Minggu Ke 12: Contoh Arsitektur Tropis
Minggu Ke 12: Contoh Arsitektur Tropis
Minggu Ke 12: Contoh Arsitektur Tropis
Arsitektur Tropis merupakan salah satu cabang ilmu arsitektur, yang mempelajari tentang
arsitektur yang berorientasi pada kondisi iklim dan cuaca, pada lokasi di mana massa bangunan
atau kelompok bangunan berada, serta dampak, tautan ataupun pengaruhnya terhadap
lingkungan sekitar yang tropis.
Bangunan dengan desain arsitektur tropis, memiliki ciri khas atau karakter menyesuaikan
dengan kondisi iklim tropis, atau memiliki bentuk tropis. Tetapi dengan adanya perkembangan
konsep dan teknologi, maka bangunan dengan konsep atau bentuk modern atau hitech, bias
disebut bangunan tropis, hal ini diatasi dengan adanya system sirkulasi udara, ventilasi, bukaan,
view dan orientasi bangunan, serta penggunaan material modern/hitech yang tidak merusak
lingkungan.
Arsitektur Tropis meliputi berbagai macam hal yang menyangkut desain bangunan atau
kawasan yang berkarakter bangunan tropis, dengan pengaruh atau dampak terhadap
lingkungannya.
Desain bangunan dengan karakter tropis, memiliki beberapa persyaratan sebagai berikut, yaitu :
harus memiliki view dan orientasi bangunan yang sesuai dengan standar tropis (building
orientation), menggunakan bahan atau bagian pendukung kenyamanan pada kondisi tropis,
seperti; sunshading, sunprotection, sunlouver, memperhatikan standar pengaruh bukaan terhadap
lingkungan sekitar(window radiation), serta memiliki karakter atau ciri khas yang mengekpos
bangunan sebagai bangunan tropis, dengan penggunaan material ataupun warna-warna yang
berbeda.
Bagian-Bagian Bangunan Tropis
1. View dan Orientasi Bangunan
Dari contoh-contoh study kasus desain bangunan tropis modern yang ada di Indonesia pada
saat ini, maka dapat disimpulkan ciri-ciri view dan orientasi bangunan tropis adalah sebagai
berikut:
Menghadap pada arah dimana sinar matahari diusahakan dapat memasuki ruangan pada
pagi hingga sore hari.
Ruangan dengan fungsi public atau pusat aktifitas berada pada kawasan yang mendapat
cahaya matahari langsung, dengan suatu system pelindung yang menambah kenyamanan
manusia.
Sun Protection
Sun protection adalah suatu bagian memprotec atau menjaga bagian dalam bangunan
atau interior, dengan suatu system atau bahan, yang dapat menambah kenyamanan .
Sun Shading
Sun Shading adalah suatu bagian penyaring sinar matahari pada bukaan atau ventilasi
ruangan, yang biasanya terdapat pada material kaca atau penyangga ventilasi bangunan.
Project
: Jl.Ganesha-Bandung
Masjid Salman dibuat ketika sebagian besar
bangunan masjid di Indonesia dirancang sebagai
sebuah bangunan gedung yang lantainya diisi
deretan tiang pendukung dan penyangga atap
serta kubah, dengan berbagai variasi wujud yang
merujuk ke gaya bangunan masjid peninggalan
dinasti Mugal di India yang dalam berbagai kasus
dikombinasikan dengan atap-atap lokal.
Front view building
Bangunan Masjid Salman, di lain pihak, merupakan
hasil penafsiran atas Quran dan hadist yang
kemudian
dimasukan
kedalam
kaidah-kaidah
empat
persegi
panjang
merupakan
tersebut, bagian tepi yang menjorok ke luar batas badan bangunan dibuat melengkung,dengan
jalan memindahkan posisi plat atap dari atas ke bawah.
pasang
vertikal
dan
memberi
celah
untuk
Building Orientation
Ketika selesai dibangun, masjid Salman berada didepan lapangan kampus ITB Bandung.
Bangunan masjid ini tampil sebagai objek free standing yang masih terasa sampai
sekarang,meskipun disekelilingnya telah didirikan sejumlah bangunan gedung pendukung aktifitas
masjid Salman. Meskipun sebagian besar penutupbangunan terbuat dari bahan alami seperti batu
alam dan partisi kayu,namun pemasangannya dilakukan dengan rapih dan presisi dilokasi dan
posisinya masing-masing.
Pemasangan bahan bangunannya mengikuti persyaratan bahan buatan produk pabrikasi, yaitu
rapih dan presisi. Seluruh bagian bangunannya dibagi secara geometris dengan pengaturan irama
dan komposisi yang berulang dan sekaligus menggantikan peran dekorasi dan ornamen serta
menghasilkan sebuah volume di dalam bangunannya.
Komponen-komponennya
berdiri
sendiri
dalam
tiap
Volume
didalam
bangunan
pada
dasarnya
masjid
ini,
jumlahnya.
Sekalipun
yang
demikian
semakin
bertambah
bangunan-bangunan
Institut
Teknologi
Bandung
yang
berada
diseberang jalan.
Suasana interior ruang Solat
Arsitek
Lokasi project
Aksonometri
Bangunan
Building orientation
Gedung Bank Niaga atau yang dikenal sebagai Niaga Tower dibangun di tengah kota yang sudah
"terkontaminasi" dengan cara pembangunan yang cepat bahkan terkadang murah. Gedung ini
adalah salah satu contoh desain bangunan yang dapat mengakomodasi kenyataan di masyarakat,
seperti sebuah perwujudan dari private enterprise.
Sun-shading
Window-
radiation
Gedung ini terletak di jalan jenderal Sudirman, Jakarta, sebagai sebuah komposisi bangunan yang
terdiri dari tiga massa, yaitu bangunan kantor, banking hall dan sebuah masjid. Massa-massa
tersebut diletakkan pada suatu tapak (site) yang dibagi menjadi empat kuadran. Kuadran ketiga
dan keempat merupakan ruang terbuka, taman yang berhubungan, yaitu yang pertama terletak di
tingkat atap dan yang kedua pada bagian terendah, menampilkan paduan seni bangunan dengan
alam. Publik dapat menikmati keseluruhan kompleks dalam satu waktu yang bersamaan melalui
sirkulasi yang berhubungan dari lantai satu sampai tiga.
Dengan membagi keseluruhan program menjadi 3 bagian, maka masing-masing massa bangunan
dapat mempunyai identitas sendiri. Bangunan kantor dengan luas denah yang tidak terlalu luas
(1.300m2 )ini memiliki dua tampak terletak di kuadran pertama. View ke utara dan ke timur yang
memiliki skyline lebih besar, memiliki fasade yang didomonasi oleh kaca dan aluminium. Ke arah
selatan dan barat, bangunan kantor ini dilapisi lebih banyak oleh granit abu-abu terang dan
memiliki pelindung sinar matahari pada setiap jendelanya. Dua pendekatan diterapkan terhadap
fasade bangunan ini seperti menghadirkan 2 komposisi menara yang tipis namun elegan.
DenahLt.1
Denah Lt.2
Di belakang daripada kuadran ketiga terdapat masjid kecil 3 lantai. Bangunan modern ini tetap
memperhatikan kepentingan publik yang sebagian besar muslim. Dengan tidak secara spesifik
mengambil tipologi bangunan masjid, diterapkan atap piramid yang curam dari unsur bangunan
tradisional dari Afrika Utara dan elemen air di taman masjid yang menyiratkan tradisi bangunan
Islami.
GEDUNG REKTORAT
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Arsitek : Ir. A. Sadili Somaatmadja, Msi
Project
Site-plan
Konsep rancangan bangunan gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah ini tidak
terlepas dari konsep master plan kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah
dibuat sebelumnya. Master plan tersebut dibuat berdasarkan pola kampus corridor network, yaitu
pola dengan 2 sumbu yang saling berpotongan tegak lurus satu sama lain, membentuk jaringan
segi empat sama sisi. Salah satu sumbu tersebut dibuat sejajar dengan arah kiblat, sehingga
memudahkan orientasi pada setiap bagian, baik unit kegiatan maupun ruang-ruang di dalam
kampus. Orientasi ke arah kiblat dianggap sangat penting sebagai cerminan dari kampus
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang Islami.
Tampak Muka
Tampak samping
Dari pola segi empat sama sisi bisa dikembangkan menjadi pola segi delapan, yaitu
dengan menumpuk 2 pola segi empat tersebut, lalu memutar salah satunya sebesar 45(kekiri atau
kekanan). Pola segi delapan atau lebih tepat disebut bintang delapan tersebut selanjutnya
diwujudkan sebagai sebuah massa bangunan besar berlantai satu yang memiliki beberapa ruang
kuliah bersama. Massa bangunan ini kemudian menjadi pengikat di dalam menyusun massamassa bangunan yang termasuk didalam kelompok Pusat Kampus, yaitu gedung Rektorat,
perpustakaan, auditorium, ruang kuliah umum dan masjid. Pola bintang delapan ini yang
kemudian dipilih dan banyak digunakan baik sebagai elemen-elemen arsitektur bangunan gedung,
maupun dalam pola landscape.
Sesuai dengan visi Muhammadiyah yang moderat, maka konsep perancangan gedung Rektorat
Universitas ini adalah modern, kontekstual dan aspiratif. Pilihan konsep ini dianggap tepat
mewakili peran yang diembannya. Unsur modern ditampilkan dalam bentuk struktur beton
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB
lengkung (arch) sebagai struktur utama yang menunjang ruang sidang pimpinan universitas
(gedung A), maupun ruang sidang pimpinan organisasi Muhammadiyah (gedung B).