TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1.
a
Gambar 2.
b
GTSL dengan dan tanpa cangkolan logam; a. GTSL dengan
cangkolan yang terlihat di permukaan bukal gigi penyangga;
b. Gigitiruan fleksibel tanpa cangkolan logam maupun kawat 9
2.2.1 Indikasi
Penggunaan gigitiruan fleksibel diindikasikan untuk :5,6,9
1. Peningkatan kebutuhan kosmetik pada kehilangan gigi anterior dengan
adanya resesi gingiva.
2. Jika terdapat daerah gerong pada gigi penyangga dan edentulus dengan besar
minimal 0,3 mm.
3. Pasien yang alergi terhadap resin akrilik, karena reaksi alergi terhadap
monomer resin akrilik pada sebagian besar pasien yang memakai GTSL konvensional
dapat menyebabkan terjadinya Stomatitis Venenata.
4. Pasien yang menginginkan penampilan yang alami dan estetis dengan
pemakaian GTSL.
5. Pasien dengan torus palatinus yang luas atau adanya penonjolan tulang yang
tidak mungkin dilakukan pembedahan.
6. Pasien yang rentan mengalami kerusakan gigitiruan karena kurang hati-hati
selama pemakaian GTSL.
7. Pasien dengan penyakit periodontal seperti gigi sensitif, kanker rongga mulut,
atau kondisi yang membutuhkan kenyamanan.
2.2.2 Kontraindikasi
Kontraindikasi yang perlu dipertimbangkan untuk memperoleh hasil yang lebih
baik dari gigitiruan fleksibel adalah:5,9
1. Pasien yang tidak toleran dengan basis yang luas di daerah palatum.
2. Pasien dengan mukosa yang menutupi tulang alveolus yang sangat resilien.
3. Pasien yang tidak dapat bekerja sama dengan dokter gigi, atau pasien dengan
oral hygiene yang buruk.
4. Jika terdapat jarak interoklusal di daerah posterior yang kurang dari 4 mm
ataupun kasus gigitan dalam (4 mm atau lebih).
5. Jika terdapat kasus berujung bebas dengan perluasan distal pada rahang
bawah dengan tepi linggir yang tajam ataupun kasus berujung bebas dengan
perluasan distal pada rahang atas dengan atropi linggir alveolus yang parah.
2.3.1 Keuntungan
Gigitiruan fleksibel memberikan beberapa keuntungan, yaitu :2,4-8,10,17,18
1. Tidak menggunakan cangkolan logam maupun kawat yang dapat terlihat di
permukaan gigi, sehingga dapat meningkatkan estetis.
2. Tipis dan ringan tetapi sangat kuat sehingga tidak mudah patah dan
mengalami kerusakan.
3. Biokompatibilitas tercapai karena bahan tersebut bebas monomer dan logam,
yang menjadi dasar penyebab reaksi pada beberapa pasien serta tidak bersifat toksik.
4. Tekanan hampir seluruhnya disalurkan ke gigi penyangga dan struktur tulang
di bawahnya.
5. Pasien bebas melakukan pergerakan selama pengunyahan karena fleksibilitas
gigitiruan yang tinggi sehingga meningkatkan kenyamanan.
6. Bahan yang translusen menggambarkan warna jaringan yang berada di
bawahnya sehingga gigitiruan hampir tidak terlihat (Gambar 3).
b
Gambar 3.
7. Tidak berubah posisi akibat adanya air, stabil, tekstur tidak berubah, dan
tidak kehilangan retensi dari gigi.
8. Sangat sedikit atau tidak memerlukan preparasi gigi, dan apabila dibutuhkan,
preparasi untuk tempat dudukan sandaran oklusal disesuaikan dengan kebijaksanaan
dokter gigi.
2.3.2 Kerugian
Kerugian yang mendasar dari gigitiruan fleksibel dengan bahan nilon
termoplastik adalah:5
1. Kesulitan dalam memperbaiki apabila terjadi kerusakan.
2. Pembuatannya memerlukan peralatan khusus di laboratorium.
Spur, dan Anchor (Gambar 4).12,13 Desain Spur jarang digunakan disebabkan desain
cangkolannya pendek dan tidak melingkar di sekeliling gigi penyangga sehingga
apabila cangkolan tersebut dibuat tebal menyebabkan estetis pasien kurang baik
sedangkan bila dibuat tipis akan membuat gigitiruan menjadi renggang, kurang
retentif dan mudah terlepas.
c
Gambar 4.
penyangga dan daerah edentulus yang akan digunakan sebagai retensi. Daerah gerong
yang mempengaruhi arah pasang harus di-blocking out dengan malam, tetapi daerah
gerong pada bagian bukal dan distal tidak boleh di-blocking out karena akan
digunakan untuk retensi.12,13
Apabila terdapat indikasi resesi abnormal atau adanya pembentukan poket,
maka tepi servikal dari jaringan harus di-blocking out. Pada kasus berujung bebas
dengan modifikasi pada daerah anterior, daerah gerong pada bagian depan harus diblocking out dan membiarkan daerah gerong bagian distal untuk retensi. Selanjutnya
dibuat model duplikat dari model utama yang telah didesain.12
: 1,25 - 1,5 mm
: 1,25 - 2,0 mm
3. Cangkolan
: 1,0 - 1,5 mm
4. Sayap lingual
: 1,25 - 2,0 mm
Pola malam juga harus mencakup 2/3 bagian bawah dari gigi posterior dan
anasir gigitiruan, serta harus bersandar pada singulum dari gigi anterior untuk
menambah retensi gigitiruan (Gambar 5).12,13
Setelah proses modelir malam dan penyusunan gigi selesai, model duplikat
ditanam dalam kuvet dengan gips keras (Gambar 6).
2.5.2.4 Pemanasan
Kuvet dimasukkan dalam air panas selama 6 10 menit setelah gips keras
mengeras. Kuvet bagian atas dibuka untuk membuang dan membersihkan malam,
serta memastikan semua sisa-sisa malam hilang. Biarkan kuvet dingin hingga seluruh
uapnya menguap, lalu digunakan lapisan tipis tinfoil atau bahan separasi menutupi
seluruh permukaan gips keras.12,13
Apabila telah dingin, kuvet ditutupkan kembali dan dikunci dengan rapat
untuk dilakukan penginjeksian bahan.
diinjeksikan ke dalam kuvet, yang berisi ruangan (mold), dengan temperatur kira-kira
230C 250C selama 9 menit untuk tabung ukuran kecil, 11 menit untuk tabung
ukuran sedang dan 13 menit untuk tabung ukuran besar.12
Kuvet diletakkan langsung di bawah lubang alat injeksi dengan ujung spru
menghadap ke atas setelah proses pencairan bahan selesai (Gambar 8).
Silinder diletakkan pada posisi vertikal dan tuas pada mesin diputar dengan
gerakan cepat berulang-ulang selama 3 menit untuk menginjeksikan bahan. Kuvet
diangkat dan dibiarkan dingin kira-kira setengah jam, kemudian gigitiruan
dikeluarkan dari kuvet untuk dibersihkan.12
pada
(carbide bur), dan perataan gigitiruan sebelum dipoles dengan menggunakan brown
rubber wheel.12,13
Pemolesan gigitiruan fleksibel dilakukan dengan menggunakan rag wheel atau
dengan bubuk pumis yang kasar (coarse pumice) dan brown tripoli menggunakan soft
rag wheel untuk menghasilkan permukaan gigitiruan yang halus.4,13