Translation in Indonesian of Crafting Service Environment From Lovelock's The Essentials of Service Marketing Cahpter 10
Translation in Indonesian of Crafting Service Environment From Lovelock's The Essentials of Service Marketing Cahpter 10
Menciptakan
Service
Environment
Oleh:
Havid Ghilman Shaleh
Alvin Trisnowidjojo
N.R.P. 2512101026
N.R.P. 2512101028
Desain bangunan
museum
mengomunikasikan
beberapa
pesan
berbeda
audiennya.
yang
kepada
Bentuknya
menyatu
dengan
lingkungan
sungai.
Desainnya
yang
menakjubkan merupakan
bagian dari
kita
telah
memahami
mengapa
perusahaan
jasa
rela
Mehrabian-Russel
yang
menunjukkan
bahwa
perasaan
merupakan hal utama yang memengaruhi respon seseorang terhadap elemen yang
ada pada lingkungan.
lingkungan
umum
menjauh.
bidang
menambah
daftar panjang dari reaksi tambahan yang ingin didapat oleh perusahaan, seperti
jumlah uang yang dikeluarkan, lama waktu yang dihabiskan, dan seberapa puas
pelanggan terhadap service experience yang diberikan.
Russells Model of Affect
Karena
perasaan atau
untuk
pasti
oleh
environment.
Dengan
demikian
perusahaan
menarget
Gambar 3 Russells's Model of Affect
dapat
kondisi
diinginkan
pelanggan.
Contohnya
operator
roller-coaster
menginginkan
kebanyakan layanan jasa kita terima secara rutin. Karena itu kita cenderung
menjadi autopilot ketika melakukan transaksi seperti menggunakan kendaraan
umum, membeli makanan cepat saji atau memasuki bank. Dalam keadaan
demikian, proses kognitif yang sederhana menentukan bagaimana perasaan
pelanggan. Namun, jika proses kognitif yang lebih rumit dilakukan, contohnya
melalui sesuatu yang mengejutkan dalam lingkungan jasa, maka yag menentukan
perasaan pelanggan adalah bagaimana mereka mengartikan kejutan tersebut.
Secara sederhana, lingkungan yang menyenangkan akan menghasilkan
respon approach atau pendekatan, sedangkan sebaliknya, lingkungan yang tidak
menyenangkan akan menghasilkan respon avoidance atau penghindaran. Arousal
atau gairah secara umum dapat meningkatkan kesenangan. Jika sebuah
lingkungan terasa menyenangkan, arousal yang tinggi akan membuat perasaan
gembira yang akan membawa pada respon posotif yang lebih kuat. Sebaliknya,
jika lingkungan jasa tidak menyenangkan, arousal yang tinggi akan membuat
pelanggan merasa tertekan. Contohnya musik dengan suara keras dan tempo yang
cepat justru akan membuat pelanggan yang berada dalam antrean panjang di kasir
merasa tertekan dan stres. Dalam keadaan tersebut, pengelola toko harus
menurunkan tingkat muatan informasi (dalam hal ini berupa musik) dalam
lingkungan.
yang sama dapat memberi efek yang berbeda kepada pelanggan yang berbeda.
Misalnya musik rap dapat terasa menyenangkan bagi sebagian pelanggan tetapi
menyiksa pelanggan lain.
Salah satu kontribusi dari model Bitner adalah penambahan respon
pegawai dalam lingkungan jasa. Pegawai yang bekerja melayani pelanggan tentu
menghabiskan waktu lebih banyak dalam lingkungan jasa daripada pelanggan itu
sendiri. Maka penting bagi pembuat desain untuk memperhatikan bagaimana
suatu lingkungan dapat meningkatkan (atau setidaknya tidak mengganggu)
produktivitas pegawai dan kualitas jasa yang mereka layankan.
dalam model servisescape, yaitu suasana sekitar, ruang dan fungsionalitas, serta
tanda, simbol dan benda-benda.
Tabel 1. Elemen Desain dari Sebuah Lingkungan Toko Retail
Dimensions
Exterior facilities
General interior
Store layout
Interior displays
Social dimensions
Design Elements
Architectural style
Window displays
Height of building
Entrances
Size of building
Visibility
Color of building
Uniqueness
Exterior walls and exterior
Surrounding stores
signs
Surrounding areas
Storefront
Congestion
Marquee
Parking and accessibility
Lawns and gardens
Flooring and carpeting
Temperature
Color schemes
Cleanliness
Lighting
Width of aisles
Scents
Dressing facilities
Odors (e.g. tobacco smoke)
Vertical transportation
Sounds and music
Dead areas
Fixtures
Merchandise layout and
Wall composition
displays
Wall textures (paint,
Price levels and displays
wallpaper)
Cash register placement
Ceiling composition
Technology, modernization
Allocation of floor space for
Waiting areas
selling,
Traffic flow
merchandise, personnel, and
Waiting queues
customers
Furniture
Placement of merchandise
Dead areas
Grouping of merchandise
Department locations
Workstation placement
Arrangements within
Placement of equipment
departments
Placement of cash register
Point-of-purchase displays
Racks and cases
Posters, signs, and cards
Product display
Pictures and artwork
Price display
Wall decorations
Cut cases and dump bins
Themesetting
Mobiles
Ensemble
Personnel characteristics
Customer characteristics
Employee uniforms
Privacy
Crowding
Self-service
atau musik, bentuk dan ukuran, serta kualitas udara dan temperaturnya. Elemen
tersebut dirasakan dan ditanggapi oleh pelanggan baik secara terpisah maupun
secara keseluruhan.
Musik
Musik merupakan salah satu dimensi suasana yang memiliki pengaruh
terhadap persepsi dan perilaku pada konteks jasa. Komponen dari musik yang
termasuk tempo, volume, dan harmoni dirasakan sebagai satu kesatuan. Efek
musik terhadap perilaku bergantung pada masing-masing individu. Musik yang
sesuai dan menyenangkan dapat meningkatkan persepsi dan sikap pelanggan
terhadap karyawan jasa. Beberapa contoh penggunaan musik dalam bidang jasa
adalah: (1) restoran menggunakan tempo dan volume yang tinggi ntuk
meningkatkan table turnover; (2)restoran menggunakan latar musik yang pelan
untuk suasana makan malam; (3) musik santai digunakan untuk menurunkan
tekanan pada ruang tunggu operasi di rumah sakit.
Musik juga digunakan oleh perusahaan jasa untuk menghindari pelanggan
yang tidak sesuai. Sebagai contoh, The London Underground menggunakan musik
klasik ciptaan Mozart dan Haydn untuk menghalangi orang untuk bertindak
sesuatu yang merugikan atau mengancurkan fasilitas publik. Menurut seorang
psikologis peneliti music-behavior di Universitas Leicester, ketidakbiasaan adalah
faktor utama untuk mendorong orang menjauh dari lingkungan.
Aroma
Aroma atau bau memiliki dampak yang kuat terhadap mood, respon afektif
dan evaluatif, niat pembelian, serta perilaku di dalam toko. Aroma digunakan oleh
pemasar jasa untuk menarik konsumen dengan melihat pada karakteristik dan
respon emosional, psikologis, dan perilaku dari setiap aroma. Tabel 2
menunjukkan beberapa contoh efek beberapa aromaterapi pada orang.
Beberapa contoh dampak dari penggunaan aroma pada pemasaran jasa
adalah: (1) rasa lapar terasa kuat ketika kita melewati toko roti yang memiliki
aroma khas roti yang baru dipanggang; (2) pejudi menghabiskan lebih banyak
uang ketika intensitas aroma di kasini ditingkatkan; (3) orang akan lebih ingin
membeli sepatu Nike ketika mencium aroma floral di ruangan, walaupun aroma
yang dirasakan sangat ringan.
10
Color
Eucalyptus
Aroma Type
Camphoraceous
Potential
Aromatherapy
Traditional Use
Class
Psychological Effect
on People
Toning,
Deodorant,
Stimulating and
stimulating
antiseptic,
energizing
soothing agent
Lavender
Lemon
Black
Herbaceous
Citrus
Spicy
pepper
Calming,
Muscle relaxant,
balancing,
soothing agent,
soothing
astringent
Energizing,
Antiseptic,
Soothing energy
uplifting
soothing agent
levels
Balancing,
Muscle relaxant,
Balancing peoples
soothing
aphrodisiac
emotion
Warna
Warna juga memiliki dampak yang kuat terhadap perasaan seseorang
ketika digunakan untuk mendukung suasana jasa. Sistem warna yang biasa
digunakan adalah Munsell System, yang menentukan istilah hue, value, dan
chroma. Hue, pigmen dari warna, digolongkan menjadi warm colors (merah,
oranye, dan kuning) dan cold colors (hijau dan biru). Warm colors diasosiasikan
kondisi hati yang gembira, bergairah, dan dapat meningkatkan kecemasan.Cold
color dapat mengurangi arousal dan mengeluarkan emosi seperti, kedamaian,
ketenangan, cinta, dan kebahagiaan. Tabel 3 menunjukkan beberapa contoh
asosiasi dan respon manusia terhadap warna.
Dalam memahami pengaruh warna dalam pemasaran jasa, seorang
marketer perlu mencermati lebih jauh secara hati-hati. Sebagai contoh, warna
hijau yang digunakan bis di Israel merupakan bagian dari kampanye aksi
lingkungan. Namun kelompok masyarakat tertentu memberi respon negatif atas
hal tersebut dan menganggap pemilihan warna hijau terasosiasi dengan terorisme
atau fans dari tim olah raga tertentu. Kelompok lain mengatakan warna hijau lebih
sulit untuk dikenali. Perbedaan-perbedaan ini yang harus dicermati seorang
marketer, agar warna yang dipilih sesuai dengan tujuan pemasaran dan tidak
menimbulkan permasalahan.
11
Degree of Warmth
Warm
Red
Nature Symbol
Earth
Orange
Warmest
Sunset
Yellow
Warm
Sun
Cool
Green
trees
unconditional love
Blue
Coolest
Indigo
Cool
Sunset
Violet
Cool
Violet Flower
ruang
mengarah
pada
perencanaan denah,
ukuran dan bentuk
peralatan pelengkap,
konter, mesin dan
peralatan, serta cara
mengaturnya.
Fungsi
pada
merujuk
kemampuan
barang-barang
tersebut
terhadap
performa jasa. Tata ruang dan fungsi yang buruk tidak hanya berpengaruh pada
efisiensi operasional, namun juga berdampak pada pengalaman pelanggan dan
kepuasan. Tata ruang dan fungsi harus dapat menyampaikan value proposition.
12
Sebagai contoh, kelas pada proses pembelajaran dapat di desain model U atau
melingkar agar proses pembelajaran dapat dilakukan dengan mudah.
desainer
bagi
adalah
menggunakan
simbol,
dan
proses
menjadi
sangat
13
membantu pelanggan. Prinsip desain lingkungan yang efektif juga berlaku untuk
industri jasa. Pada kasus desain parkir, seorang desainer harus memikirkan
beberapa faktor sebagai berikut:
Friendly warning
Semua tanda harus mengkomunikasikan manfaat bagi pelanggan,
contohnya Jalur api untuk keselamatan bersama kami memohon Anda
tidak parkir di jalur api.
Safety lighting
Pencahayaan yang baik membantu meningkatkan tingkat keamanan.
Maternity parking
Ruang untuk pelanggan berkebutuhan khusus terkadang diharuskan oleh
hukum yang ada, seperti untuk lansia atau wanita hamil yang biasanya
diwarnai dengan cat pink atau biru muda.
Fresh paint
Warna yang cerah dapat memberikan kesan yang positif dan menunjukkan
kebersihan.
Simbol dan artifak yang berkairan dengan feng shui saat ini banyak
14
15
16