Anda di halaman 1dari 26

ASAM DAN BASA

Disusun Oleh :
Pipit Widia

230110140083

Darajat Prasetya Witantra

230110140098

Isma Yuniar Nur Asyah

230110140103

Egi Ramadhan

230110140125

Deliani Darma Freskya

230110140133

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan


Universitas Padjadjaran

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................ i
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
1.1

Latar Belakang............................................................................................... 1

1.2

Rumusan Masalah.......................................................................................... 1

1.3

Tujuan Penulis................................................................................................ 1

1.4

Manfaat Penulisan.......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A.

Pengertian asam basa....................................................................................... 3


A.1 Asam.............................................................................................................. 3
A.2 Basa............................................................................................................... 4
A.3 Sifat-sifat Asam dan Basa.............................................................................. 4

B. Teori Asam Basa............................................................................................... 4


B.1 Teori Asam Basa Arrhenius..........................................................................4
B.2 Teori Asam Basa Bronsted-Lowry.................................................................8
B.3 Teori Asam Basa Lewis...............................................................................12
C. pH Larutan...................................................................................................... 13
C.1 Perhitungan dan pengukuran pH..................................................................13
D. Kekuatan Asam-Basa........................................................................................ 16
D.1 Hubungan Keeloktrolitan dan Kekuatan Asam-Basa....................................16
D.2 Hubungan pH larutan dan Kekuatan Asam-Basa..........................................16
D.3 Derajat Disosiasi dan Perhitungan [H+] dan [

]........................................17

BAB III PENUTUP....................................................................................................... 22


3.1

Kesimpulan.................................................................................................. 22

3.2 Kritik dan Saran............................................................................................... 22


DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 23

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu pernah menyantap buah-buahan, seperti jeruk,
lemon, atau mangga. Bagaimanakah rasanya? Kadang-kadang, buah-buahan tersebut
rasanya asam. Lain halnya jika secara tidak sengaja air sabun terminum oleh kita. Kita pasti
akan merasakan pahit. Apakah yang menyebabkan perbedaan rasa tersebut?
Rasa makanan yang berbeda-beda disebabkan sifat kimia makanan tersebut, yaitu asam,
basa, atau netral. Jeruk, lemon, dan mangga bersifat asam, sedangkan air sabun bersifat basa.
Selain zat-zat tersebut, masih banyak senyawa asam dan basa di sekitar kita.
Apakah asam dan basa itu? Bagaimana cara mengenal dan membedakan asam dan basa?
Apakah yang terjadi jika senyawa asam dan basa direaksikan? Bagaimana cara menentukan
derajat kekuatan asam dan basa? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan
dijelaskan oleh penulis.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan asam dan basa?
2. Jelaskan sifat-sifat asam dan basa?
3. Jelaskan teori-teori asam dan basa?
4. Jelaskan metode pengukuran dan perhitungan dari asam-basa dan pH larutan?
1.3 Tujuan Penulis
1. Dapat menjeleskan pengertian dari asam dan basa
2. Mengetahui sifat-sifat dari asam dan basa
3. Dapat menjelaskan dan memahami teori-teori asam dan basa
4. Dapat melakukan pengukuran dan perhitungan dari asam-basa dan pH larutan

1.4 Manfaat Penulisan


1. Sebagai pedoman untuk lebih luas mengetahui materi yang di bahas.
2. Sebagai referensi dalam pembuatan karya tulis berikutnya untuk menjadi lebih baik lagi.
3. Melatih kita untuk berpikir ilmiah agar mengerti apa saja yang terjadi di alam yang
melalui reaksi kimia.
4. Dapat menerapkan konsep asam-basa dalam kehidupan sehari-hari

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian asam basa


A.1 Asam
Istilah asam (acid) berasal dari Bahasa latin acetum yang berarti cuka. Juga sudah
lama diketahui bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam asam ditemukan dalam
buah-buahan, misalnya asam sitrat dalam jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun yag
tajam. Berdasarkan asalnya asam dikelompokan menjadi 2 golongan yaitu asam organik
dan asam anorganik. Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak
terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifatsifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan untuk kebutuhan manusia.
Berikut adalah beberapa asam yang telah dikenal dalam kehidupan.
Nama Asam
Asam asetat
Asam askorbat
Asam sitrat
Asam borat
Asam karbonat
Asam klorida
Asam nitrat
Asam fosfat
Asam tartrat
Asam malat
Asam forniat
Asam laktat
Asam benzoat

Rumus Kimia
CH3COOH
C6H8O6
C6H8O7
H3BO3
H2CO3
HCl
HNO3
H3PO4
C4H6O6
C4H6O5
HCOOH
C3H6O3
C6H5OOH

Terdapat dalam
Larutan cuka
Jeruk, tomat, sayuran
Jeruk
Larutan pencuci mata
Minuman berkarbonasi
Asam lambung
Pupuk, peledak TNT
Deterjen, pupuk
Anggur
Apel
Sengatan lebah
Keju
Bahan pengawet makanan

1.
A.2 Basa
Basa berasal dari istilah (alkali), berasal dari bahas arab yang berarti abu. Basa
adalah suatu senyawa yang jika dilarutkan dalam air (larutan) dapat melepaskan ion
hidroksida (

).

Berikut adalah beberapa basa yang telah dikenal dalam kehidupan.


Nama Basa
Alumunium hidroksida
Kalsium hidroksida
Magnesium hidroksida
Natrium hidroksida

Rumus Kimia Basa


Al(OH)3
Ca(OH)2
Mg(OH)2
NaOH

Terdapat dalam
Deodoran, obat maag
Plester
Obat pencahar (antacid)
Sabun, pembersih saluran air

A.3 Sifat-sifat Asam dan Basa


a. Sifat Asam
1) Mempunyai rasa asam
2) Dapat merubah warna indicator misalnya kertas lakmus biru menjadi merah
3) Bersifat korosif pada logam
4) Dapat menghantarkan arus listrik (konduktor)
5) Jika dilarutkan kedalam air menghasilkan ion hydrogen (H+)
6) Memiliki nilai pH (derajat ke asaman) kurang dari 7. Semakin nilai pH suatu zat
maka semakin kuat sifat keasamannya.
b. Sifat Basa
1) Mempunyai rasa pahit
2) Terasa licin jika terkena air, misalnya sabun
3) Dapat enghantarkan arus listrik (konduktor)
4) Jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH)
5) Bersifat kaustik artinya dapat merusak kulit
6) Dapat merubah warna lakmus merah menjadi biru
7) Memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilai pH suatu zat maka akan semakin
kuat derajat kebasaannya.
B. Teori Asam Basa
B.1 Teori Asam Basa Arrhenius
Asam
Teori asam-basa Arrhenius mendasari perhitungan kekuatan asam-basa. Teori ini
dikemukakan oleh ilmuawan Swedia. Svante Arrhenius pada 1807. Menurut
4

Arrhenius, senyawa asam adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air menghasilkan
ion H+. Perhatian contoh-contoh persamaan reaksi berikut.
HCL(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
HNO3 (aq) H+(aq) + NO3- (aq)
HBr (aq) H+ (aq) Br- (aq)
H2SO4 (aq) 2H+ (aq) + SO4 2- (aq)
HF (aq)
H+ (aq) + F- (aq)
CH3COOH (aq)
CH3COO-(aq
) + H+(aq)
+
Berdasrkan jumlah ion H yang dapat dilepaskan senyawa asam dikelompokkan ke
dalam beberapa jenis yaitu:
1) Asam monoprotik, yaitu senyawa asam yang melepaskan satu ion H+.
Contoh: HCl(aq), HBr(aq), HNO3(aq), HF(aq), dam CH3COOH(aq).
2) Asam diprotik, yaitu senyawa asam yang melepaskan dua ion H+.
Contoh: H2SO4 (aq) dan H2CO3(aq).
3) Asam triprotik, yaitu senyawa asam yang melepaskan tiga ion H+.
Contoh: H3PO4(aq).
Asam diprotik dan triprotik dikenal juga dengan istilah asam poliprotik, yaitu asam
yang memiliki lebih dari satu atom H.
Contoh berbagai Jenis Asam.

Basa
Menurut Arrhenius, senyawa basa adalah senyawa yang jika dilarutkan dalam air
menghasilkan ion

Perhatikan contoh-contoh persamaan reaksi berikut.


NaOH(aq) Na+(aq) +
KOH(aq) K+(aq) +

(aq)
(aq)
5

Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2

(aq)

Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2

(aq)

NH4OH(aq) NH4+(aq) +

(aq)

Berdasarkan jumlah gugus

yang diikat, senyawa basa dikelompokkan dalam

beberapa jenis, yaitu:


1)

Basa monohidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki satu gugus


Contoh: NaOH(aq), KOH(aq), dan NH4OH(aq).

2)

Basa dihidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki dua gugus

Contoh: Ca(OH)2(aq) dan Ba(OH)2(aq).


3)

Basa trihidroksi, yaitu senyawa basa yang memiliki tiga gugus

Contoh: Al(OH)3(aq) dan Fe(OH)3(aq).


Basa dihidroksi dan trihidroksi disebut juga basa polihidroksi, yaitu basa yang
memiliki lebih dari satu gugus
Contoh berbagai Jenis Basa.

Pengujian Ion H+ dan

dalam Lauratan

Berdasarkan pengertian asam-basa menurut Arrhenius, suatu senyawa bersifat


asam dalam air karena adanya ion H+. Adapun suatu senyawa bersifat basa dalam air
karena adanya ion
Untuk mengetahui apakah suatu larutan mengandung ion H+ atau ion

dapat diuji

dengan kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus
6

biru. Adanya ion H+ dalam larutan dapat memerahkan kertas lakmus (lakmus biru
berubah menjadi merah atau lakmus merah tidak berubah warna), sedangkan adanya
ion

dalam larutan dapat membirukan kertas lakmus (lakmus merah berubah

menjadi biru atau lakmus biru tidak berubah warna).

Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel.


Larutan
HCL 0,1 M
HNO3 0,1 M
H2SO4 0,1 M
CH3COOH 0,1 M
NaOH 0,1 M
KOH 0,1 M
NH4OH 0,1 M

Perubahan Kertas Lakmus


Lakmus Merah
Lakmus Biru
Tidak Berubah
Merah
Tidak Berubah
Merah
Tidak Berubah
Merah
Tidak Berubah
Merah
Biru
Tidak Berubah
Biru
Tidak Berubah
Biru
Tidak Berubah

Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa:


1) Senyawa yang menghasilkan ion H + (bersifat asam) adalah HCl, HNO 3,
H2SO4, dan CH3COOH.
2) Senyawa yang menghasilkan ion

(bersifat basa) adalah NaOH, KOH,

dan NH4OH.
Keterbatasan Teori Arrhenius
Asam klorida dapat dinetralkan baik oleh larutan natrium hidroksida maupun

amonia. Pada kedua kasus tersebut, akan didapatkan larutan hasil reaksi yang jernih
yang dapat dikristalkan menjadi garam berwarna putih, baik natrium klorida maupun
amonium klorida. Kedua reaksi tersebut merupakan reaksi yang sangat mirip. Reaksi
yang terjadi adalah:

Pada kasus reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida, ion hidrogen dari
asam bereaksi dengan ion hidroksida dari NaOH. Hal ini sesuai dengan teori asambasa Arrhenius. Akan tetapi pada kasus reaksi amonia dengan asam klorida, tidak
terdapat ion hidroksida.
Kita bisa mengatakan bahwa amonia bereaksi dengan air menghasilkan ion amonium
dan hidroksida, menurut reaksi sebagai berikut:

Reaksi di atas merupakan reaksi reversibel, dan dalam larutan amonia pekat tertentu,
sekitar 99% amonia tetap berada sebagai molekul amonia. Meskipun demikian, ion
hidroksida tetap dihasilkan, walau dalam jumlah yang sangat kecil. Dengan demikian
kita bisa mengatakan bahwa reaksi tersebut sesuai dengan teori asam-basa Arrhenius.
Tetapi pada saat yang bersamaan, terjadi reaksi antara gas amonia dengan gas hidrogen
klorida.

Dalam kasus reaksi di atas, tidak dihasilkan ion hidrogen ataupun ion hidroksida,
karena reaksi tidak terjadi dalam larutan. Teori Arrhenius tidak menggolongkan reaksi
di atas sebagai reaksi asam-basa, meskipun faktanya, reaksi tersebut menghasilkan
produk yang sama manakala kedua senyawa tersebut dilarutkan dalam air.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa keterbatasan teori Arrhenius adalah bahwa
reaksi asam basa hanyalah sebatas pada larutan berair (aqueus, aq) dan asam-basa
adalah zat yang hanya menghasilkan H+ dan
B.2 Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
Pada tahun 1923, Johannes Bronsted (Denmark) dan Thomas Lowry (Inggris)
mempublikasikan tulisan yang mirip satu-sama lain secara terpisah. Pendekatan teori
asam-basa Bronsted-Lowry tidak terbatas hanya pada larutan berair, tetapi mencakup
semua sistem yang mengandung proton (H+).
Pengertian Asam Basa Bronsted-Lowry
8

Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton
(donor ion H+), sedangkan basa adalah suatu zat yang dapat menerima proton
(akseptor ion H+). Berdasrkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa jika terdapat
zat yang bersifat asam, harus terdapat zat yang bersifat basa, demikian pula
sebaliknya. Hal ini sesuai dengan ungkapan memberikan proton, yang memiliki
pengertian tidak mungkin terjadi peristiwa memberikan proton jika tidak ada zat lain
yang akan menerima proton tersebut. Perhatikan contoh reaksi berikut ini.
H2O(l) + HCl(aq)
H3O+(aq) + Cl-(aq)

Reaksi ke kanan:
Senyawa HCl memberikan ion H+ pasa H2O, berarti HCl bersifat asam.
Senyawa H2O menerima ion H+ dari HCl, berarti H2O bersifat basa.
Reaksi ke kiri:
Ion Cl- menerima ion H+ dari H3O+, berarti Cl- bersifat basa.
Ion H3O+ memberikan ion H+ pada Cl-, berarti H3O+ bersifat asam.
HCl bersifat asam dan Cl- bersifat basa. HCl dan Cl- merupakan pasangan asam-basa
dikenal dengan istilah asam-basa konjugasi.
Cl- merupakan basa konjugat HCl, sebaliknya HCl merupakan asam konjugat Cl-.
H2O bersifat basa dan H3O+ bersifat asam. H2O dan H3O+ merupakan pasangan asambasa dikenal dengan istilah asam-basa konjugasi.
H3O+ merupakan asam konjugat H2O, dan H2O merupakan basa konjugat H3O+.

Pasangan asam-basa konjugasi


Apabila asam mendonorkan protonnya, maka akan dihasilkan spesis basa konjugasi,
sedangkan basa yang menerima proton akan menghasilkan spesies asam konjugasi.
Pasangan demikian disebut dengan pasangan asam-basa konjugasi. Seperti pada contoh
berikut.
H+ bertambah

HCl(aq)

H2O(l)

Cl- (aq)

Basa konjugasi

asam

H3O+ (aq)
Asam konjugasi

basa
H+ berkurang

Perhatikan contoh reaksi berikut ini.


9

NH4+ (aq) +

NH3 (aq) + H2O(l)

aq)

Reaksi ke kanan:
NH3 menerima H+ dari H2O, berarti NH3 bersifat basa.
H2O memberikan H+ pada NH3, berarti H2O bersifat asam.
Reaksi ke kiri:
NH4+ memberikan ion H+ dari

berarti NH4+ bersifat asam.

menerima ion H+ dari NH4+ , berarti

bersifat basa.

Pasangan asam-basa konjugasi adalah: NH3 dengan NH4+ dan H2O dengan
Pada persamaan reaksi tersebut, terlihat bahwa H2O yang bereaksi dengan HCl
bersifat basa, sedangkan H2O yang bereaksi dengan NH3 bersifat asam. Senyawa
seperti ini disebut senyawa yang bersifat amfiprotik, artinya dapat bersifat sebagai
asam dan dapat juga bersifat sebagai basa.
Berdasarkan teori asam basa Bronsted-Lowry ini, banyak senyawa atau spesi
yang bersifat amfiprotik. Misalnya senyawa HF. Menurut teori Arrhenius HF bersifat
asam lemah, sedangkan menurut teori Bronsted- Lowry dapat bersifat asam atau basa,
bergantung pada pasangan reaksinya.
Reaksi HF dan H2O:
HF(aq)
asam

H2O(l)

F- (aq) +

H3O+ (aq)

basa Basa konjugasiAsam konjugasi

Pasangan asam-basa konjugasi adalah HF dengan F- dan H2O dengan H3O+.


Reaksi HF dan HCl:

HF(aq)
basa

HCl (aq)
asam

H2F+ (aq)

Cl- (aq)

Basa konjugasi

Asam konjugasi
+

Pasangan asam-basa konjugasi, yaitu HF dengan H2F dan HCl dengan Cl-.
Berdasarkan hal tertentu senyawa HF dapat bersifat asam atau basa bergantung pada
pasangan reaksinya. Dengan demikian, senywa HF bersifat amfiprotik.
Keunggulan dan Kelemahan Teori Asam Basa Bronsted-Lowry
10

1. Keunggulan
Berbeda dengan teori asam-basa Arrhenius, dalam teori asam-basa BronstedLowrysetiap zat tidak ada yang bersifat netral. Menurut Bronsted-Lowry, setiap
zat akan bersifat asam/basa bergantung pada apakah zat tersebut menerima atau
melepaskan proton (ion H+). Teori asam-basa Bronsted-Lowry bersifat luas, tidak
hanya bergantung pada pelepasan ion H+ atau ion

Misalnya, senyawa NH3

atau ion NH2- . Senyawa tersebut sukar ditentukan sifat asam atau basa jika
berdasarkan teori asam-basa Arrhenius. Adapun berdasarkan teori asam-basa
Bronsted-Lowry, senyawa NH3 atau ion NH2- dapat ditentukan sifatnya sesuai
pasangan reaksinya.
2. Kelemahan
Kelemahan utama teori Bronsted-Lowry adalah bahwa untuk pelarut yang tidak
mengandung proton tidak dapat digunakan. Selain itu, sifat suatu zat tidak pasti,
sangat bergantung pada pasangan reaksinya. Misalnya, air dapat bersifat basa jika
bereaksi dengan NH3COOH dan bersifat asam jika bereaksi dengan NH3.
B.3 Teori Asam Basa Lewis
Pada teori asam-basa Arrhenius tidak dijelaskan perilaku asam-basa dalam
larutan tidak berair dan pada teori asam-basa Bronsted-Lowry tidak diterangkan
akan adanya sistem yang tidak terprotonasi. G.N. Lewis, pada tahun 1923,
mengemukakan teori asam-basa dalam buku Thermodynamics and the Free
Energy of Chemical Substances.
Pengertian Asam Basa Lewis
Menurut Lewis, asam adalah partikel (ion atau molekul) yang dapat
bertinadak sebagai penerima (akseptor) pasangan elektron, sedangkan basa adalah
partikel (ion atau molekul) yang dapat bertindak sebagai pemberi (donor)
pasangan elektron. Reaksi asam-basa menurut teori Lewis berkaitan dengan
transfer pasangan elektron yang terjadi pada ikatan kovalen koordinasi.
Produk dari reaksi asam-basa Lewis merupakan senyawa kompleks. Proton
merupakan asam Lewis. Lewis mengembangkan reaksi asam-basa yang
menyangkut zat/senyawa yang tidak mempunyai atom H dalam senyawanya.
11

Secara umum, reaksi asam-basa Lewis terjadi apabila ada basa yang
mendonorkan pasangan elektronnya dan asam yang menerima pasangan elektron
tersebut untuk membentuk ikatan baru. Produk yang terjadi dari reaksi asam-basa
Lewis disebut dengan senyawa kompleks (adduct) dan ikatan yang terjadi adalah
ikatan kovalen koordinasi. Contoh sederhana dari reaksi asam-basa Lewis adalah
reaksi pembentukan ion hidronium dan ion amonium.
Pembentukan ion hidronium
Keunggulan dan Kelemahan Teori Asam Basa Lewis
Keunggulan teori asam-basa Lewis adalah dapat menggambarkan asambasa yang tidak dat digambarkan oleh Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori
asam-basa Lewis memperluas pengertian asam-basa. Menurut Lewis, asam-basa
bukan hanya pelepasan ion H+ /

atau transfer proton (ion H+), melainkan

senyawa yag reaksinya melibatkan pasangan elektron.


Adapun kelemahannya, teori asam-basa Lewis agak sukar menggambarkan reaksi
asam-basa, seperti reaksi antara ion Fe3+ dan ion CN- karena keduanya tidak
melibatkan ion H+ atau ion

. Selain itu, teori ini juga agak sukar menentukan

kekuatan asam atau basa dari reaksi yang terjadi.

C. pH Larutan
Pada pembahasan asam-basa Arrhenius, telah mempelajari penggunaan H+
dan

untuk menjelaskan pengertian asam-basa. Selain menjelaskan pengertian

asam-basa, H+ dan

dapat juga digunakan untuk menerangkan derajat

kesamaan atau kebebasan larutan asam-basa. Semakin besar konsentrasi H +,


semakin besar sifat asamnya. Sebaliknya, semakin besar konsentrasi
semakin besae sifat basanya.
C.1 Perhitungan dan pengukuran pH
Namun, pernyataan kekuatan asam atau kekuatan basa menggunakan [H +]
atau [

memberikan angka yang nilainya sangat kecil dan cara penulisannya

tidak sederhana. Untuk menghindari kesulitan-kesulitan yang dapat ditimbukan


12

pH =

oleh penggunaan angka-angka yang tidak sederhana ini, pada 1909, Soren Peter
Lauritz Sorensen (1868 - 1939)m seorang ahli biokimia dari Denmark
mengajukan penggunaann istilah pH. Angka pH suatu larutan menyatakan derajat
atau tingkat keasaman larutan tersebut. Nilai pH diperoleh sebagai hasil negatif
logaritma 10 dari konsentrasi ion H+. Dengan demikian, untuk larutan asam
berlaku

Analog dengan pH, untuk larutan basa berlaku


pOH =
Hubungan pH dan pOH
Untuk memahami hubungan antara pH dan pOH harus memahami terlebih
dahulu tetapan ionisasi air. Air murni merupakan suatu elektrolit yang sangat
lemah. Dengan menggunakan alat konduktometer yang sangat peka, hantaran arus
listrik yang sangat lemah dapat dideteksi. Air murni yang mengalami ionisasi
menghasilkan ion H+ dan ion

dalam jumlah yang sangat kecil.


H+ (aq) +

H2O(l)

(aq)

Tetapan kesetimbangan air yang diberi notasi Kw, dirumuskan sebagai berikut.

Kc [H2O] =
Kc [H2O] diberi notasi baru, yaitu Kw sehingga
Kw =
Pada suhu 25o C, ionisasi air murni menghasilkan konsentrasi ion H + yang
jumlahnya sama dengan konsentrasi ion
Kw

, yaitu

M sehingga

=
13

Harga Kw dipengaruhi oleh suhu. Pada suhu tinggi, air yang terionisasi semakin
banyak sehingga jumlah ion H+ dan

semakin besar. Dengan demikian, harga

Kw pada suhu 60oC adalah


dan harga pada suhu 100oC adalah 5,50 x

9,55 x

. Dalam

perhitungan, jika nilai suhu tidak disebutkan, berarti dianggap pada suhu 25o C
sehingga Kw =

Kw pada suhu 25o C =


Kw

pKw

pKw

sehingga
=
=
=

Oleh karena itu, hubungan antara pH dan pOH dapat dituliskan sebagai berikut.
pH + pOH = 14
atau
pH = 14 - pOH
Jadi, untuk menentukan pH larutan basa, harus menentukan pOH dahulu,
kemudian menentukan pH.
Skala pH
Salah satu parameter kualitas air bersih adalah pH. Air murni memiliki
[H+] =

. Berarti air murni memiliki pH = pOH. Oleh karenan pH + pOH =

14, pH = pOH = 7. Larutan yang nilai pH-nya = 7 merupakan senyawa netral.


Larutan asam memiliki pH kurang dari 7, sedangkan larutan basa memiliki pH
lebih besar daripada 7.

14

Larutan Asam
[H ]
pH

Larutan Basa
pOH
pH = 14 - pOH

=1M

14

13

12

11

10

=1M

Berdesarkan Tabel diatas terlihat bahwa suatu larutan asam yang memiliki
[H+] <

M, di dalam perhitungannya ion [H+] tersebut dijumlahkan dengan

[H+] yang berasal dari ionisasi air sehingga pH larutan tersebut tetap kurang dari
7. Demikian pula hanya jika larutan basa memiliki
perhitungannya ion

tersebut dijumlahkan dengan

<

M, di dalam
yang berasal dari

ionisasi air sehingga pH larutan tersebut tetap lebih dari 7. Data pada tabel dapat
juga disajikan dalam bentuk grafik seperti pada gambar berikut.

15

Berdasarkan grafik tersebut, dapat disimpulkan bahwa


pH larutan asam < 7,
pH larutan netral = 7, dan
pH larutan basa > 7
D. Kekuatan Asam-Basa
D.1 Hubungan Keeloktrolitan dan Kekuatan Asam-Basa
Kekuatan laruatan elektrolit dapat diuji dengan menggunakan alat penguji
elektrolit. Larutan elektrolit kuat dapat diketahui dengan adanya nyala lampu dan
gelembung gas. Adapun pada larutan elektrolit lemah, lampu tetap menyala, tetapi
mungkin redup bahkan tidak menyala. Meskipun demikian, tetap terjadi
gelembung gas. Hal yang sama terjadi pada larutan asam/basa kuat yang dapat
diketahui dengan nyala lampu dan adanya gelembung gas. Adapun untuk larutan
asam.basa lemah hanya terdapat gelembung gas dan lampu tidak menyala
/menyala redup.
Asam kuat bereaksi dengan air menghasilkan larutan yang mengandung ion
hidronium (H3O+) dan anion dari asam. Sebagai contoh, jika HCl dilarutkan dalam
air, akan terbentuk ion H3O+(aq) dan Cl-(aq). Larutan asam kuat/basa kuat ini akan
menghasilkan arus listrik, seperti halnya garam. Adapun asam lemah, seperti asam
asetat (CH3COOH) hanya redup. Hal tersebut juga berlaku untuk basa lemah.
D.2 Hubungan pH larutan dan Kekuatan Asam-Basa
Kekuatan asam-basa dapat juga ditentukan dari pH larutan dengan
konsentrasi yang sama. pH asam kuat lebih kecil dibandingkan pH asam lemah,
sedangkan pH basa kuat lebih besar dibandingkan pH basa lemah. Asam kuat
dalam air menghasilkan ion H+ secara sempurna sehingga memiliki harga pH
kecil (berkisar 1-2). Adapun asam lemah dalam air menghasilkan ion H + secara
tidak sempurna sehingga memiliki pH besar (berkisar 3-5).
Begitu juga basa kuat dalam air menghasilkan ion

secara sempurna

sehingga memiliki harga pOH kecil (harga pH besar, yatu berkisar 12-13). Basa
lemah dalam air menghasilkan ion

secara tidak sempurna sehingga

16

memiliki harga pOH besar (harga pH kecil, yaitu berkisar 9-11). Harga kisaran
tersebut sangat bergantung pada konsentrasi senyawa.
D.3 Derajat Disosiasi dan Perhitungan [H+] dan [

Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan menghasilkan ion H+.


Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya. Begitu juga
kekuatan basa, sangat ditentukan oleh kemampuan menghasilkan ion
Semakin banyak ion
H+ atau ion

yang dihasilkan, semakin kuat sifat basanya. Jumlah ion

yang dihasilkan ditentukan oleh nilai derajat ionisasi (), yang

dirumuskan sebagai berikut.

Asam Kuat
Asam kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Di dalam aor, senyawa ini
dapat menghasilkan ion H+ secara sempurna, yaitu seluruh molekul asam
membentuk ion. Jumlah mol zat yang terionisasi sama dengan jumlah mol zat
mula-mula. Dengan demikian, harga derajat ionisasi sama dengan satu (

).

Dalam penulisan reaksi ionisasi asam kuat, digunakan satu anak panah
yang menyatakan bahwa seluruh senyawa asam kuat terionisasi. Perhatiakan
reaksi berikut.
HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)
H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
Contoh senyawa asam kuat lainnya adalah HBr(aq), Hl(aq), HNO3(aq), dan
HClO4(aq).

17

Konsentrasi ion H+ dapat dihitung secara stoikiometri sesuai koefisien ion H+


yang dihasilkan dan koefisien senyawa asalnya. Konsentrasi ion H+ dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut.
[H+] =

Keterangan :

Basa Kuat
Basa kuat merupakan senyawa elektrolit kuat. Di dalam air, senyawa ini
menghasilkan ion
ion (

secara sempurna, yaitu seluruh molekul basa membentuk

). Dalam penulisan ionisasi basa kuat, digunakan satu anak panah yang

menunjuk ke arah yang menyatakan bahwa seluruh basa kuat terionisasi.


Perhatikan contoh reaksi ionisasi basa kuat berikut.
NaOH(aq) Na+(aq) +

(aq)

Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2

(aq)

Contoh basa kuat lainnya adalah KOH(aq), RbOH(aq), Ca(OH)2(aq), dan


Sr(OH)2(aq). Konsentrasi ion

yang dihasilkan dapat dihitung secara

stoikiometri sesuasi dengan koefisien ion

. Konsentrasi ion

dihitung

menggunakan rumus berikut.


[

]=b

Keterangan :

18

Asam Lemah
Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah sehingga di dalam air
dapat terionisasi, tetapi tidak sempurna. Harga derajat ionisasi asam lemah
berkisar anatara nol dan satu (0<<1). Senyawa ini terionisasi tidak sempurna
sehingga masih ada molekul yang tidak terionisasi. Reaksinya merupakan reaksi
kesetimbangan. Penulisan reaksi ionisasi asam lemah digunakan dua anak panah
dengan arah bolak-balik. Perhatikan contoh reaksi berikut.
CH3COOH(aq)
HF(aq)
H2S (aq)
HS-(aq)

CH3COO-(aq) + H+(aq)

H+(aq) + F-(aq)
H+(aq) + HS-(aq)
H+(aq) + S2-(aq)

H3PO4 (aq)

H+(aq) + H2PO4-(aq)

H2PO4- (aq)

H+(aq) + HPO42-(aq)

HPO42-(aq) )

H+(aq) + PO43-(aq)

1.

Perhitungan konsentrasi Ion H+


Perhatikan reaksi ionisasi asam lemah HA berikut.
HA(aq)

H+(aq) + A-(aq)

Reaksi tersebut merupakan reaksi kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan


memiliki harga tetapan (konstanta) kesetimbangan ionisasi asam lemah
(K) yang dirumuskan sebagai berikut.

Jika dimisalkan konsentrasi awal asam lemah adalah M dan derajat


ionisasi asam lemah adalah maka
HA(aq)
H+(aq) + A-(aq)
19

Keadaan Awal
M
Terurai
x M
x M
x M
Keadaan Setimbang M ( x M)
x M
x M
Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa konsentrasi ion H+ sama dengan
konsentrasi anionnya [H+] = [A-] sehingga

Pada umumnya, asam lemah memiliki harga jauh lebih kecil daripada 1
sehingga
1 = 1. Oleh karena itu, sebagai pendekatan, perhitungan [H +] dapat
dituliskan sebagai berikut.
Keterangan:
2.

K = tetapan asam lemah


M = kemolaran disosiasi asam lemah
Derajat Ionisasi Asam Lemah
Dalam air, asam lemah HA sedikit terionisasi menghasilkan ion H+
dan ion A- . jika konsentrasi awal asam lemah tersebut adalah M , derajat
ionisasi asam lemah HA () dapat dirumuskan sebagai berikut.

Hubungan dan K dapat dituliskan sebagai berikut.

Konsentrasi ion H+ berbanding lurus degnan harga dan K. Jika


semakain besar, harga K semakin besar pula. Dengan demikian,
konsentrasi ion H+ menjadi semakin besar dan sifat asam semakin kuat.
Perhatikan tabel berikut.
20

Berdasrkan harga K-nya kekuatan asam-asam lemah tersebut dapat


disusun sebagai berikut.
3.

Asam Lemah Poliprotik


Asam lemah poliprotik, seperti H2S (asam diprotik) dan H3PO4 (asam
triprotik) mengalami reaksi ionisasi secara bertahap. Setiap tahap ionisasi
secara bertahap. Setiap tahap ionisasi memiliki harga K dan [H+] yang
berbeda. Dengan demikian, perhitungannya harus dilakukan terpisah (tidak
dapat dijumlahkan).

Basa Lemah
Seperti asam lemah,basa lemah merupakan senyawa elektrolit lemah yang
akan mengalami reaksi ionisasi tidak sempurna (0 < < 1). Perhatikan reaksi
berikut
NH4OH(aq)

NH4+(aq) + OH-(aq)

Dengan menggunakan prinsip penurunan yang sama seperti pada perhitungan


konsentrasi ion H+ dalam asam lemah, diperoleh persamaan berikut.

Pada umumnya, senyawa basa lemah memiliki harga yang sangat kecil
sehingga dapat diabaikan. Dengan demikian, persamaan umum yang biasa
digunakan untuk menghitung konsentrasi

adalah

Derajat ionisasi basa lemah dihitung menggunakan rumus berikut

Adapun hubungan dengan Kb dapat dituliskan sebagai berikut


21

22

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Asam dan basa sudah dikenal sejak zaman dulu. Istilah asam (acid) berasal dari
bahasa Latin acetum yang berarti cuka. Istilah basa (alkali) berasal dari bahasa Arab
yang berarti abu. Basa digunakan dalam pembuatan sabun. Juga sudah lama diketahui
bahwa asam dan basa saling menetralkan. Di alam, asam ditemukan dalam buahbuahan, misalnya asam sitrat dalam buah jeruk berfungsi untuk memberi rasa limun
yang tajam.
Teori asam basa menurut Svante Arrhenius, asam merupakan zat yang jika
dilarutkan dalam air menghasilkan ion H+. Adapun basa merupakan zat yang jika
dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion

Teori asam basa menurut Bronsted-Lowry, asam adalah donor proton (ion
hidrogen). Basa adalah akseptor proton (ion hidrogen)
Teori asam basa menurut Lewis, asam yaitu senyawa yang menerima proton. Basa
yaitu senyawa yang memberikan proton.
3.2 Kritik dan Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya pengetahuan, kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh
hubungannya dengan makalah ini, juga kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan
kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan kami juga sangat
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Sekian penutup dari kami dan kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

23

DAFTAR PUSTAKA
Sutresna Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Bandung: Grafindo Media Pratama
Utomo Pranjoto(2008). TEORI ASAM BASA. From: www.ilmukimia.org/2013/01/teoriasama-dan-basa.html?m=1, diakses pada 6 November 2014

24

Anda mungkin juga menyukai