Anda di halaman 1dari 7

BAB I

LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Nama
Jenis Kelamin
Umur
Alamat
Pekerjaan
No. RM
Tgl. Pemeriksaan

: Ny. S
: Perempuan
: 70 tahun
: Karang Anyar
: Ibu Rumah Tangga
: 2424**
: 30 Januari-1 februari 2013

B. Anamnesis
1. Keluhan Utama
: Mata kanan Kabur
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke Poliklinik mata RSUD Karang Anyar dengan keluhan utama
mata kanan kabur. Keluhan dirasa sejak 1 tahun yang lalu dan memberat 1-2 bulan
terakhir. Pasien merasa pada penglihatannya terhalang kabut putih tebal. Selain
keluhan tersebut, tidak ada keluhan lain seperti merah, berair, mengeluarkan sekret,
melihat lingkaran pelangi saat melihat lampu, ngeres, maupun nganjel.
Sedangkan pada mata kiri, pasien mengaku juga seperti terhalang kabut putih tipis
kurang lebih 2 bulan terakhir. Namun saat menggunakan kaca mata, pasien dapat
melihat dengan lebih baik meski tetap terhalang kabut putih. Sama halnya degan mata
kanan, pada mata kiri juga tidak disertai dengan keluhan yang lain seperti merah,
berair, mengeluarkan sekret, melihat lingkaran pelangi saat melihat lampu, ngeres,
maupun nganjel. Pasien juga mengaku tidak mual dan muntah serta tidak memiliki
penyakit diabetes maupun hipertensi.
3. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat keluhan mata (kabur,nyeri,merah,dll) sebelumnya : (+)
Riwayat Diabetes Melitus
: (-)
Riwayat hipertensi
: (-)
Riwayat penggunaan kacamata
: (+)
Riwayat trauma pada mata
: (-)
Riwayat penggunaan steroid jangka lama
: (-)
Riwayat alergi makanan dan obat
: (-)
4. Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit serupa

: (-)
1

Riwayat Hipertensi
Riwayat Cancer
Riwayat Diabetes Melitus
Riwayat alergi

C. Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Respirasi Rate

: (-)
: (-)
: (-)
: (-)

: Kuantitatif : compos mentis, Kualitatif : baik, tidak berubah.


: 130/90 mmHg.
: 88x/menit.
: 36,7oC.
: 20x/ menit

D. Status Oftalmologi
Pemeriksaan

VISUS

Okuli Dextra

1/~

Okuli Sinistra

3/60, namun pada rekam


medis tanggal 19 November
2012 data visus OS adalah 6/6
dengan koreksi :(S-1.50 C-0.25

PALPEBRA

BULBUS OKULI

KONJUNGTIVA

axis 180o, add +3.00).


Edema superior (-)
Edema superior (-)
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Blefarospasme (-)
Blefarospasme (-)
Lagoftalmus (-)
Lagoftalmus (-)
Ekropion (s.d.e, karena bulu Ekropion (-)
Entopion (-)
mata sudah dicukur)
Entopion (s.d.e, karena bulu
mata sudah dicukur)
Gerak mata normal
Enoftalmus (-)
Eksoftalmus (-)
Strabismus (-)
Hiperemis (+, minimal)
Injeksi silier (-)
Injeksi konjungtiva (+)
Bangunan patologis (-)
Secret (-)

Gerak mata normal


Enoftalmus (-)
Eksoftalmus (-)
Strabismus (-)
Hiperemis (-)
Injeksi silier (-)
Injeksi konjungtiva (-)
Bangunan patologis (-)
Secret (-)
2

SCLERA
KORNEA
COA
IRIS & PUPIL

Warna putih keruh


Arcus senilis (+)
Permukaaan licin (+)
Edema (-)
Dangkal, jernih
Iris normal, pupil

Warna putih keruh


Arcus senilis (+)
Permukaaan licin (+)
Edema (-)
Dangkal, jernih
sentral, Iris normal, pupil

sentral,

diameter 3mm, reflek cahaya diameter 3mm, reflek cahaya


direk/indirek (+/+)
LENSA
Keruh padat
FUNDUS MEDIA Sulit dievaluasi
PAPIL
Sulit dievaluasi
MAKULA
& Sulit dievaluasi

direk/indirek (+/+)
Keruh kurang padat
Sulit dievaluasi
Sulit dievaluasi
Sulit dievaluasi

RETINA
TIO
Proyeksi

N
Baik

dan

N
SINAR Baik
Proyeksi

Warna
SHADOW TEST

Negative

Positif

E. Ringkasan Anamnesis Dan Pemeriksaan Fisik


Seorang wanita berusia 70 tahun datang dengan keluhan utama mata kanan kabur
seperti ada kabut putih tebal yang menghalangi pandangannya sejak > 6 bulan yang lalu
dan memberat pada 1-2 bulan terakhir. Sedangkan pada mata kiri juga dirasa kabur sejak
2 bulan terakhir. Namun penglihatan membaik katika pasien mengenakan kaca mata
meski masih tersa ada kabut tipis yang menghalangi.
Pada pemeriksaan pre operatif Okuli Dextra didapatkan : Visus : 1/~, sclera hiperemis
ringan, pada kornea didapatkan arcus senilis, lensa keruh padat, dan shadow test negative.
Adapun pada pemeriksaan Okuli Sinistra didapatkan : Visus 3/60, arcus senilis (+),
lensa keruh kurang padat, dan shadow test positif. Sedangkan pada pemeriksaan post
operatif hari pertama didapatkan arcus senilis (+), subconjungtiva bleading.
F. Diagnosis Banding (berdasarkan penurunan visus dan leukokoria)
ODS katarak sinilis
ODS katarak komplikata
OD ablasio retina
G. Diagnosis Kerja
OD katarak senilis matur
3

OS katarak senilis imatur


ODS astigmat miopia compositus dan presbiophia

H. Penatalaksanaan
1. Katarak Senilis Matur
Dilakukan rencana operasi :
Extra Capsular Cataract Extraction (ECEC) + IOL (Intra Okuler Lens).
Phacoemulsifikasi + IOL (Intra Okuler Lens)
2. Katarak Senilis Imatur
Dilakukan rencana operasi :
Phacoemulsifikasi + IOL (Intra Okuler Lens)
Extra Capsular Cataract Extraction (ECEC) + IOL (Intra Okuler Lens).
3. Astigmat Miopia Compositus
Dikoreksi menggunakan kaca mata lensa sferis minus (cembung), silindris, dan sferis
plus (cekung).
I. Prognosis
Quo
Ad Vitam
Ad cosmetican
Ad fungsionam
Ad visam

Okuli Dextra
ad bonam
ad bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam

Okuli Sinistra
ad bonam
ad bonam
Dubia ad bonam
Dubia ad bonam

BAB II
PEMBAHASAN

5. Apraklonidin
Asetazolamid, merupakan pilihan yang sangat tepat untuk pengobatan darurat
2. Slit-lamp biomikroskopi
Merupakan
alfa2-agonis
yang efektif tekanan
untuk hipertensi
apraklonidin
bekerja
pada glaukoma
akut.agen
Efeknya
dapat menurunkan
dengan okular,
menghambat
produksi
Hiperemis siliar karena injeksi limbal dan pembuluh darah konjungtiva.
dengan
cara
menurunkan
produksi
akuos
humor
dan struma
tidak memberikan
efek pada
Outflow
sehingga
sangat
berguna
untuk
menurunkan
tekanan intraokular
secara
humour
Edemaakuos,
kornea
dengan vesikel
epitelial
dan
penebalan
humor
Bilik akuos.
mata depan
dangkal
dengan
kontak
iridokorneal
perifer
Apraklonidin
dan
1%,
keduanya
telah
menunjukkan
efektifitas
yang sama
Tn.
SNW
di
tegakkan
diagnosa
Glukoma
akut,
hal ini
sesuai
dengan
cepat, Pada
yang pasien
digunakan
secara0,5%
oral
dan
intravena.
Asetazolamid
dengan
dosis
inisial
2x250
Flare dan sel akuos dapat dilihat setelah edem kornea dapat dikurangi.
dan
rata-rata
dapat
tekanan
intraokular
34%tidak
setelah
jamlambung.
pemakaian
topikal.
teori.
Glaukoma
akut menurunkan
merupakan
salah
satu
glaukoma
sudut
tertutup
primer.
Glaukoma
oral,
dapatvertikal,
diberikan
kepada
yang
tidak mempunyai
komplikasi
Dosis
mg
Pupil
oval
tetap
padapasien
posisi
semi-dilatasi
dan
ada 5reaksi
terhadap
cahaya
Apraklonidin
digunakan
pada
pengobatan
akut
yang
dikombinasikan
dengan
akut
adalah
suatudapat
kondisi
dimana
terjadi
aposisi
irisglaukoma
dengan
jalinan
trabekular
pada sudut
alternatif
intravena
500
mg bolus,
efektif
terhadap
pasien
nousea.
Penambahan
dosis
dan
akomodasi.
maksimal
Dilatasi
pembuluh
iris. tekanan
terapi
medis
lainnya.
Setelah
menurun
dan Outflow
miosis
pupil
bilik
mata.
Saat
kondisidarah
iris
terdorong
atauintraokular
menonjol
kedepan
humortelah
akuosdicapai,
asetazolamid
dapat
diberikan
setelah 4-6
jam maka
untuk
menurunkan
tekanan
Tekanan intra-okular sangat meningkat (50-100 mmHg) 2
terapi
topikal
dengan
beta bloker,
karbonik
anhidrase
inhibitor
apraklonidin
akan
terhambat,
keadaan
ini dapatKarbonik
menyebabkan
peningkatan
tekanan
intraokular.
Jika
intraocular
yang
lebih pilokarpin,
rendah.
anhidrase
inhibitor
topikal
dapatdan
digunakan
3. Gonioskopi
dapat diteruskan
sampai
tindakan
operasi
ataubahwa,
reopening
sudut
bilik mata.
penutupan
sudutterapi
terjadi
secara
mendadak,
makadilakukan
gejala
yang
ditimbulkan
sangat
berat
sebagai
inisial
pada
pasien
emesis.
Sekarang
diketahui
karbonik
anhidrase
Pemeriksaan gonioskopi ditunda sampai edem kornea berkurang,
salah
satunya
1
3muntah.
Pemeriksaan
ulang
gonioskopi
harus
dilakukan,
jikasamping
perlu
tetes
mata dapat
digunakan
seperti:
nyeri
mata,
sakit
kepala,
pandangan
kabur,
haloe,gliserin
mual dan
inhibitor
oralpada
sedikit
atau
tidak
ada
sama
sekali efek
sistemik.
dengan obat yang dapat menurunkan tekanan intra okular, misalnya dengan gliserin topikal
untuk
3. Miotik
kuatmenjernihkan kornea. Sekarang ini, dilakukan gonioskopi indentasi untuk mendorong
Glaukoma
akut
merupakan
keadaan
yang memerlukan
atau saline
hipertonik
salap
mata. Hal suatu
yang tidak
kalahdarurat
penting mata
yaitu melakukan
pemeriksaan
akuos dari
sentral ke
agar
sudut15yang
telah
tertutup
dapat
terbuka sebagai
kembali.inisial
Tehnik ini
Pilokarpin
2%perifer
atau 4%
setiap
menit
sampai
4 kali
pemberian
penanganan
segera untuk
kerusakan gambaran
nervus optikus
dapatlaten.
menyebabkan
mata kontra-lateral,
yang mencegah
biasanya ditemukan
sudutyang
tertutup
Dimana mata
telah diuji
sebagai terapi
serangan
sudut tertup
akut. Meskipun
sudut telah
terapi,
diindikasikan
untukuntuk
mencoba
menghambat
serangan
awal gloukoma
akut.sukses
kebutaan.
Pengobatan
medika
mentosa
harus
dimulai
secepat
mungkin
untuk
menurunkan
yang menderita glaukoma akut menunjukkan adanya kontak perifer irido-korneal komplit
membuka kembali
dengan
tetapi
tidak
dapat
menggantikan
Penggunaannya
ternyata
tidak gonioskopi
efektif pada indentasi,
serangan yang
sudah
lebih
dari 1-2
jam. Hal initerapi
2 sebelum terapi definitif iridektomi laser atau bedah dilakukan.1
tekanan
intraokular,
(Shaffer grade 0)
definitif
yaitu:muskulus
iridektomispingter
perifer. 3pupil sudah iskhemik sehingga tidak dapat merespon
terjadi
karena
Diagnosa pasti ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan hasil pemeriksaan
4. Oftalmoskopi
terhadap pilokarpin.Pilokarpin diberikan satu tetes setiap 30 menit selama1 1-2 jam. Pada
gonioskopi
yang dapat
memberikan
bukti bahwa
sudutmenggunakan
bilik mata tertutup.
Kelainan
optik-disk
dapat dievaluasi
dengan
oftalmoskop direk, slitRespon
terapi
bisa
baik,
jelek,
ataupun
sedang.
Bila
terapi baik,lama
makasehingga
akan terjadi
umumnya respon pupil negatif terhadap serangan yang respon
telah berlangsung
Dari statistik yang
angkamenggunakan
kebutaan di dunia,
didapatkan
bahwa
6lens,
juta atau
dari lensa
60 juta
lamp biomikroskopi
lensa +90
Dioptri,
Hruby
kontak
perbaikan
visus, kornea
menjadi
jernih,akibat
pupil iskhemia.
kontriksi,4 tekanan intraokular menurun, dan sudutnya
menyebabkan
atrofi
otot spingter
penderita
mengalami kebutaan,
3 jutafundus
penderita
disebabkan
oleh
Goldmannglaukoma
dan oftalmoskopindirek.
Gambaran
pada diantaranya
glaukoma akut
sering ditemukan
kembali. Pada keadaan ini dapat dilakukan tindakan selanjutnya dengan laser iridektomi. Jika
4.terbuka
Beta bloker
2
karena
glaukoma
primer
sudut tertutup
dan setengahnya (1,5 juta penderita) kebutaan
optik-disk
edema dan
hiperemis.
respon terapinya
jelek, akan
didapatkan
visus
tetap
jelek,
kornea tetap
edema,
pupil
dilatasi dan
Merupakan
terapi
tambahan
yangyang
efektif
untuk
menangani
serangan
sudut
tertutup.
disebabkan oleh karena glaukoma akut, sedangkan 3 juta penderita lagi disebabkan oleh
terfiksir,
tekanan
tinggi dantekanan
sudutnya
tetap tertutup.
ini dapat
dilakukan
Beta
blokerintraokular
dapat menurunkan
intraokular
denganPada
carakondisi
mengurangi
produksi
glaukoma
primer sudut terbuka.2
Terapi
medikamentosa
tindakan
selanjutnya
dengan laser
iridoplasti
. Jika respon
terapinya
sedang,
dimana
didapatkan visus
humor
akuos. Timolol
merupakan
beta bloker
nonselektif
dengan
aktifitas
dan konsentrasi
1. Agen osmotik
sedikittertinggi
membaik,dikornea
pupilnya
dilatasi,
(sekitar
bilik agak
mata jernih,
belakang
yang tetap
dicapai
dalamtekanan
waktuintraokular
30 60 tetap
menittinggi
setelah
GAMBARAN
KLINIK
Agen
ini lebih efektif untuk menurunkan tekanan intra okular, pemberiannya
30 mmHg),
sudut topikal.
sedikit terbuka,
padatetes
keadaan
ini sebagai inisial terapi dapat diberikan
pemberian
Beta bloker
mataseperti
nonselektif
1. Symptoms
dianjurkan kepada pasien yang tidak mengalami emesis. Pemberian anti emetik dapat
penanganannya
menjadiinterval
sulit. Pengulangan
indentasi
dapatdalam
dicoba4,untuk
membuka
2 kali dengan
setiap 20 menit
dan gonioskopi
dapat diulang
8, dan
12 jamsudut
3
membantu
Nyeri, merupakan
tanda
khas
pada
serangan
akut
yang
terjadi
secara
mendadak
mencegah muntah
3
yang telah
tertutup.
Bila respon terhadap tindakan tersebut berhasil, dapat dilanjutkan dengan laser
kemudian.
dan
sangat
nyeri
pada mata,
2. Karbonik anhidrase
inhibitor
iridektomi
atau
alternatif
lainnya
seperti
iridoplasti.
Sebelumnya
diberikan
Mual, muntah dan lemas,
hallaser
ini sering
berhubungan
dengan
nyeri, dahulu tetesan gliserin
Digunakan
untuk
menurunkan
tekanan
intraokular
yang
tinggi, pada
dengan
Penurunan
visus
secara
cepatvisualisasinya
dan progresif,jelas.
hiperemis,
fotofobiaedema
yang kornea
terjadi
untuk mengurangi
edema
kornea
supaya
Pada keadaan
sulit untuk
menggunakan
dosis maksimal dalam bentuk intravena, oral atau topikal.
semua kasus,
melakukan tindakan
laser, karena power laser terhambat oleh edema kornea sehingga penetrasi laser
Riwayat penyakit dahulu, kira-kira 5% pasien menyampaikan riwayat khas
ke iris tidak efektif pada keadaan ini dan laser iridektomi dapat mengalami kegagalan. Jika penetrasi
serangan intermien dari glaukoma sudut tertutup sub-akut.1
laser tidak berhasil maka pembukaan sudut yang baik tidak tercapai.5

DAFTAR PUSTAKA
1. Atiyatul, aryani, Penatalaksanaan Glukoma akut., FK USU, 2007
2. Kansky. JJ, Acute Congestive Angle Closure Glaucoma in Clinical Ophthalmology A Systemic
Approach, Sixth Edition, Butterworth-Heinemann Elsevier, 2005
3. Ruthanne BS, Duane`s, Primary Angle-Closure Glaucoma, Chapter 13-21, in Clinical
Ophthalmology, Volume 3, Revised Edition, 2004
4.

Noecker

Robert,

Glaucoma,

Angle-Closure,

Acute,

available

at

http://emedicine.medscape.com/article/1206956-overview , Updated: May 20, 2008.


5. Lim Arthur, Acute Primary Closed Angle Glaucoma Mayor Global Blending Problem in
Acute Glaucoma, Singapore University Press, University of Singapore, 2002
.

Anda mungkin juga menyukai