Anda di halaman 1dari 18

I

LATAR BELAKANG

Di era persaingan usaha yang semakin berkembang dengan pesat dan


beraneka ragam ini, kita dituntut untuk bisa menciptakan sebuah peluang usaha
kecil menjadi peluang usaha besar. Dengan mengikuti perkembangan sikap
customer yang bervariatif. Hal ini menuntut kita untuk menciptakan suatu inovasi
yang baru dan bisa memuaskan kebutuhan masyarakat.

Pada kehidupan yang modern ini masyarakat cenderung membutuhkan


sesuatu yang instan, maka tidak heran banyak sekali bermunculan produk-produk
instan. Melihat pola hidup yang seperti ini, kami mencoba untuk menciptakan
sesuatu yang instan, murah dan bisa memuaskan keinginan masyarakat khususnya
bagi penggemar makanan pedas serta kalangan masyarakat yang tidak memilki
cukup waktu untuk memasak.

Didasarkan pada hal tersebut dan adanya peluang yang besar, kami
berinovasi untuk memproduksi abon dalam bentuk dan kemasan yang berbeda.
TEMAN CEPOT (Teri Medan Cetar rasanya Pasti Ngajeletot) merupakan abon teri
medan pedas yang tersedia dalam berbagai level untuk dapat dikonsumsi tidak
hanya oleh penggemar makanan pedas. Teman Cepot hadir untuk menemani
santap makan masyarakat terutama bagi mereka perantauan.

Untuk mewujudkan itu semua, kita memerlukan perencanaan yang matang


agar usaha yang kita bangun dapat terwujud dan berkembang sesuai harapan kita
serta sejalan dalam koridornya. Maka dari itu, kita perlu benar-benar menentukan
dengan tepat siapa segmen masyarakat yang akan kita bidik, produk apa yang akan
dihasilkan, berapa biaya yang akan dikeluarkan dan hal-hal lainnya yang
berhubungan dengan bisnis yang akan kita jalanin. Bagaimana hal tersebut dapat
tergambar jelas dalam perencaan bisnis? Bisnis model kanvas akan
menggambarkannya dengan jelas.
II

MODEL BISNIS

Model bisnis adalah sesuatu yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai bisnis atau
start-up itu sendiri dengan tujuan agar bisa membantu dalam melakukan pertimbangan
perubahan dan kemajuan bisnis secara professional.

Dalam buku Business Model You, dijelaskan bahwa model bisnis adalah

We defined “business model” as the logic by which an enterprise sustains itself financially.
Put simply, it’s the logic by which an enterprise earns its livelihood.

Seiring perkembangan waktu model bisnis juga mengalami perubahan bisnis. Banyak
indikator yang menyebabkan perubahan bisnis itu sendiri, mulai dari teknologi, Internet,
perilaku customer, sistem distribusi, trend market dan masih banyak lagi. Perusahaan dan
pelaku bisnis tidak bisa mengubah kondisi indikator-indikator yang ada. Sehingga mereka
harus beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Oleh karena itu,
mendefinisikan model bisnis sangat dibutuhkan.

Model bisnis Menggambarkan cara mewujudkan tujuan bisnis. Setiap bisnis memiliki
model bisnis masing-masing

Untuk mengetahui bisnis model yang ada coba deskripsikan bisnis kita dari :

1. Siapa customer kita?

2. Apa yang kita lakukan untuk mewujudkan keinginan customer kita?

Model Bisnis Kanvas

Bisnis Model Kanvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat
bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini kita seakan
melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-
elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa melihat
gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih
mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil
langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita.

Alexander Osterwalder dalam bukunya Business Model Generation menciptakan sebuah


framework yang sederhana dan mudah dimengerti untuk menggambarkan bisnis kita
yaitu Business Model Canvas. Model Bisnis Kanvas merupakan model bisnis yang dituang
ke dalam visual gambar dan dibagi menjadi 9 Aspek Bisnis yang meliputi :

1. Customer segments

2. Value proposition

3. Channel

4. Customer relationship

5. Revenue stream

6. Key resources

7. Key activities

8. Key partners

9. Cost structure

Model bisnis digambarkan secara visual agar lebih mudah mengetahui keterkaitan aspek
perusahaan. Selain itu dengan mewujudkan kedalam visual berarti bisa menyederhanakan
aktivitas yang terlihat rumit.
Gambar 1. Bisnis Model Kanvas

1. Customer : Mengetahui Customer Kita

Customer segment adalah kelompok target customer yang akan atau sedang kita bidik
untuk menjadi customer kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi
customer adalah kita harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa
segment target customer kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal
seperti:

1. Tingkat ekonomi (menengah, atas atau jika ingin lebih spesifik lagi dapat
disegmentasi berdasarkan pendapatan atau uang jajan bulanan target customer
kita);

2. Umur;

3. Komunitas tertentu (misalnya komunitas sepeda, komunitas pecinta hewan tertentu


atau komunitas ibu-ibu pengajian dll.);
4. Perilaku khusus dari target customer kita (misalnya reaksinya terhadap harga
barang, kadang ada perilaku tertentu yang malah suka dengan barang-barang
mahal, ada juga yang benar-benar sensitif terhadap harga yang murah dll.).

Dengan melakukan segmentasi ini kita akan lebih mengerti dan menangkap
kebutuhan khusus dan sifat-sifat target customer kita.

2. VALUE PROPOSITIONS : Apa yang Kita Tawarkan Dalam Bisnis ?

Gambar 2. Value Propositions

Value proposition atau mudahnya produk adalah hal yang ditawarkan ke target
customer kita. Misalnya kita menjual bahan makanan organik ke komunitas
vegetarian, menjual kreasi dari batik untuk anak muda atau menawarkan jasa
pelatihan bisnis ke mahasiswa dan UKM.

Dikatakan value proposition adalah agar kita tidak terjebak dengan istilah produk
yang selalu identik dengan barang, sementara value proposition tidak selalu tentang
barang, dia sifatnya lebih luas seperti jasa arsitek atau jasa konsultasi dan pelatihan
bisnis, atau jasa fotografi, bahkan gabungan produk dan jasa seperti pemasangan
kawat gigi, dll.
3. CHANNELS : Saluran Distribusi

Selanjutnya, kita telah memiliki customer segment dan value proposition/produk yang
siap ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan customer. Sekarang adalah bagaimana
kita bisa memberikan produk/jasa yang customer butuhkan untuk sampai ke tangan
mereka?

Untuk menyampaikan value proposition ke customer kita perlu channel. Channel


adalah cara yang digunakan untuk memberikan value proposition kita ke customer.
Cara ini bisa sangat bermacam-macam tergantung dari segmen customer yang kita
bidik. Chanel ini adalah salah satu hal yang sangat perlu diperhatikan, karena jika
kurang tepat kita tidak dapat meraih target segmen yang diharapkan. Channel dapat
juga disebut bagaimana cara kita menyampaikan produk kepada customer. Channel
tersebut bisa berupa penjualan langsung, melalui distributor, melalui tenaga
marketing, bisa juga melalui website, bisa melalui forum jual beli, ataupun media
sosial laninnya yang sedang berkembang dewasa ini.

Gambar 3. Channel

Macam-macam channel bisa dilakukan, semakin kreatif kita menciptakan channel


penjualan semakin besar peluang kita untuk unggul dalam persaingan dan efektif
dalam menjaring customer. Kunci dari pemilihan channel ini adalah cara yang tepat
untuk menyampaikan value propositions kepada segmen target kita.
4. CUSTOMER RELATIONSHIP : Seberapa dekat kita dengan customer kita.

Dalam customer relationship ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan, yaitu get, keep
dan grow. Get yaitu bagaimana cara kita memperoleh customer. Keep adalah cara kita
menjaga customer agar tetap setia berhubungan dengan kita dan grow adalah cara
kita membuat customer memberikan pendapatan lebih kepada kita melalui sub
product atau pelayanan yang kita berikan.

Customer relationship, merupakan wadah untuk terus berhubungan baik dan


mempererat hubungan dengan customer kita. Bagaimana kita dapat memberikan
pelayanan yang lebih baik kepada customer dengan memperhatikan 3 (tiga) hal
tersebut di atas. Banyak cara yang dapat dilakukan, baik online maupun offline.
Untuk pelayanan secara online Sebut aja website, facebook, twitter, kaskus, thread
dan forum, bbm, ym, whatsapp dll. Semua itu bisa dijadikan sarana untuk menjalin
hubungan dengan customer. Dengan hubungan yang lancar tersebut kita dapat dengan
mudah menyampaikan sesuatu kepada customer misalnya mengenai produk baru,
diskon, penawaran khusus dll. Dan yang tidak kalah penting adalah kita bisa
mendapatkan informasi tentang apa yang menjadi keinginan dari customer kita.
Selain itu, kita dapat membangun hubungan secara offline (kegiatan secara fisik),
misalnya dengan mengadakan event-event tertentu atau gathering.

Dari empat elemen ini sebetulnya kita sudah bisa merancang dan mengevaluasi
apakah bisnis kita ini sudah tepat antara value proposition yang kita tawarkan,
segment target yang kita bidik dan channel yang digunakan. Semua faktor itu harus
selaras dan saling mendukung, keterkaitan dari semua faktor tersebut adalah salah
satu faktor kunci dalam keberhasilan bisnis kita.

5. REVENUE STREAMS (Pendapatan)

Quote: "sebuah bisnis yang baik dan mantap harus memiliki arus pendapatan (revenue
stream) yang sangat jelas dan masuk akal"

Revenue stream ini adalah salah satu yang sangat penting karena inilah nafas yang
membuat usaha kita tetap hidup. Kita sudah merancang dengan cermat empat elemen
yaitu value proposition (jasa/produk) yang akan ditawarkan, penentuan target segmen
(customer segment) yang akan dibidik, penentuan channel penjualan dan menentukan
bagaimana membangun hubungan dengan customer (customer relationship).
Pertanyaan berikutnya dan salah satu yang terpenting adalah “ bagaimana bisnis kita
bisa menghasilkan uang?”

Pada umumnya bisnis, terutama perdagangan menghasilkan uang dari keuntungan


penjualan, atau kadang disebut laba atau profit. Laba atau profit adalah salah satu
model revenue stream yang sederhana. Profit didapat dari selisih semua pendapatan
penjualan (omzet) dikurangi semua biaya. Sebagai contoh, kita menjual makanan buka
puasa seperti es teler, berarti profit secara sederhana adalah semua uang dari
penjualan dikurangi biaya bahan + upah kerja + biaya listrik + sewa tempat +
kemasan.

Namun demikian tidak semua model bisnis menghasilkan uang dari selisih penjualan -
biaya (profit) saja. Misalnya bisnis jasa. Model bisnis perusahaan yang menawarkan
jasa tentu tidak menghasilkan uang dari profit (saja) tapi yang lebih utama adalah
dari pembayaran atas jasa yang diberikan. Contoh model bisnis jasa ini ada jasa
konsultasi, jasa pembuatan desain arsitektur, desain web, biro iklan, jasa fotografi
produk dll. Ada juga beberapa model usaha yang menghasilkan uang dari komisi,
biaya iklan dan banyak model lain dari revenue stream ini.

Syarat dari bisnis model yang bisa hidup adalah jelas bagaimana bisnis ini bisa
menghasilkan uang. Jadi jika kita ditawarkan bisnis lalu revenue stream dari bisnis
tersebut tidak jelas bagaimana bisnis tersebut bisa menghasilkan uang, maka ini
bukan jenis bisnis yang bisa terus bernafas dan tumbuh. Sebuah bisnis yang baik dan
mantap harus memiliki arus pendapatan (revenue stream) yang sangat jelas dan
masuk akal.

6. KEY PARTNERS : Siapa partner anda?

Sukses berbisnis tidak bisa sendirian, kita harus bekerjasama dengan banyak pihak
lainnya. Tentukan dari awal apakah bisnis kita memerlukan investor untuk
permodalan atau tidak. Apakah kita perlu mengadakan perjanjian kerjasama khusus
dengan distributor ataupun reseller? Serta siapa saja yang akan menjadi supplier
dalam bisnis kita ini.

Menggandeng partner yang melengkapi kemampuan yang kita miliki akan


meningkatkan peluang keberhasilan bisnis. Misalnya, kita sangat ahli membuat
makanan yang enak, cari partner yang bisa menjual makanan kita (marketing).
Misalnya kita kenal distributor suatu produk yang lebih murah, cari partner yang bisa
membuat website, untuk dijual online.

Pikirkan untuk menjalin kolaborasi dengan partner baik itu investor, supplier,
distributor maupun reseller.

7. KEY ACTIVITIES (Kegiatan Utama)

Dalam memulai bisnis kita harus dapat menentukan kegiatan utama apa saja yang
harus dilakukan dalam usaha menghasilkan value propositions dan revenue stream.
Kegiatan tersebut meliputu, produksi, selling dan support.

Misalnya kita bisnis makanan unik berbahan dasar tempe. Tentunya kegiatan-
kegiatan yang perlu dilakukan antara lain dalam hal produksi adalah membeli bahan-
bahan, memasak (produksi), mengepak produk tersebut, lalu membuat kemasan.
Untuk hal selling dapat dilakukan promosi, iklan baik online maupun offline. Adapun
kegiatan support yang berupa membantu penjualan, mengadakan kerjasama seperti
keagenan atau membuka peluang distributor maupun reseller.

8. KEY RESOURCE (Sumber Daya Utama)

Key resource ini adalah syarat yang harus dipenuhi atau sumber daya utama yang
harus dimiliki untuk melakukan aktivitas utama bisnis kita, jika kita kehilangan key
resource ini bisnis tidak akan berjalan lancar. Suber daya ini dapat berupa manusia,
barang, bangunan, finansial, intelektual dll. Sebagai contoh, Anton membuka usaha
kantin di deket kampus, maka key resource atas bisnis Anton tersebut adalah sumber
daya yang harus dimiliki agar kantin tersebut jalan, seperti tempat usaha/gerai,
pegawai dan juru masak, alat-alat masak.

9. COST STRUCTURE

Semua usaha yang dilakukan memerlukan biaya, lakukan perhitungan secara


seksama, lalu putuskan apakah rencana rencana bisnis kita menguntungkan atau
tidak?

Mengetahui menguntungkan/tidaknya sebenarnya sederhana saja, kita dapat merinci


semua sumber daya yang dibutuhkan dan memperkirakan berapa pendapatan yang
akan diterima dengan harga yang sesuai. Lantas apakah penghasilan kita lebih besar
dari pengeluaran? Jika tidak berarti kita akan merugi dan bisnis ini tidak layak
dijalankan.
III

BISNIS MODEL CANVAS

TEMAN CEPOT

1. CUSTOMER SEGMENTS

Dalam bisnis model “Teman Cepot” membatasi segmentasi pasarnya, yaitu :

a. Kantor

Segmentasi customer pertama yang dijadikan sasaran adalah karyawan


kantoran yang tentunya tidak memilki banyak waktu luang untuk memasak.
Selain itu, kehadiran “Teman Cepot” ini dapat meningkatkan nafsu makan
karna rasanya yng enak dan membuat ketagihan.

b. Kampus

Mahasiswa dan dosen selanjutnya menjadi target sasaran produk ini, karena
kebanyakan mahasiswa merupakan orang perantauan yang tinggal di
kos/kontrakan dengan fasilitas minim dapur. Penyajian yang instan ini
membuat mahasiswa tidak perlu repot-repot membeli dapur mini dalam kamar
yang akan menyempitkan kamar. Penggunaan teman santap ini pun akan
menghemat budget pengeluaran mereka sebagai orang perantauan karena
dapat bertahan lama sesuai penggunaan.

c. Distributor dan reseller

Kami pun membuka kesempatan bagi distributor dan reseller untuk


menjangkau masyarakat lainnya dalam mendapatkan makanan instan dan
bergizi ini.
2. VALUE PROPOSITIONS

Salah satu elemen dari bisnis model kanvas ialah Value Propositions, yang menilai
seberapa jauh perusahaan dapat menawarkan produk atau layanan yang berbeda
dengan para pesaingnya. Tidak hanya berbeda tapi juga memiliki nilai tinggi dan
disukai customer. Value propositions yang dimiliki model ini, antara lain :

a. Keunggulan Teman Cepot

Produk yang ditawarkan kami, merupakan makanan bergizi karena teri medan
sebagai bahan bakunya memiliki kandungan kalsium dan fluor yang tinggi, baik
untuk tulang dan gigi. Selain itu, customer tidak perlu khawatir akan maraknya
makanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya ada pada produk kami.
Karena produk kami lulus izin Dinas Kesehatan yang membuktikan bebas
bahan-bahan kimia berbahaya. Penyajian produk kami pun praktis, tinggal
tuang menjadi teman santap nasi, mie ataupun makanan lainnya.

Adapun untuk pembuatan produk ini selalu dibuat baru. Kita menentukan
jumlah tertentu dalam pembuatannya setiap minggu sesuai pesanan dan
perkiraan pesanan. Sehingga produk ini tetap fresh.

Selain itu, cara pembuatan yang higienis benar-benar diperhatikan dari


pencucian alat-alat masak, pengolahan hingga pengemasannya. Penggunaan
bahan bakunyapun dipilih yang berkualitas. Untuk menjaring berbagai
customer, produk ini disediakan dalam berbagai level dari yang tidak pedas
sama sekali hingga yang paling pedas.

b. Pengiriman Cepat

Guna menjaring customer dari setiap daerah di Indonesia, kami menyediakan


layanan pengiriman yang cepat sesuai dengan ekspedisi pengiriman yang
ditunjuk. Pengiriman barang pun dilakukan pada hari yang sama setelah
konfirmasi pembayaran dilakukan.

c. Free Ongkir ke seluruh Indonesia bagi reseller dengan pembelian min. 100 pcs
Penawaran dan pelayanan terbaik bagi reseller untuk pembelian min. 100pcs.
Hal ini dilakukan agar para reseller pun dapat menikmati keuntungan dari
berbisnis bersama kami.

d. Mudah dalam accessibility

Kemudahan akses menjadi factor penentu tingkat kecepatan dalam


pembangunan awareness dan penetrasi brand terhadap cutomer. Hal ini
disikapi melalui hadirnya “Teman Cepot” di mall-mall ataupun pusat oleh-oleh.
Sehingga “Teman Cepot” menjadi solusi teman santap dimana saja dan bergizi.

3. CHANNEL
Untuk dapat selalu terhubung ke berbagai customer yang ada dimana saja dan
dalam pengenalan serta peningkatan penjualn produk, kami melakukan pemasaran
secara online maupun offline. Penjualan online dapat dilakukan melalui situs/forum
jual beli seperti oxl dan berniaga, membuat lapak di media kaskus ataupun media
social seperti facebook, twitter dan path.

Untuk penjualan secara offline, kami memasarkannya langsung melalui gerai-gerai


yang telah bekerja sama ataupun penjualan peer to peer dengan penggunaan tester
yang akan membuat calon customer yakin akan kelezatan produk kami.

4. CUSTOMER RELATIONSHIPS

Membangun hubungan yang baik pun dilakukan untuk mendapatkan customer


yang baru dan mempertahankan customer yang telah ada dilakukan melalui grup
yang dibuat di media social agar customer mengetahui produk yang terbaru,
mengadakan promo ataupun kuis kepada cutomer. Kita pun dapat memintakritik
dan saran atas produk kita untuk pengembangan usaha.

Selain itu, pelayanan personal, cepat tanggap dan ramah kepada setiap customer
dilakukan tanpa membeda-bedakannya agar mereka puas dengan pelayanan yang
diberikan.
5. REVENUE STREAMS

Aliran pendapatan didapatkan melalui penjualan “Teman Cepot” yang dilakukan


secara online maupun offline. Adapun pendapatan lainnya ddari diskon yang
diberikan oleh perusahaan ekspedisi pengiriman yang telah bekerjasama.

6. KEY RESOUCES

Sumber daya utama dalam produksi “Teman Cepot” ini diklasifikasikan menjadi 4
(empat) aspek, yaitu:

a. Physical

Sumber daya utama fisik yang dimiliki dalam membangun bisnis “teman Cepot”
ini antara lain berupa rumah sebagai tempat produksi, peralatan masak dan
peralatan packing. Adapun, laptop dan smartphone sebagai sumber daya utama
dalam hal pemasaran produk serta tranportasi digunakan sebagai sumber daya
utama dalam pembelian bahan baku maupun distribusi/pengiriman produk.

b. Intelectual

Sumber daya intelektual yang dimilki adalah terkait hak paten dan merk
produk “Teman Cepot” serta lisensi izin dari Dinas Kesehatan.

c. Human

Tentunya usaha ini tidak akan dapat jalan dan berkembang tanpa manusia
yang menggerakkannya. Sehingga dalam produksi produk ini dibutuhkan
pegawai sebagai juru masak, pegawai packing, quality control untuk
memastikan hasil kemasan baik dan tidak ada yang rusak serta pegawai
pengiriman produk.

d. Financial
Tidak kalah penting, tidak ada bisnis tanpa modal financial. Dalam hal produksi
produk “Teman Cepot” ini modal yang digunakan adalah modal sendiri yang
dikumpulkan dari pembagian sama rata enam serangkai.

7. KEY ACTIVITIES

Kegiatan utama dalam bisnis ini dibagi menjadi 3(tiga) tahap, yaitu sebagai
berikut:

a. Produksi

Pada kegiatan produksi ini, proses yang dikerjakan antara lain pembelian bahan
baku, memasak dan mengolah bahan baku tersebut sehingga menjadi makanan
siap saji dan terakhir adalah pengemasan produk menjadi produk yang menarik
dan siap disajikan.

b. Selling

Kegiatan penjualan terdiri pemasaran secara online dan offline.

c. Support

Kegiatan support ini tidak lain adalah mencari customer baru dan melakukan
kerjasama dengan distributor maupun reseller.

8. KEY PARTNER
Partner utama yang terlibat dalam bisnis “Teman Cepot” adalah digolongkan
menjadi 2(dua) bagian, yaitu supplier dan selling partner. Supplier yang
berhubungan antara lain adalah pasar dan distributor penjualan gas LPG untuk
pembelian bahan baku serta toko toples, toko plastik dan percetakan sebagai
supplier untuk pengemasan.

Adapun selling partner dalam bisnis ini antara lain adalah distributor, reseller dan
perusahaan ekspedisi pengiriman.
9. COST STRUCTURE

Biaya-biaya yang timbul dalam bisnis “Teman Cepot” antara lain adalah biaya
untuk pembelian bahan baku, pengemasan, pembayaran gaji pegawai, pemakaian
listrik, transportasi, tester untuk penjualan langsung dan biaya ekspedisi
pengiriman.
IV

PENUTUP

KESIMPULAN

Bisnis model canvas merupakan tool yang memudahkan kita dalam merencanakan bisnis
baru dengan sembilan aspek yang dikemukakan oleh Alexander Osterwalder yaitu,
customer segments, value propositions, channel, customer relationships, revenue streams,
key resources, key activities, key partners serta cost structure.

Dengan menggambarkan dan memetakan rancangan bisnis kita pada bisnis model kanvas,
membantu kita dalam memulai, melihat rupa bisnis yang dimiliki dan menganalisis model
bisnis serta mengembangkan bisnis tersebut sesuai alurnya. Bisnis model kanvas ini
sangat memudahkan dalam melakukan keputusan untuk melakukan langkah-langkah
strategis untuk bisnis yang dijalani.
V

DAFTAR PUSTAKA

Model bisnis vs bisnis plan http://palupimanajemen.lecture.ub.ac.id/2013/02/model-bisnis-


vs-bisnis-plan/

Analisis Penerapan Bisnis Model Canvas pada Usaha Mikro Ericha Tiara Hutamy Universitas
Negeri Makassar

https://strategidanbisnis.com/index.php/artikel/4967/mengenal-model-bisni

Model Bisnis Terkuat – Kewirausahaan Sosial


https://bisdig.amikompurwokerto.ac.id/model-bisnis-terkuat-kewirausahaan-sosial/

Anda mungkin juga menyukai