Mekanisme Kerja Simvastatin pada sel mioma uteri

Simvastatin menghambat fosforilasi factor pertumbuhan yang memberi

sinyal jalur Akt sehingga menghambat proliferasi. Fosforilasi Akt akan
memfosforilasi BH3 saja yang pro apoptosis Bim anggota family Bcl-2,
sehingga menyebabkan degradasi proteasomal. Penghambatan fosforilasi Akt
dengan simvastatin mengakibatkan peningkatan kadar Bim dan kemudian
mengaktivasi kaskade apoptosis. Hal ini menghubungkan efek antiproliferatif

dan efek proapoptosis simvastatin melalui jalur Akt.

Simvastatin menginduksi apoptosis pada sel mioma melalui mekanisme
kalsium dependen, yang dinilai dengan pemeriksaan fluorometrik aktivitas
caspase-3.

Selain

peningkatan

kadar

Bim,

simvastatin

menyebabkan

peningkatan kadar kalsium pada sitosol melalui pengikatan dengan kanal

kalsium dengan gerbang bervoltase. Kombinasi ini mengakibatkan keluarnya
sitokrom C sehingga mengaktivasi mekanisme apoptosis caspase.

Skema menunjukkan mekanisme simvastatin dalam menghambat proliferasi

dan induksi apoptosis kalsium dependen pada sel leiomioma manusia. Efek

proksiimal termasuk penghambatan sinyal factor pertumbuhan. Efek ke

bawah termasuk peningkatan ekspresi anggota proapoptotik famili Bcl-2
protein

Bim

melalui

pengurangan

degradasi

dimediasi

ERK.

Hal

ini

mengakibatkan peningkatan aktivitas BimEL dan kebocoran mitokondria akan

protein yang menginisiasi apoptosis, diantaranya sitokrom c. Permeabilisasi
mitokondria juga membutuhkan aktivasi kanal kalsium bervoltase tipe L dan
influx kalsium kedalam mitokondria. RTK, receptor tyrosine kinase; CytC,

cytochrome c; L-CaV, L-type voltage-gated calcium channels.

Simvastatin menghambat proliferasi ditunjukkan dengan pemeriksaan (3-

[4,5-dimethylthiazol-2-yl]-2,5-diphenyltetrazolium bromide)
Simvastatin menurunkan fosforilasi Jalur signaling Akt yang dinilai dengan

anaisis Western blot

simvastatin mengurangi ekspresi penanda proliferasi Ki67 yang diperiksa

dengan imunohistokimia
simvastatin mengganggu progresi siklus sel