Anda di halaman 1dari 5

Hanny imania ( 3415143699) Pendidikan Biologi

Bilingual
Resume sitoskeleton
Dalam sel eukaryotik bagian sel yang paling mencolok sebagai jaringan
sistem berserat ada 3 yaitu mocrotubulus , microfilament dan filament
intermediet .Mereka berkaitan dan melekat kepada organel di karenakan
ada 4 tipe filament yang di bagun oleh microtrabecular lattice . Semua jaring
atau serat ini di salurkan melewati sitoplasma terkadang serat ini juga di
berfungsi untuk pembuatan rongga sel dan sebagai transport di sitoplasma .
Microtrabecular lattice adalah sebuah komponen penyusun yang menggabungkan 3
serat utama sitoskseleton . Diameter filament tipis ini kira kira 2 sampai 3 nm dan
panjangnya 30 sampai 300 nm, peran filament ini mengaitkan antara serat utama
lainnya . keith poter dan rekannya menyebut microtrabecular lattice sebagai
jaringan filament . Untuk lebih mengerti tentang microtrabecular lattice kita dapat

melihat Gambar 19.28

Gambar 19.28 menjelaskkan antara hubungan microtrabecular pada


filament sitoskeleton . Microtrabecular menopang atau mengkokohkan
organel lain yang ada di sitoplasma dan nenempatkan serat serat
sitokseleton pada tempatnya . microtrabecular membangun jembatan
antara cell cortex , lapisan adjacent ke sitoplasma . Filament ini tidak hanya
berhubungan dengan batas membran atau lapisan luar membran tetapi

filament ini juga berinteraksi dengan system serat . penggunaan HVEM dapat
menjelaskan hubungan antara microtrabecular and 3 serat utama .
Ketika di tarik dengan ion detergen dalam penggambaran penstabilan Factin Phallodin , hanya filament actin yang bersisa di dalam sel . filament di
orientasikan dengan kutub pada sel dan kedua luas di bawah nucleus . Ruffle
menjelaskan kandungan luas jaringan filament actin
Semua filamentkecuali filament intermediet dapat di hancurkan atau di
luruhkan dari sitoskeleton oleh ekstraksi berturut turut dengan rendah dan
tingginya kekuatan penyangga ion .
Dari micrographs electron dapat di analisis bahwa microtrabecular adalah
ultrastructural yang mengaitkan antara komponen komponen sitoskeleton .
Walaupun terdapat sedikit dalam sitiskeleton tetapi peranannya sangat
penting dalam organel organel lain. Penyusun kimia dalam microtabecular
sampai saaat ini belum di ketahui .
Selain membahas tentang penyusun dasar dari tiga serat utama
sitokseleton dalam jurnal ini juga membahasa tentang peranan actin dalam
sitoskeleton . actin dapat membentuk kontak dengan semua kelas dari
serat lain dan membentuk Y seperti cabang
Salah satu tipe actin menjadi sangat penting dan sangat kusus ketika terjadi
kerkaitan antara actin dan microtubules . Biasanya microtubules adalah
protein tubulin panjang berbentuk silender panjang yang tidak bisa untuk
menekuk sendiri atau bisa di katakan sangat kaku . Microtubulus bearperan
sebagai penyokong kerangka utama sel yang berbentuk radikal dan di
pusatnya berbentuk seperti bintang . schliwa dan van Blerkom
menyimpulkan bahwa microtubules menghubungkan komponen lain
sitoskeleton. Selain itu filament actin bertanggung jawab untuk membuat
ketegangan ikatan pada microtubules ketika microtubules berinteraksi
dengan komponen lain .
Setelah membahas mengenai peran filament actin dalam sitoskseleton ,
sekarang barulah membahas mengenai fungsi dari sitoskeleton itu sendiri .
Fungsi utama sitoskeleton itu sendiri Adalah menjaga bentuk sel agar bentuk
sel tetap dan sebagai pergerakan sel . Terkecuali untuk microtubules ,
microtubules memiliki fungsi yang agak spesifik yaitu menghubungkan
organel yang ada di sitoplasma . Semenjak adanya serat serat sitoskeleton
yang dapat berubah bentuk secara dianamis atau yang biasa kita sebut
sebagai pergerakan sel , Maka sejak itu mulai terbaginya tipe pergerakan sel

pada sitoskeleton pertama Pergerakan yang ada masuk kedalam sel kedua
Pergerakan yang ada di dalam sel interior .
Selama melakukan pergerakan masing masing komponen khusus
sitoskeleton memiliki peran yang dominant. Seperti filament actin yang
bertanggung jawab atas pergerarakan sel amoeboid kemudian Microtubulus
yang bertanggung jawab atas pergerakan kromosom pada saat fase
anaphase pada mitosis .
Setelah kita mempelajari fungsi dari sitoskeleton sendiri kita akan mengenal
lebih dalam mengenai salah satu fungsi dari sitoskeleton yang dominant
diantara fungsi fungsi lainnya yaitu adalah fungsi dari pergerakan
sitoskeleton
Seperti yang telah di pelajari ada dua jenis pergerakan pertama Pergerakan
yang ada masuk kedalam sel kedua Pergerakan yang ada di dalam sel
interior . Transport axoplasmic adalah transport bahan bahan melewati
tisoplasma sel saraf yang termaksud contoh dari pergerakan yang ada di
dalam sel .
Saraf terdiri dari badan sel yang terdiri dari akson , perpanjangan sitoplasma
yang menuju dan menghubungkan dengan reseptor . sitoplasma akson atau
yang basa di sebut aksonplasma memiliki penukaran bahan material yang
tinggi yang di transport menuju badan sel .
Ada dua jenis transport yang terjadi dalam akson pertama adalah
aksonplasma flow dan yang kedua adalah aksonal transport
Aksoplasma transport adalah perpindahal bahan bahan dari badan sel
menuju pusat serat saraf yang lajunya hanya beberapa millimeter sehari.
Sedangkan aksonal transport perpindahan bahan bahan secara arah yang
berlawana dari badan sel ( orthogarde ) ke badan sel ( retrograde ) yang
kelajuannya kira kira 100 sampai 700 nm per hari .
Aksoplasma flow mengungkapkan bahwa 80 % berat kering protein
axoplasma dan 20 % protein sitokseleton yang terdiri dari mikrotubulus
,mikrofilamen dan filament intermediet . selama bahan axoplasma mengalir
80 % protein penggeraknya adalah sitoskeleton. Aksoplasmic yang mengalir
keluar badan sel di bantu dengan pergerakan dari sitoskeleton Ketika
neuron rusak maka sitoskeleton membantu menggerakan mekanisme
regnerasi .sitoskeleon membantu pergerakan akson untuk mengarah ke
bagian reseptor sampai terhubung dengan saraf lainnya atau otot yang di
bangun . sehingga terjadi regenasi aksonplasmi yang telah hancur

Aksonal transport bergerak dengan sangat cepat dan perpindahannya bahan bahan
secara dua arah kedalam akson seperti Gambar 19.34

pada axonal transport salah


satu contohnya adalah proses eksoitosis pada vesicle membrane . Kadar vecicle
yang di terima di sinapsis di bawa ke tempat aktivitas pemancaran . Gerakan arah
menuju sinapsis disebut arah orthograde dan vesicle gerakannya dari arah
sebaliknya di katakana retrograde .

Transport aksonal memiliki mekanisme dan karakteistik . karakteristik


aksonal transport tidak dapat di hitung perkembangan aksoplasmanya ini di
karenakan aksoplasmic dapat mengalir atau melalu diffusi
Ada dua hypothesis yang di jelaskan untuk menjelaskan aksonal transport .
hipotesis pertama vesicle bergerak pasif sepanjang akson oleh kontraksi
peristaltic oleh dinding aksonplasmic atau gerakan siliata . hipotesis kedua
adalah microtrabecular yang berikatan secara silang dengan membran
vesicle .Sehingga microtubules dapat menggerakan vesicle .
Dalam jurnal ini juga membahas tentang dispersi pigment di kromtofor
kromatofor adalah pigment yang terkandung dalam sel amphibi , ikan dan
reptile . Distribusi pigment granules di dalam sel di dasarkan oleh hormone
dan system saraf . Fungsi dari pigment ini adalah untuk mengatur intesitas
warna saat warna hewan mulai memudar . Distribusi pigment granules
biasanya berpola radikal dari tengah sel yang di susun oleh microtubules.
Kesimpulannya dari jurnal ini adalah peranan sitoskeleton sangat penting
dalam sel , seperti pada mikofilament yang mengandung filament actin

seperti yang telah di jelaskan dapat membantu proses pergerakan sol gel
pada amoeba kemudian peran microtubulus yang berguna pada saat
pembelahan sel mitosis . kemudian fungsi utama serat utama seperti
microtubulus , microfilament dan filament intermediet yang berguna untukk
pergrakan sel itu sendiri . Khususnya pada mamalia apparatus mitosisnya
dikelilingi oleh filament intermediet . dalam materi ini juga dapat diketahui
bahwa microtrabeluar lattice sebagai pengikat antara 3 serat utama
sitoskeleton yaitu microtubulus , microfilament dan filament intermediet

Anda mungkin juga menyukai