LATAR BELAKANG
Didasarkan pada hal tersebut dan adanya peluang yang besar, kami
berinovasi untuk memproduksi abon dalam bentuk dan kemasan yang berbeda.
TEMAN CEPOT (Teri Medan Cetar rasanya Pasti Ngajeletot) merupakan abon teri
medan pedas yang tersedia dalam berbagai level untuk dapat dikonsumsi tidak
hanya oleh penggemar makanan pedas. Teman Cepot hadir untuk menemani
santap makan masyarakat terutama bagi mereka perantauan.
MODEL BISNIS
Model bisnis adalah sesuatu yang menggambarkan dan menjelaskan mengenai bisnis atau
start-up itu sendiri dengan tujuan agar bisa membantu dalam melakukan pertimbangan
perubahan dan kemajuan bisnis secara professional.
Dalam buku Business Model You, dijelaskan bahwa model bisnis adalah
We defined “business model” as the logic by which an enterprise sustains itself financially.
Put simply, it’s the logic by which an enterprise earns its livelihood.
Seiring perkembangan waktu model bisnis juga mengalami perubahan bisnis. Banyak
indikator yang menyebabkan perubahan bisnis itu sendiri, mulai dari teknologi, Internet,
perilaku customer, sistem distribusi, trend market dan masih banyak lagi. Perusahaan dan
pelaku bisnis tidak bisa mengubah kondisi indikator-indikator yang ada. Sehingga mereka
harus beradaptasi dan menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Oleh karena itu,
mendefinisikan model bisnis sangat dibutuhkan.
Model bisnis Menggambarkan cara mewujudkan tujuan bisnis. Setiap bisnis memiliki
model bisnis masing-masing
Untuk mengetahui bisnis model yang ada coba deskripsikan bisnis kita dari :
Bisnis Model Kanvas adalah salah satu alat untuk membantu kita melihat lebih akurat
bagaimana rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani. Dengan tool ini kita seakan
melihat bisnis dari gambaran besar namun tetap lengkap dan mendetail apa saja elemen-
elemen kunci yang terkait dengan bisnis kita. Dengan demikian kita bisa melihat
gambaran utuh yang sangat membantu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar
bisnis kita. Dengan mengevaluasi satu demi satu elemen-elemen kunci kita jadi lebih
mudah menganalisis apa yang kurang tepat, dan pada akhirnya kita bisa mengambil
langkah untuk mencapai tujuan bisnis kita.
1. Customer segments
2. Value proposition
3. Channel
4. Customer relationship
5. Revenue stream
6. Key resources
7. Key activities
8. Key partners
9. Cost structure
Model bisnis digambarkan secara visual agar lebih mudah mengetahui keterkaitan aspek
perusahaan. Selain itu dengan mewujudkan kedalam visual berarti bisa menyederhanakan
aktivitas yang terlihat rumit.
Gambar 1. Bisnis Model Kanvas
Customer segment adalah kelompok target customer yang akan atau sedang kita bidik
untuk menjadi customer kita. Hal yang harus diperhatikan dalam segmentasi
customer adalah kita harus benar-benar bisa mendefinisikan secara spesifik siapa
segment target customer kita. Segmen target bisa dibedakan berdasarkan hal-hal
seperti:
1. Tingkat ekonomi (menengah, atas atau jika ingin lebih spesifik lagi dapat
disegmentasi berdasarkan pendapatan atau uang jajan bulanan target customer
kita);
2. Umur;
Dengan melakukan segmentasi ini kita akan lebih mengerti dan menangkap
kebutuhan khusus dan sifat-sifat target customer kita.
Value proposition atau mudahnya produk adalah hal yang ditawarkan ke target
customer kita. Misalnya kita menjual bahan makanan organik ke komunitas
vegetarian, menjual kreasi dari batik untuk anak muda atau menawarkan jasa
pelatihan bisnis ke mahasiswa dan UKM.
Dikatakan value proposition adalah agar kita tidak terjebak dengan istilah produk
yang selalu identik dengan barang, sementara value proposition tidak selalu tentang
barang, dia sifatnya lebih luas seperti jasa arsitek atau jasa konsultasi dan pelatihan
bisnis, atau jasa fotografi, bahkan gabungan produk dan jasa seperti pemasangan
kawat gigi, dll.
3. CHANNELS : Saluran Distribusi
Selanjutnya, kita telah memiliki customer segment dan value proposition/produk yang
siap ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan customer. Sekarang adalah bagaimana
kita bisa memberikan produk/jasa yang customer butuhkan untuk sampai ke tangan
mereka?
Gambar 3. Channel
Dalam customer relationship ada 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan, yaitu get, keep
dan grow. Get yaitu bagaimana cara kita memperoleh customer. Keep adalah cara kita
menjaga customer agar tetap setia berhubungan dengan kita dan grow adalah cara
kita membuat customer memberikan pendapatan lebih kepada kita melalui sub
product atau pelayanan yang kita berikan.
Dari empat elemen ini sebetulnya kita sudah bisa merancang dan mengevaluasi
apakah bisnis kita ini sudah tepat antara value proposition yang kita tawarkan,
segment target yang kita bidik dan channel yang digunakan. Semua faktor itu harus
selaras dan saling mendukung, keterkaitan dari semua faktor tersebut adalah salah
satu faktor kunci dalam keberhasilan bisnis kita.
Quote: "sebuah bisnis yang baik dan mantap harus memiliki arus pendapatan (revenue
stream) yang sangat jelas dan masuk akal"
Revenue stream ini adalah salah satu yang sangat penting karena inilah nafas yang
membuat usaha kita tetap hidup. Kita sudah merancang dengan cermat empat elemen
yaitu value proposition (jasa/produk) yang akan ditawarkan, penentuan target segmen
(customer segment) yang akan dibidik, penentuan channel penjualan dan menentukan
bagaimana membangun hubungan dengan customer (customer relationship).
Pertanyaan berikutnya dan salah satu yang terpenting adalah “ bagaimana bisnis kita
bisa menghasilkan uang?”
Namun demikian tidak semua model bisnis menghasilkan uang dari selisih penjualan -
biaya (profit) saja. Misalnya bisnis jasa. Model bisnis perusahaan yang menawarkan
jasa tentu tidak menghasilkan uang dari profit (saja) tapi yang lebih utama adalah
dari pembayaran atas jasa yang diberikan. Contoh model bisnis jasa ini ada jasa
konsultasi, jasa pembuatan desain arsitektur, desain web, biro iklan, jasa fotografi
produk dll. Ada juga beberapa model usaha yang menghasilkan uang dari komisi,
biaya iklan dan banyak model lain dari revenue stream ini.
Syarat dari bisnis model yang bisa hidup adalah jelas bagaimana bisnis ini bisa
menghasilkan uang. Jadi jika kita ditawarkan bisnis lalu revenue stream dari bisnis
tersebut tidak jelas bagaimana bisnis tersebut bisa menghasilkan uang, maka ini
bukan jenis bisnis yang bisa terus bernafas dan tumbuh. Sebuah bisnis yang baik dan
mantap harus memiliki arus pendapatan (revenue stream) yang sangat jelas dan
masuk akal.
Sukses berbisnis tidak bisa sendirian, kita harus bekerjasama dengan banyak pihak
lainnya. Tentukan dari awal apakah bisnis kita memerlukan investor untuk
permodalan atau tidak. Apakah kita perlu mengadakan perjanjian kerjasama khusus
dengan distributor ataupun reseller? Serta siapa saja yang akan menjadi supplier
dalam bisnis kita ini.
Pikirkan untuk menjalin kolaborasi dengan partner baik itu investor, supplier,
distributor maupun reseller.
Dalam memulai bisnis kita harus dapat menentukan kegiatan utama apa saja yang
harus dilakukan dalam usaha menghasilkan value propositions dan revenue stream.
Kegiatan tersebut meliputu, produksi, selling dan support.
Misalnya kita bisnis makanan unik berbahan dasar tempe. Tentunya kegiatan-
kegiatan yang perlu dilakukan antara lain dalam hal produksi adalah membeli bahan-
bahan, memasak (produksi), mengepak produk tersebut, lalu membuat kemasan.
Untuk hal selling dapat dilakukan promosi, iklan baik online maupun offline. Adapun
kegiatan support yang berupa membantu penjualan, mengadakan kerjasama seperti
keagenan atau membuka peluang distributor maupun reseller.
Key resource ini adalah syarat yang harus dipenuhi atau sumber daya utama yang
harus dimiliki untuk melakukan aktivitas utama bisnis kita, jika kita kehilangan key
resource ini bisnis tidak akan berjalan lancar. Suber daya ini dapat berupa manusia,
barang, bangunan, finansial, intelektual dll. Sebagai contoh, Anton membuka usaha
kantin di deket kampus, maka key resource atas bisnis Anton tersebut adalah sumber
daya yang harus dimiliki agar kantin tersebut jalan, seperti tempat usaha/gerai,
pegawai dan juru masak, alat-alat masak.
9. COST STRUCTURE
TEMAN CEPOT
1. CUSTOMER SEGMENTS
a. Kantor
b. Kampus
Mahasiswa dan dosen selanjutnya menjadi target sasaran produk ini, karena
kebanyakan mahasiswa merupakan orang perantauan yang tinggal di
kos/kontrakan dengan fasilitas minim dapur. Penyajian yang instan ini
membuat mahasiswa tidak perlu repot-repot membeli dapur mini dalam kamar
yang akan menyempitkan kamar. Penggunaan teman santap ini pun akan
menghemat budget pengeluaran mereka sebagai orang perantauan karena
dapat bertahan lama sesuai penggunaan.
Salah satu elemen dari bisnis model kanvas ialah Value Propositions, yang menilai
seberapa jauh perusahaan dapat menawarkan produk atau layanan yang berbeda
dengan para pesaingnya. Tidak hanya berbeda tapi juga memiliki nilai tinggi dan
disukai customer. Value propositions yang dimiliki model ini, antara lain :
Produk yang ditawarkan kami, merupakan makanan bergizi karena teri medan
sebagai bahan bakunya memiliki kandungan kalsium dan fluor yang tinggi, baik
untuk tulang dan gigi. Selain itu, customer tidak perlu khawatir akan maraknya
makanan yang mengandung zat-zat yang berbahaya ada pada produk kami.
Karena produk kami lulus izin Dinas Kesehatan yang membuktikan bebas
bahan-bahan kimia berbahaya. Penyajian produk kami pun praktis, tinggal
tuang menjadi teman santap nasi, mie ataupun makanan lainnya.
Adapun untuk pembuatan produk ini selalu dibuat baru. Kita menentukan
jumlah tertentu dalam pembuatannya setiap minggu sesuai pesanan dan
perkiraan pesanan. Sehingga produk ini tetap fresh.
b. Pengiriman Cepat
c. Free Ongkir ke seluruh Indonesia bagi reseller dengan pembelian min. 100 pcs
Penawaran dan pelayanan terbaik bagi reseller untuk pembelian min. 100pcs.
Hal ini dilakukan agar para reseller pun dapat menikmati keuntungan dari
berbisnis bersama kami.
3. CHANNEL
Untuk dapat selalu terhubung ke berbagai customer yang ada dimana saja dan
dalam pengenalan serta peningkatan penjualn produk, kami melakukan pemasaran
secara online maupun offline. Penjualan online dapat dilakukan melalui situs/forum
jual beli seperti oxl dan berniaga, membuat lapak di media kaskus ataupun media
social seperti facebook, twitter dan path.
4. CUSTOMER RELATIONSHIPS
Selain itu, pelayanan personal, cepat tanggap dan ramah kepada setiap customer
dilakukan tanpa membeda-bedakannya agar mereka puas dengan pelayanan yang
diberikan.
5. REVENUE STREAMS
6. KEY RESOUCES
Sumber daya utama dalam produksi “Teman Cepot” ini diklasifikasikan menjadi 4
(empat) aspek, yaitu:
a. Physical
Sumber daya utama fisik yang dimiliki dalam membangun bisnis “teman Cepot”
ini antara lain berupa rumah sebagai tempat produksi, peralatan masak dan
peralatan packing. Adapun, laptop dan smartphone sebagai sumber daya utama
dalam hal pemasaran produk serta tranportasi digunakan sebagai sumber daya
utama dalam pembelian bahan baku maupun distribusi/pengiriman produk.
b. Intelectual
Sumber daya intelektual yang dimilki adalah terkait hak paten dan merk
produk “Teman Cepot” serta lisensi izin dari Dinas Kesehatan.
c. Human
Tentunya usaha ini tidak akan dapat jalan dan berkembang tanpa manusia
yang menggerakkannya. Sehingga dalam produksi produk ini dibutuhkan
pegawai sebagai juru masak, pegawai packing, quality control untuk
memastikan hasil kemasan baik dan tidak ada yang rusak serta pegawai
pengiriman produk.
d. Financial
Tidak kalah penting, tidak ada bisnis tanpa modal financial. Dalam hal produksi
produk “Teman Cepot” ini modal yang digunakan adalah modal sendiri yang
dikumpulkan dari pembagian sama rata enam serangkai.
7. KEY ACTIVITIES
Kegiatan utama dalam bisnis ini dibagi menjadi 3(tiga) tahap, yaitu sebagai
berikut:
a. Produksi
Pada kegiatan produksi ini, proses yang dikerjakan antara lain pembelian bahan
baku, memasak dan mengolah bahan baku tersebut sehingga menjadi makanan
siap saji dan terakhir adalah pengemasan produk menjadi produk yang menarik
dan siap disajikan.
b. Selling
c. Support
Kegiatan support ini tidak lain adalah mencari customer baru dan melakukan
kerjasama dengan distributor maupun reseller.
8. KEY PARTNER
Partner utama yang terlibat dalam bisnis “Teman Cepot” adalah digolongkan
menjadi 2(dua) bagian, yaitu supplier dan selling partner. Supplier yang
berhubungan antara lain adalah pasar dan distributor penjualan gas LPG untuk
pembelian bahan baku serta toko toples, toko plastik dan percetakan sebagai
supplier untuk pengemasan.
Adapun selling partner dalam bisnis ini antara lain adalah distributor, reseller dan
perusahaan ekspedisi pengiriman.
9. COST STRUCTURE
Biaya-biaya yang timbul dalam bisnis “Teman Cepot” antara lain adalah biaya
untuk pembelian bahan baku, pengemasan, pembayaran gaji pegawai, pemakaian
listrik, transportasi, tester untuk penjualan langsung dan biaya ekspedisi
pengiriman.
IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Bisnis model canvas merupakan tool yang memudahkan kita dalam merencanakan bisnis
baru dengan sembilan aspek yang dikemukakan oleh Alexander Osterwalder yaitu,
customer segments, value propositions, channel, customer relationships, revenue streams,
key resources, key activities, key partners serta cost structure.
Dengan menggambarkan dan memetakan rancangan bisnis kita pada bisnis model kanvas,
membantu kita dalam memulai, melihat rupa bisnis yang dimiliki dan menganalisis model
bisnis serta mengembangkan bisnis tersebut sesuai alurnya. Bisnis model kanvas ini
sangat memudahkan dalam melakukan keputusan untuk melakukan langkah-langkah
strategis untuk bisnis yang dijalani.
V
DAFTAR PUSTAKA
Analisis Penerapan Bisnis Model Canvas pada Usaha Mikro Ericha Tiara Hutamy Universitas
Negeri Makassar
https://strategidanbisnis.com/index.php/artikel/4967/mengenal-model-bisni