Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Bukti paling awal tentang pertanian jelai datang dari situs arkeologis di anak benua india yang
dinamai Mahrgarh, dari 7000 SM. Jelai yang dibudidayakan ini (H. vulgare) adalah turunan dari jelai liar
(Hordeum Spontaneum). Keduanya adalah diploid (2n=14 kromosom). Karena jelai liar dapat disilangkan
dengan jelai yang dibudidayakan, keduanya sering diperlakukan seperti satu spesies, dibagi menjadi
Hordeum vulgare sub spesies spontaneum dan sub spesies vulgare (budidaya). Perbedaan utama antara
keduannya adalah racis yang rapuh pada jelai liar, yang memungkinkn penyebaran benih di alam yang liar.
Jelai liar yang paling awal ditemukan datang dari situs Epi-Paleotik di Levant, mulai dari Natufian. Jelai
budidaya yang paling awal terjadi pada situs Neolithik Aceramic seperti lapisan-lapisan (PPN B) di Tell Abu
Hureyra di Suriah.
Disamping gandum, jelai adalah bahan pokok sereal mesir kuno yang digunakan dalam membuat roti
dan bir. Keduannya bersama-sama adalah bahan makanan yang lengkap. Nama yang umum untuk jelai
adalah jt (diduga diucapkan it) mengacu pada jelai Mesir Hulu. Dimasa yunani kuno, makna keagamaan
jelai diduga dimulai pada tahap-tahap paling awal dari Misteri Eleusinian. Minuman kyekeon, yakni
campuran minuman untuk mereka yang menjalani ritual inisiasi, yang disiapkan dari jelai dan ramu-ramuan,
dirujuk dalam nyanyian homerik untuk Demeter yang juga disebut Ibu Jelai.
Orang yunani biasanya mengeringkan jelai yang sudah ditumbuk kasar dan memanggangnya
sebelum dijadikan bubur, demikian menurut Plinius Tua di dalam bukunya Sejarah Alam. Proses ini
menghasilkan malt yang segera diberi ragi dan menjadi sedikit beralkohol. Jelai Tibet selama berabad-abad
menjadi makanan utama di Tibet. Para ahli paleobotani menemukan bahwa jelai telah ditanami di Jazirah
Korea sejak awal periode tembikar Mumun (1500-850 SM) bersama-sama dengan tanaman lainnya seperti
jewawut, gandum dan sayur-sayuran.
Jelai (Hordeum vulgare, ingg. Barley) adalah sejenis serelia untuk pakan ternak, penghasil malt, dan
sebagai makanan kesehatan. Jelai adalah anggota suku padi-padian (Poaceae). Pada tahun 2005, jelai berada
pada urutan keempat dari jumlah produksi dunia dan luas area penanaman serelia di dunia (560.000 km 2).
Waktu berkecambah sekitar 1-3 hari. Dari sudut esoteris, jelai atau barley digunakan karena dianggap
bergizi ringan yang mampu merangsang jantung dan dapat digunakan untuk meringankan ketegangan
emosional seseorang.
Setengah atau lebih dari budidaya barley di Amerika digunakan sebagai persediaan makanan. Barley
lebih bergizi dari kernel jagung. Kernel barley digunakan sebagai makanan setelah gridning atau steam
rolling. Lebih dari 25% dari tanaman barley di proses menjadi malt di Amerika. Malt barley, 80%
digunakan untuk pembuatan bir, sekitar 14% didestilasi sebagai penghasil alkohol, dan 6% sebagai sirup
malt, susu malt dan makanan untuk sarapan. Untuk proses pembuatan malt, barley direndam dalam tangki
besar selama 45-65 jam, kemudian ditransfer ke tangki perkecambahan atau ruang terpisah dimana adonan
diaduk selama 5-7 hari dengan temperatur 60-700 F. Sampai akar muncul, tetapi tidak sampai batang.
Barley hijau mengandung unsur-unsur yang paling berharga yang diperlukan untuk tubuh manusia
dan juga dapat digunakan sebagai produk dengan efek terapi yang sangat baik. Tumbuhan barley juga
diindikasikan untuk menghilangkan racun dalam tubuh, termasuk darah, untuk stimulasi kekebalan tubuh
manusia, cicatrisation dan regenerasi. Barley dapat membantu mengatur tekanan darah pada arteri,
mengurangi kelebihan berat badan.

BARLEY
Barley adalah salah satu tanaman domestik Amerika yang paling tua yang pernah ditanam. Tanaman
ini sudah dibudidayakan lebih dari 8000 tahun. Di Athena, barley adalah makanan khusus yang disediakan
untuk para gladiator. Fakta yang mengesankan dari tanaman barley adalah bahwa tanaman ini hanya dapat
tumbuh di Amerika Utara. Barley memiliki konsentrasi enzim yang tinggi setelah diolah menjadi malt, inilah
alasan kenapa barley ditambahkan pada bubur beras dan bubur jagung. Barley dibudidayakan terutama
untuk pembuatan bir setelah proses malt yang dinamakan pembuatan malt barley (Nolte, 2010).
Sitematika dari tanaman barley adalah sebagai berikut:

Kingdom
: Plantae
Divisi
: Magnoliophyta
Kelas
: Liliopsida
Ordo
: Poales
Famili
: Poaceae
Genus
: Hordeum
Spesies
: H. Vulgare L.
Genus Hordeum pusat pertumbuhannya adalah di Asia Barat, Amerika Barat, Amerika Selatan dan
Mediterania. Hordeum adalah spesies yang tersebar luas habitatnya. Mayoritasnya adalah tanaman liar yang
selalu hijau yang tumbuh di lingkungan lembab yang memungkinkan untuk membuka habitat dan
mengganggu wilayah (Bothmer, 1992).
Tahap pertama yang dilakukan setelah panen barley adalah membersihkannya untuk memisahkan
bagian yang tidak diperlukan, rumput, biji dan kotoran lainnya seperti pasir dan juga membuang kernel yang
rusak. Sebelum diproses lebih lanjut, kernel dipisahkan menurut ukuran, warna dan kekerasan serta
ketebalan. Kemudian kernel diolah dengan mesin pengupas kulit (huller). Setelah itu, butiran biji dicuci
dengan air (damping), setelah lembek butiran biji dikeringkan dan dicampur dengan gandum dan oats
sebagai sereal
(Vivar and McNab, 2000).
Barley dapat dengan mudah diolah menjadi bahan lain seperti muffin, roti dan biskuit dengan
menggunakan 100% tepung dari tanaman barley. Untuk membuat muffin digunakan juga karamel, coklat
dan buah beri. Untuk membuat pasta digunakan tepung barley karena rendah kalori dan lemak. Tepung
barley juga digunakan dalam pembuatan mie, terutama di daerah asia karena mie yang dihasilkan lebih
kenyal dengan kandungan karbohidrat dan vitamin lainnya yang lebih seimbang dari gandum dan beras
(Newman and Newman, 2008).
Setengah atau lebih dari budidaya barley di Amerika digunakan sebagai persediaan makanan. Barley
lebih bergizi dari kernel jagung. Kernel barley digunakan sebagai makanan setelah gridning atau steam
rolling. Lebih dari 25% dari tanaman barley di proses menjadi malt di Amerika. Malt barley, 80%
digunakan untuk pembuatan bir, sekitar 14% didestilasi sebagai penghasil alkohol, dan 6% sebagai sirup
malt, susu malt dan makanan untuk sarapan. Untuk proses pembuatan malt, barley direndam dalam tangki
besar selama 45-65 jam, kemudian ditransfer ke tangki perkecambahan atau ruang terpisah dimana adonan
diaduk selama 5-7 hari dengan temperatur 60-700 F. Sampai akar muncul, tetapi tidak sampai batang (Yuma,
2010).
Barley adalah sebuah material yang tidak baik untuk membuat bir. Barley umumnya tidak
mempunyai enzim untuk pemasakan, tidak memiliki kemurahan dalam penggilingan, produk ekstraknya
memiliki kekentalan yang tinggi, kekurangan asam amino dan tidak memiliki warna dan rasa yang harus
dimiliki dalam pembuatan bir. Proses pembuatan malt mengubah segala kandungan dalam barley dalam
proses pengolahannya. Dalam kata lain dapat dikatakan bahwa telah terjadi modifikasi, hal ini meliputi
jumlah dari perubahan yang dibuat secara fisika, kimia, dan secara biologi dalam barley dengan proses yang
dikontrol secara umum yang disebut dengan proses pembuatan malt. Proses pembuatan malt antara lain
stepping, germination, kilning (Lewis and Young, 2001).
Keuntungan dari tanaman barley adalah dapat mengontrol erosi karena akarnya dapat beradaptasi
sangat baik saat musim dingan maupun musim panas, mendaur ulang nutrisi yaitu dengan memanfaatkan
nitrogen dari sampah, mencegah tumbuhnya rumput karena tanaman ini memiliki morfologi seperti semak,
meningkatkan unsur organik tanah karena setelah panen tanaman ini akan membusuk dengan cepat,
penanganan pasca panen yang mudah dan mencegah hama buah-buahan yang ada di sekitarnya seperti
penyakit daun dan cacing pengganggu (Clark and Andy, 2007).
Malt digunakan untuk membuat sereal, dengan sebuah proses terminasi dengan menggunakan
aplikasi dari panas. Setelah biji mempunyai kandungan air antara 10-12% kemudian dapat diolah. Langkah
pertama adalah dengan membersihkannya dengan saringan bergetar untuk memisahkan batuan, bagian yang
tidak diperlukan, debu dan jerami. Setelah pembersihan dan pengeringan selesai kemudian biji disimpan

dalam gudang tertutup. 5 (lima) proses pembuatan malt dari barley adalah dengan pembersihan biji barley,
penyimpanan (24 jam), perkecambahan (96 jam), pengeringan (24 jam), dan pembersihan malt. Semua
proses ini selesai dalam sembilan hari (FAO, 2009).
Meskipun hampir semua sereal dapat digunakan dalam pembuatan bir, pembuatan bir telah
menggunkan barley beribu-ribu tahun untuk membuat malt dan bir. Dengan menggunakan air, pembuatan
malt barley adalah bahan utama dalam pembuatan bir, dengan bantuan gula untuk fermentasi dan juga dari
warna, rasa dan busanya. Pabrik penghasil bir di Amerika menghasilkan hingga 6 milyar gallon bir setiap
tahun, belum lagi lebih dari 4 milyar pound malt barley. Produksi barley dari Amerika juga terus bertumbuh
untuk menopang industri bir ini. Dari segelas bir barley mengandung air, malt barley, beras dan jagung yang
tidak malt dan buah hop (Hertgaard and Schwarz, 2008).
Penggilingan biji barley untuk pembuatan tepung dapat dilakukan dengan menggunakan hammer
mill dengan menggunakan pemukul atau Roller mill dengan menggunakan permukaan kasar. Setelah terjadi
proses penepungan maka tepung masuk ke bagian penyaringan. Setelah itu ditambah air dan dipertahankan
pHnya pada 5,7-6,0 sembari tetap di aduk. Kemudian terjadi pencampuran gula pada suhu 64 0C selama 4575 menit (Brewers, 2010).
Seiring dengan semakin merebaknya tren gaya hidup sehat, maka pasar makanan Indonesia dipenuhi
dengan berbagai jenis makanan sehat yang selama ini jarang diketahui. Salah satunya adalah munculnya
barley. Barley merupakan salah satu jenis biji-bijian yang berasal dari keluarga gandum. Bahkan bentuknya
yang mirip dengan gandum membuatnya sulit dibedakan dengan gandum itu sendiri. Barley adalah salah
satu jenis gandum yang rendah kalori, kaya akan vitamin dan nutrisi, serta tinggi akan serat. Manfaat
mengonsumsi barley secara rutin adalah membantu menurunkan berat badan, barley adalah jenis biji-bijian
yang paling rendah kalori. Mengonsumsi barley dapat membantu mengurangi berat badan sebab kandungan
asam amino esensial di dalamnya mampu mencegah gula menjadi lemak, menstabilkan tekanan darah yaitu
sebuah penelitian menunjukkan bahwa yang rutin mengonsumsi barley dapat mengalami penurunan tekanan
darah. mengurangi gejala arthritis yaitu barley kaya akan zat tembaga yang bermanfaat untuk mengurangi
gejala arthritis. Selain itu kandungan tembaga juga mampu melawan efek radikal bebas di dalam tubuh,
mencegah osteoporosis karena barley mengandung mangan, fosfor, dan tembaga yang baik untuk kesehatan
tulang. Barley juga tinggi akan kalsium yang dapat menguatkan tulang dan menjaga kesehatan gigi. Selain
baik untuk kesehatan tulang, kandungan fosfor, kalsium, dan vitamin C di dalam barley baik untuk
meningkatkan kesehatan gigi (Hertgaard and Schwarz, 2008).
Adapun bahan yang digunakan pada pengolahan barley adalah biji barley sebagai bahan yang akan
diolah, ragi untuk memfermentasi biji barley, buah hop sebagai penambah rasa dalam pembuatan bir, air
untuk membuat mie dan pasta, garam sebagai bahan tambahan dalam pengolahan barley dan alat yang
digunakan pada pengolahan barley adalah mesin extruder untuk mencetak pasta, mesin pencetk mie untuk
mencetak adonan mie, tangkitangki besar untuk pengolahan bir, huller mill untuk mengupas biji barley
(FAO, 2009).

PENGOLAHAN BARLEY
Barley dapat diolah menjadi berbagai macam produk yang dapat digunakan dalam kehidupan seharihari yaitu:
1. Pembuatan bir dengan prosedur pembuatan:
- Disiapkan alat dan bahan
- Dibersihkan biji barley dari jerami, debu, batu dan kotoran lainnya dengan menggunakan saringan
bergetar
- Dicampurkan air dan biji barley hingga kadar air barley 10-12% (Steep Tank)
- Didiamkan biji barley hingga tumbuh kecambah (Germination Compartment)
- Dimasukkan kecambah ke tempat pengeringan (Kilning) hingga akarnya terlepas
- Diperoleh hasilnya berupa barley kernel (malt)
- Malt digiling dengan mesin huller mill

Dimasak tepung barley yang dihasilkan hingga menjadi bubur


Dimasukkan bubur barley ke dalam tangki bubur dan ditambahkan air
Dibersihkan kulit ari yang terlepas dengan menanbahkan air panas
Dimasukkan bubur barley yang telah bersih kedalam bak pembuatan bir dan ditambahkan dengan
buah hop sebagai penambah cita rasa
- Ditambahkan ragi dan didiamkan selama 3 hari untuk pembentukan alkohol
- Dipindahkan hasil fermentasi ke tangki yang lebih besar dan siap didistribusikan
2. Pembuatan pasta barley dengan prosedur pembuatan :
- Disiapkan alat dan bahan
- Dibersihkan biji barley dengan saringan bergetar
- Direndam biji barley dengan air hingga berkecambah
- Disalurkan ke tempat pengeringan hingga biji barley bagian akar terlepas
- Digiling dengan huller mill
- Dihasilkan tepung barley
- Dicampurkan tepung barley dengan garam dan minyak zaitun hingga seperti adonan
- Dimasukkan ke mesin ekstruder
- Dipotong pasta yang keluar dari mesin ekstruder
- Dikeringkan adonan hingga kadar airnya lebih kecil dari 5%
- Dikemas dan siap dipasarkan
3. Pembuatan mie barley dengan proses pembuatan :
- Disiapkan alat dan bahan
- Digunakan tepung barley yang berasal dari malt
- Dicampurkan dengan air dan garam hingga membentuk adonan
- Dimasukkan adonan ke mesin pencetak mie
- Dipotong adonan yang keluar dari mesin cetakan mie
- Dikeringkan mie hingga kadar airnya dibawah 5%
- Dikemas mie yang telah kering dan siap dipasarkan

DIAGRAM ALIR PENGOLAHAN BARLEY


1. Diagram alir Pembuatan bir dari tanaman barley
Disiapkan alat dan bahan

Dibersihkan biji barley dari kotoran dengan saringan bergetar

Dicampurkan air dengan biji barley

Didiamkan hingga berkecambah


Dimasak
hingga
menjadi
bubur
Dikeringkan
kecambah
hingga
akarnya
terlepas
Ditambahkan
buah
hop
Ditambahkan
air
panas
untuk
membersihkan
kulit ari
Digiling
Huller
mill
Dipindahkan
bir
kedengan
tangki
bir
dan
siap
Ditambahkan
ragi
dan
dibiarkan
3dikemas
hari

2. Diagram alir Pembuatan pasta dari tanaman barley


Disiapkan alat dan bahan

Dibersihkan biji barley dengan saringan bergetar

Direndam biji barley dengan air hingga berkecambah

Dikeringkan hingga akarnya terlepas

Digiling dengan Huller mill

Dicampur tepung barley dengan minyak zaitun dan garam


Dipotong adonan yang keluar dari mesin
Dimasukkan adonan ke mesin ekstruder

Dikeringkan dan dikemas


3.Diagram alir Pembuatan mie dari tanaman barley
Disiapkan alat dan bahan

Dibersihkan biji barley dengan saringan bergetar

Direndam dengan air hingga berkecambah


Dikeringkan hingga akarnya terlepas

Digiling dengan Huller mill


Dicampur tepung barley dengan air dan garam

KESIMPULAN

Dicetak dengan mesin cetakan mie


1. Tanaman barley adalah tanaman
sejenis dan
gandum
yang merupakan tanaman domestik Amerika sebagai
Dikeringkan
dikemas
bahan pangan.
2. Sistematika tanaman barley adalah kingdom plantae, divisi magnoliophyta, kelas liliopsida, ordo poales,
famili poaceae, genus Hordeum, dan spesies H. Vulgare L.
3. Keuntungan dari tanaman barley adalah dapat mengontrol erosi, mendaur ulang nutrisi, mencegah
tumbuhnya rumput, meningkatkan unsur organik tanah, penanganan pasca panen yang mudah dan
mencegah hama.
4. Tahapan pengolahan barley adalah membersihkannya, sebelum diproses lebih lanjut, kernel dipisahkan
menurut ukuran, warna dan kekerasan serta ketebalan. Kemudian kernel diolah dengan mesin pengupas
kulit (huller). Setelah itu, butiran biji dicuci dengan air (damping), setelah lembek butiran biji
dikeringkan dan dicampur dengan gandum dan oats sebagai sereal.
5. Tanaman barley dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi bahan lain seperti muffin, roti dan biskuit.
6. Pembudidayaan tanaman barley terutama untuk pembuatan bir, penghasil alkohol, sirup malt dan untuk
sereal.
7. Pembuatan mie dan olahan lain dari barley pada umumnya menggunakan malt yang dihasilkan dari
perendaman biji barley.
8. Perbedaan tanaman barley dan gandum adalah terletak pada kemudahan biji terlepas dari tangkai
tanaman.
9. Pembuatan bir dilakukan dengan pengolahan malt yang dicampurkan dengan ragi, ditambah buah poh
dan didiamkan beberapa hari dalam tangki fermentasi.
10. Pembuatan pasta dilakukan dengan mencampur tepung barley, garam dan minyak zaitun hingga
menjadi adonan dan dicetak dengan mesin ekstruder.
11. Pembuatan mie dilakukan dengan mencampur tepung barley dengan garan dan air dan dicetak dengan
mesin cetakan mie.

1. DAFTAR PUSTAKA
3.
4.
5.

2.
Bothmer,
V.,
1992.
The
Biology
of
Barley.
Diakses
darihttp://www.officeofthegene.com/tecnology/regulator [24 Mei 2014]
Brewers, S., 2010. Beer From 100% Barley. Diakses dari http://www.stenaastrup.com [24 Mei 2014]
Clark and Andy, 2007. Managing Cover Crops Proftably. Sustainable Agriculture Network,
Beltsville.

6.
7.

Food and Agriculture Organization, 2009. Barley Malt Beer. Vlale Delle Terme Caracalla, Italy
Hertsgaard, K. And P. Schwarz, 2009. Barley, Malt and Beer. Diakses dari http://www.barleycap.org
[24 Mei 2014]
8.
Lewis, M. J., and T. W., Young, 2001. Brewing. Kluwer Academic Plenium Publishers, New York.
9.
Newman, R.K., and C.W., Newman, 2008. Barley for Food and Health. A John Wiley and Sons
Publication, United States of America
10. Nolte, K., 2010. Barley. Diakses dari http://www.barley.com/pdf [24 Mei 2014]
11.
Vivar, H.E., and A. McNab, 2000. Breeding Barley. International Maize and Wheat Impovmet
Center, Mexico
12.
Yuma, C., 2010. Barley Cultivation. Diakses dari http://www.barleycooperativeextension.com/pdf
[24 Mei 2014]
13.

Anda mungkin juga menyukai