FARMAKOTERAPI
FARMAKOTERAPI
DIABETES MELITUS
KELOMPOK 5 :
ANA MARYANA
(1001012)
DEBY BAYU SETYA PUTRA
(12010113)
FEBRINA INDAH K
(1201033)
GUSTIA ANERI
(1201036)
KRISTINA TAMBUNAN
(1201048)
MAYA HASMIRA
(1201037)
MELISA OKTARINA
(1201060)
YUWANDA
(1001121)
KELENJAR PANKREAS
Pankreas adalah sebuah kelenjar
yang letaknya di belakang lambung.
Di dalamnya terdapat kumpulan sel
yang disebut pulau-pulau langerhans
yang
berisi
sel
beta
yang
mengeluarkan hormon insulin, yang
sangat berperan dalam mengatur
kadar glukosa darah.
DIABETES MELLITUS
Suatu penyakit atau gangguan metabolisme yang ditandai dengan
tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
KLASIFIKASI
DM TIPE
I
DM TIPE
II
GESTASIONAL
Diabetes
mellitus tipe 1
(Insulin
Dependent
Diabetes
mellitus, IDDM)
Diabetes
mellitus tipe 2
(Non-InsulinDependent
Diabetes
mellitus,
Kelainan
metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen,
NIDDM)
GESTASIONAL
PENYEBAB DM
POLA MAKAN
OBESITAS
GENETIK
GAYA HIDUP
INSOMNIA
STRESS
DM TIPE II
Poliuria
Olidipsia
Polifagia
Penglihatan buruk
Iritabilitas
Komplikasi :
Hipertensi
Hiperlipidemia
Obesitas
Pembuluh darah dan syaraf
DIAGNOSA DM
KOMPLIKASI
1.
2.
3.
4.
HIPOGLIKEMIK
HIPERGLIKEMIK
KOMPLIKASI MAKROVASKULER
KOMPLIKASI MIKROVASKULAR
Nex
t
PENATALAKSANAAN
1. TERAPI FARMAKOLOGI
A. INSULIN
Macam-macam insulin :
Tgl :
4/2/2012
5/2/2012
6/2/2012
7/2/2012
8/2/2012
9/2/2012
GDS
GDS
GDS
GDS
GDS
GDS
So
P
P
P
P
P
:
:
:
:
:
:
396
210
127
212
170
175
GDS
GDS
GDS
GDS
Si
Si
Si
Si
:
:
:
:
180
251
318
269
GDS
GDS
GDS
GDS
So
So
So
So
:
:
:
:
201
220
359
237
Tgl :
4/2/2012 TD S : 120/90 TD M : 110/80
5/2/2012 TD P : 110/80 TD S : 110/70 TD M :110/70
6/2/2012 TD P : 110/70 TD S : 110/50 TD M :
110/60
7/2/2012 TD P : 110/60 TD S : 110/60 TD M :
110/70
8/2/2012 TD P : 110/70 TD S : 110/70
Subjective
Nama
:A
Umur
: 51 tahun
Gejala
: Badan lemas
kurang lebih 2 hari, badan panas
dingin, pusing, mual muntah,
dada kadang terasa sakit
Riwayat Penyakit : Diabetes
Melitus dan Hiperglikemia
Objective
Tgl :
4/2/2012
5/2/2012
6/2/2012
7/2/2012
8/2/2012
9/2/2012
GDS
GDS
GDS
GDS
GDS
GDS
So: 396
P : 210
P : 127
P : 212
P : 170
P : 175
GDS
GDS
GDS
GDS
Si
Si
Si
Si
:
:
:
:
180
251
318
269
GDS
GDS
GDS
GDS
So
So
So
So
:
:
:
:
201
220
359
237
Objective
Pemeriksaan Tekanan Darah
4/2/2012 TD S : 120/90 TD M : 110/80
5/2/2012 TD P : 110/80 TD S : 110/70
TD M :110/70
6/2/2012 TD P : 110/70 TD S : 110/50
TD M : 110/60
7/2/2012 TD P : 110/60 TD S : 110/60
TD M : 110/70
8/2/2012 TD P : 110/70 TD S : 110/70
Assesment
Berdasarkan keluhan dan data klinis
pasien di diagnosa mengalami
diabetes mellitus tipe II dan
hiperglikemia.
Plan
TUJUAN TERAPI :
JANGKA PENDEK
Menurunkan KGD pada batas normal
Menghilangkan gejala penyakit
Memulihkan keadaan pasien kembali normal.
JANGKA PANJANG
Menjaga KGD normal untuk mencegah
terjadinya komplikasi lebih lanjut.
Memperpanjang usia harapan hidup
SASARAN TERAPI
Menurunkan kadar glukosa darah
Meminimalkan gejala
Mencegah komplikasi lebih lanjut
Strategi Terapi
Terapi Farmakologi
Tanggal 4 Februari pasien diberikan
Injeksi Levemir dengan komposisi
Insulin dengan dosis 0,2-1
u/kgBB/hari, diberikan secara SK 1-2
x/hari. Pemberian Levemir Injeksi
bermaksud untuk menurunkan KGD
pasien dengan cepat.
Monitoring
Monitoring secara ketat terhadap kadar gula
darah pasien setelah diterapi dengan insulin
jika kadar gula darah telah normal kembali
maka terapi dapat diganti dengan antidiabetik
oral.
Monitoring juga perlu dilakukan terhadap kadar
gula darah pasien dengan pemeriksaan HbA1c
dimana jenis pemeriksaan ini dapat mendeteksi
kadar glukosa darah selama tiga bulan yang
lalu sehingga hasil pemeriksaan ini dapat
dijadikan patokan untuk pengendalian kadar
gula darah yang baik selama tiga bulan.
KIE
Memberikan informasi tentang obat
Memberikan informasi kepada pasien, dimana diabetes
cenderung mengalami kondisi dimana kadar gula darah
terlalu rendah (hipoglikemia) akibat penggunaan
insulin
Memberikan informasi, instruksi, dan peringatan
kepada pasien dan keluarganya tentang efek terapi
dan efek samping
Memberikan informasi kepada pasien untuk senantiasa
mengimbangi terapi farmakologi dengan terapi non
farmakologi
Memberikan informasi kepada pasien dimana jika
diabetes semakin memburuk selama terapi, maka
anjurkan pasien untuk control kembali ke dokter.