidak rata
Tidak tepat
Berlebihan
Tidak balance
berlebihan
Ganti
Setel
Ganti
Perbaiki
Setel atau ganti
longgar
aus
bengkok
cacat
lemah
Tidak tepat
Tidak tepat
setel
ganti
ganti
ganti
ganti
Setel atau perbaiki
setel