Anda di halaman 1dari 14

A.

Pengertian Deskriptif Kualitatif


Pengertian Deskriptif Kualitatif yaitu suatu prosedur penelitian
yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Sama halnya menurut
arif Furchan, Pendekatan kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan prilaku
yang dapat diamati dari subyek itu sendiri.
Begitu juga menurut Kasiran dalam bukunya Metodologi
Penelitian Kuantitatif dan Kualitaif, Penelitian Kualitatif adalah penelitian
yang bersifat atau memiliki karakteristik bahwa datanya dinyatakan
dalam keadaan kewajaran atau sebagimana adany ( natural setting)
dengan tidak dirubah dalam bentuk simbol atau bilangan, sedangkan
perkataan penelitian pada dasarnya berarti rangkaina keggiatan atau
proses pengungkapan rahasia sesuatu yang belum diketahui dengan
mempergunakan cara bekerja atau metode yang sistematis, terarah dan
dapat dipertanggungjawabkan.
B. Ciri Khusus Deskriptif Kualitatif
Adapun deskripsi kualitatif ini memiliki ciri ciri sebagai berikut
yaitu sebagimana dalam buku yang berjudul Tehnik Penulisan Laporan,
Ahmad Sonhaji menjelaskan ciri-ciri penelitian kualiatif antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Desain penelitian bersifat lentur dan terbuka.


Data penelitian diambil dari data alami (natural setting).
Data yang dikumpulkan meliputi data deskriptif dan reflektif.
Lebih mementingkan proses daripada hasil.
Sangat mementingkan makna (meaning).
Sampling dilakukan secara internal yang didasarkan pada subyek yang
memiliki informasi yang paling representatif.
Analisa data dilakukan pada saat setelah pengumpulan data.
Kesimpulan dari penelitian kualitatif dikonfirmasikan dengan informan.
Dalam buku yang lain memberikan ciri ciri penelitian Kualitatif sebagai
berikut :

1.
2.

Dalam penelitian kualitatif data dikumpulkan dalam kondisi yang asli


atau alamiah (natural setting).
Peneliti sebagai alat penelitian, artinya peneliti sebagai alat utama
pengumpul data yaitu dengan metode pengumpulan data berdasarkan

3.

4.

5.

6.

7.

8.
9.

10.
11.

12.
13.

14.

pengamatan dan wawancara


Dalam penelitian kualitatif diusahakan pengumpulan data secara
deskriptif yang kemudian ditulis dalam laporan. Data yang diperoleh dari
penelitian ini berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka.
Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses daripada hasil, artinya
dalam pengumpulan data sering memperhatikan hasil dan akibat dari
berbagai variabel yang saling mempengaruhi.
Latar belakang tingkah laku atau perbuatan dicari maknanya. Dengan
demikian maka apa yang ada di balik tingkah laku manusia merupakan
hal yang pokok bagi penelitian kualitatif. Mengutamakan data langsung
atau first hand. Penelitian kualitatif menuntut sebanyak mungkin
kepada penelitinya untuk melakukan sendiri kegiatan penelitian di
lapangan.
Dalam penelitian kualitatif digunakan metode triangulasi yang dilakukan
secara ekstensif baik tringulasi metode maupun triangulasi sumber
data.
Mementingkan rincian kontekstual. Peneliti mengumpulkan dan
mencatat data yang sangat rinci mengenai hal-hal yang dianggap
bertalian dengan masalah yang diteliti.
Subjek yang diteliti berkedudukan sama dengan peneliti, jadi tidak
sebagai objek atau yang lebih rendah kedudukannya.
Mengutamakan perspektif emik, artinya mementingkan pandangan
responden, yakni bagaimana ia memandang dan menafsirkan dunia dan
segi pendiriannya.
Verifikasi. Penerapan metode ini antara lain melalui kasus yang
bertentangan atau negatif.
Pengambilan sampel secara purposive( surposive sampling ). Metode
kualitatif menggunakan sampel yang sedikit dan dipilih menurut tujuan
penelitian.
Menggunakan Audit trail. Metode yang dimaksud adalah dengan
mencantumkan metode pengumpulan dan analisa data.
Mengadakan analisis sejak awal penelitian. Data yang diperoleh
langsung dianalisa, dilanjutkan dengan pencarian data lagi dan
dianalisis, demikian seterusnya sampai dianggap mencapai hasil yang
memadai.
Teori bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di
lapangan dapat dirumuskan kesimpulan atau teori.

C. Macam Macam Penelitian Kualitatif


Macam macam penelitian kualitatif adalah :
1. Biografi Penelitian
biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang
dituliskan kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip.
Tujuan penelitian ini adalah mengungkap turning point moment atau
epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat mempengaruhi atau
mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti
subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
2. Fenomenologi Penelitian
fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna
konsep atau fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang
terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi
yang alami, sehingga tidak ada batasan dalam memaknai atau
memahami fenomena yang dikaji.
3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu
pengalaman untuk sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded
theory adalah untuk menghasilkan atau menemukan suatu teori yang
berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana individu saling
berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai
respon terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory
adalah pengembangan suatu teori yang berhubungan erat kepada
konteks peristiwa dipelajari.
4. Etnografi Etnografi
adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem
kelompok sosial. peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari
pola perilaku, kebiasaan, dan cara hidup. Etnografi adalah sebuah
proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses, etnografi
melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok,
dimana dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian
hidup responden atau melalui wawancara satu per satu dengan anggota
kelompok tersebut. Peneliti mempelajari arti atau makna dari setiap
perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu
masalah dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang
mendalam, dan menyertakan berbagai sumber informasi. Penelitian ini
dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa
program, peristiwa, aktivitas, atau individu. Penelitian mendalam

mengenai unit sosial tertentu yang hasilnya merupakan gambaran yang


lengkap dan terorganisasi baik mengenai unit tersebut. Tujuan dari
studi kasus adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar
belakang keadaan sekarang dan interaksi lingkungan sesuatu unit social
: individu, kolompok, lembaga atau masyaraka .
D. Contoh Judul dan Permasalahan Dalam Penelitian Deskriptif
Kualitatif
1) Contoh Judul Banyak sekali contoh judul penelitian
menggunakan deskripsi kualitatif diantaranya adalah :

yang

Persepsi Siswa Terhadap Bimbingan Konseling Di SMA 2 Kediri Tahun


2011 .
Upaya Guru Dalam Membina Akhlahul Karimah Di RA...Tahun 2011
Metode Cerita dalam Pembelajaran di MIN Tahun 2011
Peranan Guru PAI dalam menigkatkan Ukhuwah Islamiyah Di...Tahun
2011
2) Masalah Dalam Penelitian Kualitatif
Dalam penenlitian Kualitaif masalah yang dibawa harus oleh
peneliti masih remang remang, bahkan gelap komplek dan dinamis, oleh
karena itu masih bersifat sementara, tentatif dan akan berkembang atau
berganti setelah peneliti berada di lapangan.
Akan ada tiga kemungkinan masalah yang akan dibawa oleh
peneliti :

1.

2.

3.

Masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sehingga sejak awal sampai
akhir penelitian sama. Dengan demikian judul proposal dengan judul
laporan sama
Masalah yang dibawa oleh peneliti berkembang, yaitu memperluas dan
mendalam masalah yang disiapkan. Dengan demikian tidak terlalu
banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan.
Masalah yang dibawa oleh peneliti dilapangan berubabh total sehingga
harus ganti masalah, Dengan demikian judul penelitiantidak sama dan
judulnya diganti.

E. Variabel, Teori dan Hipotesis Dalam Deskriptif Kualitatif

1. Variabel Pemahaman terhadap variabel dan hubungan antar variabel


merupakan salah-satu kunci penting dalam penelitian. Posisi variabel
yang senteral menempatkannya sebagai dasar dari semua proses
peneltian; mulai dari perumusan masalah, perumusan hipotesis,
pembuatan instrument pengumpul data, sampai pada analisisnya.
Sehubungan dengan posisi penting ini, variabel menjadi penting artinya
untuk menentukan bermutu-tidaknya suatu hasil penelitian.
Secara leksikal, istilah variabel dapat diartikan sebagai sesuatu
yang dapat beragam (bervariasi). Arti kata ini menunjukkan bahwa
variable merupakan sesuatu yang di dalamnya terdapat atribut-atribut,
unit-unit, dimensi-dimensi atau nilai-nilai yang beragam. Kerlinger
mendefinisikan variabel sebagai suatu sifat yang dapat memiliki
bermacam nilai, atau simbol/lambang yang padanya dilekatkan
bilangan atau nilai.Pada hakikatnya, setiap variabel adalah suatu
konsep, yaitu konsep yangbersifat khusus yang mengandung variasi
nilai. maksudnya konsep yang sudah sangat dekat dengan fenomenafenomena atau obyek-obyek yang teramati. Jadi konsep variabel itu
merupakan sebutan umum yang mewakili semua atribut, dimensi atau
nilai yang perlu diamati. Karena itu tidak semua konsep disebut variabel,
karena masih terdapat konsep-konsep yang tidak mengandung
memenuhi ciri seperti itu.
2. Teori Pengertian teori menurut Marx dan Goodson (1976, dalam Lexy
J. Moleong, 1989)
ialah aturan menjelaskan proposisi atau seperangkat proposisi
yang berkaitan dengan beberapa fenomena alamiah dan terdiri atas
representasi simbolik dari
1.
2.
3.

Hubungan-hubungan yang dapat diamati diantara kejadian-kejadian


(yang diukur),
Mekanisme atau struktur yang diduga mendasari hubungan-hubungan
demikian, dan
Hubungan-hubungan yang disimpulkan serta mekanisme dasar yang
dimaksudkan untuk data dan yang diamati tanpa adanya manifestasi
hubungan empiris apa pun secara langsung.
Fungsi teori paling tidak ada empat, yaitu:

Mensistematiskan penemuan-penemuan penelitian,


Menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis dan dengan hipotesis
membimbing peneliti mencari jawaban-jawaban,

Membuat ramalan atas dasar penemuan, menyajikan penjelasan dan,


dalam hal ini, untuk menjawab pertanyaan mengapa.
Penelitian kualitatif dapat bertitik tolak dari suatu teori yang telah
diakui kebenarannya dan dapat disusun pada waktu penelitian
berlangsung berdasarkan data yang dikumpulkan. Pada tipe pertama,
dikemukakan teori-teori yang sesuai dengan masalah penelitian,
kemudian di lapangan dilakukan verifikasi terhadap teori yang ada,
mana yang sesuai dan mana yang perlu diperbaiki atau bahkan ditolak
Penelitian kualitatif mengenal adanya teori yang disusun dari data yang
dibedakan atas dua macam teori, yaitu teori substantif dan teori formal
(Lexy J. Moleong, 1989 dan Mubyarto, et al, 1984).
Teori substantif adalah teori yang dikembangkan untuk
keperluan substantif atau empiris dalam inkuiri suatu ilmu pengetahuan,
misalnya sosiologi, antropologi, psikologi dan lain sebagainya. Contoh:
perawatan pasien, hubungan ras, pendidikan profesional, kenakalan,
atau organisasi peneliti. Di sisi lain, teori formal adalah teori untuk
keperluan formal atau yang disusun secara konseptual dalam bidang
inkuiri suatu ilmu pengetahuan, misalnya sosiologi, psikologi dan
sebagainya. Contoh: perilaku agresif, organisasi formal, sosialisasi,
autoritas dan kekuasaan, sistem penghargaan, atau mobilitas social.
Unsur-unsur teori meliputi
(a) kategori konseptual dan kawasan konseptualnya dan
(b) hipotesis atau hubungan generalisasi diantara kategori dan kawasan
serta integrasi. Kategori adalah unsur konseptual suatu teori sedangkan
kawasannya (property) adalah aspek atau unsur suatu kategori.
Dasar teoritis dalam pendekatan kualitatif adalah:
1. Pendekatan fenomenologis.
Dalam pandangan fenomenologis, peneliti berusaha
memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya terhadap orang-orang
biasa dalam situasi-situasi tertentu.
2. Pendekatan interaksi simbolik.
Dalam pendekatan interaksi simbolik diasumsikan bahwa objek
orang, situasi dan peristiwa tidak memiliki pengertian sendiri, sebaliknya
pengertian itu diberikan kepada mereka. Pengertian yang dlberikan
orang pada pengalaman dan proses penafsirannya bersifat esensial
serta menentukan.

3. Pendekatan kebudayaan.
Untuk menggambarkan kebudayaan menurut perspektif ini
seorang peneliti mungkin dapat memikirkan suatu peristiwa di mana
manusia diharapkan berperilaku secara baik. Peneliti dengan
pendekatan ini mengatakan bahwa bagaimana sebaiknya diharapkan
berperilaku dalam suatu latar kebudayaan
4. Pendekatan etnometodologi.
Etnometodologi berupaya untuk memahami bagaimana
masyarakat memandang, menjelaskan dan menggambarkan tata hidup
mereka sendiri.
Etnometodologi berusaha memahami bagaimana orang-orang mulai
melihat, menerangkan, dan menguraikan keteraturan dunia tempat
mereka hidup. Seorang peneliti kualitatif yang menerapkan sudut
pandang ini berusaha menginterpretasikan kejadian dan peristiwa sosial
sesuai dengan sudut pandang dari objek penelitiannya.
3. Hipotesis
Hipotesis atau hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah
yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Walaupun hipotesis penting sebagai arah dan pedoman
kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian mutlak harus memiliki
hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan
pada masalah atau tujuan penelitian. Dalam masalah atau tujuan
penelitian tampak apakah penelitian menggunakan hipotesis atau tidak.
Contohnya yaitu Penelitian eksplorasi yang tujuannya untuk menggali
dan mengumpulkan sebanyak mungkin data atau informasi tidak
menggunakan hipotesis. Hal ini sama dengan penelitian deskriptif, ada
yang berpendapat tidak menggunakan hipotesis sebab hanya membuat
deskripsi atau mengukur secara cermat tentang fenomena yang diteliti,
tetapi ada juga yang menganggap penelitian deskriptif dapat
menggunakan hipotesis. Sedangkan, dalam penelitian penjelasan yang
bertujuan menjelaskan hubungan antar-variabel adalah keharusan untuk
menggunakan hipotesis.
Fungsi penting hipotesis di dalam penelitian, yaitu:
1. Untuk menguji teori,
2. Mendorong munculnya teori,
3. Menerangkan fenomena sosial,
4. Sebagai pedoman untuk mengarahkan penelitian,

5. Memberikan kerangka untuk menyusun kesimpulan yang akan


dihasilkan.
F. Pengumpulan Data, Analisis Data dan Penyusunan Laporan
Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data dilapangan
dalam rangka menjawab Fokus penelitian , maka dipergunakan metode
pengumpulan data sebagai berikut:
a. Wawancara
Wawancara atau interviu adalah suatu bentuk komunikasi
verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi
atau dapat diartikan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan Tanya jawab antara peneliti dengan obyek yang diteliti. Dalam
metode ini kreatifitas pewawancara sangat diperlukan karena dapat
dikatakan bahwa hasil interview yang diteliti banyak bergantung pada
kemampuan penyelidik untuk mencari jawaban, mencatat dan
menafsirkan setiap jawaban. Wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu untuk memperoleh informasi dari teori wawancara. Ada
beberapa
macam
wawancara,
yaitu
wawancara
terstuktur,
semiterstuktur dan tidak terstuktur
b. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
secara sistematis dan disengaja melalui pengamatan dan pencatatan
terhadap gejala yang diselidiki.
Ada bermacam macam observasi yaitu :
1.

2.

3.

Observasi Partisipatif adalah peneliti terlibat dengan kegiatan sehari hari


orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
penelitian. Ini juga dibagi empat yaitu partisipasi pasif, moderat, aktif
lengkap.
Observasi terus terang atau samar samar adalah peneliti dalam
melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber
data, bahkan ia sedang melakukan penelitian.
Observasi tak berstuktur adalah observasi yang tidak dipersiapkan
secara sistimatis tentang apa yang akan diobservasi.

c. Dokumentasi

Pengertian dokumentasi adalah mencari data mengenai


hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku-buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya.
Dokumentasi ini digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
hasil wawancara dan observasi.. Sumber ini terdiri dari dokumen dan
rekaman.
2) Analisis
Analisis data adalah proses pelacakan dan pengaturan secara
sistematis transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan
yang lain yang dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap
bahan agar dapat diprensentasikan semuanya pada orang lain. Analisa
data merupakan proses pengorganisasian dan mengurutkan data
kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data. Analisis diamati dengan mempelajari seluruh data
dari berbagai sumber setelah itu mengadakan reduksi data dengan
membuat rangkuman inti, langkah selanjutnya menyusun dalam satuansatuan yang kemudian dikategorikan dalam satu kelompok yang sama,
kemudian pemeriksaan keabsahan data dan tahap yang terakhir
disimpulkan.
3) Pengecekan Keabsahan Data
Pengecekan dan keabsahan data untuk memperoleh
kesimpulan yang tepat dan obyektif, dipadukan kredibilitas data
dimaksudkan dalam rangka membuktikan bahwa apa yang berhasil
dikumpulkan sesuai dengan kenyataan apa yang ada di setting.
Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan beberapa cara:
1.

2.

Perpanjangan Keikutsertaan Perpanjangan keikutsertaan peneliti waktu


pengamatan dilapangan akan memungkinkan peningkatan derajat
kepercayaan data yang dikumpulkan. Teknik ini untuk melihat
keabsahan dari data data yang telah didapat.
Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan adalah menemukan
ciri-ciri dan unsur unsur-unsur dalam situasi yang dicari dan kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci serta
bersinambungan terhadap faktor-faktor yang muncul kemudian
menelaah secara rinci. Ketekunan pengamatan ini dengan
membandingkan data dari hasil wawancara dengan dokumen yang ada
atau dengan observasi.

3.

Tringulasi Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan


sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu.
Dalam hal ini peneliti menggunakan:

Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa


teknik pengumpulan data.
Membandingkan data hasil pernyataan dengan informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda.
cMembandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen.

4. Pemeriksaan Sejawat
Melalui Diskusi Teknik ini dilakukan dengan cara menampung
hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analistik dengan rekanrekan sejawat.
4) Penyusunan laporan Ada beberapa tahapan sebelum menyusun
laporan Penelitian yaitu:
1. Tahap sebelum ke lapangan

Penyusunan proposal
Menentukan fokus penelitian
Konsultasi fokus penelitian
Konsultasi fokus penelitian kepada dosen pembimbing untuk mengurus
surat izin penelitian seminar proposal
Memilih lapangan Penelitian
Memilih dan memanfaatkan informasi
Menyiapkan perlengkapan penelitian
2. Tahap pekerjaan lapangan Tahap pekerjaan lapangan meliputi
pengumpulan data dan informasi terkait dengan fokus penelitian dan
pencatatan data.
3. Tahap analisis data

Kegiatan analisis data

Penafsiran data
Pengecekan keabsahan temuan data
Memberi makna
4. Tahap penulisan laporan

Penyusunan hasil penelitian.


Ada dua pendekatan dalam menulis laporan :

Menulis laporan segaimana pembaca sedang memecahkan teka teki


silang denga peneliti
Menyajikan ringkasan garis besar temuan kemudian menyajikan temuan
yang mendukung kesimpulan.
b. Konsultasi hasil penelitian
c. Perbaikan hasil konsultasi
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
( Jakarta: Rineka Cipta, 1993) Furchan, Arif, Pengantar Metode
Penelitian Kualitatif (Surabaya: Usaha Nasional, 1992)
http://elqorni.wordpress.com/2009/06/26/metode-penelitian-kualitatif/,
diakses 10 Des 2011 http://elqorni.wordpress.com/2009/06/26/metodepenelitian-kualitatif/, diakses 09 Des 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/Hipotesis, diakses 10 des 2011
http://www.infodiknas.com/metodologi-penelitian-kualitatif-rulamahmadi/, diakse 10 Des 2011 http://www.penalaranunm.org/index.php/artikel-nalar/penelitian/116-metode-penelitiankualitatif.html, diakses 09 Des 2011
http://www.scribd.com/doc/21945521/VARIABEL-PENELITIAN, diakses
10 Des 2011
images.purbayubs.multiply.multiplycontent.com, diakse 10 Des 2011
Kasiran, Metodologi Penelitian Kuantatif Dan Kualitaif ( Malang: Uin
Pres, 2010)
Ketut, Dewa Sukardi. Pengantar Teori Konseling( Jakarta : Ghalia
Indonesia, 1985)
Moleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif,( Bandung: Remaja

Rosda Karya. 2000)


Nasution .Metode Research.(Jakarta: Bumi Aksara, 2003)
Sonhaji, Ahmad. Teknik Penulisan Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif
Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan,( Malang: Kalimasada Press,
1996)
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B ( Bandung:
Alfabeta,2009)
Suryabrata, Suharsimi , Metodologi Penelitian ,( Jakarta: Rajawali
Pres,1998)
Usman, Husaimi Metodologi penelitian sosilal,( Jakarta: Bumi
Aksara,2003) Walgito, Bimo.Pengantar teori konseling .(Jakarta: galia
Indonesia ,1985)
http://rosnfik1984.blogspot.com/2011/12/penelitian-kuantitatif.html

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk


dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah
mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang
terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Penelitian
deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan
dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi
di dalam masyarakat, pertentangan 2 keadaan / lebih, hubungan
antarvariabel, perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi,
dan lain-lain. masalah yang diteliti dan diselidiki oleh penelitian deskriptif
kualitatif mengacu pada studi kuantitatif, studi komparatif, serta dapat
juga menjadi sebuah studi korelasional 1 unsur bersama unsur lainnya.
Biasanya kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data,
menganalisis data, meginterprestasi data, dan diakhiri dengan sebuah
kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.
Dalam penelitian deskriptif kualitatif umumnya akan terjadi 3

9.

15.

hal kemungkinan pada masalah yang dibawa oleh peneliti ke penelitian


tersebut. Yakni sebagai berikut :
Masalah yang dibawa peneliti adalah masalah tetap, jadi judul dari
penelitian deskriptif kualitatif mulai awal pengajuan proposal hingga akhir
laporan tetap sama
Masalah yang diajukan oleh peneliti menjadi berkembang serta lebih
mendalam sesudah peneliti melakukan penelitian tersebut di lapangan,
jadi tidak terlalu banyak hal yang berubah, maka cukup disempurnakan
saja
Masalah yang diajukan oleh peneliti sesudah melakukan penelitian
tersebut di lapangan akan berubah total, jadi objek masalah pun wajib
diganti secara menyeluruh.
Setiap penelitian tentunya mempunyai tujuan yang berbeda-beda,
termasuk penelitian deskriptif kualitatif ini. Tujuan dari dilakukannya
penelitian ini adalah tidak semata-mata untuk menjelaskan secara
menyeluruh masalah yang akan diteliti dan diamati saja, namun juga ada
tujuan lainnya. Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif akan menjadi
pedoman ketika anda melakukan penelitian.

Tujuan dari penelitian deskriptif kualitatif searah dengan rumusan


masalah serta pertanyaan penelitian / identifikasi masalah. Hal ini
disebabkan tujuan dari penelitian ini akan menjawab pertanyaan yang
sebelumnya dikemukakan oleh rumusan masalah serta pertanyaan
penelitian / identifikasi masalah. Tujuan ini juga menentukan bagaimana
anda mengolah hasil penelitian yaitu dengan membuat analisisnya
memakai metode penelitian ini. Sekian informasi dari saya tentang
penelitian deskriptif kualitatif, semoga berguna.
http://koffieenco.blogspot.com/2013/08/penelitian-deskriptif-kualitatif.html

Anda mungkin juga menyukai