Makalah Study Al-Quran
Makalah Study Al-Quran
DISUSUN OLEH:
1. FAJAR SIDIK RUDINI
2. M. IHSAN HIDAYAT
3. WIDI SYAHPUTRA
KELAS : III.C
DAFTAR ISI
Bab I (pendahuluan).................................................................................................................3
A.latar belakang.......................................................................................................................3
B.rumusan masalah..................................................................................................................3
Bab II (pembahasan)................................................................................................................4
A. Pengertian nuzul al-quran....................................................................................................4
B. Cara nuzul al-quran secara tanjim atau jumlah wahidah.....................................................5
C. Hikmah diturunkan al-quran secara tanjim..........................................................................9
D. Faedah nuzul al-quran secara tanjim dalam pendidikan dan pengajaran...........................10
E. Mengumpulkan al-quran dan menertibkannya...................................................................11
F.syubhat orang yang berusaha mengurangi ketsiqahan kepada al-quran dan membuat
keraguan terhadapnya, serta jawaban dan bantahannya..........................................................17
G. Tertib surat apakah tauqifi ataupun taufiqi ........................................................................19
Bab III (penutup).....................................................................................................................21
A. Kesimpulan.........................................................................................................................21
B. saran....................................................................................................................................21
Daftar pustaka..........................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam mempelajari ilmu al-quran, ada beberapa hal yang penting untuk
dipelajari dan salah satunya adalah bagaimana al-quran diturunkan dan
bagaimana al-quran itu dibukukan pada masa khulafaur rasyidin. Karena
dengan mengetahui bagaimana proses pengumpula al-quran kita dapat
mengerti
bagaimana
usaha-usaha
para
sahabat
untuk
tetap
memelihara al-quran.
Mempelajari al-quran adalah kewajiban. Ada beberapa prinsip dasar untuk
memahaminya,
khusus
dari
segi
hubungan
al-quran
dengan
ilmu
hubungannya
dengan
ilmu
pengetahuan.
al-quran.
B. Rumusan masalah
a) apa pengertian nuzul al-quran?
b) bagaimana cara nuzul al-quran secara tanjim atau jumlah wahidah?
c).apa hikmah diturunkannya al-quran secara tanjim?
d). apa faedah dari nuzul al-quran secara tanjim dalam pendidikan dan pengajaran?
e) bagaimana cara mengumpulkan al-quran dan menertibkannya?
f).syubhat dan tertib surat apakah tauqifi ataupun taufiqi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nuzul al-Quran
Kata Nuzul Al-Quran merupakan gabungan dari dua kata, yang dalam bahasa arab
susunan semacam ini disebut dengan istilah tarkib idhofi dan dalam bahasa indonesia biasa
diartikan dengan turunnya al-quran.1
Nuzul juga secara etimologi dapat berarti singgah atau tiba ditempat tertentu. Makna
nuzul dalam pengertian yang disebut terakhir ini dalam kebiasaan orang arab. Sehingga, kata
singgah, mampir, atau tiba umpamanya sering diungkapkan oleh orang arab dalam formulasi
seperti seorang penguasa singgah atau tiba disuatu tempat.2
Ada lima makna nuzul yaitu dua diantaranya yang telah disebutkan diatas sedangkan
dua makna lainnya berarti tertib, teratur dan perkumpulan. Kemudian yang terakhir kata
dapat berarti turun secara berangsur-angsur dan terkadang sekaligus.3
Penakwilan kata nuzul ialah dengan kata ilam yang didasarkan pada beberapa alasan
berikut:
1.Al-Quran ialah kalam Allah karena itu sangat terkait dengan dalalah dan pemahaman, maka
penakwilan terhadap kata nuzul dengan arti ilam berarti kembali kepada suatu yang
telah diketahui dan dipahami dari apa yang terkait tadi (dalalah dan pemahaman)
2.
Yang diamksud dengan al-quran berada di lauh al-mahfuzh dan di langit dunia (bait
al-izzah) serta didalam hati Nabi Muhammad juga dalam arti bahwasanya Al-Quran
itu telah di ilamkan oleh Allah kepada makhluknya dibumi sesuai dengan kehendak
Allah sebagai petunjuk bagi manusia untuk mencapai kebenaran.
Muhammad abd azhim az-zarqoni, manahil al-irfan fi ulumil quran, hlm. 41.
3 Ahmad sayyed al-kumi dan muhammad yusuf al-qosim, ulumul quran, hlm.23.
4
3.
Ditafsirkannya lafal inzal, nuzul dengan lafal ilam dalam konteks ini hanyalah tertuju
kepada Al-Quran dengan segala yang dikandungnya.4
Kata Nuzul itu sendiri berasal dari bahasa arab nazala-yanzilu berarti turun, baik itu
secara langsung maupun secara berangsur-angsur. Namun, kata nuzul juga dapat di artikan
bergeraknya sesuatu dari atas kebawah. Sesuatu yang bergerak dari atas ke bawah tepat dan
lazim di gunakan pada benda atau materi yang memiliki jenis dan berat, sedangkan Al-Quran
bukanlah hal yang semacam itu. Jadi, kata nuzul tidak hanya diartikan secara harfiyah.5
B. Cara Nuzul al-Quran:
1.
Artinya: Dan Sesungguhnya Al Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan
semesta Alam, Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), Ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi
peringatan, Dengan bahasa Arab yang jelas. (QS.Asy-Syura: 192-195)
Firman yang lain:
Artinya: Katakanlah: Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu
dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang Telah beriman, dan menjadi
petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).
(QS.An-Nahl: 102)
Firman yang lain:
Artinya: Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu
Telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa
(kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang
yang beriman. (QS.Al-Baqorah: 97)
Firman yang lain:
Artinya: Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami
wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al
Quran itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang
benar. (QS.Al-Baqorah: 23)
Ayat-ayat diatas menjelaskan, bahwa al-Quran al-karim itu adalah Kalam Allah
dengan lafadnya yang berbahasa Arab. Jibril telah menurunkannya kedalam hati Rasulullah.
Yang dimaksud turunnya itu di sini bukanlah turunnya yang pertama kali ke langit dunia.
Tetapi turunnya al-Quran secara bertahap. Karena itu diungkapkan dengan kata-kata tanzil
dalam ayat-ayat di atas bukan inzal. Ini menunjukkan bahwa turunnya itu secara bertahap dan
berangsur-angsur. Ulama bahasa membedakan antara inzal dengan tanzil. Tanzil berarti turun
secara berangsur-angsur sedang inzal menunjuk pada makna turun secara umum.
Al-Quran turun secra berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun di Makah dan
sepuluh tahun di Madinah. Penjelasan turunnya berangsur-angsur itu terdapat dalamFirman Allah:
6
Artinya: Dan Al Quran itu Telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi
bagian.(QS.AlIsyra: 106).
Maksudnya, Kami telah menjadikan turunnya Al-Quran itu secara berangsur-angsur
agar kamu membacakannya kepada manusia secara perlahan dan benar, juga Kami
menurunkannya sesuai dengan berbagai peristiwa dan kejadian.6
Adapun kitab-kitab samawi yang lain, seperti; Taurat,Injil dan Zabur, turunnya sekaligus.
Sebagaimana dalam firman-Nya,
Syakh Manna Al-Qoththan dan Penj. H. Ainuur Rafiq El.Mazani, Lc, MA, Pengantar Studi Ilmu Al-Quran, (Jakarta : Pustaka Kausar,2007), hlm. 124-125, 131.
Dalam hal ini Allah memberi jawaban khusus, yaitu dengan menjelaskan hikmah
mengapa Al-Quran diturunkan secara bertahap dengan firman-Nya, Demikianlah supaya
Kami dapat meneguhkan hatimu. Maksudnya, demikianlah Kami menurunkan Al-Quran
secara bertahap dan terpisah-pisah karena suatu hikmah, yaitu untuk meneguhkan hati
Rasulullah. Dan kami membacakannya secara tartil. Maksudnya, Kami menurunkannya
seayat demi seayat atau sebagian demi sebagian. Kami menjelaskannya dengan sejelas
mungkin, karena sesungguhnya cara penurunan bertahap yang sesuai dengan peristiwaperistiwa itu lebih dapat memudahkan hafalan dan pemahaman. Yang demikian merupakan
salah satu penyebab kemantapan hati.
Al-Quran dinuzulkan dari Bait al-Izzah kepada Nabi Muhammad di bumi secara
berangsur-angsur (tanjim). Al-Quran diturunkan secara berturut-turut selama 22 tahun 2
bulan 22 hari.7
2.