Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH NUZUL AL – QUR’AN

STUDI AL – QUR’AN

Dosen Pengampu:
Drs., Zainal Arifin, M.A.

Oleh:
1). Andika Primulia (12020514260)

2). Ardhi Addhuha (12120511909)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,dan

inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Nuzul Al-

Qur’an”.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan

kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala

saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang “Nuzul Al-Qur’an” ini dapat memberikan

manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca

Pekanbaru, oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4

1.3 Tujuan.................................................................................................................................4
..................................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Nuzul Al-Qur’an................................................................................................5

B. Tahapan Turunnya Al-Qur’an.............................................................................................5

C. Dalil dan Bukti Nuzul Al-Qur’an Secara Berangsur-angsur...............................................7

D. Hikmah Al-Qur’an Diwahyukan Secara Berangsur-angsur................................................8

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan..........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mempelajari ilmu Al-Quran, ada beberapa hal yang penting untuk dipelajari dan
salah satunya adalah bagaimana Al-Quran diturunkan dan bagaimana Al-Quran itu
dibukukan. Karena dengan mengetahui bagaimana proses pengumpulan Al-Qur’an kita
dapat mengertibagaimana usaha-usaha para sahabat untuk tetap memelihara Al-Quran.

Al Qur’an secara istilah berarti kitab suci umat Islam yang di dalamnya berisi firman-
firman Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai mukjizat.
Al Qur’an disampaikan dengan jalan mutawatir dari Allah SWT dengan perantara
malaikat jibril kepada nabi Muhammad SAW dan membacanya bernilai ibadah. Bicara
mengenai Al Qur’an tentu akan muncul satu pertanyaan, bagaimana Al Qur’an
diturunkan dan bagaimana proses turunnya Al Qur’an. Untuk menjawab hal tersebut
akan dibahas pada bab selanjutnya, yang jelas Al Qur’an turun pada Bulan penuh berkah
yaitu Bulan Ramadhan dan proses turunnya Al Qur’an disebut Nuzulul Qur’an.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Nuzul Al-Quran?
2. Bagaimana Tahapan Turunnya Al-Quran?
3. Adakah Dalil dan Bukti Nuzul Al-Quran Secara Berangsur-angsur?
4. Apa Hikmah Dari Turunnya Al-Quran Secara Berangsur-angsur?
C. Tujuan Masalah
1. Menjelaskan Pengertian Nuzul Al-Quran!
2. Menjelaskan Tahapan Turunnya Al-Quran!
3. Menjabarkan Bukti dan Dalil Bahwa Al-Quran Diturunkan Secara Berangsur-angsur!
4. Hikmah Dari Turunnya Al-Quran Secara Berangsur-angsur!
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Nuzul Al-Quran

Secara Etimologi al-Quran Nuzulul Quran diungkap dengan dua ungkapan, yaitu dengan
kata Nazzala–yunazzilu–tanzilan, dengan makna konotatif “turun secara berangsur-
angsur”, dan dengan kata anzala–yunzilu–inzalan, dengan makna denotatif
“menurunkan”. Ilmu Nuzul Qur’an adalah ilmu yang membahas tentang proses turunnya
al-Qur’an1

Secara Terminologi Nuzulul Quran adalah Proses Mempermaklumkan Al-Quran dengan


cara dan sarana yang dikehendaki oleh Allah SWT sehingga dapat diketahui oleh
malaikat untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.

Turunnya Qur'an merupakan peristiwa terbesar dalam sejarah manusia. Quran diturunkan
pertama kali pada malam lailatul qadar. Bagaimanakah proses turunnya Alquran secaran
detail?. Turunnya Alquran dibagi dalam dua tahap, yaitu turunnya secara sekaligus dan
turunnya secara berangsur‐angsur2

B. Proses (Tahapan) Turunnya Al-Quran

Turunnya Alquran secara sekaligus

Alquran diturunkan pertama kali ke Baitul Izzah ‘secara sekaligus agar para malaikat
menghormati kebesarannya. Inilah maksud 3 Firman Allah berikut :

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Quran sebagai petunjuk bagi
manusia dan penjelasan‐penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq
dan yang batil.”(QS Al‐Baqarah;185)

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.” (QS
AL‐Qadr;1)

“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi.”(QS Ad‐


Dukhan;3)3

Ketiga ayat di atas itu tidak bertentangan, karena malam yang diberkahi adalah malam
lailatul qadar dalam bulan Ramadan. Tetapi lahir (zahir) ayat ‐ayat itu bertentangan
dengan kejadian nyata dalam kehidupan Rasulullah, di mana Qur'an turun kepadanya
selama dua puluh tiga tahun. Karena itulah para Ulama berpendapat bahwa Alquran turun
1
Mohamad Rana, “Nuzulul Quran
2
Terjemahan buku Manna’Khalil al –Qathan, “Mabahis fi ulum al-quran”, Hlm.9
3
Ibid, Hlm 10
dalam dua tahap, pertama; secara sekaligus kedua ; secara berangsur ‐angsur selama 23
tahun. Seperti kata Ibnu Abbas berikut, tentang ini beliau mengucapkan perkataan serupa
dalam tiga kesempatan berbeda, katanya :

“Qur'an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam lailatul qadar. Kemudian
setelah itu, ia diturunkan selama dua puluh tahun." Pada kesempatan lain beliau juga
berkata ; "Qur'an itu dipisahkan dari az‐Zikr, lalu diletakkan di Baitul 'Izza di langit
dunia. Maka Jibril mulai menurunkannya kepada Nabi s.a.w." "Allah menurunkan Qur'an
sekaligus ke langit dunia, tempat turunnya secara berangsur ‐angsur. Lalu Dia
menurunkannya kepada Rasul‐Nya s.a.w. bagian demi bagian."4

Turunnya Alquran secara berangsur‐angsur.

“Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan Al Quran itu dari Tuhanmu dengan
benar, untuk meneguhkan (hati) orang‐orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk
serta kabar gembira bagi orang‐orang yang berserah diri (kepada Allah)." ” (QS An ‐
Nahl;102)

“kitab (ini) diturunkan dari Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS Al‐
Jasiyah)

“Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu telah
menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa
(kitab‐kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang ‐
orang yang beriman.”(QS Al‐Baqarah;97)5

Ayat‐ayat di atas menyatakan bahwa al‐Qur'anul Karim adalah kalam Allah dengan
lafalnya yang berbahasa Arab; dan bahwa Jibril telah menurunkannya ke dalam hati
Rasulullah s.a.w.; dan bahwa turunnya ini bukanlah turunnya yang pertama kali ke langit
dunia. Tetapi yang dimaksudkan adalah turunnya Qur'an secara bertahap. Ungkapan
(untuk arti menurunkan) dalam ayat‐ayat di atas menggunakan kata tanzil bukannya
inzal. Ini menunjukkan bahwa turunnya itu secara bertahap dan berangsur ‐angsur. Ulama
bahasa membedakan antara inzal dengan tanzil. Tanzil berarti turun secara berangsur
angsur sedang inzal hanya menunjukkan turun atau menurunkan dalam arti umum.
Qur'an turun secara berangsur‐angsur selama dua puluh tiga tahun: tiga belas tahun di
Mekah menurut pendapat yang kuat, dan sepuluh tahun di Medinah. Penjelasan tentang
turunnya secara berangsur itu terdapat dalam firman Allah:

4
Terjemahan buku Manna’Khalil al –Qathan, “Mabahis fi ulum al-quran”, Hlm.10
5
Ibid, Hlm 10
C. Dalil dan Bukti Al-Quran diturunkan Secara Berangsur-angsur

Dalil Al-Quran :

“dan Sesungguhnya Al Quran ini benar‐benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, Dia
dibawa turun oleh Ar‐Ruh Al‐Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu
menjadi salah seorang di antara orang‐orang yang memberi peringatan, dengan bahasa
Arab yang jelas.” (QS Asy‐Syu’ara’;192‐195)

“dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang Kami wahyukan kepada
hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu dan
ajaklah penolong‐penolongmu selain Allah, jika kamu orang ‐orang yang benar.”(QS Al ‐
Baqarah;23.

“dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur ‐angsur agar kamu
membacakannya perlahan‐lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi
bagian.” (QS Al‐Isra;106)6

Bukti Historis Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur:

Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Setidaknya ad


beberapa faktor yang menjadi bukti historis turunnya Al-Qur’an. Diantaranya:

Pertama, kondisi masyarakat Arab yang hidup pada masa turunnya Al-Qur’an adalah
masyarakat yang tidak mengenal baca tulis (ummi). Bahkan Nabi Muhammad sendiri
juga termasuk dalam golongan masyarakat tersebut, ia juga tidak hidup dan bermukim di
tengah-tengah masyarakat yang relatif telah mengenal peradaban seperti Mesir, Persia
atau Romawi. Dan satusatunya andalan mereka adalah melalui hafalan. Hal ini
mengindikasikan bahwa Al-Qur’an tidak diturunkan secara sekaligus, Karena Al-Qur’an
diturunkan kepada seorang Nabi yang tidak kenal baca-tulis (ummi) dan dari proses
turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur tentu akan lebih mempermudah beliau
dalam menghafalkannya. (Subhi As-Shalih, 1999: 61-62)7

Kedua, ayat Al-Qur’an turun berdialog dengan mereka, mengomentari keadaan dan
peristiwaperistiwa yang mereka alami, bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka.
Sebagaimana ketika Al-Qur’an menegaskan bahwa wahyu turun secara terpisah dan
berangsur-angsur. Sebagaimana yang di jelaskan di dalam Al-Qur’an. Allah Swt
berfirman dalam surah Al-isro ayat 106:

:Dan Al Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi
bagian”.(Al-isro ayat 106)
6
Terjemahan buku Manna’Khalil al –Qathan, “Mabahis fi ulum al-quran”, Hlm.10
7
Terjemahan buku Subhi As-Shalil, “Mabahis fi Ulumil Quran” Hlm. 61-62
Dilihat dari ungkapan-ungkapan ayat-ayat tersebut, untuk arti menurunkan, semuanya
menggunakan kata tanzil bukan inzal. Hal ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an diturunkan
secara bertahap atau berangsur-angsur. Berbeda dengan kitab-kitab samawi sebelumnya,
yakni Taurat, Injil, dan Zabur yang turun sekaligus.

Dan adapun Dampak dari proses turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur


sesungguhnya membuat dakwah Nabi dan ajaran Al-Qur’an lebih mudah dan leluasa
untuk diterima dikalangan masyarakat saat itu. Karena proses turunnya ayat-ayat Al-
Qur’an tersebut sangat disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat saat itu,
bahkan sejarah yang diungkapkan adalah sejarah bangsa-bangsa yang hidup di sekitar
Jazirah Arab, peristiwa-peristiwa yang dibawakan adalah peristiwa peristiwa mereka,
adat-istiadat dan ciri ciri masyarakat yang dikecam adalah yang timbul dan yang terdapat
dalam masyarakat tersebut.8

D. Hikmah Turunnya Al-Quran Secara Berangsur-angsur

Hikmah turunnya Al-Quran secara berangsur-angsur, Banyak sekali hikmah dari


turunnya Alquran secara bertahap, disini akan disampaikan yang terpenting saja :

Menguatkan atau meneguhkan hati Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW mendapatkan tantangan dan perlawanan yang luar biasa dari manusia‐
manusia yang jahil dan pembangkang, tak jarang Rasul SAW mendapat perlakuan yang
sangat kasar, melukai hati dan bahkan fisik. Padahal Rasulullah SAW berhati tulus
menghendaki kebaikan atas diri mereka. Pada titik tertentu Rasulullah SAW
membutuhkan hiburan, kekuatan dan semangat untuk tetap dijalan dakwah walaupun
betapa sulitnya keadaan yang beliau hadapi. Pada moment ‐moment ini Quran turun
dengan ayat‐ayat yang menyejukkan hati Rasul SAW, menenangkan,memompa
semangat. 9

Dapat disimak contoh ayat yang dimaksud ; “Sesungguhnya Kami mengetahui


bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu
bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang‐
orang yang zalim itu mengingkari ayat‐ayat Allah. dan Sesungguhnya telah didustakan
(pula) Rasul‐rasul sebelum kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan
penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai dating pertolongan Allah
kepada mereka. tak ada seorangpun yang dapat merobah kalimat ‐kalimat (janji ‐janji)
Allah. dan Sesungguhnya telah datang kepadamu sebahagian dari berita Rasul ‐rasul itu.”
(QSAl‐Anám;33‐34)

8
Terjemahan buku Subhi As-Shalil, “Mabahis fi Ulumil Quran” Hlm. 61-62
9
Terjemahan buku Manna’Khalil al –Qathan, “Mabahis fi ulum al-quran”, Hlm.11
Masih banyak ayat‐ayat yang berfungsi untuk menghibur, menguatkan dan meneguhkan
hati Rasul SAW dengan mengancam mereka yang membangkang atau menjanjikan
kemenangan dan memberitahu bahwa kemenangan itu sudah dekat dsb. Sebagai
Tantangan dan Mukzizat10

10
Terjemahan buku Manna’Khalil al –Qathan, “Mabahis fi ulum al-quran”, Hlm.11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Ilmu Nuzul Qur’an adalah ilmu yang membahas tentang proses turunnya al-Qur’an
Secara Terminologi Nuzulul Quran adalah Proses Mempermaklumkan Al-Quran dengan
cara dan sarana yang dikehendaki oleh Allah SWT sehingga dapat diketahui oleh
malaikat untuk disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW.
Turunnya Qur'an merupakan peristiwa terbesar dalam sejarah manusia. Quran diturunkan
pertama kali pada malam lailatul qadar. Bagaimanakah proses turunnya Alquran secaran
detail?. Turunnya Alquran dibagi dalam dua tahap, yaitu turunnya secara sekaligus dan
turunnya secara berangsur‐angsur.
Alquran diturunkan pertama kali ke Baitul Izzah ‘secara sekaligus agar para malaikat
menghormati kebesarannya.
Ulama bahasa membedakan antara inzal dengan tanzil. Tanzil berarti turun secara
berangsur angsur sedang inzal hanya menunjukkan turun atau menurunkan dalam arti
umum. Qur'an turun secara berangsur‐angsur selama dua puluh tiga tahun: tiga belas
tahun di Mekah menurut pendapat yang kuat, dan sepuluh tahun di Medinah.
DAFTAR PUSTAKA
Terjemahan buku Manna’Khalil al –Qathan, “Mabahis fi ulum al-quran”,

Terjemahan buku Subhi As-Shalil, “Mabahis fi Ulumil Quran”

Jurnal Madania: Volume 4 : 2, 2014

https://banten.nu.or.id/sejarah/bukti-historis-turunnya-al-qur-an-secara-bertahap-XO9j8

https://www.dream.co.id/stories/lamanya-al-quran-diturunkan-secara-berangsur-angsur-disertai-
bukti-sejarahnya-230403x.html

Anda mungkin juga menyukai