Dokumen - Tips Sistem Sirkulasi Integumen DLL
Dokumen - Tips Sistem Sirkulasi Integumen DLL
Disusun Oleh :
Nurdiana Setyaningsih
(11/ 318660/KT/06986)
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, dan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Biologi Umum, pada semester I, di tahun ajaran 2011, dengan topic Sistem Sirkulasi, Sistem
integument, Sistem Endokrin, dan Sistem Reproduksi pada Protozoa sampai Mamalia.
Dengan membuat tugas ini kami diharapkan mampu untuk lebih memahami mengenai topic
tersebut di atas secara lebih mendalam.
Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada :
1.
Ibu Dra. Siti Susanti, SU. Selaku dosen pembimbing kami yang telah memberikan kami
tugas, petunjuk, bimbingan, dan arahan sehingga kami dapat termotivasi dan dapat
menyelesaikan tugas kelompok kami.
2.
Kepada orang tua kami yang telah memberikan suport kpada kami, dan telah
Kepada teman-teman yang telah membantu kami sehingga kesulitan yg kami hadapi
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organ adalah kumpulan dari beberapa jaringan untuk melakukan fungsi tertentu di
dalam tubuh sedangkan sistem organ adalah gabungan dari organ-organ tubuh yang
menjalankan fungsi tertentu. Derajat dari organisme ditentukan dari makin beragamnya organ
yang dimiliki.
Hewan tingkat rendah atau Invertebrata memiliki struktur morfologi dan anatomi
lebih sederhana dibandingkan dengan kelompok hewan bertulang belakang (Vertebrata), baik
sistem pencernaan, pernapasan ,peredaran darah, integuemen,endokrin dan reproduksinya.
Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna.
Dalam bab ini materi tersebut menjadi topik pembahasan kita.
B. Rumusan Masalah
digunakan dalam penulisan makalah sebagai salah satu syarat menempuh pembelajaran
biologi umum tingkat Sarjana Strata 1 pada program kehutanan pada Universitas Gadjah
Mada.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat mengetahui struktur dan fungsi system sirkulasi, system integument,
D.KegunaanMakalah
Berdasarkan uraian di atas maka kegunaan dari makalah ini adalah :
1. Secara teoritis, diharapkan dapat memberikan masukan bagi ilmu Kehutanan khususnya
biologi umum . Sehingga dapat memberikan pengetahuan bagi ilmu tersebut.
2. Secara praktis, diharapkan dapat dijadikan bahan evaluasi dan masukan bagi
mahasiswa mengenai struktur dan fungsi system sirkulasi, system integument, system
endokrin, dan system reproduksi pada protozoa sampai mamalia.
E. Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan
metode observasi teknik studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, kami juga
mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan
internasional yaitu, Internet.
F. Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun dengan urutan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Kata Pengantar
Bab I : Pendahuluan
Bab II : Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem sirkulasi
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ
yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong
stabilisasi suhu dan pH tubuh.
Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu :
8. Amphibia
Jantung katak terdiri :
- 3 ruang : 2 atrium dan 1 ventrikel
- Sinus venosus : menampung darah dari pembuluh
besar yang akan masuk ke atrium kanan.
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia
merupakan peredaran darah ganda.
11. Mamalia
Jantung mamlia terbagi menjadi 4 ruang, yaitu :
- 2 atrium : 1 atrium dekster (serambi kanan)
1 atrium sinister (serambi kiri)
- 2 ventrikel : 1 ventrikel dekster (bilik kanan)
1 ventrikel sinister (bilik kiri)
Sekat di antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan sempurna sehingga tidak terjadi
percampuran darah yang kaya O2 dan yang miskin O2 . Peredaran darah reptilia
merupakan peredaran darah ganda.
Sistem Sirkulasi pada Manusia
Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat
peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.
1. Jantung (cor)
Merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri dari otot jantung (miokardium),
selaput jantung (perikardium) dan selaput yang membatasi ruangan jantung
(endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari arah melalui arteri koroner.
Peristiwa penyumbatan arteri koroner disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel.
- Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari pembuluh balik (vena). Atrium
kanan (dekter) dan atrium kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada
fetus antara atrium kanan danatrium kiri terdapat lubang disebut foramen ovale.
- Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal
daripada ventrikel kanan, karena berfungsi memompakan darah keluar jantung.
Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2 dipompakan
menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan
melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel mengendur (relaksasi)
maka jantung akan menerima darah vari vena cava superior, dan vena cava
inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari
pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2 masuk ke atrium kiri.
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi
maksimum disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur)
maksimum, maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
2. Pembuluh darah
- Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa darah dari jantung.
- Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa darah ke jantung.
B. Sistem integument
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan,
melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini
seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit,
rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya.
Sistem integument pada Avertebrata
1. Amoeba
Pada tubuh bagian luar(integumen)terdapat membran sel (membran plasma). Fungsi
membran plasma: pelindung isi sel, mengatur pertukaran zat misalnya zat makanan,
ekskresi.
2.Porifera
Seluruh tubuhnya berlubang-lubang halus, rangkanya tersusun dari zat kapur, kersik,
atau zat tanduk.
3. Mollusca
Dilindungi oleh cangkang keras yang terbuat dari zat kapur. Satu lapisan sel terdiri
dari epidermis dan lapisan kutikula.
4. Echinodermata
Seluruh tubuhnya tertutup oleh duri, tidak berkepala dan mempunyai rangka yang
tersusun dari zat kapur di luar tubuhnya (eksoskeleton). Hewan berkulit duri
mempunyai mulut yang dikelilingi oleh kaki berbentuk tabung yang mempunyai alat
pengisap dibagian ujungnya.
5.Arthropoda
Terdiri atas : lapisan epidermis. Fungsi:Sel-sel mensekresikan material yang
menyusun eksoskeleton.Dilapisi oleh kulit luar yang tersusun dari zat kitin, protein,
dan zat kapur membentuk rangka luar.Beberapa jenis tertentu seperti lalat dan ngengat
hanya mempunyai kulit luar yang lunak, sedangkan ketam dan udang laut mempunyai
kulit luar yang keras.
Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi.
Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan
digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan
lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar.
Lapisan
germinativum
mengandung
sel-sel
yang
aktif
membelah
diri,
Fungsi kulit yaitu, sebagai alat pengeluaran berupa kelenjar keringat, sebagai
alat peraba, sebagai pelindung organ dibawahnya, tempat dibuatnya Vit D
dengan bantuan sinar matahari, pengatur suhu tubuh, dan tempat menimbun
lemak.
Selain kedua stratum di atas, dermis juga mengandung beberapa turunan
epidermis, yaitu folikel rambut, kelenjar keringat, dan kelenjar sebacea.
C.
Sistem Endokrin
Sistem Endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang
menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk
memengaruhi organ-organ lain.
Komponen Penyusun Organ Endokrin :
1. Sel Neurosekretori
Yaitu terdapat pada hewan tingkat tinggi dan tingkat rendah, berfungsi sebagai
penghasil hormon dan berbentuk seperti sel saraf
2. Sel Endokrin Sejati
Berbentuk tidak seperti sel saraf, dan berfungsi sejati sebagai penghasil hormon.
Sedangkan pada Crustaseae (udang, kepiting, dll) sel sarafnya menghasilkan hormon
ekdisteroid dan Molt Inhibiting Hormon (MIH)/hormon penghambat pergantian kulit.
Pada Arthropoda dari kelompok insekta menghasilkan tiga macam hormon yaitu:
hormon otak, hormon ekdison, dan hormon juvenil. Ketiga hormon tersebut berfungsi
untuk mengatur proses metamorfosis. Hormon otak disekresikan oleh bagian otak,
dan pelepasannya dipengaruhi oleh faktor makanan, cahaya, atau suhu. Selain itu
hormon otak berfungsi memicu sekresi hormon ekdison dan hormon juvenil. Hormon
ekdison perfungsi pada pengaturan proses pergantian kulit (ekdisis). Hormon juvenil
berperan menghambat proses metamorfosis. Ketiga hormon itulah yang berperan
dalam proses metamorfosis dan pergantian kulit pada kelompok insekta
Mollusca sel neurosekresinya terdapat pada gangloin otak molluska. Pada molluska
terdapat pula kelenjar endokrin seperti pada vertebrata. Kelenjar tersebut misalnya
kelenjar optik pada Octopus. Pada sejenis siput jika tentakel dibuang hasilnya
pembentukan telur pada ovotestis dipercepat. Jika ekstrak tentakel disuntikkan
merangsang produksi sperma. Ekstrak ganglion otak merangsang produksi telur. Dari
contoh diatas menunjukkan bahwa baik otak maupun tentakel berisi sel-sel
neurosekresi yang menghasilkan hormon (neurohormon). Neurohormon dari tentakel
merangsang produksi sperma sedang dari otak merangsang perkembangan telur. Pada
octopus proses kedewasaan juga diatur oleh sel-sel neurosekresi yang mempengaruhi
pertumbuhan ovarium dan testes. Jadi hubungan ganglion otak-kelenjar optik-gonade
pada octopus sama seperti hubungan hipotalamus-hipofisisgonade pada vertebrata.
Platyhelminthes : Pada cacing pipih sel-sel neurosekresi terdapat pada ganglion otak.
Fungsinya belum diketahui tapi diduga belum mempunyai peranan dalam proses
regenerasi.
Pada semua jenis vertebrata (pisces, amphibi, reptil, aves dan mamalia)
hampir tidak ada perbedaan yang signifikan dalam hal sistem endokrin. Kelenjar
endokrin utama antara lain hipofisis, tiroid, pankreas, testis dan ovarium dimiliki oleh
kelima kelas hewan vertebrata. Oleh karena itu, untuk sistem endokrin vertebrata
tidak ada perbedaan yang berarti.
menghasilkan adrenalin dan juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar
suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.
6. Kelenjar Kelamin
Pada Wanita : Ovarium
Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur,
ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan
ovarium yaitu Estrogen dan Progesteron. Estrogen dihasilkan oleh Folikel Graaf.
Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen ialah menimbulkan dan
mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tanda-tanda kelamin
sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat
kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul dan payudara pada wanita dan kulit
menjadi bertambah halus. Sedangkan hormon progesteron dihasilkan oleh korpus
luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH dan berfungsi menyiapkan dinding
uterus
agar
dapat
menerima
telur
yang
sudah
dibuahi.
Plasenta membentuk estrogen dan progesteron selama kehamilan guna mencegah
pembentukan FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon ini dapat
mempertahankan kehamilan.
Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria.
Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi
menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya
suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
7. Placenta
Plasenta merupakan jaringan yang menghubungkan ibu dengan bayi di dalam
rahim. Plasenta menghasilkan beberapa hormone, yaitu:
D. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Pada avertebrata yaitu
porifera, protozoa, echinodermata, arthropoda, mollusca, annelida, nemathelminthes,
coelenterata memiliki sistem reproduksi seksual dan aseksual.
Reproduksi porifera dilakukan secara aseksual maupun seksual. Umumnya,
spons bersifat hermafrodit. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan
tunas dan gemmule, gemmule disebut juga tunas internal. Cara ini dilakukan dengan
membentuk tunas pada tubuh induk, lama-kelamaan akan terbentuk kumpulan
porifera. Fragmen-fragmen kecil melepaskan diri dari tubuh induk, kemudian
menempel pada substrat, dan tumbuh menjadi spons baru.
Reproduksi aseksual porifera air tawar bisa juga dilakukan untuk mengatasi
kondisi lingkungan yang kering dengan pembentukan gemule ( butir benih / tunas
internal), yaitu sel amebosit yang dibungkjus oleh tiga lapisan kuat. Gemmule
dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar.
Gemule akan terlihat pada saat induk hancur. Jika kondisi lingkungan membaik
kemabali, maka lapisan pelindung pecah dan kehidupan dilangsungkan kembali.
Reproduksi secara seksual dilakukan dengan pembuahan sel telur suatu
porifera oleh sel sprema porifera yang lain secara internal. Masing-masing individu
menghasilkan sperma dan ovum. Kedua sel kelamin terbentuk dari perkembangan selsel amebosit atau koanosit. Sel-sel sperma dilepaskan ke dalam air, kemudian masuk
ke tubuh spons lain bersama aliran air melalui ostium untuk melakukan fertilisasi.
Hasil pembuahan berupa zigot yang akan berkembang menjadi larva bersilia. Larva
tersebut akan keluar dari tubuh porifera induk melalui oskulum, kemudian melekat di
dasar perairan untuk tumbuh menjadi dewasa.
Reproduksi protozoa dilakukan secara seksual dan aseksual. Reproduksi
secara seksual dengan cara konjugasi, sedangkan aseksual dengan membelah diri.
Proses konjugasi diawali dari pembentukan berkas-berkas yang bergerak saling
berdekatan dari kedua individu. Sel yang berdekatan saling membentuk tonjolan.
Ujung kedua tonjolan yang bersentuhan saling melebur membentuk saluran konjugasi.
Lewat saluran itu terjadilah aliran protoplasma dari satu sel ke sel yang lain. Kedua
plasma melebur, disebut plasmogami. Pada bakteri selanjutnya terjadi transfer
plasmid dari satu bakteri kepada bakteri partner. Pada protozoa, seperti Paramecium,
terjadi transfer mikronukleus dua arah (saling bertukar).
Reproduksi echinodermata dilakukan secara seksual dan aseksual. Reproduksi
secara seksual dengan cara pembuahan internal seperti pada porifera, sedangkan
aseksual dengan fragmentasi.
Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Namun ada
juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis. Partenogenesis adalah
pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi (pembuahan). Individu yang
dihasilkan bersifat steril. Organ reproduksi jantan dan betina pada Arthropoda
Epididimis anterior (kaput epididimis) lalu ke arah posteriorkorpuus dan kauds yang
berbatasan dengan duktus deferen. Duktus wolf menjadi epididimis, duktus deferen,
dan vesikula seminalis.
Pada monotremata mirip dengan yang terdapat pada kura-kura, sedangkan
untuk mamalia yang lebih tinggi, penis terletak di sebelah anterior skrotum. Penis
adalah organ seksual jantan yang dibungkus oleh kulit yang disebut kalup
(prepusium). Lapisan dalam kalup disuplai dengan kelenjar keringat yang
mengeluarkan smegma. Uretra pada hewan jantan adalah tabung mukoid yang
memanjang mulai dari kandung kemih ke bagian depan penis. Kelenjar prostat
menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan
untuk kelangsungan hidup sperma.
KESIMPULAN
1. Sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan
dari sel. Pada hewan tingkat rendah belum memiliki system sirkulasi. Pada hewan
tingkat tinggi system sirkulasi berupa jantung dan pembuluh.
2. Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi,
dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem integument
berfungsi sebagai pelindung, eksoreseptor, ekskresi, osmoregulasi, dan respirasi.
3. Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zat dalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Pada hewan avertebrata
system reproduksinya hampir semuanya memiliki 2 cara reproduksi, secara sexual
dan asexsual. Sedangkan pada vertebrata semuanya dengan sexual, tetapi ada yang
fertilisasi internal dan external. Repro pada mamalia sama seperti manusia.
4. Komponen organ endokrin terbagi menjadi dua, yaitu sel neurosekretori dan sel
endokrin sejati. Sistem endokrin hewan invertebrata tidak mempunyai organ sekresi
hormon tugasnya yaitu sebagai neurosekretori. Sedangkan pada hewan vertebrata
system endokrinnya tersusun atas berbagai organ endokrin sejati.
DAFTAR PUSTAKA